NovelToon NovelToon
Direndahkan Keluarga Suami

Direndahkan Keluarga Suami

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Mengubah Takdir / Angst / Romansa / Tamat
Popularitas:171.8k
Nilai: 5
Nama Author: chibichibi@

Karena perubahanku, pantaskah kalian menghina?
Bukankah aku seperti ini, lantaran telah melahirkan penerus keluarga!

"Seharusnya, Mas membelaku! Bagaimanapun, aku ini adalah istrimu. Jika, bukan suami ... siapa lagi yang akan melindungiku? Haruskah, aku mencari tempat perlindungan lain? Apakah itu maumu, Mas Azam!" Lika.

"Kita ini hanya seorang anak, sudah seharusnya kita mengalah!" Azam.

Mampukah, Lika bertahan atau memilih pergi dari sisi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20. Niat Terselubung Jelita.

POV Ibu Mirna

"Assalamualaikum, Bu Mirna!" kudengar suara lembut dari depan pintu kamar perawatan ku. Seiring suara tirai yang digeser. Nampaklah, sosok wajah cantik yang begitu enak dipandang mata. Senyum di atas bibir meronanya itu membuat semangatku bangkit. Sayang, keadaanku ini tidak mampu menyambutnya dengan pujian.

Bahkan, ketika Nela memaksa pulang dan meninggalkan ku. Aku tak bergeming tanpa mampu melakukan apapun untuk menahannya. Hati ini sangatlah sedih. Ketika tak ada satupun keluarga yang menemani di sini. Apalagi, suamiku itu. Awas saja nanti kalau aku sehat kembali. Akan ku tumis burung-burungnya itu.

Tega sekali, dia sama sekali belum menengokku selama berada di sini empat hari yang lalu. Kalau kudengar dari Nela, putri keduaku. Pak Dahlan, atau suami ku itu sedang mengejar penipu itu. Dimana ia menyewa mobil kami tapi ternyata di gadaikan lagi ke orang lain.

Tidak tanggung-tanggung. Mobil kami yang sebentar lagi akan lunas itu, di gadai sebanyak empat puluh juta. Karena itulah, aku sempat syok dan aku tidak sadar jika pada saat itu tekanan darah memang sedang naik. Itu karena menantuku si Lika. Gara-gara sering memarahi dia, dan juga menahan malu karena memiliki menantu yang bentukannya macam ondel-ondel begitu.

Memang sih, ku akui selama menemani ku di sini. Menantuku itu cukup telaten dan juga tulus. Hanya saja aku tak suka ketika ia terus membacakan Al Qur'an saat malam. Memangnya dia pikir, aku ini tengah sekarat apa. Atau memang anak itu berharap aku cepat mati! Biar ia bisa menguasai Azam seorang diri. Enak saja! Bagaimanapun, Azam itu aku yang melahirkan. Jadi, tidak ada yang bisa dan berhak mengaturnya selain aku.

Jelita, tetangga kami yang belum lama ditinggal mati suaminya itu mendekatiku. Lalu memberi usapan lembut lada kedua kakimu. Hanya, tangan, bahu dan juga wajahku yang sedikit kaku. Tapi, tadi dokter bilang setelah terapi ada kemungkinan kemiringan pada rahang ku ini akan kembali normal. Dokter hanya tenaga berusaha untuk mengembalikan tekanan darahku ke tensi yang normal.

Bagaimana bisa normal, jika setiap hari aku di buat kesal dengan memikirkan suamiku itu. Apa iya segitu sibuknya? Apa tidak bisa mengunjungiku sekali saja? Sebentar pun tak apa.

"Bu, tenang ya. Jangan banyak pikiran biar cepet pulang. Hari ini, biar Jelita yang nemenin ibu," ucap wanita di depan kakiku ini sambil terus memasang senyum hangatnya. Ia baik sekali, padahal bukan siapa-siapa kami. Hanya berstatus tetangga juga langganan pulsa sama Nela.

"Aku hanya bisa mengangguk pelan dan berkedip. Ingin senyum tapi takut hasilnya malah menjadi menyeramkan. Kemarin aku sempat melihat wajah ku di kaca. Sebab, Nela melarangku untuk terus tersenyum. Katanya, Ibu seram kayak Joker!

Anak kurang ajar! Sudah sakit begini masih saja di ledekin. Biar saja dia pulang. Mengurus pun tak becus. Kebanyakan dandan juga memainkan ponselnya. Ujung-ujungnya tetap saja yang membantuku untuk melakukan ini dan itu adalah perawat. Nela, sibuk dengan aplikasi tok-tok dan juga bleblegramnya.

Seperti artis saja, karena katanya kalau sehari tidak live maka olow ewersnya, atau apa itu, bisa turun. Entahlah! Jadi, Nela tidak pernah fokus. Tetap saja aku merasa sendirian dalam kamar. Tapi, dia yang tiba-tiba minta pulang lantaran rambutnya kering. Membuat sudut hatiku merasa sedih. Tak ada suami, anak, yang ada justru orang lain. Kemana saudara-saudara ku itu?

Kalau mereka yang susah saja, baru datang padaku. Tapi, jika aku yang susah mereka tak nampak batang hidungnya. Kurang baik apa aku selama ini pada mereka. Bahkan, saudara Bang Dahlan yang miskin dari lahir saja aku selalu bantu. Padahal mereka hidup susah ya lantaran malas berkerja dan banyak dosa. Tidak seperti aku ini yang sering membantu orang.

Bekerja keras dari usia muda sampai tua begini. Kadang bingung, orang baik tapi ada saja yang berbuat jahat. Sampai kami ditipunya puluhan juta.

"Bu, jelita sudah bicara pada mas Azam. Soal tawaran jelita yang ingin meminjamkan uang untuk biaya pengobatan ke luar kota. Aku tidak tega melihat pria setampan dan berkualitas sepertinya tidak aktif. Hanya bisa berjalan menggunakan kursi rodanya. Pasti hidupnya tidak bahagia. Soal mengganti kapan uangnya, santai saja, Bu. Terpenting adalah mas Azam kembali bekerja lagi. Ibu kan juga bisa tenang. Bagaimana?" jelas Jelita dengan penawaran tulusnya. Tentu saja aku mengangguk. Kapan lagi ada kesempatan emas seperti ini.

Sepertinya, tensi ku akan stabil. Kabar yang di bawa jelita bak air dari pegunungan. Begitu sejuk. Ah ... seandainya aku memiliki menantu sepertinya ... pasti masa tuaku akan bahagia.

...Bersambung...

1
Dyah Oktina
aamiin ya Allah
Indah Rohmiatun
kasih bonus donk thor
Ran Aulia
Luar biasa , ceritanya bagus, ada ilmunya juga 👍👍👍👍😍😍😍😍

terimakasih ya kak ❤️❤️❤️❤️
Dwika Artama
thor karyamu ini sungguh bikin aku nyesek tapi lanjutttttt.👍👍👍bikin para pembacanya gedeg ama keluarga si suami
Dwika Artama
thor karyamu ini sungguh bikin aku nyesek tapi lanjutttttt.👍👍👍bikin para pembacanya gedeg ama keluarga si suami
Silvi Vicka Carolina
permpuan hanya butuh tempat tuk bisa curhat ,bergosip ,sandaran ..laki laki yang di harapkan pwempuan laki laki yang bisa semua nya bisa jadi ayah .kakak.sahabat .bisa jadi tukang ledeng .biaa jadi tukang kuli bangunan.bisa jadi tukang listrik .bisa jadi tkang cuci bqju .cuvi piring .bisa jadi koki .waa pokoknya arus serba bisa ....
Ratih
Novel yg luar biasa , bagus bgt 🤗🤗🤗
Mak Aul: makasih udah baca karya2 aku
total 1 replies
Khusnul Khotimah
tp karma yg di terima sama azam cuma KATANyA kok gk langsung sih thor.. pasti seru kisah e azam pas tau istri barunya tdr ma bpk nya sendiri 😁😁
Mimik Pribadi
Nah lhooo,,,,ada berita apaan y???
Mel Rezki
mertua oh mertua 😣
Mel Rezki
ampun deh mertua begitu 🤧
‼️n
Gedeg aq ma si Azam .....
Sulati Cus
ye tu klu lakinya cm liat body ae lagian yg bikin melar sp??? cantik jg perlu modal kali😂
Mak Aul: otak lakiannya dari oncom
total 1 replies
Asyatun 1
keren
Mak Aul: makasihh lanjut season keduanya Terjerat pesona janda
total 1 replies
Echatiganecha
semangat lika
angel
emang dosa apa ya gk layanin laki ????bingung dgn aturan yg ada..laki kaya gt emang kudu di layanin ..?
angel
pusing bacanya ..bisa gk Thor bikin novel tuh yg gk bw2 agama. ...yg netral aj
Mak Aul: ini memang khusus religi. klo yang gak bawa agama banyak kok novel otor yang lainnya
total 1 replies
Yunia Afida
semangat terus💪💪💪💪💪, terimakasih
Mak Aul: maksiihh juga ya
total 1 replies
Yunia Afida
Alhamdulillah happy ending, akhirnya si azam dapat karna tu
Yunia Afida
itulah karma setiap perbuatan pasti ada balasannya, aku pernah ngalamin juga sering direndahkan dihina gara gara anak yatim, g bisa sekolah, dan ketemu jodoh tamatan smp, Alhamdulillah sering berjalan nya waktu sekarang bisa beli tanah bisa bangun rumah walaupun g gede udah punya sendiri, malah yang hina aku nunggu warisan baru bangun rumah
Mak Aul: Allah mengangkat derajat ornag yang dihina.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!