NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 18

Wanita itu adalah istri Aleric, Henny, yang memiliki paras cantik dan tubuh yang menawan. Ia tampak sangat menggoda dan modis, sangat cocok untuk bersanding dengan Aleric. Klinik itu adalah milik mereka berdua, sehingga wajar jika Henny sering datang untuk memantau keadaan klinik.

"Oh, kamu pasien suamiku, ya? Aku kira kamu lebih dari itu, mengingat tatapan suamiku padamu berbeda dari pasien lainnya," kata Henny dengan nada yang sedikit sinis.

Aleric mencoba menghentikan ucapan istrinya dengan menarik tangannya. "Sudahlah, apa yang kamu katakan...?"

"Cepat siap-siap kita mau makan sama oma kan." Ucap Aleric lagi.

"Baiklah, aku akan segera bersiap. Aku tunggu kamu di bawah ya, sayang," ujar Henny sambil menyentuh pipi Aleric dengan lembut, membuat Aleric merasa canggung. Sebelum pergi, Henny menatap Halimah singkat, dengan senyum tipis yang membuat Halimah merasa sedikit tidak nyaman.

Setelah kepergian Henny, Aleric kembali fokus ke arah Halimah, dengan wajah yang sedikit memerah.

"Maaf Halimah, istriku memang bicaranya sedikit...ekspresif. Tidak usah difikirkan, dia tidak bermaksud apa-apa," Aleric mencoba menjelaskan, dengan nada yang sedikit defensif.

Halimah tersenyum tipis, dengan mata yang berkilauan. "Tidak apa-apa, Dokter. Saya bisa mengerti kok kenapa istri dokter berkata seperti itu," ujar Halimah.

Aleric merasa sedikit tidak nyaman dengan jawaban Halimah, namun dia tidak bisa menyangkal bahwa dia merasa tertarik dengan wanita itu.

"Kalau begitu, saya permisi dulu, Dokter," ujar Halimah, sebelum berpaling dan menghampiri Anha yang sedari tadi menunggunya.

Aleric menatap nanar kepergian Halimah, dengan perasaan yang campur aduk. Dia tidak bisa menyangkal bahwa dia merasa tertarik dengan wanita itu, namun dia juga tahu bahwa dia sudah menikah dan tidak bisa membiarkan perasaannya mengendalikan dirinya.

Anha menarik pelan lengan baju Halimah, dengan mata yang penuh rasa ingin tahu. "Mbak, dia temannya mbak, ya? Kok tatapannya berbeda, sih?" tanya Anha, dengan nada yang sedikit penasaran.

"Baru ganteng banget, dokternya," timpal Anha lagi.

Halimah berhenti sejenak, lalu berbalik ke arah Anha dengan senyum tipis.Halimah memukul pelan pundak Anha, dengan nada yang sedikit tegur.

"Hus, jangan sembarang kalau ngomong. Dia memang teman sekolah mbak dulu, tapi kami tidak ada apa-apa, kok," ujar Halimah, dengan nada yang sedikit serius.

Anha terdiam sejenak, lalu mengikuti Halimah yang melanjutkan jalannya. Mereka telah sampai di depan lift, dan Anha lagi-lagi terlihat ragu untuk masuk ke dalam lift. Halimah segera menarik tangannya masuk ke dalam lift, dengan senyum yang menenangkan.

"Jangan takut, Ndok," ujar Halimah, sambil menekan tombol lift.

Lift itu segera turun ke bawah, meninggalkan kesan yang sedikit misterius di balik pintu lift yang tertutup.

Tak lama, pintu lift terbuka, dan Halimah segera menuju ke tempat penebusan obat, membayar biaya berobatnya dengan efisien. Setelah semua selesai, ia segera keluar ke arah motor, siap untuk meninggalkan tempat itu.

Saat sedang berada di parkiran, Halimah melihat Aleric tengah berjalan bersama dengan istrinya, mereka terlihat serasi dan bahagia bersama. Pandangan Halimah terpaku sejenak, membuatnya teringat akan nasib pernikahannya bersama Anton yang belum menemukan jalan keluar.

"Mbak, kok bengong? Ayo naik!" ucap Anha, menggoyangkan bahu Halimah.

Halimah segera tersadar dan naik ke atas motor. "Kita pergi ke toko baju ya, Mbak? Sekalian aku juga ingin belanja," tambah Anha, dengan nada yang ceria.

"Iya, terserah kamu saja, Ndok," ucap Halimah pasrah, dengan senyum tipis yang menyembunyikan kegundahan di hatinya.

Halimah segera menyalakan mesin motor dan berlalu dari tempat itu, Aleric melihatnya sekilas sebelum masuk ke dalam mobilnya.

Tak perlu waktu lama, Halimah telah sampai di depan toko pakaian yang terkenal di kota itu.Toko tersebut memiliki ukuran yang sederhana, dengan satu lantai dan atap yang sederhana. Dindingnya dicat dengan warna pink yang cerah dan menarik. Pintu toko berwarna putih dengan kaca yang jernih, sehingga memungkinkan pelanggan untuk melihat ke dalam toko.

Di atas pintu toko, terdapat sebuah papan nama yang bertuliskan "Toko Pakaian" dengan huruf yang sederhana dan jelas. Di sekitar toko, terdapat beberapa tanaman hijau yang menambahkan kesan alami dan asri.

Toko itu tak hanya menjual berbagai pakaian, namun mereka juga menjual aneka tas dan sepatu yang stylish dan trendy. Bahkan, mereka juga menyediakan berbagai aksesoris yang bisa membuat penampilan seseorang menjadi lebih menarik. Hingga pantaslah jika toko itu terlihat ramai, karena barang di situ bagus dan harganya juga tidak terlalu menguras isi dompet.

Halimah memperhatikan setiap sudut bangunan itu, walaupun tak begitu besar dan megah namun tempat itu cukup nyaman untuk berbelanja. Ia bisa merasakan atmosfer yang santai dan menyenangkan, sehingga membuatnya merasa ingin berlama-lama di tempat itu. Dengan antusias, Halimah memarkirkan motor dan berjalan masuk ke dalam toko, siap untuk memulai petualangannya dalam berbelanja.

Di dalam toko, terdapat beberapa rak pakaian yang terbuat dari kayu dan besi, yang dipenuhi dengan berbagai jenis pakaian, seperti baju, celana, dan dress. Pakaian-pakaian tersebut diatur dengan rapi dan terorganisir dengan baik.

Di bagian depan toko, terdapat sebuah meja kasir yang sederhana, dengan sebuah mesin kasir dan beberapa barang-barang lainnya. Di atas meja kasir, terdapat sebuah papan yang bertuliskan "Harga" dan beberapa informasi lainnya.

Di sekitar toko, terdapat beberapa cermin yang memungkinkan pelanggan untuk melihat diri mereka sendiri saat mencoba pakaian. Terdapat juga beberapa bangku yang sederhana, yang memungkinkan pelanggan untuk duduk dan beristirahat sambil mencoba pakaian.

Halimah dan Anha memutuskan untuk berkeliling, mereka memilih dan mencoba pakaian yang telah mereka ambil dengan antusias. Setelah mendapatkan apa yang mereka butuhkan, mereka pergi ke kasir untuk membayar dengan senyum puas. Saat sedang menunggu kasir mengemas pakaiannya, tatapan Halimah tertuju pada seseorang wanita yang baru masuk ke dalam toko, seolah-olah telah menarik perhatian semua orang di sekitarnya.

Wanita itu hanya menggunakan baju tank top hitam yang ketat dan celana pendek yang sangat mini, membuat semua orang yang ada di situ terheran dan tidak bisa berpaling dari memandangnya.

 Maklumlah, daerah itu masih termasuk desa yang conservative, dan semua orang di sana masih memiliki sopan santun yang tinggi dalam berpakaian, sehingga pemandangan seperti itu masih tergolong langka dan mengejutkan.

"Kebiasaan, setiap pergi kemana-mana selalu pakaiannya kurang bahan begitu," bisik sang kasir kepada Anha dan Halimah dengan nada yang pelan dan penuh dengan rasa penasaran.

Halimah kembali fokus ke arah kasir, "Dia siapa mbak, apa mbak mengenalnya?" Ucap Halimah dengan rasa ingin tahu yang besar.

Sang kasir memandang ke sekeliling sebelum menjawab dengan suara yang lebih pelan lagi, "Dia itu wanita bayaran di penginapan ujung sana mbak, tempat itu sangat meresahkan. Tapi tempat itu masih saja ramai dengan pengunjung, entah apa yang membuat mereka terus kembali ke sana." Ucap kasir sambil menunjuk ke arah penginapan yang tak terlihat, dengan mata yang penuh dengan rasa penasaran.

Anha mendekat, "Jadi dia itu pelacur ya," tuturnya dengan nada yang agak keras.

Seketika Halimah memukul pundak Anha, "Hus... Jangan keras-keras gak enak kalo sampai dia dengar," tutur Halimah dengan nada yang pelan dan penuh dengan rasa khawatir.

Anha meringis kesakitan karena pukulan Halimah, ia kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangannya, seolah-olah tidak ingin membuat keributan lagi.

Sang kasir kemudian melanjutkan, "Iya mbak, mereka sering belanja di sini, wanita itu namanya Ariyani. Bahkan biasanya dia datang bersama orang yang booking dia, dia itu janda anak satu, dan selalu saja menjadi bahan gosip di kalangan warga sekitar." Ungkap kasir dengan nada yang pelan dan penuh dengan rasa penasaran.

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
dah selingkuh main pelet2an ckckck 🤦‍♀️
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
jangan mauu /Scream/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton makin tega, Halimah sabar banget 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Cry/ yahhh yahhh
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
suka sama gambar2 visual pilihan author 🥰
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang bpkmu sengklek kyk tumor kankerr 🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang niat bnget cari kesalahan Halimah 😭 padahal Dy yg slingkuh
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.
eh kok mt.. ke gc 🤣🤣
𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊 🦂🦂 🦂
lanjut yi.. nggak sabar pengen liat si Anton itu menyesal
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa buk.. ini jg lgi berusaha.. oleng ke mt mulu buk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
eehh /Panic/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
hddehhh play victim 😤😤
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
pasti mau tinggal bareng sama selingkuhannya 😌😏
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
si Anton dah beralih ke lain hati, 🤧🤧 makanya berubah jdi suami kamvrett, lebih baik pisah aja jngn mengharapkan hal yg mustahil Halimah 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang kyk betina si Anton ini 😂😂🤣🤣
Manik🌼
satu iklan untuk kamu /Drool/
Manik🌼
bener sih kata anha
Nar Sih
sabarr ya halimah
Nar Sih
dri bhsa nya ini cerit orang jawa ya kak thorr ,tpi sedih dan lucu
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa Halimah orang Jawa di cerita ini
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah cepat pisah dari Anton, daripada kamu stress di hina & direndahkan terus 😭😭🤧
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
untungnya si Rafa dah gede & Halimah bisa cari uang sendiri, mang suami gak guna si Anton 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!