NovelToon NovelToon
Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Harem
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Rayna Sasa Revalia, gadis dengan karakter blak-blakan, humoris, ceria dan sangat aktif. Dia harus meninggalkan orang tua serta kehidupan sederhananya di kampung karena sebuah kesialan sendiri yang men-stransmigrasikan jiwa gadis itu ke dalam sebuah karakter novel.

Sedih? Tentu. Namun ... selaku pecinta cogan, bagaimana mungkin Rayna tidak menyukai kehidupan barunya? Masalahnya, yang dia masuki adalah novel Harem!

Tapi ... Kenapa jiwa Rayna harus merasuki tubuh Amira Rayna Medensen yang berkepribadian kebalikan dengannya?! Hal terpenting adalah ... Amira selalu di abaikan oleh keluarga sendiri hanya karena semua perhatian mereka selalu tertuju pada adik perempuannya. Karena keirian hati, Amira berakhir tragis di tangan semua pria pelindung Emira—adiknya.

Bagaimana Rayna menghadapi liku-liku kehidupan baru serta alur novel yang melenceng jauh?

~•~

- Author 'Rayna Transmigrasi' di wp dan di sini sama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau Berteman Baik?

Rayna mengedarkan pandangan ke sekitar. Saat ini ia tengah duduk di sebuah kursi panjang di belakang sekolah.

Setelah melihat perkelahian Ezra itu, dengan rasa kalut, Rayna langsung pergi meninggalkan kedua teman sekelasnya ke asal tempat bukan ke kantin. Kakinya ternyata melangkah ke belakang sekolah. Tempat itu tidak enak di pandang karena memang bukan taman. Banyak barang buangan dan sudah tidak terpakai lagi. Rerumputan tinggi dan sebuah pohon besar memberi kesan horor.

Tapi Rayna entah kenapa tidak merasa takut. Karena suasananya sangat sejuk dan sunyi. Rayna memasang earphone di telinganya. Setelah menyalakan musik di ponsel, ia bersandar dengan kepala mendongak ke atas langit.

Ia memejamkan mata menikmati semilir angin dan suara musik di telinganya. Rayna tersenyum karena rasa nyaman dan bergumam,”Rasanya gue pengen terus kaya gini, membuat pikiran gue tenang.”

“Gue gak perlu khawatir dan takut lagi akan plot yang akan rusak. Gue yakin, alurnya akan berjalan sesuai dengan novelnya. Semoga aja.”

“Tapi kenapa hati gue selalu cemas saat bertemu dengan protagonis pria? Untungnya Arsa udah gue anggap aman dan gue gak khawatir lagi. Dan Ezra? Gue gak ngapa-ngapain, dah. Cuma saling tatap aja beberapa detik, hihi. Tapi kok ke inget terus, yah? Jantung gue gak pernah mau di ajak kerja sama lagi.”

Rayna mengoceh dan berbicara sendiri dengan mata tertutup.

Walaupun matanya tertutup, cahaya bisa terlihat lewat kelopak matanya. Tapi tiba-tiba meredup seakan terhalangi. Rayna mengernyit,”Kayaknya mendung, deh. Tapi gue mager.”

“Rayn.”

“Hmm,”sahut Rayna tanpa sadar.

“Rayn.”

“Hm—Eh? Kay-ak ada yang manggil,”gumam Rayna dengan suara gemetar.

Ia menjadi merinding di sekujur tubuhnya. Tapi ia tidak mau membuka mata karena suaranya sangat dekat. Ia sudah membayangkan wajah hantu yang buruk dan berlumuran darah.

“Rayn.”

“Gue gak denger, gue gak denger. Gue gak mau buka mata pokoknya!”Rayna memperbaiki posisi duduknya menjadi tegak.

Tiba-tiba keningnya merasakan sentuhan dingin. Rayna semakin gemetar. Ia memeluk lututnya dengan wajah di telungkupkan di sela lutut,”Ampun! Gu-gue janji gak akan ke sini lagi! Jangan apa-apain gue!”

“Rayna, ini gue.”

Rayna langsung membuka mata mengangkat kepalanya. Ia langsung bernafas lega. Rayna langsung memukul lengannya dan mendumel,”Gue takut, anjem! Gue kira jurig sekolah yang manggil-manggil nama gue!”

Arsa merasakan pukulannya sangat lembut. Kulitnya bersentuhan membuatnya seakan tersengat listrik. Tapi ekspresinya tidak berubah.

Tadinya Arsa berada di kantin bersama teman-temannya. Tapi ia tidak melihat Rayna sama sekali. Sebelumnya ketika di kelas, Rayna sudah Gavino ajak saat keempat temannya seperti biasa ke kelas XI untuk mengajaknya ke kantin. 

Tapi Rayna menolak. Kebetulan dua orang cewek ngajak Rayna. Gadis itu tidak menolak. Arsa menjadi lega dan ia dengan keempat temannya pergi duluan. Saat di kantin, hanya dua cewek yang sebelumnya ngajak Rayna ke kantin yang Arsa lihat.

Arsa merasa bingung. Ia juga tidak tahu kenapa perhatiannya selalu tertuju pada Rayna. Mengikuti kata hatinya, ia berpamitan kepada keempat temannya untuk ke kelas duluan.

Melihat bangkunya kosong saat sampai di kelas, Arsa merasa sedikit cemas. Ia mencarinya. Sampai di belakang sekolah, ia merasa lega melihatnya duduk dengan mata tertutup dan berbicara sendiri. Ia tidak terlalu jelas mendengar gumamannya. Tapi ia merasa gadis aneh dan unik itu selalu membuat suasana hatinya selalu baik.

Arsa duduk di sampingnya. Melihat wajahnya yang kesal, Arsa merasa geli,”Lo ngapain di sini? Ngomong sendiri kayak orang gila.”

Rayna menggaruk belakang kepalanya merasa malu. Tapi ia masih menjawab dengan dramatis,”Gue lagi mikirin nasib hidup gue ke depannya.”

“Kenapa lo mikirin itu?”Sudah biasa dengan ucapan absurdnya, tapi Arsa tetap meladeni karena tidak ingin percakapan putus. Walau ia tidak sadar berapa kata yang ia lontarkan. Tidak seperti biasanya.

“Karena gue ngerasa nasib gue gak akan sebaik yang gue harapkan. Walau begitu, gue akan berusaha merubahnya menjadi baik,”jawab Rayna tanpa sadar.

Terpikirkan oleh Rayna, jika alurnya tidak berubah, berarti nasibnya pula pasti tidak akan berubah. Yaitu terbunuh di tangan semua protagonis pria. Rayna merasa takut. Walaupun ia tidak akan menyakiti Emira, tapi Rayna tetap merasa cemas akan itu.

Arsa mengerutkan kening. Ia merasa makna dalam ucapan Rayna sangatlah dalam dan rumit. Ia tidak bisa mengerti.

Rayna menatap Arsa dengan rumit. Jika ia berteman dan berhubungan baik dengannya, Arsa tidak akan membunuhnya kan? Tapi seharusnya ia memiliki kesan dan hubungan baik dengan protagonis pria lainnya. Mereka pasti tidak akan menyakitinya. Memikirkan itu, ekspresi Rayna berubah cerah.

Arsa merasa salah tingkah sedari tadi di tatap olehnya. Ia ingin bertanya dan menghiburnya saat melihat wajahnya yang terlihat suram. Tapi ia bingung dengan apa yang akan ia ucapkan. Ia tidak pernah sedekat ini dengan perempuan.

Tapi sebelum ia mengucapkan sesuatu, perubahan ekspresi Rayna sangat cepat seakan ekspresi sebelumnya tidak pernah ada.

“Arsa..”panggil Rayna dengan malu-malu. Lalu sebelum Arsa menyahut, Rayna menatap matanya,”Lo beneran mau kan, jadi temen baik gue?”

1
Mamta Okta Okta
crazy up thor.... semangat
Viona Syafazea
lagi thor
Viona Syafazea
baca 30 episode cuma sehari masih berada kurang juga saking serunya... please crazy up dong thor.. 😊
Rita Sofiyani
arsa gue juga sama loo/Drool/
Rita Sofiyani
suka ceritanya kaa
Fitri Apriyani
bagus banget deh kk cuma kalo ap jangan satu bab dong kadang juga ngak ap aku nunguin nya lama kk mana dah ngak sabar lagi nunggu ap nya aku harap jangan gantung ya pokok nya harus tamat kalo ngak aku komentar terus biar kk ap/Smile//Smile//Angry//Determined//Kiss//Plusone//Heart/
Kharisma
yang banyak up ya Thor
biar flashback
Kharisma
loh ini yang di wp ya kk
kok pindah NT?😅
𝓕𝓮𝓫𝓫𝓯𝓫𝓻𝔂𝓷𝓽: haha iya nih, di wp gaada apresiasi meskipun pembaca banyak><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!