NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:54.2k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20 : Amel sadar dari koma

Lilian dan juga Rev sangat sibuk untuk perpisahan sekolah, mulai dari Lilian yang mengantar tugas terakhir sampai melakukan aktivitas lain. Sedangkan Rev kini berada di kantor mengurus perusahaan Amel dan usaha yang ia bangun, tanpa bantuan dari orang lain Rev bekerja sendiri dan mengurus semuanya.

Di sisi lain dokter yang dipercaya oleh Rev kini berada di kamar Amel, satu dokter dan juga perawat yang mengurus Amel tersenyum saat melihat pasien sudah siuman. Apalagi Amel sudah memberikan tanda-tanda untuk sadar.

"Kamu cek kesehatannya, saya akan kabarin berita baik ini ke Rev." kata dokter yang meminta suster untuk mengecek dan menjaga Amel.

"Baik dok."

Dokter itu segera mengeluarkan handphone di dalam saku jas kebanggaannya, Rev tidak sengaja mendengar handphonenya bergetar dan mengambil hp yang ia letakan tidak jauh dari jangkauannya.

"Dokter Rizal? Apa ada kabar dari bunda." batin Rev, Rev segera mengangkat panggilan dari dokter kepercayaannya.

"Halo Dok." ucap Rev. Rev dibuat terkejut saat mendengar kalimat kalau bundanya sudah siuman, dan Amel sudah mulai membuka mata.

"Dokter serius? Dokter tidak lagi bercanda dengan saya kan?" timpal Rev yang menanyakan sekali lagi, apa benar kalau ucapan dokter Rizal benar atau tidak.

"Saya serius Rev. Bunda kamu sudah sadarkan diri, ini suster lagi mengecek kondisi bunda kamu. Kamu segera datang melihat ibu kamu."

"Baik dok saya akan ke sana." Rev mematikan panggilan telepon, ia bergegas dan meninggalkan pekerjaan yang sedang menumpuk di kantor.

Mendengar berita baik itu Rev tidak peduli dengan pekerjaan, yang ia pedulikan hanyalah ibunya. Selama di perjalanan Rev mengabari Lilian soal kesembuhan ibunya, saat Lilian sedang istirahat salah satu temannya mengatakan kalau kakaknya menelpon.

Lilian membuka pesan dari Rev, mendapat berita baik itu Lilian segera pulang untuk melihat dan memastikan ucapan dari Rev.

Dengan langkah cepat Rev masuk ke dalam kamar Amel, di sana sudah banyak orang yang melihat kondisi Amel.

"Bunda." ucap Rev dengan lembut saat di kamar sudah ada beberapa orang yang menjaga Amel.

Amel menoleh dan tersenyum saat tahu siapa yang datang, "Bunda, gimana keadaannya apa baik-baik aja."

"Bunda baik-baik aja sayang." jawab Amel dengan lembut, tidak lupa tangannya menyentuh wajah Rev yang amat dia rindukan.

"Dimana Lilian?" tanya Amel yang mencari keberadaan Lilian.

"Lian akan datang Bun."

Rev berdiri menatap sang dokter, "Apa kondisi bunda saya sudah benar-benar sembuh?"

Dokter Rizal menepuk pundak Rev, "Kamu tenang aja Rev ibu kamu sudah sepenuhnya sembuh. Tinggal pemulihan saja nanti setelah istirahat dan makan yang cukup ibu kamu akan sehat lagi."

Rev menghela nafas lega saat mengetahui kondisi ibunya yang sehat, saat itu juga Lilian datang memeluk Amel dengan erat. Amel merasa kalau hidupnya benar-benar lengkap, tidak dengan Arkan lelaki itu memang bahagia setelah kesembuhan tapi Amel terus menatap suaminya.

Dia pikir dirinya bodoh, selama ini ia diam saja dan mulai sekarang ia akan menghancurkan suaminya. Dari dulu dia berusaha mempertahankan pernikahan ini, sampai akhirnya dia mau tahu semuanya. Semua kebohongan dan kebusukan yang dilakukan Arkan.

Kenapa bunda tatap ayah kaya gitu? Apa ada sesuatu yang bunda katakan.

"Baiklah, kalau gitu terima kasih dok sudah menjaga dan merawat kesehatan ibu saya."

"Sama-sama Rev kalau gitu saya permisi dulu." Rev mengangguk, dokter dan juga suster keluar dari kamar Amel begitupun dengan para art.

Tinggal Rev, Lilian dan Arkan yang masih ada di sana. Arkan duduk di pinggir kiri kasur sambil menatap dan menyentuh tangan Amel.

"Sayang, aku senang banget kamu bisa kembali seperti dulu lagi. Sudah lama banget aku nungguin kamu sadar, akhirnya kamu sembuh juga." kata Arkan, Rev yang mendengar kalimat manis itu rasanya sangat menjijikan.

Sedangkan Amel membalasnya dengan senyuman, "Makasih mas kamu sudah mau menemani aku sampai aku sembuh."

"Sama-sama sayang."

***

Lea yang baru saja membuat makanan tidak sengaja melihat Rev berada di taman belakang, wanita itu datang menghampiri Rev yang sibuk melamun.

"Jangan melamun di sini bahaya."

Lea memilih duduk di samping Rev, "Selamat ya atas kesembuhan ibu kamu. Aku ikut senang ibu kamu bisa kembali sembuh."

Rev tersenyum, apa ia harus percaya dengan ucapan tulus dari wanita ini setelah mengambil apapun di rumah ini termasuk ayahnya. Apa dia sengaja mengatakan selamat untuk membalas atau menghancurkannya.

"Kenapa?" tanya Lea yang menoleh kearah Rev saat lelaki ini tidak merespon apapun.

"Gimana sama perasaan kamu?" Rev menoleh saat Lea menatapnya dengan bingung.

"Maksudku perasaan kamu setelah melihat ibuku sembuh."

"Aku senang. Aku juga terharu saat melihat perjuangan kamu merawat ibu kamu sembuh dari koma." tutur Lea yang kembali menatap kearah lain.

Rev terdiam sejenak dan ia kembali menatap Lea, "Apa kamu tetap menjadi wanita selingkuhan ayahku setelah kamu tahu bahwa dia sudah memiliki istri?" Lea menoleh mendengar ucapan dari Rev.

"Maksud kamu?"

Rev terkekeh mendengar Lea tidak paham dengan maksudnya, sebenarnya wanita ini paham maksud dari ucapannya.

"Jangan pura-pura bodoh Lea saya tahu niat jahat kamu datang ke rumah ini. Mungkin awalnya kamu berniat untuk menghancurkan rumah tangga orang tua saya, setelah kamu tahu dan memiliki perasaan ke orang lain kamu tidak tega menyakitinya."

"Benar bukan ucapan saya." Lea terdiam setelah mendengar kalimat yang dikatakan Rev, dia tidak paham dengan dirinya sendiri kadang perasaannya saja tidak ia mengerti.

Lea bangkit, saat Lea ingin pergi Rev dengan cepat menahan pergelangan tangan Lea.

"Kamu belum menjawab ucapan saya Lea. Kamu benar mencintai ayah saya atau mencintai harta yang dimiliki ayah saya, apa mungkin kamu memiliki niat lain selain keduanya." lontar Rev dengan jujur, Lea berusaha melepaskan tangannya tetapi tidak bisa.

Cengkraman yang diberikan Rev sangat kuat sampai lelaki itu bangun dan menatapnya, "Jawab saya Lea. Kenapa kamu diam saja, apa kamu memang memiliki niat lain setelah mengambil apapun yang kamu ambil dari keluarga saya."

"Cukup Rev saya..." ucapan Lea terpotong saat bibirnya diambil ahli oleh Rev, bibirnya dicium dengan lembut membuatnya terbuai.

Setelah beberapa menit mereka berciuman Rev kembali menatap Lea, "Kamu harus jujur dengan perasaan kamu, apa kamu berniat untuk menghancurkan keluarga saya atau memang kamu tidak berani melakukan rencana kamu."

"Saya..." Rev mengangkat dagu Lea agar wanita ini bisa melihatnya, "Lea, aku tahu kamu tidak memiliki perasaan apapun ke ayah saya. Kamu lakuin ini demi uangkan, saya bisa memberikan kamu uang. Asalkan kamu bisa pergi dari kehidupan ayah saya."

Lea melepaskan tangan Rev dan menatap Rev dengan tegas, "Saya mencintai ayah kamu dan saya sudah tahu perasaan ayah kamu ke saya. Jadi kamu tidak usah ikut campur masalah saya, urusan ibu kamu saya tidak peduli yang saya pedulikan hanyalah rencana saya."

Setelah bicara Lea pergi, Rev terus tertawa melihat bagaimana melihat sikap Lea yang sebenarnya. Dia pikir ia bisa menghancurkan Lea nyatanya tidak, ia sudah berusaha masuk ke dalam hidupnya supaya wanita itu bisa jatuh cinta dengannya.

Sekarang dialah yang tertipu dengan wajah manis dan polosnya, "Jangan salahkan saya Lea, saya tidak akan tinggal diam kalau kamu berani menyakiti ibu dan adik saya."

Keesokan paginya Rev membawa Amel jalan-jalan, sebelum berangkat ke kantor Rev menyempatkan waktu bersama dengan ibunya.

"Sudah lama sekali bunda tidak merasakan pemandangan di pagi hari. Apalagi bersama dengan kamu, bunda senang banget bisa melihat kamu lagi." ucap Amel. Rev melangkah untuk melihat wajah ibunya.

Rev berjongkok menyamakan posisi Amel, "Bunda tenang aku akan terus menjaga bunda. Aku janji tidak akan tinggalin bunda walau aku harus membagi waktuku untuk kerja."

Amel tersenyum mendengar ucapan Rev, Amel mengelus wajah Rev saat anak pertamanya merasakan sentuhan hangat darinya.

"Bun jangan sakit-sakitan lagi ya. Jangan tinggalin aku sama Lian, kalau gak ada bunda rasanya sepi banget."

"Bunda janji gak akan ninggalin kamu dan Lian. Bunda harap bunda bisa melihat kalian berdua bahagia." keduanya sama-sama tersenyum, di sisi lain Lea terus menatap kebersamaan ibu dan anak.

1
Eka Pengestu
udah bisa ditebak endingnya.ih..sebel bgt klo udah ada orang2 yg modelan kek rani ini. thor knpa harus ada rani sih.ska bgt lea bahagia,tp kok suaminya nanggung gitu tegasnya...alamat bubar nih rumahtangga nya, trus balik ke rev.
Bandar Jayalampung
siapa apa mungkin suami nya Aden🤔 . klo misalkan Aden berjodoh sama rani juga gpp ya . LG pula Lea jg dh hianatin Aden jga sama Rev LG ya kn
Upriyanti II
gimana klau dites dna
Upriyanti II
kan kak lea hamil
Dewi Fuzi
aneh kok msh perawan kan udah d gilir gimna sih thor bingung aku
Dewi Fuzi
🤣🤣🤣🤣🤣🥲jadi piala bergilir ya lea dari bapak nya anak nya temen" nya 🤭🤭
Putu Sriasih
Luar biasa
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!