Di negeri fantasi Qingya, seorang gadis bernama Lian Yue tiba-tiba membangkitkan Spirit Rubah Perak sebelum usianya genap 18 tahun—sesuatu yang mustahil dan sangat berbahaya. Kejadian itu membuat seluruh sekte mengincarnya karena dianggap membawa warisan kuno.
Saat ia kabur, Lian Yue diselamatkan oleh pewaris Sekte Naga Hitam, Shen Ryuko, lelaki dingin dan kuat. Namun ketika tubuh mereka bersentuhan, Qi mereka saling menyatu—tanda bahwa mereka adalah pasangan ritual yang hanya bisa diaktifkan lewat hubungan intim.
Sejak itu, keduanya terikat dalam hubungan berbahaya, penuh gairah, dan diburu para sekte yang ingin merebut kekuatan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 — Perpecahan di Sekte Naga Hitam
Pengungkapan Tanda Kepemilikan Naga Kuno telah menjadi gempa bumi di Sekte Naga Hitam. Tidak ada yang berani menentang takdir yang diukir oleh Qi Naga Kuno itu sendiri. Status Lian Yue telah berubah dalam semalam. Dari boneka takdir yang rentan, ia kini menjadi Pasangan Spiritual Resmi yang diakui oleh para Tetua, dilindungi oleh garis takdir dan ancaman langsung dari Ryuko.
Namun, pengakuan spiritual tidak selalu membawa kedamaian politik.
Sekte Naga Hitam terbagi menjadi dua kubu yang saling membenci.
Kubu pertama, yang dipimpin oleh Elder Mo Qiang dan didukung oleh sebagian besar murid setia, melihat Lian Yue sebagai kunci untuk mencapai Warisan Purnama. Mereka kini memperlakukan Lian Yue dengan hormat, bahkan takjub.
Kubu kedua, yang dipimpin oleh Shen Zhaoling, Kakak Tiri Ryuko, dan didukung oleh Feng Ruyin beserta para tetua konservatif yang ambisius, menganggap Tanda itu sebagai kutukan dan penghinaan. Mereka percaya bahwa Ryuko telah "dicemari" oleh naluri binatang liar.
Shen Zhaoling duduk di mejanya, memecahkan cangkir teh porselen di tangannya. Matanya dipenuhi kebencian.
“Tanda Kepemilikan,” ia mendesis kepada Feng Ruyin, yang berdiri di hadapannya, wajahnya juga pucat karena amarah. “Tanda yang tidak seharusnya ada! Naga sialan itu hanya ingin bermain-main, dan kini ia mengklaim gadis rendahan itu secara permanen!”
Ruyin mengepalkan tangannya. “Dia mencium Tanda itu di depan Lian Yue, Zhaoling. Itu bukan hanya klaim spiritual. Itu adalah klaim pribadi. Dia tidak hanya menjadikannya alat, dia menjadikannya miliknya.”
Ruyin sangat marah. Ia tidak hanya kehilangan posisi permaisuri yang didambakan, tetapi ia juga dipermalukan di depan semua orang oleh Ryuko.
“Kita tidak bisa lagi menggunakan intrik politik,” kata Zhaoling, suaranya kini dingin dan mematikan. “Para Tetua sudah terikat oleh Tanda itu. Jika kita menyentuh Lian Yue, Ryuko akan menghancurkan kita dan Klan kita. Kita butuh solusi yang akan memisahkan Qi mereka selamanya.”
Ruyin menyeringai, senyum tipis yang penuh racun. “Aku tahu jalannya. Tapi itu berbahaya, Zhaoling. Itu melanggar Hukum Sekte yang paling tabu.”
“Bicaralah,” perintah Zhaoling.
“Tujuh Malam Pemisahan Qi,” bisik Ruyin. “Ritual ini dirancang untuk pasangan yang memiliki Qi yang saling merusak, bukan untuk Ikatan Takdir. Jika Qi Naga dan Rubah dipaksa berpisah selama tujuh malam tanpa kontak, resonansi mereka akan terputus. Lian Yue akan jatuh ke dalam Qi Deviation karena Warisan Purnamanya yang tidak stabil. Ryuko akan dipaksa melihatnya menderita tanpa bisa menyentuh, dan ia akan kehilangan kendali. Jika ia kehilangan kendali, kita bisa memenjarakannya.”
Zhaoling menatap Ruyin, matanya bersinar. “Risikonya?”
“Sangat tinggi,” Ruyin mengakui. “Lian Yue bisa mati. Ryuko bisa menjadi Naga Hitam yang tidak waras. Tetapi jika Ryuko gagal mengendalikan dirinya dan melanggar Ritual, dia akan dianggap tidak layak menjadi Pewaris karena melanggar Sumpah Kuno. Kita perlu otoritas Tetua untuk memaksanya.”
Di Paviliun Utara, Lian Yue sedang menjalani sesi meditasi yang sulit. Ia kini sepenuhnya menerima kehadiran Ryuko, tetapi Tanda Sisik Naga yang baru muncul membuatnya jauh lebih sensitif.
Ryuko duduk bersila, matanya tertutup, tetapi ia jauh dari damai. Ia harus mengerahkan setiap ons kontrol untuk menjaga jarak fisik.
“Fokus, Lian Yue,” tegur Ryuko. “Aku merasakan Qi-mu terlalu agresif hari ini.”
“Maafkan aku,” bisik Lian Yue. Ia tahu mengapa. Setiap kali Ryuko menyalurkan Qi dari jauh, Tanda Sisik Naga itu berdenyut, mengingatkannya pada klaim dan keintiman mereka. “Tanda ini… dia terlalu menuntut. Dia ingin lebih.”
Ryuko membuka mata. Ia bangkit, berjalan ke Lian Yue. Ia memegang bahu Lian Yue, sentuhan yang kini menjadi kebutuhan bersama.
“Aku tahu,” kata Ryuko, suaranya rendah. “Ini adalah efek Tanda Kepemilikan. Qi Naga-ku kini mengirimkan sinyal permanen bahwa kau adalah pasangannya. Kita harus menguasai Teknik Meditasi Naga-Rubah sebelum Purnama, atau ini akan menjadi siksaan yang lebih buruk.”
Mereka tidak bisa melanjutkan latihan kontak di pusat Yin-Yang karena bahayanya terlalu besar setelah Tanda itu muncul. Setiap kontak akan segera memicu Ikatan Tubuh yang sempurna.
Saat Ryuko dan Lian Yue berpegangan tangan, mencoba menenangkan Qi yang bergejolak, pintu Paviliun Utara dibuka dengan paksa.
Shen Zhaoling berdiri di ambang pintu, diikuti oleh Tetua Gu dan dua Tetua konservatif lainnya.
Wajah Zhaoling dipenuhi kemenangan dingin. Ia membawa sebuah gulungan kuno yang memancarkan Qi Kuno yang serius.
“Ryuko! Berhenti di sana! Tanganmu!” teriak Zhaoling. “Aku datang atas nama Dewan Tetua.”
Ryuko melepaskan Lian Yue dan melangkah maju, auranya meledak. “Atas dasar apa kau berani melanggar isolasi yang aku tetapkan, Zhaoling?”
“Atas dasar kelangsungan hidup Sekte!” balas Zhaoling, melemparkan gulungan itu ke kaki Ryuko.
“Ini adalah gulungan Hukum Sekte Kuno. Mengingat Warisan Purnama yang tidak stabil dan Tanda Kepemilikan yang muncul tanpa Ritual yang sempurna, Dewan Tetua memerintahkan Ritual Tujuh Malam Pemisahan Qi.”
Ryuko terkejut. Wajahnya memucat. Ia tahu Ritual itu. Itu adalah Ritual Kuno yang mengerikan.
“Kau gila! Ritual itu dirancang untuk memutuskan Ikatan! Ini akan membunuh Lian Yue!” Ryuko menggeram. Qi Naganya meledak menjadi badai di dalam paviliun.
Elder Gu maju selangkah. “Kami tahu risikonya, Pewaris Ryuko. Tapi kami juga tahu risiko yang kau ambil dengan menunda Ritual Ikatan Tubuh. Jika kalian tidak dapat mengendalikan nafsu dan naluri kalian, Sekte akan hancur. Ini adalah ujian terakhir. Selama tujuh malam, kalian tidak boleh berada di bawah atap yang sama. Tidak ada kontak fisik, tidak ada resonansi Qi. Jika kalian berhasil, kalian akan membuktikan kendali kalian. Jika kalian gagal…”
Zhaoling menyeringai, matanya penuh kegilaan. “Jika kalian gagal, Lian Yue akan dipenjarakan di Ruang Isolasi terdalam sampai Purnama tiba, dan kau, Ryuko, akan kehilangan posisi Pewaris. Kita akan menguji apakah kau adalah Naga yang menguasai takdir, atau hanya binatang buas yang didominasi oleh naluri.”
Lian Yue terhuyung. Tujuh malam tanpa Qi Ryuko setelah Tanda Kepemilikan muncul? Itu adalah hukuman mati.
Ryuko berbalik, menatap Lian Yue. Ia melihat ketakutan di mata Lian Yue, tetapi juga tekad.
“Aku menerima tantangan ini,” kata Ryuko, suaranya kini kembali tenang, tetapi dipenuhi janji yang kejam. Ia menatap tajam ke Zhaoling. “Tapi jika terjadi sesuatu padanya, aku akan merobek-robek Sekte ini, Zhaoling. Aku bersumpah demi Garis Naga Kuno.”
Ryuko kemudian berlutut di depan Lian Yue. Ia mencium kening Lian Yue, membanjiri Tanda Sisik Naga itu dengan Qi Yang-nya yang terakhir.
“Tujuh malam, Sayangku,” bisik Ryuko, menggunakan kata mesra untuk pertama kalinya. “Bertahanlah. Aku akan menjagamu dari jauh. Aku akan menahan diriku. Dan kau, kau harus menahan naluri Rubahmu. Ini adalah pertempuran terakhir kita sebelum kita menjadi satu.”
Ryuko bangkit. Ia mengambil jubahnya. Zhaoling tersenyum licik, menunggunya melangkah keluar.
Ryuko menoleh ke Lian Yue untuk terakhir kalinya. “Jangan tinggalkan Paviliun ini. Jangan biarkan siapa pun menyentuhmu. Aku akan kembali.”
Ryuko kemudian melangkah keluar, meninggalkan Lian Yue sendirian di Paviliun Utara, di tengah Formasi Isolasi yang kini terasa seperti penjara yang dingin.
Tujuh malam tanpa Qi Naga. Perjuangan antara naluri Rubah dan kehendak manusia telah dimulai.