NovelToon NovelToon
Trial Of Marriage

Trial Of Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Coffeeandwine

Jae Hyun—seorang CEO dingin dan penuh perhitungan—menikahi Riin, seorang penulis baru yang kariernya baru saja dimulai. Awalnya, itu hanya pernikahan kontrak. Namun, tanpa disadari, mereka jatuh cinta.

Saat Jae Hyun dan Riin akhirnya ingin menjalani pernikahan mereka dengan sungguh-sungguh, masa lalu datang mengusik. Youn Jung, cinta pertama Jae Hyun, kembali setelah pertunangannya kandas. Dengan status pernikahan Jae Hyun yang belum diumumkan ke publik, Youn Jung berharap bisa mengisi kembali tempat di sisi pria itu.

Di saat Jae Hyun terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya, Riin mulai mempertanyakan posisinya dalam pernikahan ini. Dan ketika Seon Ho, pria yang selalu ada untuknya, mulai menunjukkan perhatian lebih, Riin dihadapkan pada pilihan: bertahan atau melepaskan.
Saat rahasia dan perasaan mulai terungkap, siapa yang akan bertahan, dan siapa yang harus melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coffeeandwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

More than Anything

Mobil Jae Hyun berhenti di seberang gedung apartemen tempat tinggal Ah Ri. Dari balik kaca mobil, matanya menatap tajam ke arah lobi bangunan. Tak ada satu pun gerakan di sana, tapi pikirannya berkecamuk. Berantakan.

Tangan kanannya menggenggam kemudi erat, sementara tangan kirinya mengetuk-ngetuk pelan stir mobil dengan irama tak menentu. Napasnya tertahan di tenggorokan, teredam oleh beban kata-kata yang belum sempat ia keluarkan. Riin menolaknya. Bukan dengan teriakan. Tapi dengan ketenangan yang lebih menyakitkan daripada amarah.

Kalimat itu berulang-ulang menggema di kepala Jae Hyun. Sebagai pria yang terbiasa dengan kendali, hari ini segalanya terasa di luar kendalinya. Ia selalu menghitung langkah_menimbang konsekuensi_tapi satu hal yang tak pernah benar-benar ia antisipasi: kehilangan Riin, bahkan secara emosional.

Dan ia tahu, ia pantas mendapatkannya.

Setiap detik yang berlalu terasa seperti hukuman.

Tiba-tiba, bayangan seorang pria muncul dari pintu lobi. Seon Ho. Langkahnya tenang tapi mantap. Matanya menyapu sekitar sebelum akhirnya tertumbuk pada mobil Jae Hyun yang terparkir di bawah cahaya jalanan yang lembap. Begitu melihatnya, Jae Hyun turun dari mobil tanpa pikir panjang.

Ia tak bisa menunggu lebih lama. Ia harus menemui Riin. Harus bicara dengannya_memohon, jika perlu.

Namun langkahnya baru setengah jalan ketika Seon Ho justru menghadangnya. Berdiri tegak di hadapannya, seperti benteng yang tak bisa ditembus.

"Minggir." Jae Hyun mengeraskan suaranya, nadanya dingin dan berbahaya.

"Tidak," jawab Seon Ho datar. "Aku akan pergi... kalau kau juga pergi."

Senyum sinis muncul di wajah Jae Hyun. "Apa urusanmu melarangku menemui istriku?"

"Karena aku peduli," balas Seon Ho cepat. "Aku tak akan membiarkanmu melukainya terus menerus. Dia sudah cukup menderita."

"Ini adalah rumah tanggaku dan Riin, kau tidak berhak ikut campur." seru Jae Hyun tajam, sorot matanya gelap seperti serigala yang tidak suka jika wilayah kekuasaannya di usik.

"Benar. Tapi kalau kau melukainya lagi, maka aku tak akan ragu mencampuri urusan rumah tangga kalian. Aku bahkan bisa melewati batas yang sudah kita sepakati bersama." Tatapan Seon Ho menajam, tak gentar sedikit pun meski lawannya adalah CEO tempat ia bekerja. "Bukankah sudah pernah kukatakan itu sebelumnya?"

Jae Hyun mendengus sinis, mengangkat dagu sedikit. "Kau pikir sikap ksatriamu ini akan membuat Riin berpaling padamu?"

"Aku tidak ingin dia berpaling. Aku hanya tak bisa tinggal diam melihat dia terluka."

Jae Hyun mendekat, jarak mereka hanya tersisa setengah langkah. Sorot matanya gelap. "Kau tidak akan melakukannya."

Seon Ho tidak menghindar. Ia justru maju selangkah, lalu menahan dada Jae Hyun dengan tangannya agar pria itu berhenti berjalan. "Kau tahu," suaranya mulai naik, "Riin menangis seharian ini dan sepanjang perjalanan tadi. Dia bilang kau tidak benar-benar peduli padanya. Dan aku... aku tak tahan mendengar itu semua."

Wajah Jae Hyun berubah. Ada sesuatu dalam nada suara Seon Ho yang menusuk lebih dalam daripada hinaan apa pun.

"Kalau kau tidak bisa menjaganya," lanjut Seon Ho, "lepaskan dia. Biarkan dia mencari kebahagianya sendiri. Jangan paksa dia kembali hanya karena kau takut kehilangan."

Jae Hyun menepis tangan Seon Ho kasar. "Aku mencintainya! Aku tidak akan melepaskannya, apapun yang terjadi!"

Tapi sebelum ia sempat melanjutkan, Seon Ho sudah melayangkan satu pukulan telak ke rahangnya. Tubuh Jae Hyun terhuyung mundur, nyaris kehilangan keseimbangan. Seketika, udara di antara mereka semakin memanas.

Jae Hyun tak membalas. Ia hanya berdiri diam, wajahnya memerah, bukan karena malu_tapi karena pukulan itu tak ada apa-apanya dibandingkan rasa bersalah yang kini menghantamnya jauh lebih keras.

"Kau bahkan tidak sadar seberapa egoisnya dirimu," Seon Ho menatapnya dengan getir. "Kau hanya sibuk dengan perasaanmu sendiri, tanpa benar-benar memahami luka yang kau timbulkan."

Seon Ho menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Aku tidak main-main, Jae Hyun-ssi. Aku bisa saja merebutnya darimu_kalau itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Riin dari patah hati yang lebih dalam."

Kemudian ia pergi. Meninggalkan Jae Hyun berdiri sendiri di bawah lampu jalan yang pucat, dengan dada yang sesak dan mata yang tak berkedip, menatap ke arah gedung tempat wanita yang paling ia cintai_dan mungkin telah ia sakiti_berusaha memulihkan dirinya.

Malam itu, untuk pertama kalinya sejak menikah, Jae Hyun merasa kalah.

Dan lebih dari apa pun… ia mulai meragukan dirinya sendiri.

Apakah selama ini ia sudah mencintai Riin dengan cara yang tepat?

***

Lorong apartemen Ah Ri diselimuti keheningan malam. Lampu-lampu temaram di dinding menebarkan cahaya hangat yang berpendar di lantai, kontras dengan suasana hati Jae Hyun yang dingin dan rumit. Tangannya yang biasa mantap, kini sedikit bergetar saat menekan bel.

Pintu terbuka dengan suara berderit pelan.

"Ya Tuhan..." gumam Ah Ri refleks, matanya membelalak saat melihat sudut bibir Jae Hyun yang memar dan pecah. "Apa yang terjadi dengan wajahmu? Jangan bilang... kau bertengkar dengan Seon Ho?"

Jae Hyun hanya mengembuskan napas panjang, tak berniat menjelaskan apa pun yang menyangkut Seon Ho. “Aku tidak datang untuk membahas itu. Aku hanya ingin melihat istriku. Sebentar saja.”

Ah Ri mengamati wajah pria itu dengan seksama. Meskipun terlihat dingin dan datar seperti biasanya, sorot matanya mengandung sesuatu yang lain_campuran kelelahan, kekhawatiran, dan penyesalan yang tak bisa disembunyikan.

"Dia sudah tidur di kamarnya,” ujar Ah Ri, nada suaranya lembut tapi hati-hati. “Dia terlihat sangat lelah malam ini.”

"Tidak masalah.” Jae Hyun menatapnya sejenak. “Aku tidak akan membangunkannya. Aku hanya ingin melihatnya.”

Setelah ragu sebentar, Ah Ri mengangguk pelan dan mempersilakan Jae Hyun masuk. “Baiklah. Tapi jangan terlalu lama, dia benar-benar butuh istirahat.”

***

Riin terbaring dengan posisi miring, punggungnya menghadap pintu. Nafasnya teratur, tenang, meskipun kulitnya terlihat sedikit pucat di bawah cahaya redup kamar.

Jae Hyun melangkah perlahan ke sisi ranjang, nyaris tanpa suara. Napasnya tertahan saat melihat wajah istrinya dari dekat. Rambut Riin sedikit berantakan, ada sedikit kerutan di antara alisnya seolah tubuhnya sedang menanggung beban yang tak terlihat. Ia tahu persis bahwa belakangan Riin mudah lelah, sering mengeluh sakit di punggung, kadang meringis diam-diam saat berjalan. Tapi ia_dengan segala kebodohan dan egonya_justru menambah rasa sakit dan tidak nyamannya itu dengan kalimat menyakitkan alih-alih memberinya perhatian sebagai seorang suami sebagaimana mestinya.

Ia duduk di sisi tempat tidur, perlahan merapikan selimut Riin yang sedikit tergeser. Tangannya menyentuh bahu istrinya dengan kelembutan yang kontras dengan sosoknya yang biasanya tegas dan dingin. Ia membungkuk, mengecup kening Riin dengan pelan.

"Aku pergi dulu…" bisiknya nyaris tak terdengar. "Aku mencintaimu, Riin. Lebih dari apa pun."

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!