Geisya adalah seorang istri yang penurut, ia selalu mempercayai Suami dalam keadaan dan dalam kondisi apa pun. Ia juga sangat baik kepada keluarga suaminya Hingga rela menghabiskan sebagian harta peninggalan orang tuanya untuk menyenangkan kelurga suaminya.
Hingga akhirnya ia baru mengetahui jika seluruh aset perusahaan peninggalan orang tuanya sudah di alihkan menjadi nama suaminya, ia di campakkan oleh keluarga suami lalu suami berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, tapi semuanya terlambat, ia di dorong oleh sahabatnya dari lantai 10 dan akhirnya meregang nyawa.
Tapi keajaiban datang, ia hidup kembali tiga tahun lalu. Ia bertekad untuk balas semua kejahatan mereka.
"Tunggu pembalasanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Suasana siang yang sedikit menyengat, Saat itu Geisha sengaja hari ini datang ke perusahaan tanpa memberi tahu dulu pada suaminya, karena ia ingin memberi kejutan di mana hari ini adalah anniversary pernikahan mereka.
Dengan langkah mantap, ia pun berjalan menuju ruang CEO sambil menyapa para karyawan yang sedang berlalu lalang di perusahaannya peninggalan orang tuanya itu.
Saat pintu CEO di buka, mata Geisha langsung terbelalak saat melihat suaminya sedang bermesraan dengan sahabatnya yang ia pekerjaan di perusahaannya itu sebagai manager pemasaran, saat itu mereka sedang berciuman. Seketika kue yang sudah ia buat sendiri dengan tangannya jatuh ke lantai dan hancur.
"Mas, Gina, apa-apaan kalian ini? Kenapa kalian berciuman? Apa kalian selingkuh di belakang ku?" tanya Geisha seketika membeku di depan pintu.
Aldi yang tadi sedang asik bersama Gina merasa terganggu dan menatap istrinya dengan tatapan sayup.
"Berhubungan kamu sudah tahu sekarang, terpaksa aku akan mengakui semuanya. Benar, aku dan Gina berselingkuh, kami saling mencintai dan akan segera menikah? Sekarang kamu mau apa? Mau bercerai?" tanya Aldi memiringkan kepalanya dengan senyum sinis menatap istrinya itu.
"Mas... Kenapa kau lakukan ini! Aku ini istrimu! Aku sudah memberikan segalanya pada mu, aku juga sudah baik pada keluarga mu. Meskipun aku tahu kau dulunya hanyalah karyawan biasa di perusahaan ku dan belum banyak pengalaman memimpin perusahaan ini, bahkan aku rela memberi posisi CEO ku berikan padamu agar kau mengurus perusahaan mendiang ayah ku karena aku sangat percaya padamu, lantas kenapa kau malah berselingkuh! Kenapa kau lakukan ini pada ku Mas!" teriak Geisha tak mengerti, kenapa suaminya tega menghancurkan pernikahan mereka. Perlahan-lahan air matanya jatuh ke pipi merasakan sakit hati yang dalam.
Gina pun berdiri dari pangkuan Aldi dan berjalan berlenggok mendekati Geisha dengan tersenyum licik.
"Aduduh Geisha, kamu itu benar-benar polos sekali ya, kamu pikir Aldi benar-benar mencintai mu? Asal kamu tahu, Aldi sebelum menikah dengan mu dia adalah kekasih ku, aku yang selama ini membantu mu dan Aldi untuk mendekat dan menikah, coba kamu pikirkan, untuk apa semua ini kami lakukan?" tanya Gina memegang dagu sahabatnya itu dengan tersenyum miring.
Geisha menghempaskan tangan Gina dengan kasar, air matanya jatuh begitu saja dan ia menyekanya dengan cepat.
"Kalau kau ingin bercerai, maka hari ini kita bercerai sekarang juga. Jadi kalian berdua pergi dari perusahaan ku sekarang juga!" teriak Geisha dengan nafas yang memburu karena amarah.
"Pergi dari perusahaan ini? Ha ha ha ha, asal kamu tahu, perusahaan ini sudah menjadi milik aku dan Aldi, tanpa sepengetahuan mu, kami diam-diam membalikkan nama perusahaan ini menjadi milik Aldi, kalau kau ingin bercerai maka kau yang pergi dari sini, perusahaan ini bukan lagi milik mu," ucap Gina tertawa renyah merasakan kebahagiaan tiada tara.
"Apa kamu bilang? Kalian sudah mengambil alih perusahaan ku menjadi milik kalian?" tanya Geisha dengan mata memerah, tubuhnya bergetar, ia menggenggam erat tangannya dengan erat.
Aldi menunjukkan sebuah berkas surat pengalihan perusahaan dari milik Geisha menjadi nama Aldi.
Tangan Geisha gemeteran memegang berkas tersebut, darahnya bergejolak, semua impian ingin hidup bahagia selamanya dengan suami tercinta pupus sudah.
"Dan asal kamu tahu, aku sengaja meminta kamu memecat Pak Azam asisten kepercayaan mendiang Papa mu, itu karena Pak Azam sudah mengetahui jika aku dan Gina akan mengambil alih perusahaan ini. Berhubungan dia sudah tidak ada lagi, maka rencana kami berjalan dengan lancar, dan akhirnya aku berhasil mengambil alih perusahaan ini menjadi milik ku," ucap Aldi sambil memeluk Gina dan mencium Gina lagi dan bermesraan di depan Geisha.
"Ah Aldi, kamu nakal deh, kan di depan kita masih ada istri mu," ucap Gina dengan suara manja yang membuat hati Geisha semakin panas.
Karena sudah tak tahan lagi, Geisha pun berlari ke arah Gina dan Aldi, ia sangat ingin merobek mulut mereka dan mencakar wajah mereka.
Tapi Gina malah mendorongnya ke jendela yang terbuka itu, membuat Geisha terjatuh dari jendela tersebut. Untungnya Geisha berhasil bergelantungan di pinggir jendela itu.
"Tolonggggg! Tolong aku Mas!" teriak Geisha sangat ketakutan saat melihat kebawah, karena ia bergelantungan berada di lantai 10.
Gina mengambil sebuah gunting, lalu menancapkan gunting itu di jari-jari Geisha dengan kuat. Geisha sudah tak tahan lagi bergelantungan dan akhirnya terjatuh ke bawah.
"Aaaaaaaaaaaaa! Tolonggggggggg!" teriaknya kencang, dan pada akhirnya ia mendarat di ke bawah.
Brukk!
Hantaman keras itu membuat kepalanya pecah dan darah segar mengalir membasahi tubuhnya.
Perlahan-lahan kesadaran Geisha menghilang, tapi ia melihat Aldo dan Gina saling berpelukan dari lantai sepuluh itu sebelum kematiannya.
'Tuhan, aku tidak rela mati seperti ini, sungguh aku tak rela! Tolong beri aku kesempatan sekali lagi, atas nama kematian ku beri aku kesempatan sekali lagi untuk merubah hidup ku.'
Setelah mengatakan itu, Geisha menutup matanya dan ia pun benar-benar kehilangan kesadarannya.
Semua orang terkejut karena ada orang jatuh dari lantai atas, semuanya pun turun untuk melihat kejadian tersebut. Para karyawan panik, ada yang menelpon Polisi, ada menelpon ambulance juga. Sementara Aldi dan Gina tersenyum bahagia atas kematian Geisha.
******
Tiba-tiba saja ia terbangun karena terdengar suara bising di ruang tamu. Geisha terkejut karena saat itu ia berada di kamarnya.
Ia merasa nyeri di kepalanya, seolah-olah baru saja mengalami kejadian yang sangat buruk.
"Ughhh! kenapa kepala ku sakit sekali? Kenapa aku di kamar ku? Bukannya aku sudah mati?" tanyanya bingung.
Geisha memegang kepalanya, seperti ada sebuah ingatan masa lalu di kepalanya yang di putar ulang. Ia ingat jika menangkap basah perselingkuhan suaminya dan sahabatnya di kantor, dan pada akhirnya ia mati jatuh dari lantai 10 dengan mengenaskan.
Ia melihat seluruh tubuhnya utuh, ia juga bercermin dan melihat tubuhnya baik-baik saja dan tidak ada terluka, ia ingat jika potongan rambutnya itu adalah potongan tiga tahun lalu atas permintaan Gina, karena menurut Gina ia terlihat cantik dengan potongan seperti ini, tapi sebenarnya tampilannya malah seperti orang udik.
Geisha pun melihat sebuah kalender yang ia lingkari dan tertera jika kalender itu tahun 2022, sementara ia mati tahun 2025. Itu artinya ia kembali ke masa lalu.
"Apa yang terjadi? Apa aku kembali ke masa lalu?" tanyanya lagi. Ia juga mendengar sebuah pertengkaran Pak Azam, asisten kepercayaan mendiang ayahnya dengan Aldi sebelum Pak Azam ia pecat atas permintaan Aldi.
"Jadi benar sekarang... aku benar-benar kembali ke masa lalu, tiga tahun lalu sebelum Pak Azam ku pecat? Karena aku sudah kembali ke masa lalu, maka aku akan balas dendam pada suami brengsek dan sahabat bejat itu. Tunggu pembalasanku Aldi, Gina dan keluarga besar Aldi, ku buat kalian jadi gelandangan," ucap Geisha penuh tekad.
Geisha pun menendang pintu kamarnya dan melihat Aldi dan Pak Azam sedang bertengkar hebat, Geisha pun semakin percaya jika ia memang terlahir kembali.
"Kamu jangan asal bicara Azam! Aku sangat menyayangi istriku! tidak mungkin aku mengambil alih perusahaan mendiang ayahnya! tidak mungkin! Kau jangan asal menuduh ku sembarangan!" bentak Aldi menunjuk-nunjuk jarinya ke arah Pak Azam dengan mata membulat.
"Tapi aku melihat sendiri jika kau melakukannya, ingin mengganti nama perusahaan itu menjadi milik mu," jawab Pak Azam bersikeras.
"Mana buktinya jika aku melakukannya!" teriak Aldi tak terima.
"Berhenti bertengkar!" ucap Geisha berjalan mendekat ke arah Pak Azam.
Melihat Geisha datang, Aldi pun langsung berlari menghampiri Geisha. "Sayang, kamu lebih baik pecat Pak Azam, dia sudah menuduh ku sembarangan, dia Memfitnah ku! Dia menuduhku mengambil alih perusahaan mu, mana mungkin aku melakukan itu pada mu sementara aku sangat mencintaimu," ucap Aldi dengan wajah memelas meminta keadilan dari istrinya itu.
Ucapan itu adalah kata-kata manis Aldi tiga tahun lalu, mungkin dulu ia percaya dengan kata-kata Aldi, tapi sekarang ia bukan dirinya yang dulu lagi, ia sudah tahu semua kebusukan Aldi. Ia tidak akan jatuh pada kesalahan yang sama.
"Nyonya, saya melihat sendiri jika Tuan Aldi ingin mengambil alih perusahaan Anda," ucap Pak Azam sambil menundukkan kepalanya memberi hormat kepada majikannya itu.
"Mana buktinya? Kau tidak punya bukti kan? Sayang, pecat dia sekarang, aku sungguh tak bisa terima dengan tuduhannya!" ucap Aldi memohon tapi sebenarnya memaksa.
Jika dulu ia langsung memecat pak Azam, tapi sekarang apa pun yang terjadi, ia akan mempertahankan Pak Azam.
"Kenapa aku harus memecatnya? Dia adalah asisten kepercayaan Papa ku, memang kamu siapa memerintah ku?" tanya Geisha menatap Aldi sambil mengangkat alisnya.
"Aku ini suami mu, kau harus mendengarkan ucapan ku!" ucap Aldi tak percaya jika Geisha malah melawan, bukannya selama ini istrinya itu sangat penurut.
"Tapi itu adalah perusahaan ku, aku berhak memecat siapa pun yang ingin ku pecat, dan aku berhak mempertahankan siapa pun yang ingin aku pertahankan," jawab Geisha tegas dan lugas.
"Tapi kan aku CEO sekarang," ucap Aldi tak terima.
"Oke, mulai sekarang kau di pecat dari jabatan CEO dan tidak di perbolehkan menginjak selangkah pun dari ruang CEO, karena aku sendiri yang akan memimpin perusahaan ku kembali," jawab Geisha berdiri di depan Aldi sambil mengangkat dagunya. menatap tajam ke arah suaminya itu.
"Apa? Kenapa kau tiba-tiba ingin memimpin perusahaan? Bukannya dulu aku bilang kau akan mempercayai semua perusahaan pada ku? Kenapa sekarang berubah? Jika kau menjabat menjadi CEO, lantas aku jadi apa di perusahaan?" tanya Aldi terlihat panik dan kecewa.
"TERSERAH! Mau kembali jadi karyawan biasa seperti dulu lagi juga boleh, mungkin mau jadi tukang sapu juga nggak apa-apa. Dan satu lagi, mulai hari ini, aku tidak akan pernah menafkahi keluarga mu lagi. Jadi silakan kau nafkahi keluarga mu sendiri," jawab Geisha ketus lalu menarik tangan pak Azam ke ruang kerjanya.
Aldi melongo mendengar ucapan Geisha, ia tak menyangka jika istrinya yang selama ini baik dan penurut kepada keluarga besarnya, tiba-tiba berubah.