Ayu Andira adalah seorang wanita muda yang hidup sederhana. kehidupan Nya yang serba kekurangan, membuat Ayu harus terpaksa menikah dengan seorang lelaki yang tidak ia kenali. Ayu hidup bersama Ibu tirinya dan kedua saudara tirinya. Ibu tirinya Aminah sangat jahat terhadap Ayu, begitu juga dengan kedua saudara tirinya Rina dan Rini. Mereka sangat iri dan dengki terhadap Ayu, karena Ayu memiliki wajah yang sangat cantik dan keibuan. Ayu gadis yang lembut, berbeda dengan Rina dan Rini.
Suatu hari Ayu tak sengaja menabrak seorang Kakek tua sehingga Kakek tua itu terjatuh. Ayu meminta maaf namun Kakek itu meminta Ayu untuk menikah dengan cucunya Arya Pratama.
Apakah Ayu mau menerima permintaan Kakek tua itu ? dan bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanju Liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Mencari Pekerjaan
Semua orang sedang mondar-mandir di depan salah satu ruangan yang ada di rumah sakit. Arya tampak berlari - lari kecil menuju ruangan yang ingin di carinya. Terlihat dari kejauhan kakek Suryo dan Agung sedang mondar-mandir di depan salah satu ruangan. Arya pun mendekat dengan wajah yang sangat panik.
" Ada apa ini pa? " Tanya Arya seketika.
" Ayu tadi pingsan Arya, di teras depan " sahut Agung.
" Kenapa ini bisa ada di luar? Bukan kah dia lagi sakit? " tanyanya heran
" Kakek juga tidak tau. Tadi waktu kakek mau cari angin di luar, kakek melihat Ayu tergeletak pingsan di teras depan. Kakek juga tidak tau dari kapan dia pingsan? " sahut kakek Suryo bingung
" Nanti setelah Ayu sadar, aku akan bertanya padanya " ujar Arya namun penuh ketegasan.
" Ya, nanti kita akan bertanya padanya. Saat ini kita belum bisa menjenguknya di dalam . Karena masih di tangani oleh Dokter " kata Agung menjelaskan.
" Baik lah pa. Oh iya mama di mana? Apa dia tidak ikut ke rumah sakit ini juga ? "
" Papa juga tidak tau mama mu ada di mana? papa belum ada lihat hp, nanti coba papa lihat mana tau ada pesan dari mama. Tadi kami terburu-buru membawa Ayu ke rumah sakit. Jadi tidak sempat menemui mama mu " sahut Agung menjelaskan.
Dokter pun keluar dari ruangan. Mereka lalu mendekatkan diri ke arah Dokter.
" Bagaimana keadaan istri saya Dokter? " Tanya Arya panik.
" Nyonya Ayu sepertinya sangat kelelahan. Dia juga demam panas. Seharusnya dia harus banyak beristirahat. Bukan kelelahan seperti ini " ujar Dokter menjelaskan.
" Istri saya hanya beristirahat di kamar saja kok Dok... " sahut Arya.
" Tapi sepertinya dia sangat kelelahan. Mungkin anda tidak mengetahui aktivitas apa yang sedang istri anda lakukan, sehingga menyebabkan dirinya tak sadarkan diri "
" Baiklah Dok, terima kasih atas penjelasannya " ucap Arya sambil tersenyum.
" Kalau begitu, saya izin undur diri, mau memeriksa pasien yang lainnya " ujarnya tersenyum pula.
" Terima kasih Dokter " ucap Kakek Suryo dan Agung serentak.
Mereka lalu masuk bersama-sama menemui Ayu yang sedang terbaring di atas tempat tidur. Keadaannya begitu memprihatinkan. Arya lalu mendekatkan dirinya dan mengelus kepala Ayu dengan penuh kelembutan. Ayu pun berlahan-lahan mulai sadar. Ia bingung kenapa bisa berada di ruangan itu.
" Aku kenapa mas ? Kenapa ada di sini ? " Tanyanya bingung, sambil berusaha untuk duduk.
" Kamu tadi di temukan kakek sedang pingsan di teras depan rumah. Jadi kakek dan papa membawa mu ke rumah sakit " jelas Arya.
" Kepala ku terasa pusing sekali mas " jawabnya sambil meringis kesakitan.
" Sewaktu aku pergi, kamu kan sedang berada di kamar ? Terus kenapa bisa kamu di temukan pingsan oleh kakek di depan teras? " tanya Arya penuh selidik.
Ayu pun lalu mengingat kembali apa yang sudah di alaminya. Dia mulai teringat pada saat itu dia sedang beristirahat di kamarnya. Namun ibu mertuanya memaksa dirinya untuk memasak di dapur, setelah itu menyuruh Ayu untuk mengepel lantai yang ada di teras depan. Pandangan Ayu pun tiba-tiba gelap. Dan akhirnya dia pingsan. Setelah itu dia tidak ingat lagi apa yang sudah terjadi.
" Ayu... Kenapa malah bengong. Aku kan sedang bertanya sama kamu? " Arya menatap dalam-dalam wajah Ayu.
" Aku... Tadi... Lagi mau cari angin mas . " jawabnya berbohong.
" Kan kamu lagi sakit, kenapa keluar sih. Kamu kalau bosan di kamar, kamu bisa keluar minta temanin mama atau bik inem. Jangan pergi sendiri, karena kamu masih sakit " Arya menasehati Ayu dengan pelan.
" Iya mas, aku salah aku minta maaf. Aku gak mau ngerepotin semua orang " jawabnya sambil menunduk.
" Bagaimana keadaan mu nak Ayu ? " tanya kek Suryo lembut.
" Alhamdulillah lebih baik kek, tapi pusing nya belum hilang "
" Nanti juga bakalan sembuh, yang penting Kamu harus banyak istirahat yang cukup dan jangan lupa minum obat ya... " ujar kek Suryo dengan penuh perhatian.
" Iya kek, terima kasih sudah ngingetin Ayu " jawabnya pula.
" Hem ... nak Ayu, maafkan papa ya, papa hari ini sibuk jadi gak sempat melihat kondisi kamu " ujar Agung menyesal.
" Iya pa gak papa, Ayu sedang mencari angin di luar pa, dan gak mau merepotkan siapa-siapa "
" Mama ada di mana ya ? " tanya Arya penasaran.
Agung lalu memeriksa handphone nya, mana tau istrinya ada mengirim pesan. Dan ternyata Lulu ada mengirim satu pesan untuk suaminya Agung.
" Mas Agung, aku pergi dulu ada janji sama Jessica, maaf tidak sempat menemui kamu langsung " ini pesan mama mu nak .. " ujar Agung menjelaskan ke putranya.
" Oh ternyata mama sedang pergi ya sama Jessica " ujar Arya tersenyum.
Ayu hanya menunduk dan terdiam mendengar isi pesan itu. Padahal ia tau pada saat itu Lulu ada di rumah. Dan yang membuat dirinya menjadi pingsan tak sadarkan diri, itu di sebabkan oleh perbuatan ibu mertuanya sendiri. Ayu enggan berterus terang kepada Arya. Karena ia ingin menghindari keributan antara ibu dan anak itu.
***
Di sebuah restoran yang mewah, di sekitar kota Bandung. Lulu Kini sedang bersantai duduk sambil berselancar di handphone nya. Ia lagi menunggu seseorang datang.
" Tante... apa kabar? Sudah lama ya menunggu aku? " ujar wanita seksi itu yang tak lain adalah Jessica.
" Eh kesayangan Tante, kabar Tante baik. Hem .. Belum lama juga sih tanda ada di sini" jawabnya tersenyum.
" Ada apa nih tan, kok tumben ngajakin aku ketemuan di sini? " tanya nya penasaran sambil menduduki kursi di sebelah Lulu.
" Begini sayang. Kamu kan tau kalau Tante dan mami Kamu itu sudah berteman baik sejak lama. Jadi Tante itu kepingin kalau kamu jadi istrinya putra Tante " sahutnya menjelaskan.
" Bagaimana bisa tante, aku jadi istrinya Arya? Kan tante tau sendiri dia sudah menikah? " Tanya Jessica bingung.
" Itu dia, Tante gak setuju kalau Arya menikah dengan wanita miskin itu. Tante Ingin kamu yang jadi menantu Tante " ucap Lulu menjelaskan.
" Hem... gimana ya. Aku bingung kenapa kok bisa tante gak suka sama dia. Kan dia juga cantik? "
" Ya Tante gak suka aja pokoknya. Ya memang sih dia itu cantik dan lembut. Tapi tetap aja levelnya rendah, gak sederajat dengan keluarga Tante. Tante maunya kamu yang jadi istrinya Arya. Agar keturunan keluarga Tante keluarga ningrat "
" Terus bagaimana caranya Tante, biar aku bisa jadi istrinya Arya? Aku gak mau ya jadi istri kedua? "
" Iya Tante mengerti, cuma' kita harus menyusun rencana bagaimana bisa membuat Arya itu benci sama Ayu, lalu menceraikan Ayu " katanya memberikan ide.
" caranya bagaimana Tante? " Tanya Jessica penasaran.
" Nanti Tante kasih tau. Sekarang kita pesan minuman dan makanan dulu ya ! " ujar Lulu tersenyum girang.
" Yaudah deh tan... " jawabnya sambil tertawa kecil.
" Mas ... Mas... Kesini sebentar! " teriaknya memanggil salah satu pegawai restauran yang ada di situ.
Seorang pegawai laki-laki pun datang menghampiri meja makan mereka. Dia memberikan buku menu restauran itu kepada Lulu dan Jessica.
" Kamu pesan apa sayang ? " tanya Lulu lembut
" sama aja deh kayak Tante " jawab Jessica.
" Oh saya pesan ini ya mas 2 ! " ujar Lulu sambil menunjukkan apa yang di pesannya di buku menu.
***
Di rumah sakit Ayu sedang di suapin buah jeruk yang sudah di kupasin oleh Arya.
" Kamu tadi kan ke kantor mas, kenapa sudah ada di sini? "
" Tadi ketika aku mendengar kamu ada di rumah sakit, aku langsung ke sini melihat keadaan kamu " jawabnya tersenyum
" Terus gimana dengan urusan yang di kantor? apa sudah selesai? " tanyanya ingin tau.
" Belum sih, sedikit lagi. Tapi keadaan kamu lebih penting dari pada pekerjaan "
" Ya jangan gitu dong mas... "
" kamu tenang saja, ada Andreas yang sudah mengurus semuanya "
" oh begitu ... "
" kamu cepat sehat ya, biar kita cepat pulang ke rumah "
" Iya mas, terima kasih ya udah mau ngurusin aku. aku cuma bisa ngerepotin kamu "
" Jangan bilang begitu, ini sudah menjadi tanggung jawab aku sebagai suami mu "
" Terima kasih banyak ya mas. Aku beruntung punya suami perhatian seperti kamu "
" Aku sayang sama kamu, dan sekarang rasa cinta itu udah ada di sini ! " sambil menunjukkan letak hatinya dengan telunjuknya.
" Kenapa kamu mencintai ku mas ? Kamu juga tidak mengetahui pasti asal dan usul ku? Terus aku juga tidak pantas menjadi istri Kamu. Kamu orang kaya raya, orang bangsawan. Sedangkan aku hanya orang miskin yang tidak punya apa-apa " wajahnya langsung murung.
" Kenapa bilang begitu ? Apakah wanita miskin tidak boleh di cintai oleh seorang pria kaya ? Bukankah Allah itu maha adil? Memasang kan ciptaannya dengan berbeda kasta ? Aku tidak pernah membeda-bedakan kasta, aku gak perduli kamu itu siapa? Yang aku tau aku mencintaimu apa adanya " jawabnya tulus.
" Terima kasih ya mas, semoga aku bisa menjadi istrimu yang baik. Dan bisa menjaga kehormatan keluarga kita " Ayu mulai tersenyum.
" Aku berharap kamu tidak akan pernah mengecewakan perasaan aku. Karena aku sudah terlanjur sayang sama kamu " ucapnya sambil tersenyum pula.
" Aku juga tidak akan pernah mengecewakan perasaan kamu mas, karena aku juga sayang sama kamu " jawabnya tulus.
Arya lalu mendekatkan dirinya dan mencium kening istrinya itu. wajah ayu terlihat merah merona tatkala ia berdekatan dengan suaminya .
***
Malam pun tiba. Keluarga Aminah sedang kebingungan karena kini hidupnya begitu susah, dan bingung mencari uang agar bisa melunasi hutang-hutang mereka. Semenjak Ayu tidak lagi tinggal bersama mereka. Semua warisan tanah milik almarhum ayahnya Ayu sudah habis terjual oleh Aminah. Di karenakan gaya hidup mewah dan manja kedua putrinya. Aminah harus menjual semuanya untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan gaya hidup kedua putrinya yang tak ingin bekerja dan hanya sibuk berbelanja. Kini hidup mereka menjadi susah dan di kejar-kejar oleh penagih hutang.
Aminah terlihat begitu murung, duduk di bangku depan rumah sederhana nya. Sembil menatap bulan yang terang di langit.
" Ibu ada di sini rupanya. Aku cari ibu di kamar, ternyata duduk di sini" ujar Rina ikut duduk di sebelah ibunya.
" Ibu bingung Rin, uang kita sudah habis. Sedangkan kalian belum juga mendapatkan pekerjaan. Hutang kita sudah banyak. Ibu sudah capek di kejar-kejar sama rentenir" ucap Aminah lesu.
" Aku tidak tau di mana Ayu berada ibu? aku ingin meminta maaf kepada nya. Selama ini kita sudah jahat sama dia. Semenjak dia tidak ada aku baru bisa mandiri " jawab Rina penuh penyesalan.
" Bagaimana nasib dirinya ya? Mungkin dia sedang berbahagia dengan keluarga barunya itu. Keluarga orang kaya. Mana mungkin dia memikirkan kita di sini "
" Bu, aku hanya ingin meminta maaf kepada dirinya Saja. Aku tidak mau ada rasa penyesalan dalam hidupku " Rina kini sudah mulai sadar akan kesalahannya.
" Mulai besok seperti nya ibu mau cari pekerjaan ke kota . Mana tau bisa merubah nasib kita "
" Jangan bu, biarkan aku saja yang bekerja! "
" Tidak nak, Ibu juga harus mencari kerja. Ibu gak mau rumah ini sampai di sita rentenir karena kita tidak bisa bayar hutang. Besok ibu akan ke kota, untuk mencari pekerjaan " ucap Aminah memutuskan.
Pagi itu Aminah di antarkan oleh kedua putrinya di terminal. Aminah pergi ke kota untuk mencari sebuah pekerjaan. sesampainya di kota, ia terus berjalan sampai ke sebuah kompleks perumahan mewah yang ada di dekatnya. Ia terus berjalan sampai di depan sebuah rumah besar bak istana yang megah. Terlihat ada tulisan informasi " Mencari seorang pembantu rumah tangga yang jujur dan cekatan ! . Tulisan itu berada di pintu pagar yang cukup tinggi. Aminah lalu memanggil satpam yang sedang berjaga di pintu pagar rumah mewah itu.
" Pak permisi! Apakah benar di rumah ini sedang membutuhkan pembantu rumah tangga? " tanya Aminah serius.
Satpam lalu mendekat ke arah Minah dan bergumam " Iya buk, benar sekali. Apakah ibu ingin melamar pekerjaan di sini? " tanya satpam itu yang kelihatan masih muda
" Iya pak , saya sedang mencari pekerjaan" jawabnya tersenyum.
" Baiklah buk, ayo silahkan masuk biar saya antarkan menemui majikan saya " ucap satpam itu tersenyum.
Aminah lalu masuk ke dalam rumah besar dan megah itu. Baru kali ini ia memijakkan kakinya ke dalam rumah yang sangat mewah. Terlihat seorang wanita cantik dan seksi turun dari tangga menghampiri mereka berdua.
" Ada apa pak Hasyim ? siapa ibu ini ? " tanya wanita cantik itu.
" Begini nona Jessica, Ibu ini sedang membutuhkan pekerjaan! " jawab satpam rumah itu yang bernama Hasyim. Dan ternyata pemilik rumah mewah itu adalah Jessica.
" Oh begitu. perkenalkan nama saya Jessica, nama Anda siapa? " tanya Jessica ramah.
" Saya Aminah nona Jessica, dari desa " jawab Aminah sopan.
" Oke, ibu saya terima bekerja di sini. Mulai sekarang ibu bisa tinggal di rumah ini untuk membersihkan rumah Saya dan memasak makanan yang enak-enak untuk keluarga besar saya " katanya sambil tertawa
" Terima kasih Nona Jessica " ucapnya sambil menunduk hormat
" Oke sama-sama " jawabnya tersenyum.
Hari itu adalah hari pertama Aminah bekerja di rumah Jessica, rekan kerja Arya sekaligus anak teman arisan ibunya Arya. Aminah dengan bersemangat mengelap vas bunga yang ada di sekitarnya. Dia sangat bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan langsung tanpa lelah mencari pekerjaan ke sana ke mari.