NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih

Ketika Hati Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kontras Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:76.7k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Selena Arunika (28), jika pernikahan yang ia bangun dengan penuh cinta selama tiga tahun ini, akhirnya runtuh karena sebuah pengkhianatan.

Erlan Adinata (31), pria yang ia harapkan bisa menjadi sandaran hatinya ternyata tega bermain api dibelakangnya. Rasa sakit dan amarah, akhirnya membuat Selena memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka dan memilih hidup sendiri.

Tapi, bagaimana jika Tuhan mempermainkan hidup Selena? Tepat disaat Selena sudah tak berminat lagi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, tiba-tiba pria dari masalalu Selena datang kembali dan pria pilihan papa nya. Kedua nya sama-sama menawarkan sejuta ketenangan dan penawar lara.

Akankah Selena tetap pada pendiriannya yaitu menutup hati pada siapapun? atau justru Selena kembali goyah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19.

“Sel…” panggil Lily pelan sambil menepuk pundak Selena yang duduk di sampingnya. Saat ini, keduanya tengah berada di dalam taksi menuju kafe.

Sebelumnya, mereka berpisah dengan Mama Jana di halaman gedung pengadilan. Wanita paruh baya itu tiba-tiba mendapat panggilan dari sekretaris pribadinya, ada rapat mendadak di kantor DPP yang harus segera dihadiri. Akhirnya, Mama Jana berangkat lebih dulu bersama Fandi yang mengantarnya.

"Ah ya Ly?" sahut Selena tersadar dari lamunannya, ia menoleh menatap kearah Lily.

"Are you okey?" tanya Lily khawatir

Selena mengulas senyum tipis lalu menganggukkan kepala pelan. "Aku baik-baik aja Ly, tenang saja".

Mendengar itu, Lily menghela nafas pelan. Ia meraih kedua tangan Selena dan menggenggam nya erat.

“Sel… kamu beneran yakin mau berpisah sama Erlan? Setelah tiga tahun kalian bareng-bareng ngelewatin suka duka pernikahan? Aku tahu perselingkuhan yang dia lakuin memang nggak bisa dimaafin. Tapi… gimana dengan perasaan kamu ke dia? Apa kamu masih cinta sama Erlan?”

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Lily, membuat Selena terdiam untuk beberapa saat. Ia menolehkan kepalanya menatap kearah luar jendela memperhatikan bayangan gedung-gedung yang bergerak mundur seiring taksi melaju.

“Aku…” suara Selena terdengar pelan, hampir seperti bisikan. “Aku nggak akan bohong, Ly. Perasaanku ke Erlan itu… masih ada.”

Lily menatapnya iba, tapi tetap diam memberi ruang.

Selena menelan ludah, kedua bahunya turun sedikit seakan menahan berat yang tak terlihat. “Tiga tahun bukan waktu yang sebentar. Aku ngeliat dia sebagai rumah… sebagai tempat aku pulang.”

Ia tersenyum getir. “Tapi rumah itu ternyata retak dari dalam tanpa aku sadar.”

Lily mempererat genggamannya. “Selena…”

“Tapi mencintai seseorang,” lanjut Selena dengan suara lebih stabil, “nggak berarti aku harus bertahan di tempat yang nyakitin aku. Cinta itu… harusnya dijaga dua arah. Dan Erlan milih buat ngerusak kepercayaan itu.”

Selena menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca namun ia masih menahan diri.

“Aku masih cinta, Ly. Tapi aku lebih cinta diriku sendiri sekarang. Itu yang aku pelajari hari ini.”

Lily mengangguk pelan, jelas terharu. “Aku bangga sama kamu, Sel.”

Selena kembali menoleh menatap Lily, mencoba tersenyum tipis. “Aku cuma mau sembuh. Mau mulai lagi dari awal. Tanpa dibayang-bayangi rasa takut.”

"Aku paham perasaan kamu Sel. Semoga keputusan yang kamu ambil ini bisa mengubah rasa sakit mu menjadi kebahagiaan tiada Tara dikemudian hari, Sel". Doa Lily tulus

Selena hanya mengangguk sambil mengulas senyum tipis. Didalam hatinya ia meng-aminkan ucapan Lily.

.

.

Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, akhir nya taksi itu berhenti tepat di depan café, Selena tidak langsung turun. Ia menatap bangunan dua lantai dengan kaca besar yang memantulkan cahaya siang itu. Café itu terlihat hangat, bercat krem lembut, tanaman gantung di bagian depan, dan aroma kopi dari dalam yang samar tercium bahkan sebelum pintu dibuka.

Café itu adalah rumah kecil keduanya. Salah satu hal yang dulu ia bangun bersama impian-impian kecilnya.

Lily turun lebih dulu, lalu membungkuk sedikit untuk melihat Selena di dalam taksi.

“Ayo, Sel. Lihat café yang kamu bangun sendiri, Semua aman kok.”Kata Lily dengan begitu antusias nya

Selena menarik napas pelan lalu melangkah turun dari dalam taksi. Begitu kakinya menyentuh trotoar, ada perasaan aneh di dadanya, semacam perasaan campur aduk antara lega, gugup, dan sedikit sentimental.

Selena berdiri diam sejenak, menatap papan nama cafe nya yang bertuliskan 'Serenite Coffe' , nama yang sederhana tapi manis.

“Ternyata aku udah lama banget nggak ke sini,” gumam Selena lirih, hampir seperti bicara pada dirinya sendiri.

Lily tersenyum kecil, lalu berjalan mendekat. Tangannya langsung merangkul begitu saja lengan Selena.

“Makanya aku ajak kamu ke sini, Sel. Supaya kamu perlu lihat kalau semua yang kamu bangun nggak ikut hancur cuma karena pernikahan kamu rusak. Café ini masih hidup, Sel. Dan orang-orang masih datang.”

Mendengar itu, Selena menelan ludahnya pelan.

Ia melirik jendela besar cafe itu dan melihat beberapa pengunjung sedang mengobrol, barista sibuk membuat minuman, dan suasana hangat yang sangat berbeda dari kekacauan hidupnya belakangan ini.

“Ayo masuk,” ajak Lily sambil menepuk lembut punggung Selena.“Kamu pasti kangen.”

Selena mengangguk pelan. Lalu, keduanya berjalan bersamaan masuk kedalam cafe.

Saat tangan Selena menyentuh gagang pintu kaca café itu, jantungnya terasa berdebar bukan karena takut, melainkan karena rindu.

Sudah hampir satu bulan ia tidak datang mengunjungi cafe atau bahkan toko kue nya. Semua tanggungjawab ia percayakan untuk sementara waktu pada Lily. Dan, disinilah ia berada sekarang. Begitu masuk Selena langsung disambut oleh suara lonceng kecil di atas pintu yang langsung berbunyi ting pelan. Aroma kopi dan sedikit wangi butter dari pastry yang baru matang menyambut Selena seketika.

Beberapa pegawai yang sedang bekerja di balik meja kasir dan barista sempat menoleh, mereka tampak terkejut sebelum akhirnya tersenyum lebar.

“Bu Selena…?” sapa Rani, barista yang paling lama bekerja di sana.

Selena mengangguk pelan, tersenyum tipis. “Hai, Ran.”

Rani buru-buru melepas sarung tangannya lalu menghampiri Selena. “Aduh, ibu akhirnya datang juga. Kita semua kangen, Bu Selena. Bu Lily bilang ibu lagi istirahat dulu, tapi… ya ampun, senang banget lihat ibu hari ini.”cerocos nya dengan begitu antusias nya menyambut kedatangan Selena.

Selena hanya tersenyum, agak kikuk, tapi sorot matanya menghangat.

“Aku juga kangen kalian,” balasnya pelan.

Lily berdiri di samping Selena, menyenggol pelan lengan perempuan itu. “Tuh kan, aku bilang apa. Café kamu aman. Orang-orangnya juga nunggu kamu balik, Sel.”

Selena mengangguk sambil tersenyum tipis melihat sekeliling cafenya. Beberapa pelanggan memperhatikan sebentar lalu melanjutkan aktivitas mereka. Suasananya terasa begitu hangat. Lampu kuning, musik akustik, dan pemandangan barista sibuk yang meracik dan membuatkan pesanan pelanggan entah kenapa seketika langsung membuat Selena merasa pulang.

“Sel, duduk dulu,” ajak Lily sambil menarik kursi di sudut cafe tempat favorit Selena didekat jendela, tempat dia dulu sering mengerjakan administrasi café sambil minum latte.

Selena perlahan duduk. Jantungnya masih terasa campur aduk. Lily duduk diseberang Selena berhadapan dengan perempuan itu.

"Ly, makasih ya..." ucap Selena

"Untuk ?" ujar Lily, dahinya mengernyit kebingungan.

"Kamu udah mau bantu urus cafe ini selama aku gak ada, memastikan cafe ini tetap hidup dan ramai pelanggan". Kata Selena, matanya kembali menatap sekeliling dimana para pelanggan berlalu-lalang keluar masuk cafe.

Mendengar itu, Lily mengulas senyum tipis. "Sel, meskipun pernikahan mu hancur, jangan sampai hidup kamu ikut hancur juga. Kafe ini kan memang tempat kamu cari napas. Aku cuma bantu jagain biar kamu nggak kehilangan semuanya sekaligus.”

Selena mengangguk pelan, senyumnya tipis tapi penuh kegetiran disana. “Iya… aku tau. Dan aku bersyukur punya kamu, Ly.”

Lily meraih tangan Selena di atas meja, menggenggamnya pelan. “Kamu masih punya banyak hal yang bisa kamu banggakan, Sel. Jangan lupa itu.”

.

.

.

Jangan lupa dukunganny genggss! Like, vote dan komen.. Terimakasih 🎀❤️

1
Naufal Affiq
semangat selena
Kusii Yaati
alamak ribet amat...pakai ada ujian juga, semoga Selena bisa melewati ujian itu ya, kalau nggak lulus minta remidi sama opa 🤭😁😂
Kusii Yaati: lagian opa juga aneh" aja sih Buna,pakai ada acara ujian juga... padahal Selena sudah kaya.
total 2 replies
Kusii Yaati
untung aq di lahirkan dengan darah berwarna merah bukan darah biru,bisa ribet nanti urusannya 😁🤣
Buna_Ama 🌹: 🤣🤣 mending golden blood aja gak sih ? emas juga lagi mahal lumayan kalo dijual wkwk
total 1 replies
Dewi Anggya
skrng semua keputusan ada dtngan Bayu....siap kah dia menghadapi konsekwensinya
Naufal Affiq
keluarga lucu ini,mau si kakek ini mau nya gimana istri mas bayu,keluarga terpandang,mimpi
vnablu
aneh keluarganya si Bayu..aku heran mereka ini sikopet.. mereka belum tau aja kalau Selena bukan anak dari orang biasa 😤😤😤
Buna_Ama 🌹: sabar jangan emosii😅
total 1 replies
Dew666
💥💥💥💥💥
vnablu
mentang" Cakra lagi lupa malah di bodohin hadeh gimana ni nasib nya si cakra
Dewi Anggya
ckckckckk damar ambil kesempatan saat Cakra masih amnesia...bener² nihhh orang
Kusii Yaati
aq rasanya pengen nglempar muka da mar sama batako,kok ada ya ayah macam dia.mengambil kesempatan dalam kesempitan, udah tahu Cakra masih amnesia di paksa Mulu suruh nikah sama anindira.mending suruh aja tuh si damar yg nikah sama anindira 😒
Kusii Yaati
sehat terus ya Buna ...jaga kesehatan ☺️
Buna_Ama 🌹: iyaa . kalian juga jaga kesehatan yaa 🤗
total 1 replies
Dewi Anggya
semoga lekas sembuh dan sehat kembali untuk sekeluarga Buna aamiin ya rabb 🤲🏻
Buna_Ama 🌹: Aamiin, kalian juga jaga kesehatan yaa 🤗😍
total 1 replies
vnablu
kira" apa yang akan membuat kaget ya... semangat terus buna jaga kesehatan 😄😄
Buna_Ama 🌹: iya, kalian juga jaga kesehatan yaa. lagi musim sakit ini 😫😫🤗🤗
total 1 replies
Dewi Anggya
ada pakaian khusus buat bertemu keluarga besar Bayu...🤭
Naufal Affiq
semangat bayu,jangan putus asa,genggam tangan selena,jangan sampai runtuh pertahanannya untuk menghadapi keluargamu
vnablu
ayo Buna lanjut lagi besok .. bagian Cakra ya jangan lupa nanti cerita hidup dia tidak ada ujungnya 🤣🤣🤣
Buna_Ama 🌹: kasihan kalo gak ada ujung nya 😫
total 1 replies
Kusii Yaati
melihat sifat Selena, kayaknya belum siap deh.pasti tuh disana Selena kebanyakan menghela nafaslah,menegang badannya lah,guguplah terus ujung ujungnya mundur setelah tahu identitas asli Bayu.awas aja kalau Selena plin-plan.
Kusii Yaati: ku serahkan semuanya kepadamu suhu 🤭🤣
total 2 replies
Kusii Yaati
jangan ada yang berubah Buna,baik Bayu maupun Selena harus saling mendukung dan menguatkan, jangan ada yang mundur kalau opanya Bayu tidak merestui.opanya suruh anteng aja nggak usah Mikirin urusan duniawi😒
Kusii Yaati: kan emang bener, udah tua juga tinggal nunggu di panggil jadi manut aja sama yg muda 😂
total 2 replies
Dew666
👑👑👑👑👑
Dewi Anggya
ihhh jd penisiriiiiin 🤭
Buna_Ama 🌹: haii nanti Buna mampir baca yaa🤗🤗😍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!