NovelToon NovelToon
KUTUKAN MAUT PADMINI

KUTUKAN MAUT PADMINI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Iblis / Balas Dendam
Popularitas:105.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Padmini, mahasiswi kedokteran – dipaksa menikah oleh sang Bibi, di hadapan raga tak bernyawa kedua orang tuanya, dengan dalih amanah terakhir sebelum ayah dan ibunya meninggal dunia.

Banyak kejanggalan yang hinggap dihati Padmini, tapi demi menghargai orang tuanya, ia setuju menikah dengan pria berprofesi sebagai Mantri di puskesmas. Dia pun terpaksa melepaskan cintanya pergi begitu saja.

Apa yang sebenarnya terjadi?
Benarkah orang tua Padmini memberikan amanah demikian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03 : Mengapa kita ada disini?

Pandangan mata sayu itu mengabur, kepalanya terasa berat sekali. “Kenapa aku jadi pusing dan ngantuk, ya?” Ia menggelengkan kepala guna mengusir rasa kantuk luar biasa, dan mengenyahkan sakit berdenyut-denyut di pucuk kepala. Tetap saja gagal.

Sundari merangkul pundak sepupunya. “Mungkin efek terlalu lelah dan kelamaan menangis, Padmi. Sebaiknya kau tidur saja, urusan lainnya biar kami yang menyelesaikan.”

Padmini hanya mampu mengangguk lemah. Hampir tidak menyadari kalau dirinya sudah berbaring. Matanya benar-benar sulit dibuka seperti diberi perekat, nyeri dikepala nya pun semakin menjadi, tapi rasa kantuk lebih mendominasi.

Setelah memastikan Padmini tertidur pulas – Sundari dan juga Rinda, keluar dari kamar. Nampan berisi menu makan malam pun dibawa lagi ke dapur.

“Masih tak mau makan si Padmi?” tanya seorang ibu yang malam ini membantu di kediaman almarhum juragan Pandu.

“Bagaimana bisa makan kalau pikirannya terus ke Kang Adi, bahkan sampai terbawa mimpi,” dusta Sundari.

“Ya wajar juga lah, mereka sudah lama menjalin hubungan dan santer kabar mau melangsungkan pernikahan. Tiba-tiba si Padmini dinikahi oleh pria belum dikenal baik olehnya, tentu tak semudah itu melupakan sosok lama,” bela ibu berkerudung lebar, istrinya pak ustadz.

Rinda memilih bungkam. Membuang makanan yang tidak disentuh oleh sang majikan, lalu mencuci wadahnya – Rinda sudah sedari tamat SMP menjadi pembantu rumah tangga di kediaman sahabatnya. Sementara sang ibu selain jadi dukun beranak, ia sering dipinta memijat ibunya Padmini.

Sundari terdiam, tidak memiliki kata-kata ampuh yang bisa dijadikan senjata.

Tak lama kemudian, acara tahlilan pun usai. Para ibu-ibu berpamitan pulang, agar bisa berjalan bersama suami mereka yang membawa obor, ada juga memegang senter sebagai penerangan.

Di kampung Hulu, arus listrik belum masuk. Penerangan masih mengandalkan lampu minyak tanah maupun petromax bagi yang memiliki ekonomi lebih baik.

.

.

Tok!

Tok!

Seorang pemuda yang sendirian dirumah, bergegas membuka pintu kala mendengar suara ketukan.

“Ada apa, Jun?” tanyanya pada adik iparnya, suami Rinda.

Ekspresi Juned terlihat tegang, gesture tubuh tak bisa diam. “Anu, Kang _ si Padmini dipukuli oleh suaminya! Tadi, aku mendengar teriakan dia saat menjemput Rinda. Terus, istriku menyuruh melaporkan ke kang Adi.”

Deg.

Tanpa berpikir dua kali, pintu kayu dihempaskan. Pemuda yang sehabis membersihkan rumah setelah acara tahlilan usai – berlari menembus malam tanpa mengenakan alas kaki.

“Badjingan kau Bambang!” napasnya tersengal-sengal, laju kakinya layaknya Kuda, semua tenaga ia kuras habis demi menyelamatkan gadis yang ia jaga bak intan permata, Padmini.

Jarak rumah Rahardi dan Padmini, sekitar dua kilometer jauhnya. Pemuda berkaos singlet dan kemeja polos itu sedikitpun tak melambatkan larinya.

Terangnya cahaya rembulan memudahkan langkahnya agar tidak menabrak pepohonan maupun pagar bambu rumah warga.

Saat sampai di halaman luas, Adi merasakan keanehan. Rumah bos nya terlihat seperti tidak berpenghuni, tak diterangi lampu, gelap gulita. Hanya atap rumah dari seng yang terlihat dikarenakan cahaya bulan penuh.

Namun pemuda yang sudah dilanda cemas itu tetap melangkah, mencari dalam keheningan malam keberadaan gadis pujaannya.

Langkahnya terasa ringan, lebar, matanya menatap penuh kewaspadaan. Dia mengenal seluk-beluk hunian mewah ini, tempatnya mencari rezeki bersama sang ayah.

Begitu tiba di bagian pintu samping, tiba-tiba sorot lampu senter menyilaukan netra Rahardi.

Secepat kilat dia menoleh seraya melindungi mata menggunakan telapak tangan seperti orang hormat bendera.

"Cih! Besar sekali nyalimu, Adi!”

Sebuah suara membuat sang pria menggerakkan kaki ke arah kanan. “Dimana Padmini, Bangsat!”

Bertepatan dengan itu, dua orang menyerang, memukul tengkuk Adi menggunakan kayu sebesar betis orang dewasa.

Bugh!

Bug!

Argh!

Bukan sekali, tapi sampai empat kali – hingga kekasih hati Padmini ambruk sewaktu kepalanya dihantam kayu, perutnya ditendang.

“Penge_cut kali_an!” Adi jatuh pingsan.

Sorot lampu senter menyorot pria terkapar di tanah, suara tawa lirih terdengar puas, setiap pasang mata memandang sinis.

Dua pemuda menggotong pria yang terkenal lumayan pintar bela diri, tapi bila diserang dengan cara curang, dan kondisinya pun tengah berduka kehilangan ayahnya, sementara sang kekasih hati tiba-tiba dinikahi pria lain, ditambah mendapat kabar tentang pemukulan Padmini – membuat kewaspadaan Rahardi terjun bebas.

.

.

“Hem …. auch,” suara ringisan itu terdengar seperti rintihan.

Dalam keremangan cahaya lampu obor pada pilar penyanggah bangunan, Padmini berusaha duduk. Kepalanya sangat pusing, lalu pandangannya turun pada bagian bawah.

Akh!

Pekikan kecil itu memenuhi ruangan yang tidak berdinding.

“Kenapa aku bisa ada disini? Terus mengapa tak mengenakan baju?” Jarik yang membalut badan dibawah ketiak itu ia raba. Padmini didera rasa terkejut sekaligus takut, ia tidak mengenakan dalaman, tapi tidak merasakan ada yang janggal pada area kewanitaannya.

Dia mengenali tempat ini, selep gabah. Bangunan yang digunakan untuk proses mengupas kulit padi, terletak di halaman belakang rumahnya.

Matanya bergerak liar, memindai sekitar, lalu netra lelah itu melotot sempurna saat mendapati sosok lain ada di dekatnya dalam keadaan tertidur.

“Kang Adi!” Perlahan ia mendekati sosok yang bergeming, tergeletak di atas tumpukan jerami.

Padmini memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan, dan jari telunjuknya merasai ada tidaknya hembusan napas, lalu telapak tangannya mencoba meraba tengkuk sang pria.

“Darah?” tanyanya pada diri sendiri saat tangannya berlumuran cairan kental. Padmini menjadi panik, diguncangnya bahu pemuda yang sedari ia kecil, selalu menemaninya. “Bangun, Kang! Bangun! Jangan buat aku takut!”

Cara sedikit kasar itu berhasil membangunkan Rahardi, kala pertama kali membuka mata – wajah bersimbah air mata Padmini yang dilihatnya, lalu ingatannya langsung kejadian yang entah kapan tepatnya terjadi tadi.

“Padmini, kita harus pergi dulu dari sini!” ia enyahkan rasa sakit pada bahu, leher dan kepalanya.

Dengan dibantu oleh Padmini, Adi berhasil duduk. Memandang geram pada pakaian tak layak gadisnya. “Mereka mau menjebak kita, ini semua sudah direncanakan matang-matang.”

“Maksudnya apa, Kang? Kenapa kita harus melarikan diri? Kan, kita tak berbuat salah. Terus, mengapa bisa ada disini?”

“Pakai ini, Sayang!” Kemeja tak dikancingkan, ia buka dan berikan kepada wanita yang masih berusaha mencerna keadaan aneh ini.

Tangan Padmini bergetar sewaktu mengenakan kemeja berlengan panjang, sedikit demi sedikit dia mulai paham perkataan Rahardi, dan mencocokkan dengan kondisi dimana saat ini mereka berada. Belum sempat kancing kemeja dikaitkan, sudah terdengar teriakan membahana!

“Betul kan apa aku bilang! Mereka berzina! Pasti baru saja melepaskan nafsu binatang! Ayo arak! Bakar!” Juned mengacungkan obornya, dia yang tadi mengetuk rumah abang iparnya.

“Tak ku sangka kelakuanmu macam binatang, Padmini! Bibik malu, malu! Harus bagaimana menjelaskan kepada orang tuamu nanti sewaktu diakhirat?!” Sumi meraung-raung, menjambak rambutnya sendiri.

“Kami tak seperti yang kalian tuduhkan! Aku dan kang Adi tidak_”

“Halla! Maling mana mau ngaku! Aku berani bersumpah! Sewaktu ayah tiriku itu masih hidup, dan sedang bekerja di rumah juragan Pandu – aku sering mendapati Padmini diam-diam masuk ke hunian kami, mencari kang Adi!” Rinda menuding wajah wanita yang menganggap dirinya seorang sahabat, padahal aslinya musuh dalam selimut.

“Tunggu apalagi! Arak mereka! Seret ke tanah lapang!”

“Lainnya! Siapkan minyak tanah! Cepat!”

.

.

Bersambung.

1
Eli Rahma
lautan eek...🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
tambang emas🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
berhamburan tai🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣siap siap tujuh hari tujuh malam tuh bau syedap
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
cerek itu kaya teko gitu ya
Secret Admire
Istri durhaka kamu Sundari, suami minta tolong lagi sakit perut disuruh ngesot... hiks ... astaghfirullah ...
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahaha.. plot twist banget ini Thor, bukannya di serang makhluk halus, malah berak massal pestanya si sundari🤣🤣🤣🤣
Secret Admire
😄😄benar benar penuh teriakan ya Sundari, bukan teriakan pujian tapi 😄 teriakan mules, sakit perut, berebut WC, masih banyak lagi kan teriakan yang membuat pesta ramai😄
Secret Admire
😄😄😄 diluar prediksi BMKG 😄😄😄
Wanita Aries
Habislah kau sumi dikeroyok warga 🤣🤣🤣🤣 jadi mambu tele rumah yg ditinggalin
Mawar Hitam
Ki Dalamgkah yang meminta jawaban
Ayudya
asyeeeeekkkkk pesta yg meria dengan bau kotoran 🤣🤣🤣🤣🤣
imau
para warga desa tetangga kah ini yang dtg pakai Obor?
Alvin Ananda
mantap bener kak cublik pestanya
imau
wkwkwk 😂 gimana nasibnya ikan lele, mati atau kekenyangan 🤣
Alvin Ananda
waah g jadi pesta kecirit semua bau
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ya ampun thor, kepikir aja sih alur ini😁,pesta meriah diharapkan ,tapi bencana kotoran manusia lah yang tertuai🤣,
Bab ini di jamain readersmu mules semua ,mata berkaca kaca, gigi kering kebanyakan ngakak...
wes angel ....angel tenan nebak jalan pikiran thor Cublik ..
henhao ....joss gandos tenan.
FLA
haaa puas sekali rasanya, pesta yg amat sangat meriah bukan🤣
Reni
yeeee ada pesta ta* 😅🤣😂 astaga g nyangka cublik dapat ide dari mana kau astofirulloh 😅🤣😂😅🤣 kawinan orang kau bikin hancur , g bisa bayangin baunya huekkkkkk 🤮🤮🤮🤮🤮🤮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!