Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sepertinya itulah pribahasa yang cocok menggambarkan seorang gadis cantik bernama Emila. Setelah hubungannya kandas karena kehadiran orang kedua, kini ia harus merasakan menjadi yang kedua pula untuk seorang pria yang sudah beristri karena mengandung anak dari pria itu setelah melewati malam panas dan ia dinyatakan mengandung.
Penawaran pernikahan sebagai bentuk tanggung jawab dari pria yang sudah menanamkan benih di rahimnya membuat Emila tak bisa menolak karena tidak ingin membuat ibunya malu dan akhirnya mendapatkan perlakuan buruk dari orang sekitarnya.
Bagaimana nasib Emila selanjutnya setelah menikah menjadi yang kedua sedangkan istri pertama pria tersebut tidak mengetahui pernikahan diam-diam mereka? Apakah istri pertama pria itu akan bersikap baik pada Emila atau justru sebaliknya setelah kebenaran itu terungkap mengingat istri pertama dari pria itu dinyatakan sulit memiliki seorang anak?
Yuk ikuti kisah Emila dan Arkana di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengajak makan bersama
Deg
Emila pun turut tertegun mendengarkan pertanyaan Dessy kepadanya. Ia pun mengikuti arah pandangan Dessy yang tertuju pada perutnya.
"Mila?" Dessy menatap Emila dengan tatapan menuntut jawaban.
"Oh ini," Emila memasang wajah tenang. "Ini karena aku terlalu banyak makan akhir-akhir ini hingga membuat perutku semakin membesar karena tumpukan lemak." Jawab Emila.
"Tumpukan lemak?" Ulang Dessy. Ia kembali menatap pada perut Emila.
Emila pun mencoba mengempeskan perutnya namun tak bisa. "Ya, kau tahu bukan jika akhir-akhir ini aku sering makan malam. Aku rasa hal itulah yang membuat perutku jadi membesar." Ucap Emila meyakinkan.
Dessy akhirnya tersenyum mengingat percakapannya dan Emila lewat chat beberapa waktu belakangan ini. Emila benar, akhir-akhir ini Emila memang sering makan malam terbukti dari gambar makanan yang sering Emila kirimkan pada Dessy.
"Aku pikir kau terkena penyakit cacingan hingga perutmu membesar seperti ini." Kelakar Dessy.
Emila tertawa kecil. "Enak saja. Begini-begini aku rutin meminum obat cacing dua kali dalam setahun." Jawabnya.
Dessy ikut tertawa. Ia pun merasa lucu dengan perkataannya yang mengatakan jika Emila terkena penyakit cacingan. Kesedihan yang Dessy rasakan tadi akhirnya berganti dengan canda tawa di wajahnya dan Emila.
Hari itu Emila benar-benar memanfaatkan hari terakhirnya bekerja dengan baik. Emila melakukan pekerjaannya dengan maksimal agar meninggalkan prilaku baik di tempat ia bekerja.
Saat jam makan siang tiba, Bu Selvy yang berniat pergi makan siang di luar dikejutkan dengan kedatangan Arkana dan Lady ke toko miliknya.
"Arkana, Lady, kenapa kalian datang ke sini?" Tanya Bu Selvy pada mereka.
"Karena kami ingin mengajak Mama makan siang bersama di luar. Rasanya sudah cukup lama kita tidak makan siang bersama di luar." Jawab Lady.
"Oh begitu. Kebetulan sekali Mama juga ingin pergi makan siang di luar." Jawab Bu Selvy seraya tersenyum.
"Kalau begitu ayo kita pergi, Ma." Ajak Lady.
Bu Asma tak langsung mengiyakannya karena tiba-tiba saja ia teringat pada Emila yang esok hari sudah tak lagi bekerja di toko miliknya.
"Bagaimana kalau kita makan siang bersama Emila juga? Besok dia sudah tidak bekerja lagi di toko ini. Anggap saja ini perpisahan dari Mama untuk Emila yang sudah sering Mama repotkan selama bekerja dengan Mama." Ucap Bu Selvy.
Lady menatap suaminya. Yang ditatap pun hanya diam seolah menyerahkan keputusan pada dirinya.
"Boleh saja. Sekalian Lady juga ingin berterima kasih kepadanya karena sering mengantarkan barang-barang ke rumah. Setiap dia datang ke rumah Lady selalu saja tidak ada di rumah." Jawab Lady pada akhirnya.
Bu Selvy tersenyum lalu merogoh ponsel dari dalam tasnya untuk melakukan panggilan telefon pada Emila. Tak lama menunggu panggilannya pun terhubung dengan Emil dan Bu Selvy langsung saja menyampaikan niatnya yang ingin mengajak Emila makan bersama tanpa menyebutkan jika ada Lady dan Arkana bersamanya.
"Kita tunggu di parkir saja. Emila akan menyusul sebentar lagi." Ucap Bu Selvy.
Lady dan Arkana mengiyakannya lalu keluar dari dalam toko menuju parkiran berada.
Tak berselang lama Emila pun nampak sudah berada di area parkir belakang toko dan mencari letak mobil Bu Selvy berada.
"Emila, ke sini!" Panggil Bu Selvy pada Emila dari arah mobil Arkana berada.
"Arkana... Lady..." ucap Emila pelan merasa terkejut melihat ada Arkana dan Lady di sebelah Bu Selvy.
***
Sebelum lanjut, bantu berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dulu yuk teman-teman☺️
