"Di kota kecil bernama kota CERY,hidup seorang remaja berusia 17 tahun,dia seorang remaja yatim piatu,orang tuanya telah pergi meninggalkan dia seorang diri,hidup seorang diri dengan keadaan ekonomi yang miskin,dia berkerja sebagai pemulung yang setiap hari mengumpulkan bahas bekas untuk dijual kembali untuk memenuhi kehidupannya,suatu hari ketika dia terjebak suatu masalah yang membuat dia di ambang kematian,seketika itu pula dia mendapatkan keajaiban sebuah sistem yang menemani hidupnya untuk menuju kejayaan nyaa"
Saksikan kelanjutan cerita selanjutnyaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon abu Rizal bakri Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 19
Kevin pun tersadar dari lamunannya yang tidak percaya karena pemuda miskin berhasil membayar dengan nilai yang lumayan.
"Tidak, ini tidak benar, pasti ini ada kesalahan, hei miskin kauu bermain curang kan!!" Bentak kevin
"Curang? hehe, bagaimana aku bisa curang sedangkan semua orang melihat aku membayar dengan benar?" Tanya Fajri sambil mengejek ke arah Kevin
"Dasar kep*rat miskin, akan ku hajar kauu!!" Kata kevin bergegas untuk menyerang kevin
Fajri yang melihat kevin akan melayang kan tinjuan kepadanya, ia pun dengan santai menghindari tinjuan tersebut dan menyerang balik tepat memukul ke wajah kevin
Bug, Terdengar pukulan dari Fajri yang mengenai telak ke wajah kevin
Sedangkan untuk Yuri, awalnya ia terlihat khawatir Fajri akan di pukul oleh kevin, namun beberapa detik kemudian, dia terpaku melihat Fajri dengan santainya membalikan pukulan tersebut
"Ini tidak mungkin, Fajri yang dulu ku kenal tidak seperti ini, Fajri kuu dulu adalah pemuda polos yangg baik hati, kenapa dia jadi seperti inii" Kata Yuri menatap Fajri sedih dan kaget
Mau bagaimana pun, Yuri masi cinta kepada Fajri, dann ia masi memiliki penyesalan, dan belum meminta maaf atas semua kesalah pahaman ini, ia sangat ingin menjelaskan situasinya, namun apa daya dirinya yang terikat dengan kekuasaan keluarga kevin.
Kevin yang dipukul Fajri pun terjatuh akibat pukulan yang diberikan Fajri tepat mengenai wajahnya, wajah nya terasa sakit dan ada bekas membiru, walau begitu, dia ingin kembali menyerang Fajri, dikarenakan harga dirinya jauh lebih sakit dijatuhkan oleh Fajri dari pada pukulannya.
Kevin pun bangkit lagi, dan akan menyerang Fajri kembali, namun tepat sebelum kevin ingin menyerang Fajri kembali, terdengar suara dingin wanita yang tidak lain adalah Ria.
"Berhenti!" Teriak ria
Kevin yang mendengar ucapan ria dia segera ingin membalas perkataan Ria
"Heh Dasar j*lang, berani beraninya kauu menghentikan kuu ha!" Bentak kevin ke arah Ria
Terlihat kevin sudah di kuasai oleh amarah, ia tidak peduli lagi dengan kekuasaan Ria saat ini
Sedangkan ria yang mendengar kevin berbicara seperti itu kepadanya, ia menyuruh satpam untuk segera menghentikan tindakan kevin, dia ingin lekas mengakhiri semua ini, dia tidak mau nama mall ini tercoreng buruk akibat 1 manusia bod*h seperti kevin
"Satpam, tangkap dan hentikan dia" Suruh Ria sambil menunjuk ke arah Kevin
"Baik nona" Kata pimpinan satpam tersebut
"Kalian semua hentikan dia sekarang" Ucap Pimpinan menyuruh ke anggotanya untuk menghentikan tindakan Kevin
"Baik pak" Ucap mereka kompak yang langsung bergegas ke arah Kevin
Dann akhirnya kevin ditangkap oleh mereka, kevin berusaha memberontak, namun sekeras apapun ia ingin memberontak, tidak akan berhasil dikarenakan dia di tangkap oleh 5 satpam sekaligus.
"Lepaskan aku para bajing*an" Teriak Kevin kepada satpam tersebut
Terlihat kevin sangat marah, namun dengan 1 suara pelan, dingin, seperti pisau yang menusuk, kevin langsung bungkam dan ketakutan
"Kevin anggara, nasib keluarga mu di tentukan oleh kamu sekarang ini" Kata ria berbisik di telinga Kevin
Kevin pun langsung ketakutan setelah terdengar bisikan oleh ria.
"Ma,,, maaf nona, saya kelepasan, tolong ampuni saya" Kata kevin memohon
"Engkau yang menentukan pilihan, akui kekalahan dan pergi dengan damai dari sini, atau tetap memberontak tidak terima dan membuat kerusuhan" Kata ria santaii
Sedangkan untuk Fajri hanya diam menonton bersama gino dan gina yang sudah ia panggil keluar tadi.