NovelToon NovelToon
Sugar Baby Om Sagara

Sugar Baby Om Sagara

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / One Night Stand / Selingkuh
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: sendi andriyani

"Kau hanya perlu duduk dan menghabiskan uangku, tapi satu hal yang harus kau penuhi, yakni kepuasan!" Sagara Algyn Maheswara.
"Asal kau bisa membuatku keluar dari rumah sialan itu, aku bisa memberikan apapun termasuk yang satu itu, Tuan." Laura Alynt Prameswari.
Laura menderita karena hidup dengan keluarga tirinya, ayahnya menikah lagi dan selama itu dia selalu ditindas dan diperlakukan seenaknya oleh keluarga barunya itu, membuat Laura ingin bebas.
Akhirnya, dia bertemu dengan Sagara. berawal dari sebuah ketidaksengajaan, namun siapa sangka berakhir di atas ranj*ng bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Siapa, Ly?" Tanya Laura penasaran. 

"Dia itu.." 

"Laura, cepat layani pelanggan." Panggil Miss Catherina. Sebenarnya, dia bukanlah pemilik butik ini. Tapi, berhubung pemilik butik sedang berobat ke luar negeri, jadi untuk sementara waktu dia yang bertugas memantau pegawai di butik. 

"Baik, Miss." 

"Nanti, gue kasih tau. Sana cepet." Ucap Lily. Laura mengangguk dan pergi meninggalkan Lily yang juga akan bertugas dengan pekerjaannya. Laura membantu wanita paruh baya dengan penampilan modis itu. 

"Maaf, Nyonya. Mari saya bantu, mencari pakaian yang seperti apa?"

"Saya cari gaun untuk pesta." Jawabnya, nada suaranya terdengar sedikit jutek, apalagi saat melihat penampilan Laura. Namun, dia tersenyum kecil saat melihat wajahnya. 

"Wajahmu mulus sekali, perawatan dimana?" Tanyanya lagi dengan senyuman sinis.

"Di klinik anggrek, Nyonya."

"Keren banget perawatan disana, memangnya gaji di butik ini berapa sih sampai bisa perawatan di klinik mahal?" Laura tersenyum canggung, sambil membantu pelanggannya mencari gaun yang dicarinya.

"Maaf, pestanya formal atau non formal?"

"Bisa keduanya." 

"Bagaimana kalau ini? Warnanya terlihat sangat cocok dengan anda."

"Hmm, kau tidak bisa merekomendasikan gaun yang lain? Ini terlalu kuno, aku mencari gaun yang elegant bergaya modern." 

"Maaf, mari saya bantu carikan lagi." Laura meminta maaf pada pelanggannya. Namun, sampai akhir tak ada yang beliau sukai, dia hanya mengoreksi tanpa membeli. Tak ada satupun gaun yang menarik hatinya, hingga akhirnya dia pergi tanpa membeli satu gaun pun dari butik ini. 

Laura mendengus, dia memegangi pinggangnya yang terasa benar-benar sakit. Belum lagi bagian itu masih terasa sangat menyakitkan saat berjalan, dia malah berkeliling butik menawarkan gaun pesta untuk wanita paruh baya yang sangat menyebalkan. 

"Sakit banget, astaga. Nyesel aku gak dengerin apa kata Daddy." Gumam Laura sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar. Berkali-kali dia harus menyeimbangkan caranya berjalan karena tak ingin nampak mencurigakan di depan siapapun. Tapi, bagi Lily yang sudah berpengalaman, dia tahu meskipun Laura sudah mati-matian menutupinya. 

"Kenapa, Lau?"

"Sakit, Ly."

"Sabar. Gue bisa ngerasain ada di posisi Lo sih, malemnya di unboxing paginya kerja malah diajak keliling butik." Lily tersenyum menggoda, membuat Laura mendelik. 

"Seriusan, sakit banget Ly."

"Mau gimana lagi, sabar aja. Siapa suruh keras kepala, kenapa gak nurut apa kata si Daddy coba?"

"Mana gue tahu bakalan dapet pelanggan nyebelin kek tadi. Udah capek-capek keliling, eehh gak ada yang cocok gak jadi beli. Mana mulutnya nyinyir banget."

"Lo tahu gak siapa yang Lo kata-katain itu?" Tanya Lily sambil terkekeh. Laura menggelengkan kepalanya. 

"Gak tahu. Siapa sih? Tadi kan belum lu kasih tau."

"Dia Nyonya Griselda, istri dari Danu Maheswara."

"Ohh.."

"Gue belom selesai, Laura."

"Apa lagi?" Tanya Laura dengan wajah polosnya. 

"Dia nyokapnya Sagara, Daddy Lo."

"What?" Laura terlihat benar-benar terkejut sampai kedua matanya melotot nyaris keluar dari tempatnya saking terkejutnya. 

"Yang bener aja, Ly!"

"Ya bener, itu nyokapnya Pak Saga."

"Astaga, gue cabut omongan gue tadi." Laura menepuk-nepuk bibirnya sendiri, kualat nanti gara-gara ngatain ibunya si Daddy. Mana dia tahu siapa wanita menyebalkan tadi. Wajahnya jutek, ketus, mulutnya pun nyinyir, julid sekali. 

"Hahaha, ketar-ketir banget kelihatannya."

"Ya elu sih, kenapa gak ngasih tahu gue dari tadi."

"Gue takut Lo gugup sampai perut Lo sakit. Gue tahu banget, kalo Lo gugup pasti ujung-ujungnya sakit perut."

"Hmm, tapi kali ini bukan perut yang sakit, tapi mimew gue!"

"Hahaha. Itu diluar kendali, salahin aja Pak Saga."

"Parah, dia mainnya lama berkali-kali pula." Lirih Laura sambil memegangi pinggangnya yang terasa pegal, lututnya juga terasa lemas sekali.

"Cowok emang gitu, kalo udah keenakan pasti lupa diri."

"Capek banget gue layanin dia."

"Tidur jam berapa semalem?" Tanya Lily. Keduanya duduk berdampingan setelah mengambil jatah makan siang bersama. 

"Jam sebelas apa lebih gitu. Gak tahu berapa ronde, pokoknya dari jam delapan malem. Soalnya dia pulang telat kan semalam."

"Iya, katanya ada lemburan dikit."

"Ini pertama kalinya Daddy lembur setelah ada gue di apart." Laura tersenyum sambil menyuapkan makanannya. 

"Gue jamin, bentar lagi itu orang pasti nyamperin kesini."

"Kata siap.."

"Baby.." Sagara datang dengan senyuman kecilnya, membuat Laura melirik Lily, gadis itu hanya mengedikkan bahunya tak tahu. Dia hanya asal bicara, tapi Sagara panjang umur, baru saja diomongin orangnya langsung muncul. 

"Gue melipir ke sana dulu deh ya, males jadi nyamuk."

"Iya, Ly. Thanks yaa.."

"Yoi." Balas Lily sesaat sebelum dia pergi meninggalkan Laura yang duduk berdampingan dengan Sagara saat ini. 

"Habis darimana, Dad?"

"Meeting di cafe melati, baby."

"Ohh, gitu ya? Daddy sudah makan?"

"Sudah, sama klien tadi." Jawab Sagara sambil mengeluarkan ponselnya. 

"You okay, baby?"

"Hmm, it's okay."

"Bagian bawahmu apa masih sakit, sayang?" Tanya Sagara. 

"Husshh, jangan keras-keras dong, Dad. Malu kalo ada yang denger iih." Laura merengek, membuat Sagara tersenyum kecil. 

"Sorry, baby."

"Sakit, Dad. Tapi gak sesakit itu kok.."

"Are you sure?"

"Yeah."

"Hmm, baiklah. Daddy percaya."

"Btw, Dad.."

"Apa, sayang?" Tanya Sagara, dia kembali mengantongi ponselnya dan menatap wajah Laura yang terlihat serius. 

"Tadi, ada ibu Daddy datang ke butik."

"Ibu? Maksudmu, Mommy?"

"Entah, apalah itu tapi kata Lily itu ibu Daddy." Jawab Laura sambil menyuapkan makanannya secara perlahan.

"Hmm, ciri-cirinya?"

"Modis banget penampilannya, gaul gitu kekinian. Wajahnya cantik, rambutnya di sanggul rapi. Tapi.."

"Mulutnya pedes?"

"Hehe, iya. Hampir aja aku kena mental, Dad." Laura terkekeh pelan.

"Dia Mommy tiri, istri baru ayah."

"Hah?"

"Ibu kandung Daddy sudah meninggal bertahun-tahun silam, lalu ayah menikah lagi dengan seorang perempuan yang jauh lebih muda." Jelas Sagara. Hal inilah yang membuat hubungan Sagara dan ayahnya merenggang. 

Hingga akhirnya, pria itu memutuskan untuk keluar dari rumah dan hidup sendiri. Dia tidak perlu merasa takut, karena perusahaan yang kini dipegangnya itu adalah murni miliknya, perusahaan itu dibangun atas hasil kerja kerasnya dari nol. 

Ayahnya sendiri adalah seorang juragan sawit dulu, tapi bangkrut dan kebunnya yang berhektar-hektar itu habis dijual. Lalu, dari mana wanita itu memiliki banyak uang untuk membeli gaun-gaun disini untuk menunjang penampilannya yang glamor? Entahlah, tapi Sagara sudah mulai curiga dan mengendus sesuatu yang tidak enak tentang wanita itu. 

"Maaf, Daddy.."

"Tidak apa-apa, kamu berhak tahu hal ini. Jangan khawatir apalagi takut, mulutnya itu akan Daddy bungkam dengan dollar jika dia berani menyakitimu."

"Terima kasih, Daddy."

"Takkan Daddy biarkan siapapun menyakitimu, baby. Seperti yang Daddy janjikan, Daddy akan selalu melindungimu dari siapapun. Baik dari keluargamu, atau keluarga Daddy."

"Iya, Daddy."

"Jangan khawatir, selama masih ada Daddy." Sagara mengusap puncak kepala Laura dengan lembut. Sagara tahu kalau ibu tirinya itu benar-benar parah, mulutnya pedas, nyinyir, julid. Gak ada bagus-bagusnya citra ibu tiri di depan Sagara, dia saja heran kenapa sang ayah bisa menikahi wanita macam itu. 

1
beybi T.Halim
yaa wajar lah namanya teman serumah .,mau apapun statusnya.,yg namanya rasa memiliki yaa tetap ada.,dan akan merasa kesal dan.marah bila ada yg mengusik.,keren lah Laura👍
Wiwit Widiarti
lanjut thor
Supryatin 123
caper tuu.mo jadi pelakor Ning🤭🤭🤭
Anna Rakhmawaty
ga usah diperjelas juga keleess,, serasa bangga jd mantan🙄
Anna Rakhmawaty: pede jasaaa😂
Istrinya Jungkook🌻: sengaja banget bikin Laura kebakaran🤭😅
total 2 replies
beybi T.Halim
diih dah jadi mantan juga butuh pengakuan .,penting gak sih...😀
Istrinya Jungkook🌻: butuh validasi, soalnya mantannya Sagara kak😭
total 1 replies
kaila
lanjut kak
mamah fitri
penasaran dengan visual sagara..
mamah fitri: akunnya kak?
Istrinya Jungkook🌻: nanti aku up di IG ya, makanya follow dulu 😚
total 2 replies
asihh..💖
lanjut kak 🥰🥰
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪 jgn lama2 up nya thor
mbok Darmi
pasti mantan pacar sagara
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
kaila
lanjut kak
asihh..💖
siapa lagi itu penasaran Thor lanjut Thor...
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
kaila
lanjut kak
asihh..💖
Yee dah di unboxing Laura nya...🥰 l
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
asihh..💖
liat es krim nya Daddy bikin otak Ngelag ya laura/Facepalm//Facepalm/
lanjut Thor dobel Napa Thor...
Istrinya Jungkook🌻: nanti siang deh🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!