Alifa Rizky Aulia..gadis cantik yang sejak kecil selalu terdidik dengan hebat karena sejak usia 4 tahun Alifa sudah merasakan hidup di lingkungan pesantren. Alifa di tuntut belajar belajar dan terus belajar di kala teman seusianya merasakan di manja orang tua.tapi beda dengan Alifa.tak ada istilah manja di kamus hidup Alifa.
karena kehidupan pesantren yang menuntut Alifa hidup dalam kedisiplinan yang ketat akhirnya Alifa tumbuh menjadi gadis manis yang penuh prestasi dia menjadi qori terkenal berkat didikan sang kyai.
suatu ketika Alifa mengenal laki laki lewat media sosial. sejak itu Alifa melabuhkan hati pada sang doi yang baru di kenal nya.
bagaimana hidup sang qori setelah mengenal seorang laki-laki ? ujian dan cobaan apa yang harus di tempuh Alifa sehingga menjadi gadis manis penuh prestasi???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arizkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Ruang Bksm.
"Apa yang terjadi dengan Alifa..?" tanya ustadzah Nia begitu tiba di gedung Bksm.
"Assalamu'alaikum ustadzah Nia.., kalau masuk salam dulu atuh jangan bikin kaget orang seruangan." ucap ustadzah Arin yang kesal karena kaget tiba-tiba ustadzah Nia muncul dan teriak menanyakan tentang Alifa.
"Hehehe.. waalaikumussalam."
"Assalamu'alaikum ustadzah Arin dan semuanya?" hehe maaf donk habisnya saya panik dengar Alifa masuk sini. Padahal pagi tadi baru pulang dengan saya tiba-tiba masuk Bksm kan kaget saya. Maaf atuh."
"Memang nya apa yang terjadi dengan Alifa ustadzah Arin?"
"Kondisi Alifa ngedrop ustadzah Nia. Suhu tubuhnya sangat tinggi makanya harus mendapatkan perawatan medis secepatnya. sekarang ia sudah sedikit tenang sudah tidak mengigau lagi sudah di pasang infus."
"Ya Allah, ko bisa tiba-tiba ngedrop ustadzah. Apa boleh saya lihat kondisi Alifa ?"
"Iya silahkan !"
Setelah mendapat izin dari petugas Bksm akhirnya ustadzah Nia mendekat ke arah alifa yang berbaring lemas dengan selang infus menancap di tangannya.
Terlihat wajah Alifa yang terlihat pucat dan nampak sangat lemas.
"Ya Allah, kamu kenapa bisa langsung ngedrop begini nak ?"
Ustadzah Nia terus memegang tangan Alifa yang masih terasa panas. Ia memperhatikan wajah Alifa yang tidur dengan damai meski masih terlihat pucat.
"Alifa sengaja saya kasih obat supaya ia bisa istirahat dengan baik ustazah Nia. saya lihat seperti nya ia kurang istirahat dan makan juga tidak teratur. semoga setelah nanti bangun kondisi nya bisa lebih baik." ucap ustadzah Nisa yang tiba-tiba masuk dan duduk di samping ranjang Alifa.
"Pantas saja ia tidur begitu pulas dan tidak merespon ketika saya pegang tangannya. ya udah biarkan saja ia istirahat dengan tenang ustadzah Nisa. Mungkin memang ia kurang istirahat karena mempersiapkan diri mau kompetisi kemarin."
***
Berita tentang Alifa yang sakit menyebar dengan cepat.
Bahkan kyai Abdullah dan ummi khasanah sudah mendengar jika Alifa di rawat di Bksm.
Tak heran jika kabar itu sampai ke telinga pemilik pondok. Karena Alifa merupakan santri yang menonjol di darul Huda. Banyak prestasi yang di torehkan oleh Alifa. yang terakhir ia menjuarai ajang musabaqoh Tilawatil Qur'an tingkat kabupaten dan pulang dengan membawa medali emas. Sebentar lagi ia pun akan berlaga di event provinsi. Maka tak heran jika nama Alifa sangat menonjol di lingkungan pesantren darul Huda.
___
"Fa.., apa yang kamu rasakan sekarang ? Kamu kenapa sih fa.., bikin aku khawatir tau gak..?''
"Aku gak apa-apa Zia.., hanya lemas sedikit."
"Gak apa-apa gimana. Badan kamu panas sekali Kamu sampai ngigau masih bisa bilang gak apa-apa. Sekarang kamu makan dulu ya trus minum obat. aku suapi ya fa..!"
"Aku bisa sendiri Zia !"
"Udah jangan ngeyel napa sich.., harus nurut dan gak ada bantahan. Biar kamu cepat sembuh fa. aku tuu sedihhh tau gak lihat kamu kayak gini. pengen nangis.." ucap Zia dengan muka yang murung.
"Makasih ya Zia.., tapi apa kamu gak ikut ngaji. Nanti kamu ketinggalan banyak materi."
"Udah jangan banyak mikir ngaji dulu ach. Yang penting kamu cepat sembuh fa.., aku akan menemanimu di sini. Yang penting kamu sehat dulu."
"Selama kamu di sini, aku sama Sofi akan menemanimu fa.. pokoknya kamu habis makan harus minum obat dan langsung istirahat biar kamu cepat sembuh.cepat sehat gak boleh bantah."
"Kamu selama kompetisi gak pernah makan ya fa, sampai kamu ngedrop begini..!"
Zia terus menyuapi Alifa makan sampai habis. sebenarnya Alifa males untuk makan. Lidahnya terasa pahit, tapi Zia terus memaksa sambil ngomel-ngomel tidak karuan.
Zia tau kalau teman nya itu tipikal orang yang susah makan. Jangankan kondisi sakit, ketika sehat aja Alifa sering males makan nasi. Makanya Zia terus memaksa dan menyuapi Alifa dengan telaten. Bahkan kadang ia mengomel ketika Alifa bilang sudah kenyang.
"Sekarang kamu istirahat lagi fa..,biar kamu cepat sembuh !"
"Aku tu sedihhh banget tau gak fa lihat kondisi kamu yang begini.., makanya sekarang istirahat dan cepat sehat ya bestiiiquu." ucap Zia sambil memeluk Alifa.
Sikap Zia sungguh konyol menurut Alifa tapi gimana lagi mau mengelak ya kondisi ia yang masih lemas. teman satu kamarnya itu emang apa adanya dan sangat spontan orangnya. Alifa sangat senang berteman dengan Zia.. Ngomong-ngomong tentang Zia Alifa pun teringat dengan putri. teman barunya dari pondok pesantren Al Islam yang merupakan teman waktu MTQ kemarin.
Sifat Zia dan putri hampir sama sebelas duabelas menurut Alifa. Konyol dan spontan serta apa adanya.
Tok tok terdengar pintu di ketuk dari luar
" Assalamualaikum..!" ucap seseorang dari luar.
"Aduh fa, itu seperti suara .... !"
_______________