Hai semua nya salam kenal..
ini novel pertama aku, mohon dukungan nya.
TIDAK REVISI, BANYAK KALIMAT YANG TIDAK RAPI, mohon memaklumi.
menceritakan kisah Bunga gadis cuek dan pendiam,
dan Haikal pria dingin dan sombong.
Perjuangkan Haikal Mempertahankan Cinta dan Kekuasaan.
Dan Bunga yang menaklukkan Kekejaman Haikal.
Bisakah Haikal dan sahabat nya membuka misteri kematian Orang tuanya, dan pertualangan mereka dalam menyelesaikan setiap misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASALAH BARU
APA KEHEBATAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI KALIAN MASING-MASING....
Huuffff... Tarikan nafas panjang Haikal terdengar, membuat Bunga mengerutkan jidatnya.
" Satu ini saja, yang terakhir! aku tidak akan bertanya lagi, aku janji." Bunga bicara dengan jari kelingking nya, dan tersenyum manis.
" aku tidak akan bertanya, tapi mencari tau sendiri." gumam Bunga Dalam hati.
Haikal hanya menaikan sebelah alisnya, Dia kesal dengan wanita ini, rasa penasaran nya terlalu besar.
" HAIKAL..." panggil Bunga memohon.
" Baiklah ini yang Terakhir, Rasa penasaran mu akan membuat kamu dalam bahaya " ketus Haikal
" Iya, aku paham" jawab Bunga.
Haikal akhirnya mengalah, dan menceritakan yang normal saja.
" Rian seorang pengusaha Biasa, Hanya untuk menutupi Kegilaannya, Dia kuliah Bisnis di AMERIKA, tapi malah melakukan penelitian obat-obatan, suntikan mematikan bahkan senjata." jelas Haikal dengan tatapan menghadap ke depan.
Bunga bengong dibuatnya, Dia paham soal Rian bahkan dia pernah membunuh dirinya sendiri.
" Jangan terlalu dekat dengannya, Dia berbahaya, saat kau mengagetkan dia, kemungkinan kau bisa langsung mati, karena racun yang dia bawa." lanjut Haikal.
Bunga diam dengan tatapan serius dan sedikit bergidik ngeri.
" kalau Akbar, dia kan seorang dokter" tanya Bunga
" Ya, Akbar seorang dokter bergelar Master, dia mempunyai Banyak Rumah Sakit, tapi tidak ada yang tau dia pemilik nya, Dia hanya memilih menjadi dokter umum." jawab Haikal.
" Wowwww. hatinya juga baik, dan dia sosok yang penyayang, sederhana dan juga selalu tersenyum. Dia idaman banyak perempuan." Bunga bicara dengan penuh rasa kagum.
Haikal menatap Bunga dengan tatapan sinis, dia kesal mendengar Bunga memuji pria lain.
" Lanjut kal, bagaimana dengan Roy" tanya Bunga yang menoleh kearah Haikal.
" Roy, Dia hampir seperti Rian tapi dia sangat cerdik, tidak ceroboh seperti Rian, Dia hebat menciptakan sebuah teknologi. Dan dia juga seorang CEO di perusahaan terbesar Di Spanyol, dan memiliki banyak cabang di beberapa Negara." ucap Haikal.
Bunga mengaguk paham dengan penjelasan Haikal..
" Lalu kamu" Bunga bicara dengan wajah datar.
" Aku seorang pembunuh pembayaran, pengedar narkoba, penyelundupan organ tubuh ilegal, Dan penjual wanita" jelasnya
Bunga melihat dengan tatapan sinis.
Haikal hanya tersenyum, melihat kearah Bunga melihat ekspresi wanita tersebut.
" Aku satu-satunya orang yang bisa menciptakan penawar obat mematikan milik Rian, Aku juga satu-satunya Penyempurnaan ciptaan Roy, hanya saja aku tidak bisa menjadi dokter seperti Akbar" batin Haikal dalam hati dengan tersenyum.
" Bunga suatu hari kau akan melihat mengerikan nya aku" Haikal bicara dengan senyum sinis.
" Aku sudah melihatnya " jawab ketus Bunga yang langsung Berdiri.
Bunga Melihat sesuatu Di dalam permukaan air danau, Haikal pun berdiri melihat sesuatu yang dipandang Bunga.
" Biawak" Bunga bicara dengan tatapan masih ke arah hewan tersebut.
Haikal mengerutkan keningnya, dan menatap Bunga, lalu kembali lagi menatap ke dalam air.
" Itu bukan biawak tapi bua.." Mulut Haikal langsung di bekap Bunga dengan telapak tangannya.
" Jangan disebut, tidak baik" jawab Bunga ketus.
Haikal hanya melirik aneh...
" Kau tidak takut," tanya Haikal
" Tidak" jawab Bunga singkat.
Tiba-tiba Haikal melihat kearah jam nya yang tiba-tiba bersinar kuning.
Dan menekan sesuatu Ditelinga nya.
Dia memegang tangan Bunga lalu melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut dengan wajah serius.
Bunga tidak berani Bertanya, Dia hanya mengikuti langkah Haikal.
....
Disebuah Gubuk kecil..
Berdiri lah seorang Pria berbadan besar, otot-otot nya pun besar, dia dikelilingi oleh beberapa orang yang memegang senjata. Dia lah ketua Dari kelompok Tersebut.
" Tuan Sir, kami sudah memantau keadaan kampung" jelas seorang pria berbadan kurus tapi berotot.
" Kapan penyerangan akan kita lakukan" tanya tuan Sir.
" Di ada Haikal, dan yang lainnya juga." jawab pria tersebut.
" Haikal, apa yang dia lakukan ditempat kecil ini, seharusnya dia tetap di Negara nya duduk manis" tatap sinis Tuan Sir.
" perkampungan ini, milik Rian Chrispeter, Dia lah pemimpin nya" jawab pria itu.
" Bunuh Rian Chrispeter, kalau bisa bunuh Haikal juga,hahaha hahha.." Ketawa tuan Sir mengema di Hutan itu, yang membuat anak buah nya ketakutan.
" Tapi tuan, " Suara pria tersebut terpotong.
tuan Sir melirik dengan tatapan sinis..
" Bagaimana kami membunuh nya, Belum menyentuh nya pun kami sudah mati karena racunnya, apa lagi berusaha dengan Haikal pengusaha kejam itu, yang berkali-kali lebih hebat dari Rian." Batin pria tersebut dalam hati.
" Maaf tuan, Di sana juga ada Roy Chrispeter, dan mungkin pria satunya Akbar yang identitasnya tidak diketahui Publik" jawab pria sedikit berbadan gemuk tegap.
" Wowwww.. ini sungguh menarik, tidak biasanya mereka berempat bersama di satu Negara, Pasti ada Sesuatu yang Penting." jawab tuan Sir.
" cepat temukan kelemahan mereka, dan apa tujuan mereka ada disini" perintah tuan Sir, yang di anggukan pengikutnya.
....
Roy berada disebuah Ruangan, dia mengotak Atik sebuah cyber kecil, tatapan nya aneh, seperti sesuatu yang dia lihat, dan tangannya berselancar di cyber tersebut.
" Pemberontak" gumam Roy
Roy meninggalkan ruangan tersebut, dan mencari Rian tapi tidak melihat nya, Dia hanya melihat Dara dan langsung menghampiri nya.
" Dara, kau melihat Rian" Tanya nya.
" Tuan Rian pergi, hanya sebentar katanya, dia tidak mengizinkan aku ikut, Ada apa Tuan." Tanya Dara.
" Tidak Ada" dan Roy melangkah Pergi menuju belakang Rumah yang hanya ditatap aneh oleh Dara.
" kak, ada sesuatu yang penting," Roy melihat Akbar dan langsung mendekati nya.
" Ada apa Roy, " tanya Akbar.
" Aku melihat segerombolan orang di ujung hutan , saat aku menerbangkan sebuah Drone mini yang aku ciptakan, mereka pasti akan menyerang perkampungan." Jelas Roy
" hubungi Haikal dan Rian sekarang" pinta Akbar dengan tatapan serius.
" kita harus membicarakan ini dengan Rian, karena dia pemimpin tempat ini, dan dia sangat dihormati disini" jawab Roy
" Kau benar Roy , Ayo cepat" mereka melangkah kedalam menghubungi Rian dan Haikal.
....
dreeeetttttt... getar handphone.
" Hallo , Kenapa kak." jawab Rian dengan wajah yang tiba-tiba Berubah..
" Baiklah aku kembali sekarang."
....
Didalam Hutan Haikal melangkah dengan memegang tangan Bunga.
Bunga hanya tersenyum, sambil ikut melangkah mensejajarkan dengan langkah Haikal, Bunga teringat saat pertama bertemu Haikal.
Tiba-tiba Haikal berhenti..
" Kenapa kamu tersenyum," tanya Haikal.
" Tidak ada" jawab singkat Bunga yang melanjutkan langkahnya.
" katakan lah, kau tidak kesurupan kan" Haikal bicara sambil berjalan.
Bunga tiba-tiba berhenti, dan Haikal pun memberhentikan jalannya, lalu melihat kearah Bunga.
Bunga tiba-tiba menunduk dan melepaskan ikat rambutnya, kini rambut panjang Bunga menutupi wajahnya, Dia masih menunduk dan mengangkat kedua tangannya ke depan seperti seorang vampir, dan dengan cepat mengangkat wajahnya miring, dengan mata melotot kearah Haikal.
" BBBUUUUUUNNGGGGAAAAAA......" teriak Haikal menggelegar di hutan tersebut.
....
hhaaa... Bunga hanya becanda ya gays...
TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA..
JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE....
Thank juga untuk yang coment, Bilang lanjut, semangat, up kak.
Seneng deh baca coment nya, menambah semangat....Love you Reader.. hehehe..
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
ada yg sama ??
kakaknya Haikal mungkin aja Akbar dia kan paling banyak umurnya dibanding Haikal.Roy.Rian