NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Abah

Jodoh Pilihan Abah

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Siska Dewi Annisa

Nizma Aida Mahfud, gadis cantik putri sulung dari Ustad Yusuf Mahfud, pemimpin pondok pesantren Al Mumtaz. Berparas cantik dan lulusan Al-Azhar Kairo membuat dirinya begitu didamba oleh semua orang.
Namun dia harus menerima kenyataan ketika sang Abah menjodohkannya dengan seorang pria bernama Bagas Abimana. Pria menyeramkan penuh tatto di sekujur tubuhnya dan merupakan ketua geng preman penuh masalah dan jauh dari Tuhan.
Sebagai seorang putri yang berbakti akhirnya Nizma menerima perjodohan itu meski banyak pihak yang menentang.
Akankah Nizma mampu menaklukkan hati seorang Bagas yang sekeras batu? mungkinkah Bagas akan berubah menjadi sosok imam yang baik bagi Nizma? ikuti terus kisah rumah tangga dengan bumbu cinta didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Dewi Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 menjaga pandangan

Bagas tampak geram setelah mendapatkan telepon dari Roy. Dia tampak menggenggam erat ponselnya dengan rahang yang mengerat. Kehadiran Allidra yang mengganggu timnya benar-benar kembali mengusik Bagas.

"Abang..." suara indah itu seketika menyadarkan Bagas dari lamunannya.

"Iya sayang, ada apa?"

"Barang-barang sudah aku packing, adek boleh minta tolong abang buat bawa ke mobil?" Nizma selalu meminta tolong kepada Bagas dengan tutur kata yang sopan.

"tentu sayang, memangnya adek udah mau balik beneran? nggak mau nginep disini lagi?" Bagas menghampiri istrinya kemudian mengecup keningnya.

"Pulang aja ya Abang, sudah seminggu rumah kosong, pengen quality time sama abang juga." Nizma tampak tersenyum genit membuat Bagas begitu gemas.

"as you wish, sayang. Abang terserah adek aja." mereka akhirnya bersiap untuk pulang.

setelah sarapan bersama kini Bagas dan Nizma berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"memangnya kakinya sudah baikan, sayang?" ustadzah Mia sebenarnya masih khawatir dengan keadaan Nizma.

"Ya masih sedikit nyeri umi, tapi rumah Nizma sudah seminggu ditinggal." ujar Nizma.

Bagas paham dengan maksud ibu mertuanya. Dia pasti khawatir dengan keadaan Nizma.

" Bagas yang akan merawat Nizma, umi." ucap Bagas akhirnya.

"Alhamdulillah kalau begitu. Kalian baik-baik ya, Umi hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk rumah tangga kalian." ujar Ustadzah Mia.

"Abah juga pasti doakan yang terbaik untuk kalian, kalau butuh apa-apa kabari kami ya." ujar ustad Yusuf.

"iya Abah, Umi." ucap Nizma dan Bagas bersamaan.

Bagas keluar untuk menata barang-barangnya ke mobil, sudah kebiasaan orang tua yang dikunjungi anak dan menantunya pasti akan membawakan berbagai macam masakan. Padahal Bagas dan Nizma sudah meminta untuk tidak repot-repot tapi Ustadzah Mia tetap saja membawakannya.

"umi, ini kue sama lauk banyak banget, Nizma sama abang juga gak akan habis." protes Nizma.

"nggak apa-apa biar dibagi ke tetangga atau teman-teman Abang, barangkali." ucap Ustadzah Mia dengan senang hati.

"Baik umi, terima kasih banyak." jawab Bagas dengan santun.

"Gitu dong kayak Abang, kan umi jadi semangat nanti buatkan lagi." Bagas memang pandai mengambil hati sang ibu mertua, jika awalnya Ustadzah Mia sempat berat melepaskan Nizma menikah dengan Bagas maka kini sangat senang dan mendukung Bagas.

"Assalamualaikum, Nizma kamu disini?" Aisyah datang menyapa Nizma.

"Waalaikumsallam, Aisyah kemana aja? aku kan disini sudah seminggu kamu nggak nongol-nongol" protes Nizma.

"Astaghfirulloh, aku kan pulang kampung ke sukabumi jenguk nenek, ini baru nyampe juga." ujar Aisyah.

"Yah, sayang banget, ini aku juga mau balik ke rumah." Nizma tampaknya jadi menyesal sudah berpamitan untuk pulang. Sudah lama tidak mengobrol dan menghabiskan waktu dengan sahabatnya.

"Yaudah berarti belum berjodoh Nizma, kapan-kapan ada waktu nanti kita bisa ngobrol bareng. eh katanya kamu habis jatuh dari motor bener ya? orang-orang heboh katanya ustadzah jatuh dari motor, aku pikir ustadzah Mia, ternyata kamu."

"iya ini masih lecet dikit tapi udah agak mendingan."

Saat keduanya sibuk mengobrol kini Bagas menghampirinya karena sudah selesai mengemasi barang ke mobil.

"Adek, ayo berangkat sayang." pinta Bagas dengan suara lembutnya.

Aisyah yang baru kali ini bersitatap muka secara langsung dengan Bagas pun langsung tertunduk. Aura Bagas yang tatapannya begitu tajam dan mengintimidasi membuat siapa saja pasti merasa takut. Apalagi dalam adab seorang muslim wajib menjaga pandangannya terhadap yang bukan mahramnya dengan menunduk.

Bagas sendiri tak begitu menghiraukan keberadaan Aisyah karena pria itu memang cenderung cuek dengan sekitarnya.

"Abang, kenalin ini sahabat adek sejak kecil namanya Aisyah." Nizma mengenalkan Aisyah kepada Bagas dan barulah mereka bertegur sapa singkat.

"Ya sudah saya permisi dulu." ucap Bagas singkat kemudian menuntun Nizma menuju mobil.

Sementara Aisyah hanya bisa melongo melihat keduanya pergi. Sikap Bagas begitu dingin kepada orang lain sementara terhadap Nizma langsung berubah drastis menjadi begitu manis.

Sampai di mobil Nizma langsung memandang Bagas dengan lekat. Apalagi Bagas yang dengan penuh kelembutan mencium tangan dan kening Nizma.

"Abang..." panggil Nizma.

"hmmm.." Bagas hanya menjawabnya dengan gumaman karena fokus menyetir.

"Abang punya kepribadian ganda?" pertanyaan Nizma tentu saja langsung membuat Bagas mengernyit.

"maksud kamu?"

"Abang tadi cuek dan dingin banget sama Aisyah, terus tiba-tiba langsung berubah jadi perhatian banget ke adek, kok bisa merubah ekspresi begitu dalam satu waktu?" protes Nizma.

Bagas hanya melirik istrinya sekilas lalu kembali menatap jalanan. Tangan kirinya terulur untuk menggenggam jemari istrinya.

"Ya terus mau gimana? Abang nggak kenal dia dan lagian teman kamu kan perempuan, abang nggak mau nanti timbul salah paham dan fitnah kalau terlalu akrab, kecuali kalau itu saudara kandung kamu" ujar Bagas kemudian.

Nizma pun langsung tersenyum setelah mendengar penjelasan suaminya. Artinya pria itu benar-benar menepati janjinya untuk menjaga jarak terhadap orang yang bukan mahramnya.

"Menjaga pandangan mata terhadap yang bukan mahramnya memang sudah dijelaskan di dalam Al Quran dan beberapa hadist sebab hal itu bisa menimbulkan mala petaka dan juga fitnah.

Ibnu Katsir Rahimullah berkata, "Ini adalah perintah dari Allah Ta'ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan." (tafsir Ibnu Katsir,6/41). Itu kan yang pernah adek ajarkan ke abang." Nizma sampai tertegun saat Bagas masih mengingat dan hafal dengan hadist yang pernah di katakan oleh Nizma.

"Masya Allah, Abang masih ingat?" takjub Nizma.

"Setiap perkataan adek pasti abang ingat apalagi kalau itu menyangkut kebaikan, walaupun sekarang ini Abang masih berusaha belajar menjalaninya." Bagas tersenyum menatap istrinya.

"Dengan usaha abang seperti itu jelas Adek pati mendukung, InsyaAllah, abang adalah imam yang terbaik untuk adek." Tak henti-hentinya Nizma bersyukur melihat perubahan Bagas yang semakin hari semakin baik. Kini tugasnya hanyalah untuk terus meyakinkan suaminya bahwa cintanya begitu tulus tak terbatas.

Sampai di kediamannya Nizma langsung bergegas masuk. Satu minggu tak di huni membuat rumahnya sedikit kotor. Nizma hendak mencari sapu untuk membersihkannya namun seketika langsung dilarang oleh Bagas.

"Adek mu ngapain?" sergah Bagas.

"Mau bersihin rumah abang, ini lantainya kotor seminggu nggak dibersihkan." Nizma yang memegang sapu langsung direbut oleh Bagas.

"Nggak boleh, Adek ke kamar saja minum obatnya terus istirahat." tolak Bagas.

"Tapi Abang..."

"Dosa kalau membantah suami." Tak mau menunggu lama Bagas langsung mengangkat tubuh Nizma dan membawanya ke dalam kamar.

Bagas membaringkan tubuh Nizma ke atas ranjang kemudian mengambil segelas air putih dan obat milik Nizma.

" Adek harus banyak istirahat agar cepet sembuh, soal membersihkan rumah biar jadi urusan abang, mengerti?" Nizma hanya bisa membalasnya dengan anggukan kepala.

Setelah memastikan Nizma minum obat dan istirahat kini Bagas bergegas untuk membersihkan rumahnya.

Dengan telaten pria itu mulai menyapu, hingga mengepel lantai. Tak lupa menyapu halaman dan menyirami tanaman. Semua pekerjaan itu sebenarnya tak pernah Bagas kerjakan sebelumnya. Semenjak menikah dengan Nizma dia menjadi peduli akan segala pekerjaan yang harus dilakukan secara bekerja sama agar tak memberatkan istrinya.

Nizma sendiri diam-diam mengintip Bagas yang sibuk membersihkan rumah.

"MasyaAllah, abang benar-benar bikin aku makin cinta. Ya Allah maafkan Nizma yang begitu mencintai Abang. Tapi tetap cinta Nizma nomor satu kepadaMu Ya Allah.." ucap Nizma dalam hati.

1
Andariati Afrida
ceritanya bagus, lanjutkan thor
Mangatur Sialagan
baru mampir disini,ternyata menarik jg.
Nur Atika
hahahahahh
Nur Atika
keren
Winnie 💛
salah Bagas gak bisa tegas sm uler keket..
Lini
Gnteng ny oiiiiiii
Sama cntik
Lini
Hahahahahaha
Rita Mahyuni
alhamdulillah
Esther Lestari
nikmati hasil dari niat jahatmu Ayu
Esther Lestari
dasar bibit pelakor. jangan dibiarkan pelakor merajalela dirumahmu Nizma
Esther Lestari
pasti itu musuhnya abang Bagas
Nur Lizza
lah kok jd Qila nikah SM yg lain
artsiska: dibaca dulu kak ceritanya..
total 1 replies
Istrinya Minyoongi 💜
lahh kenapa dirubah author padahal seru lohh yang kemaren juga ceritanya 💪💪 fighting lanjutkan author 🤗😍
artsiska: baca ceritanya ya kak
total 1 replies
Winarti Winarti
judul novel terbaru author mengejar cinta sahabat di rak buku saya tdk ada
Kamisah 75: mengejar cinta sahabat
artsiska: maaf kak.. untuk buku itu saya revisi dan ganti judul. dengan versi cerita yang berbeda. Namun tetap dengan tokoh yang sama. Karena novel yang sebelumnya cerita kurang sesuai
total 2 replies
Monah
di tunggu thor
Wahyu Widyasari
Lumayan
Wahyu Widyasari
Biasa
Shxxbi
Pinter bgt thorr milih visual nya, sesuai kriteria ku sebagai pembaca 😆😆
tsuraya kenko
yg sok alim mlh sombong yaaa....
tsuraya kenko
abah sm bagas pny rhs masing2.

ahhh.. pinisirin.
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!