NovelToon NovelToon
Balasan Dari Neraka

Balasan Dari Neraka

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horor / Pembantu / Poligami / Iblis / Dendam Kesumat
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Romlah tak menyangka jika dia akan melihat suaminya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, bahkan sahabatnya itu sudah melahirkan anak suaminya.

Di saat dia ingin bertanya kenapa keduanya berselingkuh, dia malah dianiaya oleh keduanya. Bahkan, di saat dia sedang sekarat, keduanya malah menyiramkan minyak tanah ke tubuh Romlah dan membakar tubuh wanita itu.

"Sampai mati pun aku tidak akan rela jika kalian bersatu, aku akan terus mengganggu hidup kalian," ujar Romlah ketika melihat kepergian keduanya.

Napas Romlah sudah tersenggal, dia hampir mati. Di saat wanita itu meregang nyawa, iblis datang dengan segala rayuannya.

"Jangan takut, aku akan membantu kamu membalas dendam. Cukup katakan iya, setelah kamu mati, kamu akan menjadi budakku dan aku akan membantu kamu untuk membalas dendam."

Balasan seperti apa yang dijanjikan oleh iblis?

Yuk baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BDN Bab 3

Romlah diam dengan tatapan kosong, dia begitu terpukul mengetahui kalau suaminya berselingkuh. Wanita itu hanya diam sambil memperhatikan orang yang semakin sore semakin banyak saja, mereka datang untuk membawa makanan yang dipesan oleh Sugeng.

Ingin marah tapi tidak tahu harus seperti apa marah yang dia lakukan, ingin menangis tetapi air matanya seakan kering. Ingin bertanya tetapi tidak tahu kepada siapa, ingin masuk ke dalam rumah itu tetapi takut dengan kenyataan yang nantinya akan diterima.

"Ya Allah, Nak. Bapak nyariin kamu dari tadi, bilang mau jajan doang tapi nggak pulang-pulang. Kamu ngapain malah duduk di sini sambil bengong?"

Romlah yang sedang larut dalam lamunannya langsung tersadar dengan teguran dari bapaknya, Trisno ternyata datang menghampiri putrinya itu. Dia mencari Romlah dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat itu.

"Pak," ujar Romlah lirih.

Wanita itu langsung memeluk ayahnya, mata yang sejak tadi dirasa begitu kering kini mengeluarkan air mata. Trisno menjadi takut dibuatnya, karena dia tidak biasanya mendengar putrinya menangis dengan begitu pilu.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa kamu menangis? Apakah Sugeng menyakiti kamu?"

Romlah sebenarnya ingin sekali menceritakan apa yang sudah dia dengar, tetapi masalahnya dia belum melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengurai pelukannya, lalu berusaha untuk tersenyum di hadapan sama ayah.

"Romlah gak kenapa-kenapa, Pak. Kita pulang aja," ajak Romlah.

"Nggak bisa, Bapak ingin ketemu sama Sugeng. Mau bertanya sebenarnya apa yang terjadi, itu juga rumahnya kenapa rame banget?"

Beberapa waktu lalu ayahnya sempat drop keadaannya, saat dibawa ke dokter ternyata pria itu mengalami penyakit jantung. Romlah takut kalau misalkan ada hal buruk yang terjadi, ayahnya itu akan langsung meninggal di tempat.

"Kita pulang aja, Pak. Sepertinya mas Sugeng ingin memberikan kejutan kepada aku, makanya dia sekarang sedang merias ruma itu untuk acara ulang tahun pernikahan kita yang pertama."

"Gitu ya?"

"Iya, mending kita ke penginapan aja. Jangan ganggu dia yang sedang mempersiapkan kejutan untuk aku, bisa kita pulang sekarang?"

"Ya udah iya, Bapak parkirin mobilnya tadi di ujung gang. Soalnya kalau masuk ke sini nggak bisa, ayo cepat kita pergi."

"Ya," jawab Romlah.

Akhirnya keduanya pulang ke penginapan, tetapi sampai malam hari tiba Romlah tidak bisa memejamkan matanya. Dia teringat terus akan apa yang dikatakan oleh tetangga Sugeng, akhirnya setelah memastikan ayahnya tertidur dengan lelap, Romlah kembali ke kediamannya yang dihuni oleh Sugeng.

Saat dia tiba di sana, suasana sudah sepi. Namun, ada beberapa orang yang sedang merapikan bangku dan juga sampah yang ada di luar rumah. Romlah melangkahkan kakinya dengan begitu perlahan menuju pintu belakang.

Saat dia ingin membuka pintu itu, dia mendengar obrolan antara Wati dan juga Inah. Keduanya sedang mengobrol dan sesekali terdengar tawa dari bibir mereka.

"Alhamdulillah acara aqiqah putri kamu sudah selesai ya, Nah. Sugeng juga tadi antusias banget saat acara berlangsung, ibu senang."

Romlah bisa mendengar suara dari ibu mertuanya, tak lama kemudian dia mendengar suara Inah yang menyahuti ucapan dari mertuanya itu.

"Iya, Bu. Alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar, mas Sugeng senang banget punya anak perempuan. Dia bahkan langsung menamai anak kami dengan nama Gendis.

Romlah mengintip dari balik jendela, ternyata benar kalau wanita yang sedang berbicara dengan Wati itu adalah Inah, sahabat dan juga wanita yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.

"Tapi, Bu. Aku cape jadi istri siri terus, kapan mas Sugeng menceraikan Romlah? Katanya dia tidak cinta terhadap Romlah, kenapa sampai saat ini dia tidak menceraikan wanita itu juga?"

"Sabar, Nduk. Kamu itu nggak usah takut, lagi pula Sugeng tidak mencintai Romlah. Selama ini dia mengawini wanita itu hanya untuk mengambil hartanya saja, bukannya kamu bisa merasakan selama menikah dengan Sugeng begitu banyak uang yang dia berikan kepada kamu?"

Romlah langsung menangis sambil menutup mulutnya karena takut kedengaran, dia tidak menyangka kalau Sugeng ternyata sangatlah jahat. Mau menikah dengan dirinya tetapi hanya untuk harta.

Pantas aja selama ini pria itu tidak pernah bersikap baik kepada dirinya, bahkan saat mereka berhubungan badan di atas ranjang pun pria itu sangat dingin walaupun mampu memuaskannya.

Romlah juga jadi berpikir kenapa selama ini pria itu selalu meminta dirinya untuk mengkonsumsi pil kontrasepsi, ternyata pria itu tidak ingin memiliki anak dari dirinya.

'Pantas saja saat aku mau menikah Inah tidak mau datang ke pernikahanku, dia bilang mendapatkan pekerjaan di kota lain. Tahunya dia malah menjadi istri siri dari mas Sugeng di sini,' ujar Romlah dalam hati.

Wanita itu terdiam ketika mengingat pernikahannya dengan Sugeng, pernikahan yang dilakukan dengan secara megah dan juga meriah. Namun, esok harinya Sugeng meminta izin untuk pergi ke luar kota.

Pria itu beralasan kalau dirinya akan melihat pabrik yang ada di kota ini, kini Romlah mulai paham. Sepertinya setelah Sugeng menikahi dirinya secara resmi, keesokan harinya pria itu menikahi Inah secara siri.

"Lagi pula Sugeng selalu berkata kalau dia tidak pernah menyentuh wanita itu, kamu itu nggak usah takut kalau Sugeng akan berpaling kepada Romlah. Toh kamu sendiri bisa merasakan, kalau Sugeng lebih sering berada di dekat kamu."

"Iya juga sih, Bu. Tapi tetep aja aku suka cemburu kalau ingat mas Sugeng lagi dua-duaan sama Romlah," ujar Inah.

"Udah jangan dipikirin, mending kamu susul Sugeng ke kamar. Dia pasti sudah menidurkan Ayu," ujar Wati.

Iya, Bu."

Inah hendak bangun dari duduknya, dia ingin masuk ke dalam kamar. Namun, tiba-tiba saja pintu belakang terbuka dengan begitu lebar.

"Ro--- Romlah!" teriak Inah dan juga Wati.

"Kenapa? Kaget liat aku datang?"

"Sejak kapan kamu datang?" tanya Wati.

Raut wajahnya yang tadi terlihat kaget berubah menjadi kesal, karena wanita itu datang secara tiba-tiba dan mengagetkan dirinya. Romlah mendekat ke arah Wati.

"Sejak tadi, aku tidak menyangka ternyata kalian itu merupakan orang-orang yang busuk. Kamu, Bu. Kamu ternyata merupakan wanita yang busuk, karena mendukung niat jahat putra kamu."

Romlah lalu menolehkan wajahnya ke arah Inah, wanita yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil.

"Kamu, Inah. Padahal kamu itu sahabat aku, tetapi tega banget kamu merusak rumah tangga aku."

"Nggak ada yang namanya aku merusak rumah tangga kamu, yang ada kamu datang menjadi orang ketiga di dalam hubungan aku dan juga Sugeng."

"Kalau emang dia memiliki hubungan yang kuat dengan kamu, pasti dia akan menikahi kamu lebih dulu. Bukan menikahi aku lalu menikahi kamu dan memanfaatkan aku, itu namanya kamu yang menjadi orang ketiga di dalam rumah tangga kami."

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Romlah, pelakunya bukan Wati ataupun Inah, tetapi pelakunya adalah Sugeng.

"Mas, kamu tampar aku?" tanya Romlah sambil menangis karena begitu sedih.

1
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh bisa bisanya perawat kaya gini🤣🤣cuma ada di novel...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bukan terlalu lagi itumah, udh bener bener bener bener bener jahat tingkat paling atas mentok😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
santai Inah, kamu ada temen nya🤣🤣akuuu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
iiiii Inah ni lemot bngy🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mampus di tolak🤣🤣🤣semoga aja Ajeng salah satu dari rencana nya Romlah, semoga aja Ajeng ga mw di ajak nikah, eh tapi gapapa Deng nikah aja, nanti minta semua aset Sugeng, terus terlantarin🤣
Reni
kapokkkk keadaan nya sama seperti dulu pas kamu sibuk merebut Sugeng , sakit kan sama bahkan lebih sakit yg dikhianati, dirampok hartanya , dibunuh
Reni
yeeeee akhirnya kebagian juga tu Wati ibu mertua lucnut
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
cowo gapunya duit aja banyak gaya😡😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
gila
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mulai
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
makanya jangan jahat🤣🤣🤣mampus tuh
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Sugeng, aku jatoh aja waktu itu di jait 14 jaitan sembuh nya sebulanan baru ga ngeluarin darah😭 belum kering, apalagi itu operasi tetew, gila kali itu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
jahat bngt si sugeng
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
wkwkwk🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lah giliran menantu siri aja inget
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan anak sialan kamu itu yang bikin Romlah jadi jwlek
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hayoloh😈😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
sasaran baru nih🤣🤣🤣Sugeng oh Sugeng, liat aja tanggal mainnya😎😝
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lah Sugeng ni agak lain emang, makanya bantuin lah😡😡😡😡kasian baru operasi tetew
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!