NovelToon NovelToon
The Killer

The Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Pembaca Pikiran / Fantasi Isekai / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Menjadi bayi
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Wei Lin Hua, seorang assassin mematikan di dunia modern, mendapati dirinya terlempar ke masa lalu, tepatnya ke Dinasti Zhou yang penuh intrik dan peperangan. Ironisnya, ia bereinkarnasi sebagai seorang bayi perempuan yang baru lahir, terbaring lemah di tengah keluarga miskin yang tinggal di desa terpencil. Kehidupan barunya jauh dari kemewahan dan teknologi canggih yang dulu ia nikmati. Keluarga barunya berjuang keras untuk bertahan hidup di tengah kemiskinan yang mencekik, diperparah dengan keserakahan pemimpin wilayah yang tak peduli pada penderitaan rakyatnya. Keterbelakangan ekonomi dan kurangnya sumber daya membuat setiap hari menjadi perjuangan untuk sekadar mengisi perut. Lahir di keluarga yang kekurangan gizi dan tumbuh dalam lingkungan yang keras, Wei Lin Hua yang baru (meski ingatannya masih utuh) justru menemukan kehangatan dan kasih sayang yang tulus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Pangeran Han Yuan menyunggingkan senyum tipis, namun penuh makna, seolah sedang menguji batas kesabaran. "Kau mengenal Putra Mahkota Han Xuan dengan sangat baik," ujarnya, nadanya berubah santai, "Apakah kau menyukainya?" Ia dengan sengaja mengalihkan topik pembicaraan, matanya meneliti reaksi Lin Hua.

Lin Hua, yang kesadarannya kian menipis dihantam anggur, hanya mendelik kecil, sorot matanya tajam walau sedikit buram. "Aku tidak akan pernah menyukai pria-pria tidak setia seperti kalian," ucapnya tegas, menarik kedua tangannya dari wajah Pangeran Han Yuan. Ia mencoba berdiri, namun tubuhnya limbung, kakinya terasa seperti jeli.

Mendengar penuturan Lin Hua yang menusuk, raut wajah Pangeran Han Yuan mengeras, kilatan amarah melintas di matanya. Tanpa menunggu, pria itu bangkit berdiri, dengan kasar menarik Lin Hua ke dalam pelukannya yang erat, lalu membungkam bibir wanita itu dengan ciuman yang dipaksakan.

Mereka mengintip dari balik celah pintu yang sedikit terbuka, mata mereka menyipit berusaha melihat lebih jelas. Bisikan panik terdengar. "Oh tidak! Apakah kita harus menolong Nona kita?" tanya salah satu anggota Lotus, matanya membelalak ngeri menyaksikan adegan itu.

"Diamlah! Kalian berani melawan seorang pangeran kekaisaran?" sahut Zhang Bei, suaranya berbisik tajam penuh peringatan.

Pada akhirnya, mereka semua hanya bisa mengintip, jantung berdegup kencang, menyaksikan Pangeran Han Yuan yang terus memaksa mencium Lin Hua.

Lin Hua tersentak, kesadarannya kembali penuh saat Pangeran Han Yuan menggigit bibirnya, memaksanya terbuka. Seketika itu juga, naluri pertahanannya bangkit. Wanita itu langsung melayangkan pukulan, namun dengan refleks cepat, Pangeran Han Yuan menangkisnya. Dengan sekuat tenaga, Lin Hua mendorong dada pria itu, membuat Pangeran Han Yuan mau tak mau melepaskan ciumannya.

Tak memberi jeda, Lin Hua melayangkan tinjuan keras tepat ke pipi Pangeran Han Yuan. Kali ini, pria itu tidak menghindar, bahkan tersenyum tipis setelah menerima pukulan itu. "Itulah pria, tidak tahu sopan santun," gumam Lin Hua, mengusap bibirnya yang perih. Baginya, ciuman paksa barusan adalah hal biasa. Dirinya yang berasal dari dunia modern tentu saja pernah melakukan hal yang lebih dari itu, dan ia merasa tidak ada yang salah selama tidak ada yang menyebarkannya dan membuat namanya tercoreng.

"Kalian, jangan hanya mengintip! Bawa kedua kakakku pulang," ujar Lin Hua, suaranya lantang dan penuh perintah. Ia memang sudah mengetahui keberadaan anggota Lotus yang bersembunyi, yang ditugaskan menjaga kedua kakaknya.

Dengan bantuan anggota Lotus yang sigap, Lin Hua dan kedua kakaknya meninggalkan kedai teh, memapah Liu Han dan Liu Yuan yang masih terbuai mimpi akibat pengaruh alkohol. Lin Hua, yang kesadarannya berangsur pulih, melangkah dengan suasana hati yang kelam, raut wajahnya mencerminkan badai yang bergejolak di dalam hatinya.

Pangeran Han Yuan hanya menatap kepergian Lin Hua dengan senyum sinis yang dingin, bibirnya melengkung mengejek. "Sebarkan gosip antara aku dengan Nona Keluarga Wei," perintahnya pada Zhang Bei, suaranya rendah namun penuh otoritas.

"Apakah tidak akan ada masalah untuk Nona Wei, Yang Mulia?" tanya Zhang Bei ragu, alisnya bertaut khawatir.

"Justru karena itu, aku ingin dia datang padaku, memohon agar aku menghentikannya," sahut Pangeran Han Yuan, tatapannya sulit diartikan, menyimpan rencana tersembunyi di balik senyumnya.

Seminggu berlalu sejak kejadian di kedai teh itu, dan ibukota kerajaan bergemuruh oleh gosip yang tersebar bak api dalam sekam. Desas-desus mengatakan bahwa Lin Hua adalah calon putri di istana Pangeran Han Yuan, sebuah berita yang memicu gelombang kejutan di kalangan masyarakat.

Para nona muda dari keluarga pejabat yang menaruh hati pada Pangeran Han Yuan tentu saja meradang dibuatnya. Mereka dengan gigih berusaha mencari keberadaan Lin Hua, namun wanita itu seolah menghilang ditelan bumi, tidak pernah menampakkan diri di hadapan publik.

Sementara itu, Lin Hua, yang menjadi buah bibir di seluruh penjuru kota, justru terlihat tengah sibuk di bengkel pribadinya. Di ruangan yang dipenuhi peralatan dan bahan-bahan mentah, Lin Hua berkumpul bersama Shen Jian dan anggota Lotus lainnya. Wanita itu tengah asyik merancang dan membuat senjata baru untuk dirinya dan para anggota Lotus, menciptakan inovasi yang akan meningkatkan kemampuan mereka.

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka, dan Liu Han muncul dengan senampan kue-kue kecil di tangannya, aroma manisnya memenuhi ruangan. "Hua'er, gosip di luar tentangmu semakin memanas, apakah kau tidak ingin bertindak? Setidaknya memberikan pembelaan?" tanya Liu Han, nadanya sarat kekhawatiran, takut gosip yang beredar akan mencoreng nama baik adiknya.

"Biarkan saja, Kakak. Bahkan jika aku mencoba menjelaskan hubunganku dengan Pangeran Han Yuan, orang yang menyebarkan gosip itu hanya akan semakin menggila, semakin menjadi-jadi," ujar Lin Hua, tangannya tetap lincah merakit komponen senjata.

Tentu saja, dia sudah mengetahui siapa dalang di balik penyebaran gosip tersebut. Tapi lawannya kali ini adalah seorang pangeran, seorang tokoh yang memiliki kekuasaan dan pengaruh besar. Semakin dia berusaha meredam gosip, pria itu hanya akan semakin mempermainkannya, semakin gencar dalam aksinya.

"Tapi..." Ucapan Liu Han terpotong oleh Lin Hua yang tiba-tiba membuka mulutnya lebar-lebar.

"Sudahlah, Kakak, lebih baik kau suapi aku saja," ujar Lin Hua manja, matanya berbinar menggoda.

Liu Han tersenyum lembut, lalu mengambil satu kue dan menyuapkannya pada sang adik. "Kapan kau akan berhenti membuat senjata-senjata ini? Persediaanmu sudah sangat banyak," ujar Liu Han, menunjuk ke arah senjata baru Lin Hua yang berupa sarung tangan besi dengan cakar-cakar tajam yang mencuat dari buku-buku jarinya.

"Anggotaku sangat banyak, tidak boleh ada satu pun yang tidak kebagian," ujar Lin Hua, membela diri.

"Nona, apakah setiap beberapa bulan sekali kau akan membuat senjata baru?" tanya Yuwen, menyuarakan rasa penasarannya. Ia menyadari bahwa mereka selalu memiliki beberapa jenis senjata baru, selain belati yang menjadi ciri khas mereka.

"Tentu saja, aku sedang berkreasi, mengembangkan diri. Belati memang simbol organisasi kita, tapi senjata lain diperlukan agar kita tidak ketinggalan kemajuan zaman," jawab Lin Hua dengan nada bersemangat.

Liu Han hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan adiknya. Hampir semua stok bijih besi milik sang ayah habis diborong oleh Lin Hua. Tapi, wanita itu juga membayar mahal bijih besi tersebut, memastikan ayahnya tidak merasa dirugikan. Ya, bisa dibilang ini adalah transaksi yang saling menguntungkan.

Pintu kembali terbuka, kali ini Liu Yuan yang muncul, menyembulkan kepalanya dengan ekspresi sedikit ragu. "Kakak, Tuan Muda Keluarga Wu mengajak kita untuk bertemu di Paviliun Teratai," ujarnya, nadanya sedikit berhati-hati.

Lin Hua langsung menoleh, matanya menyipit curiga. Instingnya berteriak bahwa ajakan ini bukanlah sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah jebakan yang mungkin ditujukan untuk kedua kakaknya. Aroma intrik dan bahaya tercium begitu kuat, membuat hatinya berdebar tak nyaman.

1
edelweiss
Upp lagi dooongg
Wahyuningsih
lanjut thor d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 upnya thor ntar lumutan sehat sellu thor jga keshtn n tetp 💪💪💪💪💪💪
Xyn Kalev
maaf kk, untuk bab ini ada kalimat yg salah, harusnya tuh("Mengapa aku tidak bisa membuka mataku,meski hanya sebentar saja?". semoga kedepannya lebih teliti lagi ya kk🙏🙏
SamdalRi: Bener-bener, makasih ya kak udh di tandain. Nanti aku revisi lagi /Smile/
total 1 replies
azka aldric Pratama
turut prihatin atas beban mu linhua 🤣🤣🤣
azka aldric Pratama
punya BESTie dr zaman modern 🤣🤣
azka aldric Pratama
klo gk suka, ngapain menyeleksi putri mahkota 😏😏
azka aldric Pratama
mantap ibunya kmn Thor ....gk kyk jailangku kn... takut nya nnti , nongol buat rebut anaknya 😏😏
azka aldric Pratama
harusnya ada barang2 dr zaman modern 🤭🤭
azka aldric Pratama
jodoh nya ya🤭🤭
edelweiss
Kepooo kelanjutannya
edelweiss
uppp doonggss
azka aldric Pratama
knp bikin taro di muka😌😌😌kn bisa di tangan/belakang leher 🙄🙄
SamdalRi: Ciri khas orang kan beda², tangan atau leher kan dah terlalu umum.
total 1 replies
azka aldric Pratama
masa MC cewek gk punya akar sihir sihhh🤔gk seimbang bgt am para musuhnya 🙄🙄
azka aldric Pratama
keren klo suara hati bisa di dengar 👍
azka aldric Pratama
hadir
Pecinta Gratisan
mantap💞 thor updatenya sampai tamat
Murni Dewita
double up thor
Miraa
Thorr semangatt up nya yaaaa >< !!!
Diah Susanti
kalau cuma terpaut 3 thn, kenapa mereka bisa menjaga adiknya dan berburu, sedangkan waktu itu lin hua masih umur 1thn, apakah anak umur 4 thn sudah bisa berburu dan menjual hasilnya ke kota🧐🧐🧐🧐
SamdalRi: nah itu dia kesalahan aku kak, mau di revisi ulang masalah umur. mungkin bisa lebih ke usia Liu Han sama Liu Yuan jadi 22 tahun.
total 1 replies
Murni Dewita
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!