NovelToon NovelToon
Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

karna dalam pengaruh obat, membuat Ameena terpaksa menghabiskan malam dengan pria asing yang tidak dikenalnya.

Pria itu adalah Satria Wijaya, seorang kurir paket yang kebetulan akan mengantarkan barang ke hotel tempat Ameena menginap.

Kehidupan Ameena setelah malam itu berubah 180 derajat. Ameena terpaksa menikah dengan Satria karna telah tumbuh kehidupan baru dalam rahimnya.

Bagaimana kisah selanjutnya? ikuti terus kisah Ameena dan Satria ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenapa Cepat Sekali?

"Ihh, sudah aku bilang jangan mencium aku dulu! Mulutmu itu bau pete tahu!" Ameena melerai ciuman Satria dengan kasar.

"Lagi pula aku tidak cemburu kok. Aku hanya tidak suka jika milikku disentuh oleh orang lain." lanjut Ameena setelah bersusah payah menetralkan debarannya karna ciuman Satria.

Satria mengedip-ngedipkan matanya ke arah Ameena sembari tersenyum manis. Mencari kejujuran di wajah cantik itu.

"Karna kau tidak suka jika ada orang lain yang menyentuhku, bagaimana kalau kau saja yang menyentuhmu aku." Satria mengikis jarak diantara mereka, refleks Ameena mundur ke belakang untuk menghindari pria itu. Ameena baru berhenti ketika tubuhnya membentur di dinding kamar.

"Satria! Ini masih siang, jangan macam-macam ya!" Ameena mendorong dada bidang Satria yang hanya berjarak beberapa CM saja dari tubuhnya.

"Jadi kalau nanti malam boleh?" sengaja Satria untuk menggoda sang istri.

"Tergantung sikapmu." wajah Ameena sudah merona merah.

"Memangnya apa yang akan kalian lakukan nanti malam? Apa aku boleh tahu?" tanya seorang gadis berusia 6 tahunan dengan polosnya.

"Tidak boleh!" jawab Ameena dan Satria serempak.

"Satria? Siapa anak ini? Kenapa dia bisa masuk kamar kita?" kaget Ameena.

"Maaf, sepertinya aku lupa mengunci pintu." Satria tersenyum kikuk.

"Papa, ada PR yang tidak aku mengerti, bisa tidak papa membantuku mengerjakannya?" ucap gadis kecil itu sebelum Satria sempat menjawab semua pertanyaan Ameena.

"Papa?" mata Ameena membelalak tajam mendengar gadis kecil itu memanggil Satria dengan sebutan papa.

"Satria, jadi kau sudah memiliki anak? Kenapa kau tidak pernah mengatakannya padaku?" tanya Ameena dengan tatapan tajamnya.

"Benarkah? Bagaimana aku mengatakannya padamu kalau aku sendiri tidak tahu kalau aku sudah memiliki anak?" Satria malah balik bertanya.

"Jadi dia bukan anakmu?" Ameena menunjuk ke arah gadis kecil itu. Satria menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kalau dia bukan anakmu? Terus kenapa dia memanggilmu papa?" tanya Ameena penasaran.

"Namanya Anisa, dia adalah anak dari kak sukma. Kakakku yang sudah tiada." beritahu Satria.

Sukma adalah kakak kandung dari Melati yang sudah meniggal dunia, dan sudah Satria anggap seperti kakak sendiri.

"Sejak usia Anisa 2 tahun, kak Sukma memutuskan untuk merantau ke luar kota, namun satu tahun kemudian kak Sukma meninggal di perantauan karna sakit keras. Sedangkan ayah kandung Anisa sudah meninggal sejak Anisa masih ada dalam kandungan ibunya. Karna itu aku mengizinkan Anisa memanggilku papa." beritahu Satria agar Ameena tidak salah paham.

"Oh, begitu ya. Kasian," Ameena mengusap puncak kepala Anisa penuh rasa iba.

"Anisa, ternyata kau di sini? Mama mencarimu kemana-mana tahu." ucap Melati yang baru saja datang.

"Apa, mama?" Ameena menuntut penjelasan pada Satria lewat sorot matanya yang tajam.

"Maaf jika membuatmu tidak nyaman kakak ipar. Tapi kami bertiga sudah sepakat, Anisa akan memanggil kak Satria papa dan memanggil aku mama. Aku harap kakak ipar tidak keberatan?" tanya Melati dengan canggung.

"Ah, tidak kok. Lagipula kenapa aku harus keberatan? Kalian semuakan satu keluarga. Benarkan?" ucap Ameena.

"Benar, kita satu keluarga. Benarkan kak Satria?" Melati merangkul lengan Satria dengan manja, entah kenapa Ameena merasa tidak nyaman melihat pemandangan itu.

"Kendalikan dirimu Ameena! Mereka itu adik kakak. Kau tidak boleh cemburu pada adik iparmu sendiri." batin Ameena.

"Aku mau meminta bantuan papa untuk mengerjakan PRku." kata Anisa.

"Jangan ganggu papa, papa sedang sibuk." Melati menatap ke arah Satria dan Ameena secara bergantian. Melati sangat paham apa yang akan terjadi selanjutnya jika sepasang laki-laki dan wanita ada dalam satu kamar yang sama.

"Biar mama saja yang membantu mengerjakan PRmu ya." Melati menarik tangan Anisa keluar dari kamar Satria dan Ameena.

"Maaf telah mengganggu waktu kalian berdua, silahkan lanjutkan. Jangan lupa kunci pintunya." Melati tersenyum kikuk, kemudian menutup pintu kamar Ameena dan Satria rapat-rapat.

***

"Anisa, mana PR yang tidak bisa kau kerjakan. Sini mama bantu." Melati membelai kepala sang keponakan dengan sayang.

"Ini mah, aku tidak mengerti. Tolong mama bantu aku ya." Anisa menyerahkan buku PRnya pada Melati.

"Aduh, pelajaran bahasa Inggis lagi! Mana aku mengerti!" batin Melati nelangsa. Namun sebagai tante yang baik, Melati tetap berusaha membantu Anisa mengerjakan PRnya.

"Wat is yo-ur na-me?" Melati mengeja sebisanya.

"Aduh, apa artinya ya? Kenapa pelajaran anak TK zaman sekarang susah-susah?" Melati menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Gadis itu merutuki dirinya sendiri yang selalu bolos tiap mata pelaharan bahasa Inggris di sekolah.

"Artinya, siapa namamu?" ucap Ameena yang tiba-tiba sudah ada di belakang Melati dan Anisa.

"Kak, kenapa kau ada di sini? Apa kalian berdua sudah selesai?" tanya Melati penasaran.

"Selesai apa? Mungkin maksud Melati selesai berbicara dengan Satria?" batin Ameena.

"Sudah." balas Ameena lugas.

"Kenapa cepat sekali?"

Walaupun Melati belum pernah melakukan hubungan suami istri, tapi Melati cukup paham akan hal itu.

Setidaknya pasangan suami istri butuh waktu minimal 15 menit untuk menuntaskan hasratnya. Tapi Melati baru meninggalkan mereka berdua selama lima menit saja dan Ameena sudah ada di hadapannya sekarang.

"Tentu saja cepat, memangnya kenapa harus lama-lama." ucap Ameena.

"Terus dimana kak Satria sekarang?" Melati mengedarkan pandangannya ke sekitar, namun tak melihat sosok Satria.

"Kakakmu sedang istirahat, katanya dia sangat lelah." beritahu Ameena apa adanya.

"Baru main lima menit tapi sudah lelah! Ternyata kakakku itu payah sekali! Aku harus meminta nenek untuk membuatkan jamu untuk kak Satria." gumam Melati.

Bersambung.

1
Cantika
Dera wanita ular
Cantika
next
Cantika
jangan terlalu sombomg kalian ya. kalian tidakg tahu siapa satria sebenarnya
Isnanun
aduh Andrea
Cantika
feeling seorang istri memang kuat
Cantika
next
Cantika
aku juga bakal senang kalau ternyata suamiku orang kaya
Cantika
kenapa tidak jujur aja satria
Valen Angelina
aduh kasian andrea... padahal dia baik
Cantika
kocak/Facepalm/
Cantika
ameena cemburu tuh
Cantika
pasangan somplak/Facepalm/
Cantika
pasti dera
Cantika
pasti papa arjuna dan satria sudah saling kenal
Isnanun
aha ada rahasia apa lg ini
Cantika
next
Cantika
Dera musuh dalam selimut
Cantika
terima saja ameena
Diana Dwiari
pantesan ngeyel sekali mama Widya....ternyata tukang ssss....sama sprti calonnya
Cantika
kayaknya dera bukn sahabat yang baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!