NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:392.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.20 ~Menjadi sekertaris

"Aku tidak akan melepaskannya. Tidak akan," gumam Daniel dalam ruangannya. Daniel sungguh menjadi gila karena Aliyha. Dulu Aliyha sangat tergila-gila padanya dan saat ini Aliyha bahkan tidak sudi untuk saling bertatap mata dengannya.

Di ruangan Aliyha, dia sedang mengumpulkan barang-barang yang di perlukan untuk di pindah ke ruangan barunya.

"Loh! Al, kok kamu beres-beres?" tanya Angel menatap heran ke arah Aliyha.

"Aku dipindahkan," jawab Aliyha tanpa menatapnya.

"Pindah ke mana?"

"Aku bukan manajer lagi sekarang. Aku jadi sekertaris, bos baru." jelas Aliyha.

"Wah! Hebat, ya! Kamu bisa meng*it 2 pria sekaligus," ucap Angel dengan nada mengejek.

"Apa maksud kamu, Ngel?" tanya Aliyha yang merasa tersinggung dengan ucapannya.

"Iya, kemarin Mas Satia dan sekarang... CEO kita. Apa kamu bisa membagi caranya sama aku? Aku sudah lama suka dengan seorang pria, tapi pria itu tak melirikku sama sekali." ujar Aliyha.

"Aku nggak ngerti, ya. Apa maksud kamu! Tapi aku tidak seperti itu!" jelas Aliyha dengan nada yang tidak suka dengan ucapan Angel.

"He! Sudahlah, jika kamu tidak mau berbagi. Aku tidak memaksa," ucap Angel seraya keluar dari ruangan Aliyha.

Braak

Angel menutup pintu ruangan dengan sangat keras, hingga Aliyha terperanjat seraya mengelus dadanya.

"Ada apa, ya dengan Angel?" gumam Aliyha bertanya pada diri sendiri.

Tiba-tiba handphone Aliyha berbunyi. Aliyha melihat layar ponselnya dan tertera nama Mas Satya di sana.

"Halo, Mas. Ada apa?" tanya Aliyha.

"Kamu lagi ngapain, Al?" tanya Satya dari balik telvon.

"Aku..." Aliyha ingin mengatakan jika dia sedang membereskan barang-barangnya untuk pindah, namun diurungkan, nanti saja dia akan bicara pada Satya.

"Al..." panggil Satya lagi, saat tak mendengar suara Aliyha lagi.

"Oh, nggak, Mas. Nggak lagi ngapa-ngapain, kok." jawab Aliyha.

"Kamu baik?" tanya Satya.

"Iya. Mas mau ngomong apa?" tanya Aliyha.

"Oh, nggak ada, kok. Cuma mau denger suara kamu aja, kangen," ujar Satya di balik posnselnya.

"Mas Satya, ada-ada aja. Baru tadi pagi ketemuan, sekarang sudah kangen. Ntar juga makan siang ketemuan lagi." ujar Aliyha.

"Hehehe..., iya. Telvon aku, ya. Saat kamu sudah keluar!" pinta Satya.

"Iya, Mas." jawab Aliyha lalu sambungan telvon pun terputus.

Aliyha kembali membereskan barangnya, mengisi dalam kardus yang sudah disediakan dan membawah itu semua ke ruangan Daniel.

Klek

Aliyha masuk tanpa menyalami Daniel yang berada di ruangannya. Aliyha melangkah maju menuju meja kerja barunya.

"Aliyha," panggil Daniel.

Aliyha mengangkat kepalanya, menatap Daniel sebentar lalu menjawab.

"Iya, Tuan." jawab Aliyha.

"Ini, yang perlu kamu kerjakan," ucap Daniel.

Aliyha beranjak menuju meja Daniel, mengambil setumpukan berkas yang di berikan Daniel. Tepat di saat itu, Rosa masuk ke ruangan itu.

"Kamu!" bentak Rosa, kala melihat Aliyha berada di ruangan suaminya.

Rosa bergegas mendekati Aliyha, ingin segera menampar pipinya, namun dengan sigap Aliyha menangkap lengannya.

"Maaf, Nyonya Daniel. Saya di sini sedang bekerja dan saya harap Anda bisa mengerti dalam hal ini, jika tidak, Anda bisa membawah suami Anda pergi dari kantor ini." ucap Aliyha tegas dan masih memegang tangan Rosa.

"Rosa Apaan kamu ini?" marah Daniel padanya.

Rosa menatap tajam ke arah Aliyha, menunjukan ketidak sukaannya terhadap Aliyha.

"Berani kamu, ya!" pekik Rosa di hadapan Aliyha.

"Saya akan lebih berani, jika Anda berani menyentuh saya lagi." ucap Aliyha seraya menghempas lengan Rosa dan kembali ke tempatnya dengan membawah berkas di tangannya.

"Rosa!" bentak Daniel.

"Mas! Kenapa wanita ini ada di ruangan kamu?" tanyanya dengan penuh amarah.

"Dia sekertarisku, sekarang," jawab Daniel.

"Apa! Sekarang juga, kamu pecat dia, Mas!" pinta Rosa.

"Tidak bisa, Rosa! Aliyha itu punya perjanjian kerja di sini, selama 3 tahun kedepan. Apa kamu akan membayar pinalti untuknya?" ujar Daniel.

"Nggak bisa! Lalu kenapa, harus satu ruangan sama kamu?"

"Itu keputusanku!" ucap Daniel.

"Baiklah. Kalau begitu aku juga akan di sini sampai kau pulang nanti," ujar Rosa.

"Rosa! Jangan keterlaluan kamu!"

"Tidak! Aku akan tetap di sini! Selama wanita ini masih di sini," bantah Rosa.

"Katakan. Apa mau kamu datang ke sini?" tanya Daniel.

"Tidak, Mas. Aku tidak bisa di bujuk sekarang."

"Kamu akan pergi sendiri atau aku harus memanggil securyti, untuk membawahmu keluar?" ancam Daniel, sedangka Aliyha yang berada di ruangan itu tak peduli dengan suami istri yang sedang bertengkar di ruangan itu.

"Mas! Aku ini istrimu!" jelas Rosa dengan suara menggema di seluruh ruangan.

"Baiklah. Kalau itu maumu." Daniel kembali ke mejanya lalu mengangkat gagang telvon ingin menghubungi seseorang.

"Baiklah. Berikan aku uang. Aku ada acara sama temen-temen sekarang." ujar Rosa saat melihat Daniel tidak main-main dengan ucapannya.

Aliyha hanya menggelengkan kepalanya saat tahu sifat istri dari Daniel. Ternyata dia hanya dijadikan mesin atm oleh Rosa, pikir Aliyha.

Daniel memberikan apa yang di minta Rosa padanya. Daniel sangat tahu sifat Rosa, uang suka berfoya-foya dengan uangnya. Rosa membuatnya seperti mesin pencetak uang dan Daniel selalu mengabulkan apa yang di minta oleh Rosa.

"Al, maaf, ya." ujar Daniel setelah rosa pergi dari ruangan itu.

"Anda tidak salah, Tuan. Saya akan terus melawan saat saya merasa benar." ujar Aliyha dengan terus menatap laptopnya.

"Trima kasih," ujar Daniel kemudian kembali ke ruangannya.

Jam makan siang. Satya tengah menunggu Aliyha di kantin, hingga saat ini Aliyha belum juga menghubunginya.

"Sat. Aliyha belum keluar juga?" tanya Regina yang baru sampai di kantin itu.

"Belum, Re. Kenapa, ya?" tanya Satya khawatir.

"Mungkin masih banyak kerjaan. Dia selesein, jadi belum datang." ucap Regina.

"Mungkin saja." ucap Satya yang masih setia memandang arah dari mana Aliyha akan datang.

Sekarang Satya dan Regina jarang bertengkar dan Regina juga sudah mengubah cara bicaranya yang ketus. Mengingat Satya yang begitu baik padanya, Aliyha dan Darel, Regina menjadi tahu, jika masih ada pria yang tulus di dunia ini.

"Itu. Dia datang," ujar Satya.

Regina melambaikan tangannya pada Aliyha dan Aliyha segera menuju tempat mereka.

"Maaf, ya. Lama nunggunya." ucap Aliyha setelah duduk di bangkunya.

"Nggak, kok mba juga baru sampai. Kalau Satya, nggak tau, tuh." Jawab Regina.

"Nggak juga. Belum terlalu lama." sambung Satya.

Mereka akhirnya memesan makan siang mereka, namun belum juga disentuh makanan yang berada di hadapan Aliyha, Daniel sudah berada di sampingnya, kini.

"Aliyha," sapa Daniel dan mereka pun mengangkat kepalanya menatap pria yang berdiri di sammping meja mereka.

"Apa kamu tidak membaca jadwal hari ini? Siang ini kita ada miting di restoran dan kita akan makan siang di sana." jelas Daniel.

"Bukannya, Tuan akan pergi sendiri?" ucap Aliyha.

"Kamu sekertarisku sekarang, jadi kamu harus ikut kemana pun saya pergi," jawab Daniel dengan senyuman.

Aliyha sangat tahu dengan pekerjaannya, tapi dia mengira jika Daniel tidak akan mengajaknya.

"Maaf, yah. Aku tinggal dulu," pamit Aliyha denga rasa bersalah dan Regina juga Satya hanya menatapnya.

"Ayo," ajak Daniel dengan tersenyum mengejek ke arah Satya, membuat Satya geram, hingga membuatnya mengcengkram sendok dan garpu di tangannya sampai menimbulkan bunyi.

Regina menggenggam tangan Satya untuk mencairkan suasana hatinya dan itu pun berhasil.

Aliyha pergi dengan perasaan bersalah pada Satya dan Regina karena tidak memberitahu mereka terlebih dahulu, kini itu akan menjadi pertanyaan untuk mereka, sedangkan Daniel, sungguh bahagia karena telah berhasil membuat Aliyha dan Satya berjarak.

.

.

.

.

By... By...

Jangan lupa simpan di favorit kalian❤

1
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
Risti Anggriani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!