Sequel dari kisah Ajari aku Ustadz dan cinta untuk Khansa.
Cerita ini menceritakan kisah Khalid anak dari ustadz barra dan alira. Mengantongi restu dari kedua belah pihak namun tidak untuk Aulia gadis yang ia cintai.
Aulia tidak tau jika dirinya sudah di khitbah oleh Khalid sejak lulus SMA. Raka orang yang Aulia suka telah mengkhitbah Aulia namun ayahnya Fadil tidak menerima dengan alasan tidak cocok dengan laki-laki pilihan Aulia sendiri.
Aulia terkejut ketika keluarga barra datang untuk melamar Aulia, namun Aulia menolak dengan alasan tidak mencintai Khalid. Aulia kesal dengan Khalid karena sejak SMA Khalid selalu usil dengan Aulia. ternyata di balik itu Khalid menyimpan rasa.
Khalid mengkhitbah Aulia lewat ustadz Barra kepada ayahnya Fadil tanpa Aulia ketahui sebelumnya. Bagaimana perjuangan cinta khalid untuk Aulia hingga jatuh ke pelukannya.
Simak kisahnya Bait-bait doa ustad Khalid.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fenitri Azzukhruf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. seserahan
Pihak utusan dari keluarga Khalid sudah siap untuk berangkat acara seserahan ke rumah Aulia. Di rumah Aulia pun yang akan menerima seserahan juga menunggu kedatangan pihak Khalid.
Aulia sedang di beri hena tangan nya agar tampak manis, malam ini adalah malam terakhir dirinya menjadi seorang gadis dan esok akan berganti status nya menjadi istri. nyonya Khalid tepatnya, waktu cepat sekali berbalik.
Rombongan datang membawa seserahan dan di saat bersamaan Raka datang. Ia mau masuk tapi di halang oleh penjaga, mr Jack sengaja memerintahkan kepada Rendi untuk mengirimkan pengamanan di rumah Fadil. Mr Jack sudah bicarakan kepada Ameer, ustadz Barra dan Fadil.
Pak Batara ternyata terkenal orang yang licik ia takut jika terjadi sesuatu di rumah Fadil. Raka membuat keributan hingga dia memukul aparat yang berjaga.
" aku mau ketemu Aulia. Aulia...Aulia..." teriak Raka.
Semua orang di dalam mendengar teriakkan Raka, entah apa yang ingin raka lakukan. Sudah ada yang memperingati dari pihak keluarga namun Raka tetep kekeuh ingin bertemu langsung dengan Aulia.
" ya Allah suara mas Raka itu." ucap Aulia merasa iba mendengar teriakkan nya.
" kita tunggu ayah nak kamu jangan keluar ya di dalam ada orang-orang yang lagi seserahan". Aulia mengangguk ia menurut, Aulia berusaha menutupi telinga nya agar tak mendengar suara Raka.
Fadil akhirnya keluar ia tak enak dengan keluarga barra yang datang untuk membawa seserahan meski mereka sudah tau kejadian nya.
" Apalagi yang ingin kamu inginkan Raka, semua ini berakhir karena perbuatan mu. Kau lihat semuanya sudah siap untuk acara besok tapi kamu hancurkan hanya dalam satu tarikan nafas."
" maafkan saya om, Raka minta maaf Raka salah. Raka akan tetap menikahi Aulia besok om, Raka akan ceraikan Marsha secepatnya." ucap Raka dengan wajah memelas.
" semuanya sudah berakhir Raka antara kamu dengan Aulia, om tidak mengizinkan kamu menikahi Aulia. Kamu sudah membuat Aulia hancur, kamu tak punya hati."
" maaf om sungguh Raka minta maaf, ini bukan kemauan Raka. Sekarang Raka tak peduli jika harus kehilangan semuanya termasuk papa yang tak bisa maju dalam pemilihan gubernur "
" semua sudah terlambat kamu sudah membuat Aulia sedih". ucap Fadil.
" Raka mau ketemu Aulia."
" oke untuk terakhir kalinya." ucap Fadil lalu masuk memanggil Aulia.
" nak keluar lah katakan pada Raka jika kamu sudah tak mau lagi menikah dengan nya." ucap Fadil, Aulia pun mengangguk.
Dengan langkah berat meyakinkan dirinya untuk menemui Raka, Aulia sudah berfikir jika Raka terlihat sangat kasihan dengan penampilan nya yang tak beraturan.
" Aulia aku minta maaf."
" Aulia sudah memaafkan kakak, tak perlu lagi minta maaf" ucap Aulia ia melihat Raka yang terlihat sekali kasihan.
Karena masih ada rasa cinta dalam hati Aulia, namun hatinya juga terlalu sakit dengan apa yang telah Raka lakukan.
" Aulia kakak masih ingin menikah dengan mu, aku akan menceraikan Marsha. percayalah Aulia kakak sangat mencintaimu." ucap Raka membela diri.
" jika kakak benar-benar mencintai Aulia kakak tak akan pernah melakukan ini pada Aulia. Maaf kak lebih baik lanjutkan pernikahan kakak, Aulia tidak bisa."
" Aulia ku mohon maafkan kakak."
" Aulia sudah memaafkan kakak." ucap Aulia sungguh ia menahan tangis ada sedikit perasaan iba terhadap Raka karena masih ada cinta yang tersemat.
" jadi besok kita akan lanjutkan pernikahan kita." tanya Raka berbinar.
" maaf kak tidak, kakak sudah punya istri. Berbahagialah kak dengan pilihanmu dan terima kasih sudah pernah ada dalam hidupku memberikan Aulia kebahagiaan."
" tidakkah ada kesempatan satu kali saja untuk ku Aulia."
" kakak sudah menghancurkan kepercayaan ku dan keluarga ku, maaf kan Aulia tidak bisa. tidak akan terjadi pernikahan di antara kita, Aulia permisi. Assalamu'alaikum ". Aulia lalu masuk ia sudah menahan tangisnya di luar dan langsung masuk ke dalam kamarnya menumpahkan semuanya Aulia menangis tersedu.
" Aulia ..." teriak Raka lagi, mendengar teriakan itu Aulia makin menangis.
Lalu Raka di usir oleh aparat yang menjaga rumah Fadil. Aisyah sang ibu langsung memeluk erat Aulia, ia tau jika Aulia sangat terluka. malam ini seharusnya Aulia tertawa namun tidak pikirannya harus di penuhi oleh rasa kecewa.
" sudah nak ikhlaskan, ia tidak berjodoh denganmu. Allah akan menggantinya dengan yang lebih, Allah akan memberikan mu kebahagiaan yang tak terkira ". Aulia masih tetap menangis.
__
Di rumah ustadz Barra.
Persiapan sudah matang lakukan oleh keluarga barra meskipun semuanya serba mendadak tapi Fauzan dan Ratih sudah membereskan semuanya.
Tampak Khalid yang sedang bersama keponakannya Gaza dan Gani, mereka di minta Khalid untuk memijit dirinya.
" Om bayarannya dobel ya." ucap Gaza.
" beres cuma es krim kan."
" tapi yang banyak om". Ucap Gaza.
" bukan om tak mau sayang, tapi ayahmu tak mengizinkan kamu makan es banyak kasihan kan nanti gigimu sakit". Gaza mengehentikan tangannya untuk memijit.
" ya sudah kalau tak mau."
" oke-oke gitu aja ngambek Gaza cantik ini, karena om besok mau menikah nanti aku kasih dobel deh Gaza dan Gani."
" ye...." teriak Gaza dan Gani senang.
Khansa dan Ameer yang melihat itu menggelengkan kepalanya, begitulah mereka jika bersama Khalid. Khalid selalu pintar merayu sang ponakan.
" sayang belum ramai ya kalau cuma dua." ucap Ameer berbisik pada Khansa karena di sana masih banyak orang tetangga dan saudara yang sedang membantu acara untuk besok.
" maunya berapa kak".
" yang banyak kita bikin kesebelasan." ucap ameer sembari memainkan alisnya.
" okey siapa takut " .
" nanti malam ya".
" Khansa sudah keluar kak".
Hah... semua menoleh ke arah Ameer mendengar keterkejutan Ameer. Ia sadar dirinya menjadi pemandangan lalu garuk-garuk kepala meringis. Khansa terkekeh melihat ekspresi Ameer suaminya.
" kapan tadi masih shalat magrib kan." bisik Ameer pelan agar tak terdengar orang lain.
" barusan pas tadi ke kamar mandi."
" ya salam kenapa ngga bilang kalau sudah waktunya".
" sabar kak, orang sabar di sayang Tuhan kan." Khansa tertawa, seketika Ameer pun lemas.
Acara seserahan sudah berakhir, kini Aulia masih sedih berada di kamar nya. Ia mengusap air matanya tapi tetap saja mengalir, kenangan saat pertama kali bertemu dengan Raka berputar kembali di otaknya. Raka yang selalu membuat nya tertawa, ia sering kali memberikan kejutan untuk Aulia.
Ia pandangi baju pengantin yang sudah ia desain untuk nya namun harus beralih orang lain yang memakai nya. Di saat orang-orang yang membawa seserahan dari keluarga barra tadi pulang, Aulia menitipkan baju yang akan Khalid kenakan besok. Aulia beranjak ke kamar mandi ia ambil air wudhu dan berserah diri hanya itu hal yang bisa membuat hatinya tenang.
__
semangat thor