Buset dah, siapa yang berani parkir sembarangan disini. Jika begini kan, mobil saya tidak bisa keluar! kesal Henderson seorang pria tampan, yang baru beberapa bulan yang lalu menyandang gelar duda. Setelah Sang istri tercinta Mauren meninggal pasca melahirkan sang putri baby Queen mengisahkan luka yang mendalam.
Hingga sang kakek hendak menjodohkannya dengan seorang gadis berparas cantik bernama Mince Norin yang saat ini bekerja di salah satu Bengkel motor. Apakah Henderson akan menerima perjodohan itu? dan bagaimana hubungan keduanya kelak?
by Morata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20.TIDAK TAU TRIMAKASIH
Sekitar Dua jam kemudian setelah Norin beristirahat di salah satu ruangan yang ada di rumah sakit, setelah ia mendonorkan darahnya kepada Queen. Ia bangkit dari pembaringannya.
"Suster, Bagaimana kondisi kesehatan Queen saat ini. Apakah ada perubahan setelah saya mendonorkan darah saya untuknya? tanya Norin khawatir.
Suster mengembangkan senyumnya, menatap Norin dengan Tatapan penuh tanya. Suster bertanya-tanya dalam hati, Apa hubungan Norin dengan Queen cucu Tuan Samera yang merupakan pemilik Rumah Sakit.
"Kenapa hanya menatapku seperti itu? tolong katakan yang sebenarnya, Apakah Baby Queen baik-baik saja?"tanyanya semakin penasaran.
"Alhamdulillah, kondisi Baby Queen sudah berangsur-angsur membaik. Dan saat ini Baby Queen sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Dia sudah melewati masa kritisnya."jawab sang suster sambil mengembangkan senyumnya.
Norin bernafas lega, setelah suster memberitahu hal yang sebenarnya. Norin turun dari atas branker. "izinkan saya untuk melihat Baby Queen."ucapnya dengan nada memohon agar suster memberikan izin kepadanya untuk melihat sosok bayi yang mencuri hatinya.
"Nona tenang saja, mari saya antar. Queen berada di ruang VVIP. Nona tidak perlu khawatir dia baik-baik saja dan banyak orang yang begitu menyayanginya berjaga di sana."suster memberitahu.
Norin mengikuti langkah suster, hingga mereka tiba di sebuah pintu yang bertuliskan ruang VVIP. "silakan Nona, Baby Queen lagi dirawat di dalam."ucap sang suster mempersilakan Norin masuk ke ruang rawat inap Baby Queen.
Perlahan Norin membuka pintu ruang rawat Baby Queen. Norin melangkah masuk dan di sana sudah ada Henderson, Tuan Samera, dan nyonya Carlota yang menunggui cucu kesayangannya.
"Permisi! ucap Norin sambil melangkah masuk.
"Eh kamu, sini sayang."ucap Tuan Samera dan Nyonya Carlota secara bersamaan.
Norin menghampiri Tuan Samera dan nyonya carlota. "Bagaimana kondisi Baby Queen saat ini Mom?" tanya Norin penasaran.
"Syukurlah, dengan adanya kamu Baby Queen dapat melewati masa Kritisnya. Terima kasih ya, sayang."ucap Tuan Samera dan nyonya Carlota bersamaan.
Sementara Henderson hanya diam saja.
"Kamu kenapa hanya diam saja? seharusnya kamu mengucapkan terima kasih kepada Norin, Karena telah mendonorkan darahnya kepada putrimu." ucap Tuan Samera.
Lagi lagi Henderson hanya diam saja. Netranya melirik ke arah Norin sekilas.
"Sudah Mom, Lagian sudah sewajarnya kita sesama saling membantu jika memang kita dapat membantu orang yang lagi membutuhkan. Tidak perlulah gila-gila terima kasih, Lagian Norin ikhlas mendonorkan darah Norin untuk my princess." ucap Nurin sambil langsung memberikan kecupan hangat di kening Queen yang saat ini tertidur pulas.
"Iya, lagian saya datang ke ruangannya tadi untuk mengucapkan Terima kasih, tapi orangnya tuh cuek aja. Sepertinya dia tidak Sudi melihatku. Berbicara sama aku saja, dia membuang wajahnya." gerutu Henderson memberitahu kepada Tuan Samera dan Nyonya Carlota, saat dirinya datang menghampiri Norin di ruang istirahat Norin, paskah dirinya telah usai mendonorkan darahnya untuk Baby Queen.
"Sudah, sudah tidak perlu berdebat seperti itu. sekarang kita fokus untuk kesembuhan Queen saat ini. Apalagi sebentar lagi pernikahan kalian akan segera dilaksanakan."ucap Tuan Samera yang mampu membuat Norin membulatkan matanya.
Norin kembali teringat akan perjodohannya dengan lelaki yang sama sekali tidak ia cintai. bahkan bermimpi menikah dengan lelaki angkuh dan dingin seperti Henderson saja tidak pernah.
Bahkan menikah saja, tidak pernah terpikir olehnya. Program menikah itu berada di list terakhirnya. Tapi tiba-tiba saja, sang kakek sahabat dari Norin, yang sering bertemu di taman kota, menginginkan dirinya menjadi menantunya.
Yang kebetulan ternyata kedua orang tua angkat Norin, saling kenal dengan sang kakek. Sehingga Norin tidak dapat menolak keputusan itu.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
semuga maorin dan bayi nya selamat🤲
lanjut kakak yg semangat up-nya. uji dulu tu si nenek peot buat dia sakit lalu ga ada yg perhatikan, baru deh kasih Lina tu yg rawat. bisa tidak dia berkutik .