Terlahir dari keluarga kaya raya dan memiliki bakat yang terlalu sempurna bukannya membuat hidup Loren berjalan mulus, justru karena kelebihannya dia membuat sepupunya menjadi iri hingga membuang Loren ke luar negeri.
Semua orang mengejek dan menghindarinya karena tubuhnya yang gemuk dan kotor sebab dia berakhir menjadi gelandangan di luar negeri.
Namun tak disangka, ketika dia mengalami kecelakaan dan berpikir akan mati, ternyata dia malah dipertemukan dengan CEO kejam yang malah membantunya merubah takdirnya.
Bagaimanakah perubahan takdir Loren? Yukkk baca..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#20. Seperti cerita dalam dongeng
"Aku hanya menawarkan pelukan bukan hal lainnya." Ucap Loren memundurkan kakinya yang terasa melemas karena ketakutan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
Pria itu semakin mendekat!
Beberapa langkah ke belakang dan punggung Loren sudah menabrak dinding di belakangnya hingga perempuan itu tak memiliki jalan untuk pergi.
Sementara Christian, pria itu seperti petir yang menyambar dengan sangat cepat dan kini sudah tiba di depannya.
Buk!
Loren yang tidak punya pilihan lain selain melemparkan dirinya ke pelukan pria itu dan memeluk Christian dengan erat.
"Jangan memukulku!" Ucap Loren memejamkan matanya karena sangat takut.
Namun di detik berikutnya dia terkejut ketika Christian malam memeluknya dengan erat dan saking eratnya pelukan pria itu hingga membuat Loren merasa tubuhnya akan remuk.
"Mm!" Suara Loren menahan nafasnya.
'Astaga,, selamat selamat.....' Loren mengedipkan matanya dan merasa sangat lega, tidak masalah kalau pria itu memeluknya dengan sangat erat. Pelukan itu masih jauh lebih baik daripada ketika Christian memukulnya.
Sementara Christian, pria itu merasa tenang dan menyandarkan dagunya di bahu Loren.
Dalam bayangannya dia kembali kemasa belasan tahun yang lalu saat ia mendapat pelukan dari seorang gadis yang saat itu menyelamatkannya dari kecelakaan.
"Terima kasih. Mobil itu hampir saja menabrakku." Katanya dalam ketidaksadarannya.
"Huh? Mobil?" Loren bertanya dengan bingung saat pria itu tiba-tiba membahas sebuah mobil yang hampir menabraknya.
Namun, pertanyaan Loren tidak direspon oleh Cristian, pria itu hanya terus memeluknya dengan erat sampai kaki Loren terasa kesemutan karena terlalu lama berdiri.
"Kakiku kesemutan, bisakah kita duduk?" Tanya Loren yang juga merasa pegal pada bahu nya yang menahan beban kepala Christian yang disandarkan di sana.
Namun, Christian sama sekali tidak merespon, pria itu hanya memeluknya dengan erat dan sedang menciptakan sebuah ilusi didalam pikirannya.
"Hei,, kau dengar aku atau tidak?" Loren kembali bertanya ketika Christian tidak mengatakan apapun.
Namun sama seperti sebelumnya, Christian tidak mengatakan apapun, pria itu hanya dalam posisi diam seolah menikmati pelukan mereka.
'Haiss,, dia sebenarnya kenapa sih?' Loren ingin mengumpat pada Christian, tapi dia masih menyayangi nyawanya dan terlebih tidak mau bila seseorang merusak hasil karya ayahnya.
Pada akhirnya Loren tidak punya pilihan selain bertahan dalam posisi yang sama sampai akhirnya Ransi yang berada di luar merasa bahwa ruangan itu sudah lama hening.
Ransi kemudian membuka pintu dan pria itu terkejut sembari mengerjapkan matanya saat melihat pemandangan di depannya.
"Oh,, akhirnya kamu datang. Tolong selamatkan aku." Ucap Loren dengan wajah memelas melihat ke arah Ransi.
Tapi yang membuatnya sangat terkejut adalah pria itu hanya mengeluarkan ponselnya lalu memotret mereka dan pria itu kembali keluar.
"Hei..! Tunggu!" Loren setengah berteriak saat ia panik, pria itu hanya menatap mereka lalu kembali keluar.
'Maaf Nona, tapi akan berakhir buruk Kalau tuan Christian segera sadar dan memergoki saya berada di ruangan ini.' Gumam Ransi berlari mengabaikan Loren yang meminta tolong.
Pria itu segera tiba di luar dan menutup pintu lalu berdiri memikirkan apa yang telah Ia lihat.
"Ada apa Tuan?" Salah satu pengawal bertanya ketika melihat wajah Ransi tampak sangat aneh.
"Hah.... Sesuatu yang baik telah terjadi." Jawab Ransi mengambil ponselnya dan kembali melihat foto yang ia ambil.
'Tuan akan mempercayai Loren ketika melihat foto ini.' pikir Ransi merasa bersemangat, tidak sabar menunggu Christian keluar dari ruangan itu lalu berbicara dengannya.
Saat itu, mungkin saja Cristian akan memandang Loren dengan cara yang berbeda dan mungkin saja Loren bisa merubah sifat Christian.
'Ini seperti cerita dalam dongeng, seorang perempuan dengan rupa yang jelek bersama pria tampan yang dingin dan kejam! Si pria kejam akan berubah lembut ketika telah jatuh cinta pada perempuan buruk rupa!' Ransi membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
@Interaksi
Keyboardnya bandel. Udah nulis Christian malah di ubah jadi Lewi. Huh....!
Christian tidak akan tutup mata.