NovelToon NovelToon
THE TWINS

THE TWINS

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:535.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mommy Shine

Clara yang tak tau apa-apa.. malah terjebak pada malam panas dengan seorang pria yang tak dikenalnya akibat dari jebakan seseorang. Dan dihadapkan pada kenyataan jika dirinya tengah hamil akibat malam panas pada malam itu.

Akankah clara mempertahankan kehamilannya itu, atau malah sebaliknya? Dan siapakah pria yang telah menghamilinya? Dan siapa yang telah menciptakan konspirasi tersebut?

Yuk simak kisah clara disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Percuma kau menyelipkan banyak kertas yang kau tuangkan tinta berisikan pikiranmu, jika kau saja belum bisa mencerna dengan baik ucapan lawan bicaramu, Airlangga Davidson," lanjut Arsen, yang dengan cara bicaranya yang tiba-tiba berubah.

("Apa kau menyentuh barang ku? Siapa kau sebenarnya?") suara Airlen juga agak berubah, dingin dan datar.

"Aku, aku adalah Arsyana Firansyah, yang akan membalas semua orang yang telah membuat mom Clara meneteskan air mata," jawab Arsen, yang kata-kata itu hanya mampu dirinya ucapkan dan di simpan dalam hatinya saja.

Ya, Arsen tanpa sengaja melihat ujung kertas yang terselip di sela-sela salah satu buku dongeng anak milik Airlen.

Arsen yang penasaran pun mengambil, membuka, dan membaca goresan tinta di atas kertas yang di selipkan itu.

("Arsen! Cepat jawab! Siapa kau sebenarnya?! Dan apakah benar kau menyentuh barang-barang ku?") Airlen mengulang pertanyaannya dengan cara menyentak karena Arsen tak kunjung menjawab.

"Aku? Kau tak mengenalku? Aku adalah anak yang bertukar tempat denganmu.. Arsen. Putranya mommy yang paling sempurna sejagat raya, mom Clara,"

Sentakan Airlen telah berhasil menyadarkan Arsen, sehingga ia kembali berucap dengan nada seperti sebelumnya, yang di akhir kalimatnya raut wajah Arsen berubah sendu karena mengingat mom Clara.

("Ck, kau tidaklah sesederhana itu Arsyana Firansyah. Atau begini saja, kau akan serahkan kepada siapa dan perusahaan mana semua sketsa dan desain Elektronik ini?") Airlen yang sedikit curiga akan sketsa dan desain-desain di meja belajar Arsen sepertinya telah terjawab.

"Kau__"

("Ya.., aku melihatnya. Bahkan mommy pun melihatnya.")

"Benarkah?" ucap Arsen terkejut.

***

"Tentu saja! Jika kau tak berkata jujur, maka akau akan memberitahu mommy tentang hal ini." ancam Airlen.

("Beritahukan lah.")

Hal yang tak terduga dan tak terfikirkan oleh Airlen, bukannya takut akan ancamannya dan memberitahukan kebenaranya, tapi Arsen justru mengatakan kata itu.

Belum juga keterkejutan Airlen mereda.. Arsen kembali berucap, ("Bagaimana caranya kau akan memberitahu dan membuktikan jika itu aku yang membuatnya? Apa kau akan mengatakan... Mom.. Sebenarnya itu adalah aku yang membuat desain dan sketsa itu.., iya? Kau akan mengatakan seperti yang ku ucapkan tadi? Atau kau akan berkata... Aku sebenarnya bukanlah Arsen yang kau kenal, Aku adalah Airlen yang bertukar tempat dengan Arsen. Dan sketsa itu, sketsa itu adalah Arsen yang membuatnya. Arsen yang asli. Kau akan memilih cara pengucapan yang mana?")

Airlen terdiam mendengarkan perkataan Arsen, dan tak menyela sedikitpun. Sampai di akhir kalimat Arsen yang mengajukan pertanyaan sederhana pun Airlen tetap terdiam. Sampai akhirnya suara Arsen di seberang sana kembali terdengar.

("Kau tak ingin menjawabnya, Airlen?")

Tetap sama, Airlen tak bergeming seperti tengah memikirkan sesuatu.

("Baiklah, biar aku yang bantu menjawabnya. Jika kau memilih seperti ucapan ku yang pertama, bagaimana kau akan menjelaskannya pada mommy? Dan jika mommy meminta bukti cara membuat sketsa dan desain itu, bagaimana kau akan membuatnya? Karena saat ini kau yang berada di sana bersama mommy. Tapi jika kau mengerti dan bisa membuatnya, itu bagus sih... Karena aku pun tidak bisa membuatnya. Karena itu bukan aku juga yang membuatnya, melainkan Ink streaks. Dan aku hanya mengcopy serta menjiplaknya.. Karena aku sangat ingin menjadi sepertinya, terkenal di hampir semua perusahaan Elektronik seluruh dunia.")

"Aku tak percaya dengan ucapan mu yang terakhir," Airlen kembali merespon ucapan Arsen.

("Percaya atau tidak, itu terserah padamu. Yang penting aku sudah menyampaikannya. Apa kau masih ingin tau jawaban untuk pilihan yang kedua?")

Airlen kembali tak menjawab, namun terdengar sedikit bergumam.

("Baiklah, jika kau memilih pilihan kedua.. Maka sama hal nya kau memberi harapan palsu kepada mommy.")

"Kenapa begitu?" sela Airlen.

("Karena mommy pasti tidak akan percaya itu. Kecuali mommy akan berpikiran jika kau adalah saudara kembar ku yang ternyata masih hidup. Tapi kau justru nanti akan menyangkalnya.. Dengan mengatakan jika kau adalah anak dari Bella Bramastya. Yang akan membuat mommy ku akan kembali merasakan sakitnya kehilangan. Dan aku bersumpah kau tidak akan pernah memilih jalan yang kedua. Jika itu terjadi, kau akan berhadapan langsung denganku. Putra dari Clara Firansyah.")

"Huuuft... Baiklah, terserah padamu saja. Kembali ke topik awal kita, aku tak ingin membicarakan hal lainnya," putus Airlen, karena hati kecil Airlen seperti juga tidak menerima jika mom Clara, mommy dadakannya sampai tersakiti, apalagi jika itu olehnya sendiri, Airlen tidak ingin itu sampai terjadi.

Airlen juga membenarkan setiap kata yang di ucapkan Arsen, kecuali tentang sketsa dan desain itu, Airlen tak percaya itu.

("Baiklah, aku melakukan ini semua.. Karena aku masih curiga jika kita benar adalah saudara kembar.")

"Masih tentang itu? Astaga Arsen... Ayolah... Itu tidak mungkin.., karena__"

("Banyak faktor yang merujuk ke sana Airlen,") sela Arsen.

"Apa?"

("Pertama, wajah kita sangatlah mirip. Saking miripnya.. Aku saja tak dapat membedakan ini aku atau bukan.")

"Maksudnya?"

("Hadeeh... Apa kau tak melihat satupun potret anak kecil di kamarku?")

Pertanyaan Arsen seketika membuatnya tersadar, jika anak kecil dalam potret yang terbingkai figura itu bukanlah miliknya, melainkan milik anak dengan nama Arsyana Firansyah.

"Kenapa aku sampai lupa akan hal sesederhana ini?" ucapnya dalam hati seraya mengambil salah satu dari beberapa figura yang terpajang di sana, yang sedari tadi dirinya berfikiran jika itu potret miliknya.

Deg!

"Ke-kenapa bisa mirip sekali?" ucap Airlen tanpa sadar.

("Kau terkejut? Sama, aku juga. Kau tau, ini adalah salah satu sebab aku memilih untuk tinggal sementara di sini.")

Karena Arsen di sana juga tengah memegang salah satu potret milik Airlen.

"Lalu alasan lainnya?"

("Rupa ku... Rupa kita maksudnya. Rupa wajah kita sangatlah mirip dengan dad Arkhan, bukan begitu? Dan yang membuatku merasa aneh adalah... Padahal aku mengintruksikan diriku sendiri agar aku membenci dad Arkhan, tapi tidak bisa. Rasanya seperti ada dorongan atau ikatan yang mengikat kita sehingga benci itu berubah menjadi rasa nyaman.")

"Kenapa kau sampai mengintruksikan diri sendiri agar membenci daddy ku?" tanya Airlen penasaran.

("Karena Bella Bramastya.")

"Mom Bella?!" seru Airlen tak percaya.

("Ya.")

"Kenapa?"

("Karena dia sudah berani menjelek-jelekkan my mom.")

"Iyakah?" entah mengapa mendengar pernyataan Arsen, membuat dirinya seperti ikut merasakan apa yang dirasakan Arsen.

("Apa kau mengira aku berbohong? Aku mengada-ada?")

"No! Bukan itu maksudku. Tapi__"

("Sudahlah, itu hak mu entah kau ingin percaya ataupun tidak. Sebenarnya sedari aku baru sampai di sini, aku ingin menanyakan sesuatu.. Tapi tak tau akan bertanya pada siapa. Jadi aku akan tanyakan padamu saja. Sebenarnya Bella__, Airlen... Apa kau sudah tidur Sayang..?, ssst... Ada yang datang, kau jangan berisik. Jangan bicara dulu.")

"Itu sepertinya suara Granny," gumam Airlen.

***

1
Ismalinda
Luar biasa
Nur Azizah
terima aja clara kasihan anak"mu yg butuh keluarga yg utuh
Nur Azizah
oayyooo lanjuuttt kakak authoooorr
Nur Azizah
top markotopppp lanjuttt kak auutthor
Nur Azizah
woooww kereen pokoknya ceritanya kak author lanjuutt
Nur Azizah
ayoo lanjutt kak author
Nur Azizah
jgn buat Readers penasaran kaka author ayo cepat buka rahasia besar ini
Nur Azizah
cepet buka kebusukan Bella kak aurhor
Nur Azizah
ssmakin penasaran kak author
Nur Azizah
jgn mbulat mbulet kam author ceritanya
Nur Azizah
siapa yg memaggil clara yaaahh
Nur Azizah
sambut bahagiamu mulai hari ini clara
Nur Azizah
siapa yg menegur clara mungkinkan asisten leo
Nur Azizah
lanjuuuttt kakakk aauttthhorr
Nur Azizah
semoga kalian berjodoh arkhana sama clara leo sama eliza
Nur Azizah
lanjuutttt siapa lg yg datang yaaa,,
Nur Azizah
Bella
Nur Azizah
bener"anak GENIUS Arsen
Nur Azizah
jgn lama"kak author mempertemukan twin brsama ke 2 orang tuanya
Nur Azizah
haduuuh ketahuan Airline
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!