NovelToon NovelToon
The Guy Next Door

The Guy Next Door

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Mafia / Kriminal
Popularitas:206.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Magnifica

Aku hanya sesekali berpapasan dengannya, di lift, di koridor. Ya, dia tampak seperti pria biasa. Hanya sedikit aneh. Wajahnya dingin, tanpa senyum, bahkan nyaris tanpa ekspresi. Walaupun kuakui sebenarnya dia sangat tampan, dengan rambut cokelat berantakan dan mata birunya. Aku baru melihatnya beberapa hari ini. Sepertinya dia baru pindah ke gedung apartemen ini. Dan sepertinya, dia tinggal tepat di samping flatku. Kupikir dia semacam nerd atau apalah itu - Kirana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Magnifica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Kira, jika dalam beberapa hari kau tidak melihatku di toko, tolong temukan aku di sebuah tempat bernama The Devil's Triangle.

Tolong jangan telepon polisi, aku imigran gelap dari Vietnam. Paman Keemo yang mendatangkanku ke negara ini. Polisi pasti akan menangkapku dan menyerahkanku pada pihak Imigrasi. Mereka pasti akan mendeportasiku. Aku tidak mau kembali ke Vietnam.

Maaf melibatkanmu dalam hal ini, aku tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa. Hanya kau dan Sandra yang aku kenal di sini.

Aku takut.

Kirana melipat kembali kertas lusuh di tangannya. Dia berjalan ke sana kemari seraya memegangi kepalanya.

Dia mengambil ponselnya dan menuliskan kata The Devil's Triangle dalam mesin pencarian Google.

Kirana terperangah. Itu adalah nama sebuah rumah bordil di Seattle. Vou tengah berada dalam kasus perdagangan manusia. Ini sungguh sesuatu yang serius. Pastilah banyak campur tangan mafia di belakangnya.

"Aku tahu ada sesuatu yang salah dengan Vou," gumamnya lirih.

Dia mencari nomer Matthew di layar. Namun dia ragu. Matthew seorang poilsi. Dia mengurungkan niatnya untuk menelpon pria itu.

Kirana mengacak rambutnya kasar. "What should I do?"

.

.

Kira tengah mencari sosok Vou di sekeliling ruangan toko ketika Sandra menarik tangannya dan menjauh dari pengawasan Keemo yang berada di belakang meja kasir.

"Aku jatuh cinta, Kira." Sandra melonjak kegirangan.

"Huh?"

Sandra mendecak. "Aku jatuh cinta, kau dengar? Alex, aww .. dia manis sekali."

Kirana mengerenyitkan keningnya. "Kau pacaran dengannya?"

"Mmmm .. belum. Tapi segera." Sandra terkekeh.

"Apa kau tidak mau menyelidiki terlebih dahulu siapa dia?"

"Tidak perlu. Aku percaya dia pria yang baik," jawab Sandra dengan polosnya.

Kirana memijit keningnya. "Maksudku, Alex berteman dengan Hayden .. dan Hayden adalah .. ah, lupakan saja!"

"Dengar Kira, Alex dan Hayden itu dua orang yang berbeda. Siapa pun Hayden, aku yakin Alex tidak sama dengannya."

"Jangan terlalu naif, Sandra."

"Aku tidak naif, Kirana .. aku memanfaatkan dengan baik kesempatan yang datang padaku. Kapan lagi aku bisa bertemu dengan pria sesempurna Alex."

Kirana mendecak. "Ya, ya, terserah kau saja. Berhati - hati sajalah," ujarnya seraya memandang sekeliling. "Apa Vou tidak masuk kerja hari ini?"

Sandra mengedikkan bahunya.

Kirana menghela nafas dalam - dalam. This ain't good.

"Kenapa kau terlihat cemas?" tanya Sandra.

"Owh, no, no .. I'm just wondering where she is."

***

Kirana berdiri mematung di depan pintu flat Hayden. Berpikir sejenak apa dia akan mengetuknya atau tidak.

Dia menggigit jarinya. Keraguan menyelimuti hatinya.

Kirana membulatkan tekadnya untuk mengetuk pintu itu, ketika tiba - tiba seseorang membukanya dari dalam.

Seorang wanita cantik, dengan tubuh ramping dibalut blazer panjang warna putih, dipadu dengan rok mini dan sepatu boot panjang, memandangnya dengan penuh selidik.

Hayden berdiri di belakang wanita itu. Menatapnya dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan oleh kata - kata.

"Sampai jumpa besok, Hayden." Dia, Kania, mengecup pipi Hayden lembut.

Kania kembali memandang ke arah Kirana sekilas. Untuk kemudian berjalan menjauh menuju lift.

"Kira ...."

"Emm .. lain kali saja," sungutnya sembari berbalik menuju ke pintu flatnya.

"Hei, tunggu." Hayden meraih tangannya. "Kau membutuhkan sesuatu?"

Kirana melepaskan cekalan tangan Hayden. "Aku bilang, lain kali saja!"

"Masuk." Hayden memberi perintah. Awalnya Kirana ragu, namun bayangan wajah Vou melintas di benaknya.

Kirana memutuskan untuk melangkah masuk ke dalam flat Hayden.

"Aku membutuhkan bantuanmu." Kirana berucap tanpa basa - basi. Dia mengeluarkan lipatan kertas dari saku jaketnya. Kemudian menyerahkannya pada Hayden.

Hayden membuka lipatan kertas itu dan membacanya dengan seksama.

"Vou?" tanya Hayden.

Kirana mengangguk. "Dia keponakan Keemo yang bekerja di toko bersamaku. Aku tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa selain kau."

"Kebetulan sekali." Hayden tersenyum miring. "Ada sesuatu yang harus aku selesaikan dengan Bosmu itu."

"Jadi kau akan menyelamatkan Vou?" Mata Kirana berbinar. Hayden menangkap binarnya sekilas. Ada rasa hangat menyeruak dalam dadanya.

"Tentu."

Kirana melonjak senang. Hampir saja dia berniat memeluk Hayden namun buru - buru diurungkannya. Dia mengelus tengkuknya dengan gugup.

"Aku .. akan kembali ke .. apartemenku," ujarnya gagu.

"Duduk," pinta Hayden membuat Kirana seketika menurut. Dia melangkah ke arah dapur dan mengambil dua botol bir dari sana.

"Thanks." Kirana meraih botol bir yang Hayden sodorkan padanya.

Hayden mengambil tempat duduk di depan Kirana.

"Kau pasti bertanya - tanya siapa aku sebenarnya." Hayden membuka pembicaraan seriusnya. Dia menatap Kirana lekat. "Iya, aku seorang pembunuh bayaran. Aku bekerja untuk banyak pemimpin bandit, dari yang coro sampai kakap. I killed people, that's how I make my living."

Kirana menelan ludahnya dengan susah payah. Sorot mata biru Hayden begitu tajam. Membuat tubuhnya seakan membeku.

"Aku datang dari New York tiga tahun lalu. Dulu aku bekerja sebagai kaki tangan salah seorang pemimpin mafia terbesar di US. Gadis yang kau lihat tadi adalah Puteri dari mantan Bosku."

"Kenapa .. kau meninggalkan New York?" tanya Kirana hati - hati. Dia melihat perubahan di raut muka Hayden.

Muram.

Hayden mengambil satu batang rokok dari bungkusnya. Lalu menyalakannya.

"Aku mendapat tugas untuk menghabisi seseorang." Hayden menghisap rokoknya. "Beberapa waktu kemudian anaknya membalas dendam padaku. Dia menculik .. Josephina, pacarku .. dan membunuhnya di depan mataku."

Kirana tercekat. Dia melihat Hayden mengepalkan tangannya. Kini raut mukanya bertambah gelap.

"Aku .. turut prihatin mendengarnya." Kirana memberanikan diri menyentuh lengan hayden.

Hayden menggeleng. "It's okay, it all has passed."

Kirana meneguk botol birnya. Keduanya terdiam untuk beberapa saat.

"Maafkan aku." Hayden berucap memecah keheningan di antara mereka.

"Semua sudah terjadi. There's nothing we can do," sahut Kirana lirih.

Hayden mencecak rokoknya ke dalam asbak. Lalu menenggak botol birnya. Dia berdiri dan memandang pada Kirana yang masih duduk di atas kursinya.

"Kira, berdiri." Hayden mengulurkan kedua tangannya pada Kirana. Dengan ragu dia menyambutnya.

"Bisa aku memelukmu?"

Kirana terperangah. Dadanya berdegup kencang. Hayden memeluknya tanpa menunggu persetujuan darinya. Merengkuh tubuhnya yang kurus hingga tenggelam dalam dada Hayden yang kokoh.

Deru nafasnya yang halus meniup ujung kepala Kirana. Hayden semakin mempererat rengkuhannya. Seakan ingin melepaskan segala beban yang menghimpitnya selama ini.

Gadis ini, memberi kenyamanan yang luar biasa.

***

***

What should I do? - Apa yang harus kulakukan?

This ain't good - Ini tidak bagus.

Oh, no, no .. I'm just wondering where she is - Oh, tidak, tidak .. aku cuma penasaran dia di mana.

I killed people, that's how I make my living - Aku membunuh orang, itulah pekerjaanku.

It's okay, it all has passed - Tidak apa - apa, semua sudah berlalu.

There's nothing we can do - Kita tidak bisa melakukan apa - apa.

1
Kurda Ningrum
keren nih ceritanya
Fardiana Hamsah
Luar biasa
Mooie Jkt
Menarik ceritanya..
Riska Aprianty
Lumayan
Riska Aprianty
Luar biasa
Dewa Qin
ahhhhh akhirnya.....😍😍
Dewa Qin
sepertinya kania tidak jadi menargetkan hayden dan kirana karna sudah menemukan ben.dan alex tidak benar2 membunuh hayden
Dewa Qin
q malah udah baca duluan novel itu thor...😁
Dewa Qin
kenapa kania sama ben sich thor,kan eman ben dapet anak mafia yg manja.😂
Dewa Qin
wanita akan menjadi bodoh saat jatuh cinta dan wanita akan jadi mengerikan saat hatinya tersakiti.
Dewa Qin
kekuasaan sering kali membutakan matahati manusia
Dewa Qin
ceritanya bagus,gaya bahasa mudah dipahami dan yg paling menyenangkan,ada terjemahnya,jadi yg gak paham bahasa inggris jadi paham maksudnya.
intinya cerita kak lady selalu T O P B A N G E T👍👍
Dewa Qin
beeeh klo gini hayden kok guuuaaaaanteng ya🙈
Dewa Qin
ah...ternyata...si bos kep arat dalangg dibalik kemati an pacar hayden.mafia memang tidak bisa dipercaya
Dewa Qin
mulai tegang ini
Dewa Qin
masak cuma gulang guling keatas kebawah sambil tanya jawab arti tatoo,apa2an iki.....🙈penonton kecewa🤣🤣
Dewa Qin
sepertinya toko keemo dibuka lagi karna malvori ingin menangkap kirana sebagai bentuk balas dendam pada hayden
Dewa Qin
kirana memiliki 2 pelindung,polisi dan pembunuh bayaran.keren👍
Dewa Qin
bagi vou hayden adalah super heronya,makanya dia langsung kesengsem sama hayden yg ganteng.padahal.hayden melakukan itu demi kirana
Dewa Qin
jadi makin takutkan mau ngajak hayden ngopi kira?😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!