Dilarang Boom Like !!!
Biasakan membaca terlebih dahulu ya sayang 🥰
Aleta Winandra. gadis ceria yang suka membuat kegaduhan dimana pun dia berada bersama dengan teman-teman semaksiatan nya.
Mereka suka melakukan sesuatu hal diluar kewarasan manusia lainnya, dan selalu membuat orang lain sial saat berada di dekat mereka.
Namun suatu ketika, terjadi masalah dalam keluarga Aleta yang membuatnya harus melakukan sebuah rencana besar.
Dalam rencananya itu, Aleta melibatkan seorang pengusaha terkenal bernama Agra Mahesa.
"lihat saja. aku akan menjeratmu dan mengikatkan rantai diseluruh kehidupanmu," ucap Aleta disuatu malam.
Apakah Aleta bisa menjerat Agra ? atau malah Agra yang akan membakarnya dengan sifat liciknya ?
Yuuk ikuti kisah mereka yang penuh dengan tawa dan kegaduhan.
Jangan lupa follow IG Othor ya 🤭 ayu.andila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19. Penjebakan
Aleta berbaring di sebelah Agra dengan perasaan takut dan gelisah. dia berbalik ke kanan dan ke kiri untuk menghilangkan perasaan itu namun yang ada malah bertambah parah.
Waktu bergulir dengan sangat cepat, Aleta tidak tau bagaimana kabar teman-temannya di luar sana. tiba-tiba Aleta merasakan gerakan dari orang yang sedang berbaring di sebelahnya.
"ya Tuhan, tolong aku." Aleta terus memanjatkan do'a agar rencananya berjalan dengan sempurna.
"eeengghh" terdengar erangan kecil dari Agra, yang langsung membuat Aleta menegang seketika.
Aleta sudah harap-harap cemas, bagaimana kalau orangtua Agra tidak datang ke kamar itu ? apa Agra akan menghabisinya ? uuuh Aleta tidak dapat membayangkannya.
Kemudian Aleta melirik ke arah Agra, lelaki itu tampak menggeliatkan tubuhnya. Aleta bersiap untuk memulai aktingnya. dia menarik napas dalam-dalam...
"hiks hiks hiks huhuhu...," Aleta mengeraskan tangisan nya agar lelaki yang di sampingnya itu mendengar suaranya.
Agra yang masih berada di awang-awang langsung mendudukkan tubuhnya. dia melihat ke arah gadis yang sedang bersandar di sandaran tempat tidur.
"hiks hiks kau memperkosaku," ucap Aleta sambil menangis sesenggukan. sedangkan Agra yang ada di sampingnya menatap tajam, membuat seluruh tubuh Aleta merinding seketika.
"apa kau gila," ucap Agra. suaranya memenuhi seisi kamar, super duper kuat. dia yang baru tersadar langsung syok mendengar perkataan Aleta.
Kemudian Agra mencoba untuk menarik wajah Aleta, namun dia segera menghalanginya. Aleta merasakan gelagat yang tidak baik. jangan-jangan Agra akan memukulnya, membuat dia jadi takut dan was-was.
Kemudian beberapa orang menerobos masuk ke kamar itu seperti orang yang akan menggrebek. Gubrak...
"apa yang kau lakulan Agra Mahesa...," teriakan cetar membahana kembali memenuhi kamar itu. terlihat ibu-ibu paruh baya yang terlihat sangat modis sedang menahan emosi dengan wajah yang merah padam.
"hiks hiks hiks huhuhu...," Aleta melanjutkan tangisannya yang tadi sempat tertunda. sambil mencengkram selimut yang menutupi tubuh polosnya yang sangat berharga.
"mama..., apa yang mama lakukan ? kenapa kita ada disini ?" pria yang ada disamping Aleta terlihat bingung. dia akan turun dari ranjang tapi malah tidak jadi saat melihat tubuhnya polos seperti toples sama seperti Aleta.
"Agra, mama tidak menyangka kau sanggup melakukan hal seperti ini," ucap ibu-ibu itu sedih. Aleta jadi menelan salive saat sekujur tubuhnya dipenuhi rasa bersalah.
"memang aku melakukan apa ? aku tidak melakukan apapun." Agra tidak mengerti dengan apa yang diucapkan ibu-ibu itu.
"tega sekali kau memperkosa gadis malang ini," ucap ibu itu sendu. Aleta menundukkan wajahnya saat mendengarnya.
"apa, aku tidak memperkosa dia." Agra tampak tidak terima dengan apa yang ibu-ibu itu bilang. dia lalu melirik ke arah Aleta dengan sangat tajam.
"apa yang kau lakukan. apa kau mau menerbangkan burungmu." astaga... entah lupa atau bagaimana lelaki itu turun dari ranjang dan memperlihatkan asetnya pada semua orang. Aleta yang tidak sengaja melihatnya memalingkan wajah. sungguh aset yang sangat besar. sedangkan dia kembali masuk ke dalam selimut.
"nikahi dia !" ultimatum sudah diberikan. Aleta melihat Agra sangat terkejut saat mendengarnya.
"apa, mama aku tidak memperkosa dia." Agra menunjuk tepat diwajah Aleta. maju sedikit saja jarinya sudah pasti masuk kedalam lubang hidungnya.
"masih tidak mau bertanggung jawab."
Aleta mencoba melirik kearah ibu itu, wajahnya terlihat sangat marah.
"mama, apa yang mau ku pertanggungjawabkan. aku tidak melakukan apapun." Agra tetap bersikukuh tidak melakukan apapun pada Aleta.
"mama tidak pernah mengajarimu menjadi orang yang pengecut."
huh. Aleta melihat Agra menghela nafas kasar. mungkin dia sudah merasa kesal sekarang.
"baiklah, aku akan menikahinya. tapi sekarang mama keluar dulu dari sini." Aleta mengernyit bingung mendengar ucapannya. ibu itu pun juga demikian.
"kenapa ?" ibu itu mewakili Aleta yang tidak bisa bertanya. karna masih sibuk menangis.
"aku ingin memperkosanya dulu. baru abis itu aku nikahi."
"apa." Aleta menjerit saat mendengar apa yang dia ucapkan. sampai semua mata melihat kearahnya.
"hiks hiks huhuhu...," Aleta kembali menangis dengan kencang untuk menutupi teriakannya tadi.
Dia merasa Agra sedang menatap tajam padanya. Aleta tidak berani mengangkat kepala. apalagi saat teringat oleh ucapannya tadi.
Dengan segala omelan yang dilayangkan oleh ibu-ibu itu, akhirnya Agra setuju untuk menikahi Aleta. itupun dipenuhi dengan bumbu-bumbu ancaman. sedangkan Aleta sendiri tentu saja merasa sangat senang, rencananya berhasil dengan sempurna.
Tatapan mata Agra masih tidak lepas melihat ke arah Aleta, sedangkan Aleta sendiri juga menatapnya dengan tajam. dia tidak mau kalau sampai Agra merasa curiga.
"ayo sayang, kita pergi dari sini," ajak ibu paruh baya itu pada Aleta.
"eh, hah i.iya nyonya." Aleta terlihat gugup saat berhadapan langsung dengannya.
"gak usah panggil nyonya, panggil aja mama," kata ibu itu lagi. Aleta hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dengan canggung.
"tunggu ma, aku harus bicara berdua dengannya." Agra menghentikan mamanya yang mau membawa Aleta ke luar dari sana.
"tidak, kau pas mau mengancam dia kan ?" ucap ibu itu.
"enggak ma, aku cuma mau ngobrol sama calon menantu mama." Agra sampai menekankan suaranya pada kata calon menantu mama.
"baiklah, tapi setelah itu bawa dia pulang ke rumah mama," ucap ibu itu sambil berjalan keluar diikuti oleh para pelayannya.
Seketika kamar itu menjadi hening, tidak ada yang bersuara di sana. Aleta sudah merasa sangat takut. pikirannya sudah menjalar kemana-mana membayangkan kalau Agra akan membunuhnya.
Aleta melirik ke arah lelaki itu, tapi secepat kilat dia langsung mengalihkan pandanganya. dia merasa kalau Agra sedang sangat marah padanya, wajahnya terlihat sangat menyeramkan.
"apa ini malam terakhirku..." Aleta sudah ketar-ketir sendiri di kamar itu.
☆☆☆
**menurut kalian, apa yang akan dilakukan Agra ya ?
apa dia akan membunuh Aleta** ?
Terima kasih untuk yang udah baca 😘
Nih pasti Aleta HAMIL,Dan Agra yg ngalamin mual2 dan ngidam,Dari tingkah Agra aja udah tau..
lucu dg ke absurdan Aleta sm emaknya