"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa
Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.
Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.
Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.
Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Anisa keluar dari mobilnya dan mendekati Fahmi.
“Maaf ya ! Aku gak sengaja !” ucap Anisa
“Tidak apa-apa, Saya juga salah kurang hati-hati menyebrang jalan !” jawab Fahmi.
“Serius Mas gak apa-apa ?” tanya Anisa memastikan.
Fahmi menganggukkan kepalanya.
“Mas kerja disini ya ?” tanya Anisa melihat gedung yang menjulang tinggi tersebut.
“Iya, Saya kerja disini.” Jawab Fahmi
Anisa menganggukkan kepalanya.
“Maaf Saya harus ke masjid, permisi !” kata Fahmi mengakhiri pembicaraan mereka berdua.
Anisa menatap punggung Fahmi yang semakin menjauh dari pandangan matanya. Sejak pertama kali Anisa melihat Fahmi ia seolah merasa aneh dalam dirinya. Ia merasa menyukai Fahmi, namun Anisa selalu menepis perasaan yang ambigu tersebut. Tak lama ponsel Anisa berbunyi dimana Reino menghubunginya.
“Om Reino !”
Anisa kemudian masuk ke dalam mobilnya dan berbicara pada Reino sembari melanjutkan perjalanannya menuju suatu tempat.
Sore harinya, Fahmi menuju kampus tempat ia mengajar menjadi seorang dosen. Ia hanyalah dosen yang berstatus tidak tetap disana. Maka dari itu ia bisa bekerja di perusahaan sekaligus berkerja di universitas tersebut.
“Pak Fahmi, ini barang kali kalau ada saudara atau kerabat yang mau mendaftar menjadi mahasiswa disini.” Salah satu rekan sesama dosen memberikan Fahmi sebuah selebaran brosur penerimaan mahasiswa baru untuknya.
“Ada diskon 70% juga untuk keluarga dosen yang mau mendaftar menjadi mahasiswa disini.” Kata rekan kerja Fahmi lagi.
“Oh iya ?”
Fahmi kemudian membaca brosur tersebut dengan teliti.
Fahmi kemudian teringat akan Alisa, istrinya tersebut tentu memiliki mimpi dan cita-cita. Fahmi merasa jika Alisa juga harus melanjutkan pendidikannya, lagi pula Alisa pintar dalam hal akademik.
Fahmi kemudian menyimpan brosur tersebut dalam tasnya. Hingga kemudian waktu sudah menunjukkan pukul enam sore, Fahmi pulang ke rumah dan menemui Alisa.
“Assalamualaikum.”
Fahmi masuk ke dalam rumah dan di sambut oleh Alisa, Alisa kemudian menyalami Fahmi dan Fahmi pun mencium kening Alisa dengan lembut.
“Mas, mau mandi ? Biar Alisa siapkan air hangat ya !” kata Alisa dengan lembut.
“Tidak usah Sayang, Aku tidak biasa mandi air hangat.” Kata Fahmi
“Oh gitu !” Alisa mengerti
“Mas, mandi dulu ya !” kata Fahmi kemudian menuju kamar mandi, sedangkan Alisa kemudian membawa pakaian kotor Fahmi dan memasukkannya ke dalam mesin cuci.
Malam harinya setelah mereka selesai makan malam bersama. Fahmi mengajak Alisa duduk dan bicara berdua.
“Sayang, Kamu mau kuliah gak ?” tanya Fahmi menatap Alisa.
“Kuliah Mas ?” tanya Alisa, tentu saja ia ingin, tapi keadaan yang membuat Alisa tak bisa meraih mimpi tersebut.
“Iya.” Fahmi menganggukkan kepalanya.
“Ini, di kampus tempat Mas bekerja, ada diskon khusus untuk keluarga dosen jika mau berkuliah disini. Aku rasa, Kamu seharusnya melanjutkan pendidikan mu, Sayang.” Kata Fahmi menunjukkan brosur penerimaan mahasiswa baru pada Alisa.
Alisa kemudian membacanya,
“Kalau Alisa kuliah, nanti Alisa jadi tambah membebani Mas Fahmi.” Lirih Alisa
“Kata siapa ?” tanya Fahmi
“Justru kalau Kamu melanjutkan pendidikan mu, Mas akan jauh lebih senang. Mas tentu saja akan semakin giat mencari rezeki.” Kata Fahmi lagi.
Alisa terdiam,
“Mau ya, lanjut kuliah ?” tawar Fahmi
Alisa nampak memikirkannya,
“Ayolah.” Bujuk Fahmi lagi.
Alisa kemudian menuruti keinginan suaminya itu, dengan menganggukkan kepalanya.
“Iya Mas ! Alisa mau !” kata Alisa pelan menatap Fahmi dengan tersenyum manis.
“Alhamdulillah. Ya sudah, besok Mas daftarkan Kamu ya !” kata Fahmi lagi kemudian merangkul Alisa.
“Terimakasih ya Mas ! Mas baik sekali, tidak hanya peduli padaku, tapi juga dengan Ibu.” Kata Alisa dengan lembut.
“Sama-sama Sayang, sudah kewajiban Ku sebagai suami mu.” Jawab Fahmi mencium pucuk kepala Alisa dengan lembut.
Malam semakin larut, Fahmi menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai di kantor dengan terus berkutat di layar laptopnya. Sedangkan Alisa sudah tidur lebih dulu. Fahmi yang merasa tenggorokannya mulai kering, ia lalu mengambil segelas air putih di dapur.
Saat ia hendak kembali ke kamarnya, Fahmi melihat satu kamar yang tidak pernah di buka sejak pertama kali Fahmi tinggal di rumah orang tua Alisa.
Fahmi merasa penasaran, ia menuju kamar tersebut dan membuka pintu kamar yang ternyata tidak di kunci. Kamar tersebut sangat gelap. Fahmi lalu menyalakan lampu kamar itu dan melihat isi kamar tersebut yang notabene ciri khas kamar wanita.
“Ini kamar siapa ?” tanya Fahmi seorang diri.
Kemudian Fahmi semakin masuk ke dalam kamar itu, dan matanya menyipit kala melihat foto keluarga di figura kecil dimana terdapat kedua orang tua Alisa dan Alisa yang tengah memeluk seorang wanita yang mirip dengan Alisa.
Mata Fahmi kemudian membulat sempurna kala mengingat wajah wanita tersebut. Tentu saja Fahmi mengenal siapa wanita yang Alisa peluk dalam foto tersebut. Belum lagi satu foto yang tertempel di dinding dimana Alisa dan Anisa tengah berfoto selfie bersama.
“Apa mereka saudari kembar ?” tanya Fahmi seorang diri lagi.
Fahmi semakin penasaran, rasanya ia ingin sekali mengetahui hal yang tidak ia ketahui di dalam rumah itu.
...****************...
cerita nya seru dan menarik
apa salah Alisa sama Anisa dan fahmi