NovelToon NovelToon
BANGKITNYA GADIS YANG TERTINDAS

BANGKITNYA GADIS YANG TERTINDAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Mengubah Takdir
Popularitas:99
Nilai: 5
Nama Author: Sagitarius-74

Gadis, sejak kecil hidup dalam bayang-bayang kesengsaraan di rumah keluarga angkatnya yang kaya. Dia dianggap sebagai anak pembawa sial dan diperlakukan tak lebih dari seorang pembantu. Puncaknya, ia dijebak dan difitnah atas pencurian uang yang tidak pernah ia lakukan oleh Elena dan ibu angkatnya, Nyonya Isabella. Gadis tak hanya kehilangan nama baiknya, tetapi juga dicampakkan ke penjara dalam keadaan hancur, menyaksikan masa depannya direnggut paksa.
Bertahun-tahun berlalu, Gadis menghilang dari Jakarta, ditempa oleh kerasnya kehidupan dan didukung oleh sosok misterius yang melihat potensi di dalam dirinya. Ia kembali dengan identitas baru—Alena.. Sosok yang pintar dan sukses.. Alena kembali untuk membalas perbuatan keluarga angkatnya yang pernah menyakitinya. Tapi siapa sangka misinya itu mulai goyah ketika seseorang yang mencintainya ternyata...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius-74, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERPISAHAN YANG TAK DIHARAPKAN

Hari itu seperti hari-hari lainnya. Gadis pergi ke sekolah dengan hati yang tenang, menyapa teman-temannya dengan senyum manisnya.

Ferdo pulang dari kerja lebih awal, mempersiapkan makan malam untuk Gadis yang akan segera pulang sekolah.

Ferdo masih merahasiakan alamat rumah mereka di Surabaya dari Tuan Antonio dan Nyonya Isabella setelah beberapa kali telepon dari orang tuanya. Ia takut orang tuanya akan datang dan memisahkan dia dari Gadis.

“Gadis sebentar lagi pulang, masak apa ya hari ini… mungkin sup ikan, kesukaan Gadis,” gumam Ferdo sambil membuka kulkas yang kecil. Lalu mengeluarkan bahan-bahan makanan yang akan ia masak diatas meja makan.

Tiba-tiba, bunyi suara di luar pintu membuatnya berhenti. Ia mendekati pintu, melihat melalui celah jendela. Dua orang pria yang tidak dikenal berdiri di depan, mengenakan baju hitam dan topi. Ferdo merasa curiga, tapi ia membuka pintu dengan hati-hati.

“Siapa kamu? Mau apa?” tanya Ferdo dengan nada waspada.

“Saya dari Tuan Antonio, Pak Ferdo. Dia minta kita mengabari bahwa dia sedang sakit dan ingin melihat Anda segera,” kata salah satu pria dengan senyum yang tidak asing.

Ferdo mengerutkan alis. “Kenapa tidak telepon saja? Aku tidak kenal kamu.”

“Tuan Antonio tak bisa berbicara banyak di telepon, Pak. Dia minta kita jemput Anda ke Surabaya langsung. Mobilnya sudah di luar,” jawab pria itu, mendekati Ferdo perlahan.

Sebelum Ferdo sempat bereaksi, salah satu pria itu menutup mulutnya dengan kain yang diolesi obat bius. Ferdo merasa kepalanya pusing, badannya lemah, dan akhirnya ia pingsan.

Dua pria itu membawa dia ke mobil yang menunggu di depan, lalu melaju cepat meninggalkan rumah kecil Ferdo.

Mereka adalah mata-mata yang ditugaskan Tuan Antonio untuk mencari Ferdo. Setelah mengetahui bahwa Ferdo merahasiakan alamat, Tuan Antonio memutuskan untuk mengambil tindakan keras.

Di sekolah, Gadis pulang dengan hati yang gembira karena hari ini dia mendapatkan nilai bagus di ujian terakhirnya. Ia berjalan cepat ke rumah, menyebut nama Ferdo tapi tidak ada jawaban.

Gadis membuka pintu, tapi rumahnya kosong. Laptop Ferdo masih di meja, masakan yang belum selesai masih tergeletak di atas meja makan. Gadis merasa takut, jantungnya berdebar kencang.

“Ferdo! Kamu di mana?” teriak Gadis, mencari di setiap sudut rumah. Tidak ada tanda Ferdo, hanya pintu yang terbuka dan suasana yang sunyi.

Ia memeriksa telepon Ferdo, tidak ada pesan, tidak ada panggilan. Gadis menangis, merasa sesuatu yang buruk telah terjadi pada diri Ferdo.

Ia menelepon semua teman Ferdo yang dia kenal, tapi tidak ada yang tahu ke mana dia pergi. Malam itu, Gadis tidur sendirian di ranjangnya, menangis lepas dan berdoa agar Ferdo selamat.

Sementara itu, Ferdo terbangun di kamar yang ia kenal. Kamar pribadinya di rumah kedua orang tuanya.

Ia melihat Tuan Antonio dan Nyonya Isabella berdiri di depan ranjangnya, wajah mereka serius. Di sudut kamar, Elena berdiri dengan senyum puas.

“Kamu sudah bangun, Ferdo,” kata Tuan Antonio dengan nada dingin. “Kamu pikir kamu bisa merahasiakan alamatmu selamanya? Saya punya cara untuk menemukanmu.”

“Pak, apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu bius saya dan bawa saya ke sini?” teriak Ferdo, mencoba bangkit tapi badannya masih lemah.

“Kamu telah membuat kesalahan yang besar, Ferdo. Menikahi Gadis yang anak angkat itu dan menyembunyikan diri. Itu tidak boleh terjadi. Besok, kamu akan menikahi Elena seperti yang kita sepakati,” jawab Tuan Antonio dengan tegas.

“Tidak! Aku tidak akan menikahi Elena! Aku hanya mencintai Gadis!” seru Ferdo.

Nyonya Isabella mendekati, matanya penuh kemarahan. “Jangan pilih Gadis daripada keluarga kita, Ferdo! Elena adalah yang pantas untukmu. Gadis itu hanya akan merusak masa depanmu!”

Ferdo menggeleng, mata sudah membasahi air mata. “Aku tidak peduli! Gadis sedang hamil anakku! Dia butuh aku!”

“Anak? Itu bohong! Kamu pasti dibohongi oleh dia!” bentak Nyonya Isabella.

“Tidak! Itu benar! Aku akan buktikan!” teriak Ferdo, tapi Tuan Antonio menunjuk ke pintu.

“Kamu akan diam dan mengikuti perintahku. Kamar ini akan dikunci sampai hari pernikahanmu besok. Tidak ada yang bisa membantumu, termasuk Gadis yang tidak akan pernah menemukanmu di sini,” kata Tuan Antonio sebelum keluar bersama Nyonya Isabella dan Elena, mengunci pintu dari luar.

Ferdo memukul pintu dengan keras, menangis dan memanggil nama Gadis. Ia merasa putus asa. Bagaimana dia bisa menyelamatkan diri dan kembali ke Gadis yang sedang sekolah dan tidak tahu apa-apa tentang yang terjadi saat ini?

Di Surabaya, Gadis menghabiskan hari-hari berikutnya dengan mencari Ferdo tanpa jeda. Ia melapor ke polisi, memposting di media sosial, tapi tidak ada berita apapun.

Dia tidak bisa fokus di sekolah, teman-temannya merasa khawatir padanya. Setiap malam, ia duduk di depan jendela rumah mini itu, menunggu Ferdo pulang, tapi dia tidak pernah datang.

“Saya harap Ferdo selamat… saya tidak bisa hidup tanpa dia,” gumam Gadis sambil menangis, tangan melilit perutnya yang semakin terlihat. Dia takut, takut kehilangan Ferdo, takut anaknya tidak akan pernah melihat ayahnya.

Di Jakarta, malam sebelum pernikahan, Ferdo duduk di kamar yang dikunci, memikirkan cara untuk melarikan diri.

Ia melihat jendela yang sedikit terbuka di sudut kamar. Itu adalah satu-satunya harapannya. Ia berdiri, memanjat ke jendela, dan melompat ke taman di bawahnya.

Tubuhnya sakit karena jatuh, tapi ia tidak peduli. Ia berlari cepat meninggalkan rumah orang tuanya, mengambil angkutan umum ke stasiun, dan membeli tiket pulang ke Surabaya secepatnya.

Ia tahu bahwa Tuan Antonio akan mencari dia lagi, tapi yang penting sekarang adalah dia harus kembali ke Gadis.

Ferdo tidak akan membiarkan orang tuanya memisahkan dia dari cinta hidupnya dan anak yang akan lahir. Di kereta api yang melaju cepat, Ferdo menangis, berdoa agar dia sampai ke Surabaya tepat waktu, sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada Gadis.

"Ya Allah, lindungilah anak dan istriku, jauhkan dia dari bahaya apapun juga.." Hati Ferdo tak henti-hentinya berdo'a.

Di rumah, Gadis sedang duduk di lantai, merasa sangat putus asa. Tiba-tiba, bunyi dering pintu terdengar. Bunyi yang dia tunggu-tunggu selama ini.

Ia membuka pintu dengan tangan yang gemetar, dan melihat Ferdo berdiri di depan, wajahnya kusam dan penuh luka.

“Ferdo! Kamu kembali!” teriak Gadis, melompat ke pelukannya. Mereka menangis bersama, memeluk satu sama lain dengan kuat, seolah tak mau melepaskan lagi.

“Aku minta maaf, sayang. Orang tuaku menangkapku, mereka mau aku menikahi Elena. Tapi aku melarikan diri, aku tidak akan pernah meninggalkanmu,” bisik Ferdo di telinga Gadis.

Gadis menangis, merasa kebahagiaan yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata. “Aku tahu kamu akan kembali. Aku selalu percaya padamu.”

Mereka memeluk satu sama lain lebih erat, menyadari bahwa pemisahan itu hanya membuat cinta mereka semakin kuat.

Meskipun bahaya dari Tuan Antonio masih ada, mereka tahu bahwa mereka akan menghadapinya bersama-sama. Karena untuk mereka, tidak ada yang lebih penting daripada kebersamaan dan cinta yang tulus dari keluarga kecilnya.

1
Tie's_74
Haloo.. Minta dukungan untuk ceritaku yang ke 2 ya .. Makasih 😁🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!