Karena Jodoh Dari Lahir

Gaun pernikahan dan baju untuk akad nikah pun telah selesai di pilih kan. Walau pun tanpa Angel ikut dalam memilih gaun, semua nya tetap berjalan lancar tanpa ada halangan atas ukuran atau apa pun.

Karna baju dan gaun nya memang pas sama Angel saat di coba di rumah. Dan yang plaing penting, Angel sangat suka dengan apa yang mama nya pilih kan.

Walau pun sebenar nya, bukan mama yang memilih gaun itu. Tapi Angel tidak mau mempermasalah kan nya. Yang penting, ia sangat suka sama gaun hijau itu.

****

Hari demi hari terus berjalan, waktu demi waktu tanpa henti berlalu. Angel dan Rafi seakan tidak pernah saling kenal. Walau pun kadang, Rafi sering memperhati kan orang yang paling ia sayangi itu.

Mela, anak dosen killer yang bernama pak Ahmad itu pun tidak mau kehilangan kesempatan. Mela mendekati Rafi setiap saat, dan setiap ada peluang. Mela akan selalu mencari perhatian Rafi.

Sedang kan Rafi tidak pernah memperduli kan gadis yang bernama Mela itu. Mau bagai mana pun usaha nya, Mela tetap merasa kecewa. Sampai ia sadar, bukan Angel yang menjadi halagan untuk mendapat kan hati Rafi. Melain kan, Rafi tidak mau memberi kan hati nya pada Mela.

Saat ini, Angel sedang duduk di taman sendirian. Sahabat nya sedang makan di kantin. Sedang kan Angel memilih untuk tidak ikut, dan hanya menunggu Ratih dan Barong di taman saja.

Saat itu, Mela datang menghampiri Angel yang sedang duduk sendirian.

"Ngel, boleh aku duduk di sini?" kata Mela.

Angel pun melihat asal suara itu, suara orang yang tidak pernah merasa bersahabat dengan nya. Suara Mela, yang selalu menatap nya dengan tatapan benci dan marah.

"Silahkan saja, kamu bisa duduk di mana pun kamu mau kan." kata Angel.

Mela duduk di samping Angel, ia menatap lurus kedepan. Melihat tumbuhan dan teman nya yang sibuk dengan urusan nya masing-masing.

"Ngel, aku dengar kamu mau ambil libur selama dua minggu ya." kata Mela.

"Dari mana kamu tahu aku ambil libur selama dua minggu?" kata Angel.

"Papa yang kasih tahu sama aku, papa bilang kamu ambil libur dua minggu tapi tidak ada alasan yang jelas. Maka nya aku tahu, kamu mau ambil libur." kata Mela.

"Emang nya kamu mau kemana sih ambil libur selama itu." kata Mela lagi.

"Bukan urusan kamu, aku mau kemana aja itu terserah aku." kata Angel sinis.

"Ngel, jangan bilang gitu. Aku tahu kamu marah sama aku karna selama ini aku selalu bikin masalah sama kamu. Tapi terus terang, saat kamu bilang aku tidak tahu bagai mana rasa nya sakit hati. Saat itu kamu salah bilang begitu pada ku." kata Mela.

"Kamu tahu, aku sangat tahu bagai mana rasa nya sakit hati. Saat cinta kita di tolak, dan apa yang kita lakukan dengan sepenuh hati tidak pernah di hargai oleh orang yang kita sayangi. Itu rasa nya sakit sekali Angel." kata Mela.

"Aku minta maaf pada mu, atas apa yang aku lakukan pada mu selama ini. Aku sadar, penolakan Rafi pada ku bukan karna kamu. Tapi, karna aku memang tidak pantas untuk di cintai." kata Mela terlihat sedih.

"Tidak, kamu salah tentang itu. Kamu bukan tak pantas untuk di cintai Mela. Hanya saja, kamu belum bertemu orang yang mencintai dan kamu cintai, itu saja." kata Angel.

"Mungkin kamu telah bertemu orang yang kamu cintai, tapi kamu belum bertemu orang yang mencintai kamu. Kamu harus tahu, saat ada orang yang mencintai mu. Baru kamu akan sadar, apa itu cinta yang sesungguh nya." kata Angel.

"Mungkin kamu benar Ngel, aku hanya tidak bertemu dengan orang yang mencintai aku. Dulu, aku pikir dengan aku mencintai orang lain. Maka aku akan merasa kan rasa nya bahagia. Tapi aku salah, mencintai adalah awal kata di sakiti." kata Mela.

"Sabar Mela, aku yakin kamu akan bahagia saat bertemu orang yang benar-benar mencintai dan kamu cintai." kata Angel.

"Terima kasih ya Angel, aku sangat-sangat minta maaf pada mu atas apa yang aku laku kan pada mu. Aku kasar pada mu, dan aku juga benci pada mu." kata Mela.

"Aku sudah memaaf kan mu Mela, aku harap kamu bisa belajar dari pengalaman ya. Agar kamu tidak benci pada orang yang salah." kata Angel.

"Iya, aku sudah belajar sekarang. Apa yang aku laku kan selama ini adalah salah besar. Dan terima kasih telah memaaf kan aku Angel." kata Mela.

Angel dan Mela saling berpelukan, terlihat jelas bahwa Mela benar-benar menyesal pada apa yang ia laku kan. Tapi semua itu sudah berlalu, Angel sudah memaaf kan nya.

Saat itu, Barong dan Ratih datang ketaman. Mereka berdua kaget dengan apa yang mereka lihat. Itu adalah pemandangan yang langka dan sangat aneh bagi mereka. Karna Angel dan Mela bagai kan musuh selama ini.

"Tih, aku gak salah lihat kan?" kata Barong.

"Ya engak lah, kamu pikir aku gak lihat apa yang kamu lihat." kata Ratih.

"Apa kita sedang bermimpi ya Tih." kata Barong lagi.

"Enak aja mimpi, jadi kita berdua berjalan ini juga sedang minpi gitu ya." kata Ratih.

"Lalu apa yang kita lihat ini nyata kan." kata Barong.

"Ya nyata barong, kalo kamu gak percaya ini bukan mimpi. Biar aku cubit kamu ya." kata Ratih

Belum juga Barong menjawab apa yang Ratih kata kan. Ratih sudah mencubit lengan Barong duluan. Alhasil, Barong menjerit kesakitan.

"Auuuuu,,, sakit nya." kata Barong.

Karna suara Barong yang keras, Angel dan Mela kaget. Mereka melepas kan pelukan lalu melihat asal suara itu berasal.

"Barong." kata Ratih pelan.

"Ee,,, maaf ya kami udah bikin kalian kaget, dan ganggu kalian lagi." kata Ratih pada Angel dan Mela.

"Gak papa, kalian bisa gabung sama kami." kata Angel.

"Gak usah, kami pergi aja deh. Kalian mungkin butuh waktu lebih banyak untuk bersama." kata Ratih.

"Gak usah cangung gitu Ratih, aku harap kalian juga bisa memaaf kan aku dan berteman dengan ku. Aku sadar, aku bersikap tidak baik pada Angel teman kalian. Tapi aku sekarang sudah minta maaf kok sama Angel." kata Mela.

Barong dan Ratih saling tatapan. Kemudian ia pun menatap Angel yang sedang tersenyum senang.

"Iya, saat ini Mela sudah tidak mengangap aku adalah musuh nya lagi. Dan sekarang, Aku juga sudah memaaf kan Mela." kata Angel.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Maaf ya teman-teman, jika kata-kata aku sulit untuk kalian pahami. Dan terkadang bikin kalian bingung sama apa yang ada dalam karya ku. aku harap kalian bisa maklum dan kasih saran pada ku, agar bisa aku perbaiki.