NovelToon NovelToon
Becoming A Poor Princess

Becoming A Poor Princess

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Kutukan
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Itha Sulfiana

Diana Steel yang baru saja menemukan sang tunangan bersama sahabat baiknya tengah berselingkuh, kembali pulang ke rumah dengan perasaan yang hancur. Diperjalanan, seorang Nenek tua menawarinya membeli sebuah novel tua bersampul hijau yang terlihat aneh di mata Diana.

Karena desakan sang Nenek dan rasa kemanusiaan yang tinggi, akhirnya Diana pun membeli novel yang menurut Nenek adalah novel yang mampu merubah kehidupan Diana. Apakah Diana percaya? Tentu tidak. Namun, kenyataan lain menampar Diana selepas menuntaskan cerita novel itu dalam satu malam. Dipagi hari berikutnya, dia terbangun di tempat lain dengan identitas sebagai Putri Diana Emerald. Sosok gadis malang, yang terasing sejak kecil dan malah akan berakhir mati ditangan suaminya sendiri, yaitu Kaisar Ashlan.

Menyadari hidupnya diambang bahaya, Diana memutuskan untuk menciptakan alur yang baru untuk kisahnya sendiri. Dia akan membuat Kaisar Ashlan jatuh cinta terhadapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

Bab 20

Pemandangan lorong yang gelap memaksa Diana harus berjalan dengan cara meraba-raba tembok dengan tangannya. Entah bagaimana ia bisa sampai ke tempat ini, ia pun juga merasa bingung. Beberapa saat yang lalu, Diana masih berada di kamar bersama Ashlan. Namun, sekarang dia telah berada di tempat yang begitu asing.

"Apa ada orang disini?"

Tak ada jawaban. Hanya ada gema suaranya sendiri yang memenuhi lorong gelap itu. Panik tentu Diana rasa. Apalagi, kini dia benar-benar sendiri dalam artian yang sebenar-benarnya.

Lama berjalan dengan hanya mengandalkan Indra peraba dan instingnya, Diana sampai ke sebuah ruangan yang hanya di terangi cahaya dari sebatang lilin yang menyala. Seorang perempuan tampak berdiri di atas balkon sembari menatap purnama yang bulat sempurna di langit malam. Indah, dibuai angin yang menerbangkan rambut panjangnya.

"Kau siapa?" Diana mencoba memberanikan diri untuk mendekati perempuan itu. Dari belakang, Diana tampak tak asing dengan postur tubuhnya. Ia merasa sangat kenal dekat dengan sosok perempuan itu. Tapi siapa?

"Kenapa lama sekali datangnya?" Perempuan itu berbalik. Dan, pandangan mereka bersirobok satu sama lain.

"Kau...," Diana seolah tak percaya dengan penglihatannya sendiri. Bagaimana bisa dia bertemu dengan seorang perempuan yang wajah dan tubuhnya benar-benar mirip dengannya? Mereka layaknya saudara kembar. Dan, Diana terlalu sulit untuk menguasai dirinya sendiri.

"Aku sudah lama menantimu datang, Diana!" ucap perempuan itu dengan senyuman. Nada bicaranya terdengar anggun.

"Kau siapa?" lirih Diana lagi. "Bagaimana bisa kita terlihat begitu sama?" Gadis itu berusaha menguasai dirinya.

"Aku Diana Emerald. Sosok dirimu di masa lampau," jawab perempuan itu.

"Aku di masa lampau?"

Diana Emerald mengangguk. "Ya. Kau dan aku adalah orang yang sama. Hanya saja, hidup di era yang berbeda."

Mendengar penjelasan tak masuk akal itu, Diana Steel menjadi tertawa lebar. Entah, dirinya memang sudah gila atau karena kewarasan memang tak berlaku didunia aneh ini.

"Kenapa aku harus terseret ke zaman ini dan menggantikan peranmu, Diana? Apa kau tidak tahu betapa sulitnya aku menjalani kehidupan ini?"

Gadis yang berwajah sama dengannya itu masih bergeming. Berdiri dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

"Maaf karena aku terlalu lemah hingga berakhir dengan kematian tragis penuh penyesalan. Tapi, aku harap kau bisa mengubah keadaan. Jadilah hebat dan bersinar! Jangan seperti aku yang hanya bisa pasrah pada keadaan. Aku tahu kau jauh lebih tangguh dan kuat dari yang terlihat, Diana," kata Diana Emerald dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi, aku tidak menginginkan kehidupan ini. Aku ingin kehidupanku yang lama," jawabnya dengan putus asa nyaris berteriak.

Diana Emerald terdiam sesaat. Entah apa yang ada di pikiran wanita itu saat ini.

"Jika ingin menggunakan sihirmu, pertama-tama terimalah siapa dirimu, Diana. Ingat, kau dan aku adalah satu. Kita adalah orang yang sama."

"Aku tidak membahas mengenai itu, Diana Emerald! Yang ingin ku bahas, kenapa aku harus menggantikan kamu di kehidupan ini!" teriak Diana Steel yang mulai terpancing emosi.

Sekali lagi, Diana Emerald tak menanggapi ucapannya. Perempuan itu malah berjalan mendekat padanya dan memeluk tubuhnya sesaat. Seperti menemukan bagian yang hilang dari dirinya, Diana yang awalnya merasa sangat marah kini perlahan mulai tenang. Perasaannya damai. Entah kenapa, ia merasa begitu aman dan nyaman dalam pelukan Diana Emerald.

"Ingat, Di! Kau harus menerima siapa dirimu jika tidak ingin berakhir tragis sekali lagi. Selamat tinggal!" Selepas mengucap kalimat itu, Diana Emerald melangkah mundur menuju kembali ke arah balkon.

BRUK!!

Diana Emerald menjatuhkan dirinya dari atas balkon. Lekas, Diana Steel berlari menuju ke sana. Namun, saat menunduk ke bawah, tak dijumpainya jasad Diana Emerald dibawah sana.

"Diana...," pekik Diana Steel saat tersadar.

"Ratu?" Ashlan yang sedang berganti pakaian segera menghampiri Diana yang tiba-tiba histeris. "Mimpi buruk?" tanyanya singkat.

Yang ditanya masih berusaha menetralkan nafas. Mimpi tadi terasa benar-benar nyata. "Apa cuma mimpi?"

"Ratu?" panggil Ashlan sekali lagi. Kini, lelaki tampan itu telah duduk di pinggiran tempat tidur sembari memegang tangan Diana.

Menyadari itu, Diana lekas menarik kasar tangannya. Hal itu tentu saja meninggalkan kekecewaan di wajah Ashlan. Entah seperti apapun dirinya, Diana seolah tak peduli dan tak mau tahu.

"Apa Ratu bermimpi buruk?", Ia mengulang pertanyaan lagi.

"Ya," jawab Diana singkat. Mimpi tadi kembali menyadarkan dia tentang siapa lelaki yang sedang bersamanya saat ini.

Ashlan adalah pembunuh dirinya suatu hari nanti.

"Ratu, Anda baik-baik saja?" tanya Ashlan ketika Diana beranjak turun dari tempat tidur hendak menuju ke kamar mandi.

Diana menghentikan langkahnya. Ia berbalik menatap Ashlan. "Saya baik-baik saja, Yang Mulia. Anda tidak perlu secemas itu mengenai kondisi tahanan Anda."

Kata 'tahanan' cukup menjadi kunci untuk memancing emosi Ashlan. Lelaki itu reflek berdiri. Berjalan cepat menghampiri sang Ratu lalu menyentak tangannya dengan sedikit kasar.

"Coba katakan sekali lagi yang barusan Ratu ucapkan!" tantangnya dengan tatapan nyalang.

Diana menghela nafas. Netra kehijauannya menantang dengan berani sepasang netra abu-abu di hadapannya. "Anda tidak perlu secemas itu mengenai kondisi tahanan Anda."

Ashlan mendesah samar. Pandangannya ia tundukkan sesaat. "Apa Ratu masih sakit hati mengenai ucapan saya yang dulu?"

Diana memalingkan wajahnya. Ia berusaha untuk menghindari tatapan mata Ashlan kali ini karena mendadak berubah sendu. Dan, itu sedikit membuat Diana menjadi goyah.

"Terlepas dari apapun rencana Anda mengenai saya, pada akhirnya saya hanya akan berakhir di buang atau dibunuh. Jadi...," Diana mencoba untuk melepaskan tangan Ashlan dan berhasil. "Lebih baik Anda bersikap kejam seperti biasa daripada harus bersandiwara baik seperti ini."

Ashlan mematung dalam diam. Ia tak bisa berbuat apa-apa selain menatap Diana yang kini menghilang dibalik pintu menuju ke tempat permandian. Sesaat, lelaki itu memegang dadanya yang terasa sakit. Namun, meski begitu, bibirnya tetap mengulas senyum dengan netra yang mulai mengembun.

"Ya, begini memang lebih baik. Semakin kau jauh, semakin kau akan tetap aman. Maafkan aku yang sempat berpikir egois untuk menggenggammu." Setetes bening lolos dari sudut mata pria itu. Ia berusaha untuk tetap kuat seperti biasa. Topeng yang tergeletak diatas meja ia raih. Kembali memasangnya untuk menutupi wajah yang kata sebagian orang bukanlah wajah yang pantas untuk mewarisi tahta.

Tiba di luar kamar, terlihat Ksatria Bennett yang sudah menunggunya dengan setia. Lelaki yang lebih muda dua tahun darinya itu langsung menampakkan wajah sumringah meski raut tegang masih mengisi sebagian wajahnya.

"Yang Mulia!" sapa lelaki itu.

Ashlan bergeming. Tatapan dinginnya menyorot Ksatria Bennett dengan pandangan kecewa.

"Lebih baik kau tetap di tempatmu sampai kau benar-benar terbukti tidak terlibat sedikitpun mengenai masalah ini, Rick! Jangan lakukan apapun atau mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan kerajaan. Posisimu sementara ini aku tangguhkan."

"Tapi, Yang Mulia!"

"Alarick!" Ashlan membentak sepupunya. "Berani kau menentang keputusan Rajamu?"

Ksatria Bennett meneguk ludahnya kasar. Sepasang matanya memerah mendapati kekecewaan yang begitu dalam terlihat di mata sang sepupu. "Maafkan saya, Yang Mulia!" ucapnya sambil berlutut dihadapan sang Kaisar.

"Pergilah! Jangan pernah keluar dari tempatmu sampai masalah ini benar-benar selesai."

"Baik, Yang Mulia. Maafkan saya!" Ksatria Bennet masih berdiam dalam posisi yang sama sampai Ashlan benar-benar pergi dan meninggalkannya tanpa mengajak seperti biasa.

1
tudehun
/Smile/
she_cookiez
keren
she_cookiez
thorrr .... karya mu keren .. maaf kalo lupa nge like nya saya ganti vote yg banyak yahh .. semangat berkaryaa
Anonymous
Gua berhenti di episode ini. Kaisarny oon. Dan ratunya menye2 . Maaf thor
💖 sweet love 🌺
bagus banget.. novel fantasi memang cocok dengan bahasa baku..
nyaman di baca..
moga makin banyak ya novel lainnya..
💖 sweet love 🌺
yaelah Ashlan.. terus kalo rumah kosong mau ngapain ente..
Ratna Madonita
mantaapp dan bagus cerita nya, thank youu author utk best ending crt ini 💖💖💖💖
Fhany Fhania
makanya jd orang hrus tau malu dan tahu Terima kasih 🤬🤬🤬
Fhany Fhania
Luar biasa
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Putra Meja
Buruk
Nailott
terima kasih kkk, novelnya.bagus
Nailott
duhh ,,,keren banget novelnya, bikin hati pembacanya marah ,nangis deg deg an. bahagia ,ikut bahagia kala diana dn ashlan bagahia thorr
Nailott
ada hikmahnya juga buku novel yg diberi nenek anneth
Nailott
dari nenek anneth
kali ya,
Nailott
sah kan dulu pernikahan mu diana ,dn ashlan,
Nailott
apa..ashlan, meninggall?
Nailott
oh di,,kok mau2nya diajak ashlan tidur bersama, ,sebelum nikah beneran di dunia nyata.
Nailott
ayo jawab di,,gigit dibibir
Nailott
berjuang di, berjuang, terus,!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!