Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Masa kini
Seok Jin yang berhasil melarikan diri dari rumah Joon Gi dan membawa serta anak Joon Gi yang masih berusia 5 tahun terus mengemudikan mobilnya. Namun beberapa orang suruhan Hyun Min mengejarnya di belakang dengan 1 mobil. Mereka terus membuntuti Seok Jin di belakang, Seok Jin pun terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh untuk meloloskan diri dari kejaran.
Seok Jin pun berhasil mengecoh mereka dan menghindari pengejaran. Seok Jin yang membawa Yoon Gi kecil melaju menuju bandara untuk membawa Yoon Gi keluar dari Korea. "Nak, kamu aman sekarang paman akan membawamu keluar dari sini dan menyelamatkanmu dari orang-orang jahat itu" ucap Seok Jin dan memeluk Yoon Gi dengan erat.
Seok Jin berencana untuk membawa Yoon Gi ke Indonesia dimana keluarganya kecilnya berada. Saat berada di bandara Yoon Gi melihat berita tentang penembakan yang terjadi di rumahnya, dalam berita tersebut di sebutkan bahwa juru bicara ke presidenan Kim Joon Gi beserta istrinya tewas dalam kejadian tersebut di karena kan luka tembak di dada kirinya yang menembus jantung yang menyebabkannya tewas di tempat.
Melihat berita itu Yoon Gi kecil pun merasa syok yang akhirnya membuatnya pingsan. Seok Jin yang melihat Yoon Gi yang tidak sadarkan diri membawanya ke rumah sakit bandara. Seok Jin yang melihat berita itu sangat menyayangkan kejadian yang menimpa sahabatnya. Dia berharap bahwa pelakunya bisa di tangkap segera. Saat di rumah sakit Seok Jin merawat Yoon Gi yang belum sadarkan diri.
"Dokter apa yang terjadi dengan anak ini?!" Tanya Seok Jin.
"Dia mengalami syok traumatik yang di akibatkan dari peristiwa/kejadian yang mengerikan yanga di alaminya, sehingga membuat fisiknya menjadi lemah" jelas dokter.
"lalu bagaimana kondisi dia sekarang?!" Tanya Seok Jin lagi.
"Kita lihat dulu perkembangan selanjutnya setelah dia sadar" lanjut dokter lagi.
"Baik dokter terima kasih" ucap Seok Jin.
Seok Jin menatap wajah Yoon Gi dengan seksama, dia mengelus kepala Yoon Gi dengan lembut. Seok Jin pun menghela nafas berat "kasihan kamu nak, di usia kamu yang masih sangat kecil ini kamu harus mengalami kejadian mengerikan ini, kehilangan orang tua karena dendam adiknya. Aku harap kamu bisa melupakan kejadian ini selamanya" ucap Seok Jin.
Tidak lama kemudian Yoon Gi kecil pun sadar, Seok Jin memanggil dokter untuk memeriksanya. Yoon Gi menatap menatap Seok Jin dengan heran "paman siapa?" Tanya Yoon Gi.
Seok Jin pun merasa heran dengan reaksi Yoon Gi "dokter apa yang terjadi dengan anak ini?!" Tanya Seok Jin merasa gelisah.
"sepertinya anak ini mengalami amnesia transient global atau yang biasa di sebut kehilangan memori sementara, hal ini di akibatkan oleh kejadian traumatik yang mengakibatkan pasien mengalami syok berat. Sehingga otaknya memblok ingatan yang menyakitkan untuk melindungi dirinya" dokter menjelaskan.
"lalu apa ingatan itu bisa kembali lagi" tanya Seok Jin lagi.
"mungkin jika ada kejadian serupa yang terjadi atau melalui terapi psikologis ingatan bisa di pulihkan kembali" kata penjelasan dokter.
"Lalu berapa lama ingatannya akan pulih kembali" tanya Seok Jin kembali.
"saya tidak tahu pasti itu semua tergantung kondisi pasien" ucap dokter memberi penjelasan.
Melihat kondisi Yoon Gi seperti itu membuat Seok Jin merasa bingung di satu sisi Seok Jin merasa lega karena Yoon Gi melupakan kejadian yang menimpa orang tuanya namun di sisi lain Seok Jin khawatir dengan perkembangan Yoon Gi di masa depan. Namun demi keamanan Yoon Gi Seok Jin terpaksa merahasiakan semua identitas Yoon Gi yang sebenarnya dan mengganti nama Yoon Gi menjadi Alexander.
Setelah kondisi Yoon Gi mulai pulih Seok Jin pun membawa Yoon Gi yang berganti nama menjadi Alexander menuju ke Indonesia. Setelah sampai di Indonesia Seok Jin menceritakan semua yang terjadi di Korea kepada istrinya Martha. Melihat Alexander Martha merasa iba dan pilu dengan tragedi yang terjadi. Namun Martha menyarankan untuk menitipkan Alexander ke panti asuhan agar Alexander bisa aman. Karena Martha merasa jika Alexander tinggal bersama keluarganya dia akan mudah di temukan dan akan terus di incar oleh musuh-musuh keluarganya.
"Oppa, jika Alexander tinggal bersama kita maka keselamatannya akan terancam dan masa depannya tidak bisa terjamin, maka dari itu saran aku kita bawa Alex ke panti asuhan yang di sponsori oleh keluargaku, dan aku yakin hidup Alex akan terjamin aman. Jika oppa hawatir oppa bisa jadi donatur di panti dan mendukung Alex dengan dana itu" kata Martha menyarankan.
"Tapi bagaimana jika ada yang bisa menemukan keberadaannya" ucap Seok Jin merasa hawatir.
"Oppa tenang saja panti itu terisolir dari jangkauan orang karena berada di kaki gunung dan pedesaan terpencil yang tidak banyak di ketahui orang. Jadi aku yakin dia pasti akan aman disana dibandingkan dengan tinggal disini bersama kita. Dan kita juga akan meminta terapi pada psikolog anak profesional untuk membantu memulihkan ingatannya yang hilang" ucap Martha meyakinkan.
"Baiklah jika menurutmu itu yang terbaik aku akan mengikuti saranmu" ucap Seok Jin menurut.
Seok Jin dan Martha akhirnya menitipkan Alex di panti asuhan yang di danai oleh keluarga Martha. Seok Jin berpesan pada kepala panti untuk merahasiakan identitas Alex yang sebenarnya, dia pun menitipkan barang pribadi Alex yang di bawanya dari Korea.
"Bu kepala saya ingin identitas Alex di rahasiakan dari siapapun, jika suatu saat Alex mengingat masa lalunya atau jika Alex sudah dewasa tolong berikan kotak ini padanya, dan jika ada yang bertanya dari mana asal Alex katakan saja tidak tahu karena Alex dititipkan oleh donatur. Dan saya harap bu kepala bisa melaporkan setiap perkembangan Alex pada ataupun istri saya. Karena saya ingin tahu bagaimana tumbuh kembang Alex selama disini, tolong juga kirimkan photo di setiap kegiatannya dan setiap pertambahan usianya saya ingin tahu bagaimana wajahnya saat dia dewasa" ucap Seok Jin.
"Bapak tenang saja kami akan berupaya supaya tumbuh kembang Alex bisa normal seperti anak-anak lainnya dan kami akan melakukan pendampingan khusus untuk Alex. Dan mengenai kerahasiaan kami jamin semua hal mengenai Alex akan kami rahasiakan. Dan kami juga akan melaporkan setiap perkembangan sekecil apapun pada Bapak dan Ibu, jadi Bapak dan Ibu tidak usah hawatir" ucap kepala panti.
"Terima kasih atas bantuannya bu, mengenai biaya dan juga dana donatur kami akan mengirimkannya setiap bulan untuk menunjang pendidikan Alex sampai perguruan tinggi yang dia inginkan" ucap Seok Jin.
Alexander pun akhirnya di titipkan dan dirawat di panti asuhan sampai usianya mencapai 19 tahun.