NovelToon NovelToon
Korban Perceraian

Korban Perceraian

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cerai / Keluarga / Ibu Tiri
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Kata orang, roda itu pasti berputar. Mereka yang dulunya di atas, bisa saja jatuh kebawah. Ataupun sebaliknya.
Akan tetapi, tidak dengan hidupku. Aku merasa kehilangan saat orang-orang disekitar ku memilih berpisah.
Mereka bercerai, dengan alasan aku sendiri tidak pernah tahu.
Dan sejak perceraian itu, aku kesepian. Bukan hanya kasih-sayang, aku juga kehilangan segala-galanya.
Yuk, ikuti dan dukung kisah Alif 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menolak Bertemu

Hari-hari telah berlalu dan bulan pun telah berganti. Haris dan Nanda akhirnya hidup bahagia.

Dan karena Nanda mempunyai warisan tanah dari keluarga. Akhirnya mereka memutuskan untuk mendirikan rumah disana.

Dan yang kebetulan nya lagi, tanah warisan milik Nanda hanya butuh sekitar satu atau dua jam-an untuk ke kampungnya Haris.

Dengan mengandalkan warisan dari Nanda. Kedua pengantin baru itu, memutuskan membuka warung kopi. Karena sebelumnya pun, di perantauan Nanda bekerja sebagai pelayan di warung kopi. Dan Haris sendiri bekerja sebagai buruh ataupun tukang bangunan.

Dengan keahlian yang sempat di pelajari Nanda, dia juga membuat aneka kue untuk temannya ngopi.

Nanda membuat, aneka gorengan serta beberapa jajanan warung lainnya.

Dan tentu saja, sekarang Haris bekerja sebagai orang yang membuat aneka jenis minuman. Terutama kopi.

Warung kopi yang mereka buka pun menghasilkan banyak pundi-pundi rupiah. Karena hampir setiap hari warung kopi itu di penuhi oleh berbagai lelaki yang umurnya bervariasi. Mulai remaja, hingga tua. Apalagi, Haris dan Nanda memberikan akses free wifi untuk semua pelanggan kopi disana. Sebab, sebelumnya, tak ada warung yang berani melakukan hal itu.

Sekarang, Alif sudah sudah duduk di kelas satu smp. Dia bertekad akan belajar sungguh-sungguh agar bisa mengubah nasibnya. Terutama, sang nenek yang telah banyak berkorban untuknya.

Neli masih saja membuat emping. Namun, karena umurnya semakin tua. Dia hanya bisa membuat satu kilo melinjo. Beruntung sekarang hanganya udah naik lima belas ribu.

"Alif, sekarang ibumu udah punya anak baru. Memang kamu gak kesana? Menyambut kelahiran adikmu?" tanya Nila, saat Alif melewati rumahnya.

Alif hanya tersenyum canggung, dia gak tahu harus menjawab apa.

"Oya, kemarin kami ke kota keramat. Ya, biasalah, jalan-jalan. Dan kamu tahu, siapa yang kami temui disana? Coba tebak?" Nila menaik turunkan alisnya.

"Aku mau pulang dulu, ibu Akmal." Alif mencoba menyudahi pembicaraan yang tidak berarti itu.

"Hei, tunggu dulu. Kemarin aku bertemu ayahmu. Disana, dia udah termasuk salah satu orang berada. Dan yang lebih membuatku dan keluarga ku shock, ternyata ayahmu udah menikah lagi." kekeh Nila, bahkan sempat-sempatnya dia menepuk bahu Alif, karena menurutnya itu sesuatu hal yang lucu.

"Udah tahu, udah lama juga." balas Alif.

Nila langsung menghentikan tawanya. Dia tidak menyangka jika Alif menyahutnya dengan santai. Dan itu bukan lah, harapannya. Karena keinginannya adalah, Alif menangis karena berita menggempar kan darinya.

"Eh ..." Nila terkejut. Apalagi, Alif melenggang pergi meninggalkannya.

"Cih,,, udah besar gini, sopan santunnya kagak ada. Memang ya, anak yang tak punya orang tua agak menjengkelkan." ucap Nila, sambil menggaruk kepalanya, yang dipenuhi kutu."Eh, maksudnya, tak diurus orang tua." ralat Nila, setelah sadar jika perkataannya tadi melenceng.

Begitu sampai rumah, Alif berganti pakaian. Dan melakukan kewajiban serta makan siang. Baru lah, dia duduk di depan Neli, untuk membantunya.

"Pergi lah, Alif ... Biarkan, nenek melakukannya sendiri." usir Neli, dia bahkan merebut congkelan emping dari tangan Arif.

"Nenek lagi mendidik ku untuk menjadi anakmu yang ke dua?" tanya Arif. Ini, pertama kalinya Arif bertanya dengan nada sedikit kasar pada Neli.

Neli tercekat, akan tetapi membiarkan Alif melakukan pekerjaan ini, berarti siap-siap lagi, dia mendengar cemoohan dari tetangganya.

"Tapi ini pekerjaan perempuan nak." ungkap Neli.

Memang di tradisi disana, pekerjaan itu biasanya hanya di lakukan oleh para wanita. Baik dari remaja, mau pun para istri, dan orang-orang tua.

"Aku punya tangan dan kaki yang sama nek. Lagi pula, ini untuk kebutuhan kita. Jadi, aku tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain." kembali Alif merebut congkelan dari tangan neneknya.

Akhirnya Neli mengalah. Karena bagaimanapun, jika ada bantuan dari Alif, pekerjaannya akan sedikit selesai lebih banyak.

"Alif ... Main sepedaan yuk." ajak Akmal.

Akmal datang dengan sepeda baru, terbukti dengan plastik yang masih ada di beberapa bagian sepeda.

"Sepeda baru?" tanya Alif basa-basi.

"Iya, kata ibu ini hadiah ulang tahun untukku. Dan nanti sore kami akan merayakannya." ungkap Akmal.

"Tapi aku gak bisa. Lagi bantu nenek." tolak Alif.

"Kamu bencong? Masak membuat emping." cemooh Akmal tertawa, yang terdengar menyakitkan di telinga Neli.

"Hush ,,, jangan berkata begitu. Alif bukan bencong." larang Neli, sekaligus membela cucunya.

"Tapi, ini pekerjaan perempuan. Berarti Alif bencong lah. Alif bencong, Alif bencong ..." ejek Akmal membalap sepedanya, tak lupa tawa yang membuat Neli emosi.

"Pergi lah, biar nenek saja." usir Neli jengkel.

Bukannya pergi, Alif malah mengambil melinjo yang sudah disangrai memakai pasir. Dia seakan tak peduli, dengan neneknya yang sudah jengkel.

Melihat Alif yang tak terpengaruh dengan ejekan Akmal, akhirnya Neli menghela napas, dia terpaksa mengalah dan membiarkan Alif untuk tetap melakukan pekerjaannya.

...🍁🍁🍁...

Misna baru saja melahirkan anak pertama, dari pernikahan keduanya. Ya, Misna sudah menikah dengan lelaki yang dikenalnya dalam perantauan menjadi tkw dulu.

Sebelumnya, suami Misna yang bernama Faisal, menyuruhnya untuk ber-kb terlebih dahulu. Selain menyiapkan persiapan yang cukup, Faisal juga mau Misna mengurus anaknya yang berumur tiga tahun lebih dulu. Sebab, Faisal takut, jika nanti Misna hamil, kasih sayang ataupun perhatiannya untuk Raffa, menghilang.

Mantan istri Faisal, memang sengaja meninggalkan salah satu anaknya untuk Faisal. Itu semua semata-mata, agar Faisal bertanggung jawab pada anaknya. Karena umum dilihat, biasanya lelaki akan lepas tanggung jawab pasca perceraian.

Apalagi, Faisal mempunyai anak kembar dengan istri pertamanya.

Sekarang, saat umur anaknya sudah lima tahun, barulah Faisal menyuruh Misna berhenti kb, karena ia ingin memiliki anak perempuan.

"Ini, uang untuk minggu ini. Nanti, bekal untuk Raffa, tetap disiapkan seperti biasa." ucap Faisal menyerahkan uang merah sejumlah lima lembar.

"Tapi ..."

"Masih sakit? Ini sudah satu minggu Misna. Gak mungkin lah, kamu terus-terusan berbaring. Aku sampai di tegur sams atasan loh, karena telat pergi kerja." terang Faisal.

"Memang masih nyeri bang. Bekas jahitan ini, agak nyeri kalo dibawa jalan cepat." Misna menunjuk alat intimnya.

"Ya, berati kamu harus bangun lebih awal lagi lah. Uangku habis jika terus-terusan membeli bekal setiap hari untuk Raffa." keluh Faisal.

Misna hanya bisa mengangguk patuh, terpaksa dia harus mematuhi permintaan suaminya.

Lagipula, Misna juga sangat menyayangi Raffa, jadi dia tidak mungkin terus-terusan membiarkan Raffa makan, memakan makanan cepat saji terus-terusan.

Baginya, Raffa adalah anak yang harus disayang. Karena Raffa anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya. Itulah, yang Misna pikirkan.

Menyayangi anak-anak tidak lah, salah. Akan tetapi, Misna lupa pada anak kandungnya sendiri. Karena dia berpikir, jika Raffa sudah mempunyai sosok ayah dan nenek yang sangat mencintai putranya.

Berbeda dengan Raffa, yang hanya memilikinya seorang di rumah. Sedangkan Faisal, setiap hari bekerja sebagai karyawan di pertamina.

"Baiklah, besok aku akan membuat menu spesial untuk Raffa." ujar Misna, pada Raffa yang berada tak jauh darinya.

"Tentang Alif, kapan kita menjenguknya?" tanya Faisal mendaratkan bokongnya di dekat Misna.

Misna menatap Faisal sedikit lama, nama itu. Nama yang sudah di lupakannya beberapa bulan belakangan ini.

"Bang, dia punya nenek dan ayahnya. Kasih sayang mereka hanya di limpahkan padanya seorang. Lagipula, aku mau dengan kehadiranku disana, membuat ayah Alif senang. Aku gak mau, jika ia berpikir jika aku masih mau balikan dengannya. Itulah, salah satu alasan ku, menyerahkan Alif untuk mereka. Karena aku, gak mau dengan adanya Alif sama aku, membuka peluang untuk Haris, kembali bertemu." jelas Misna.

1
Giandra
semangat Alif belajar yang rajin kejar prestasi sebaik mungkin masa depanmu akan berjalan dengan baik jikalau kau berprestasi tidak perlu mencari kesempatan tetapi kesempatan itu yang akan menghampirimu.
NurAzizah504
cie, alif. udh mulai ngelirik cewek
NurAzizah504
kasiann udh berpisah
NurAzizah504
dua jempol utk pak de
Wanita Aries
Wah alif udh remaja,, semangat kumpulin uang utk kuliah
NurAzizah504
3 A nih ceritanyaa
Muliana: Wah, bisa kebetulan gitu /Chuckle/
total 1 replies
NurAzizah504
terima aja dulu, sambil jualan terus biar ada pemasukan
Muliana: Takut, jika orang lain juga akan membuangku, sama seperti kedua orang tuaku
total 1 replies
NurAzizah504
oalah, berarti alif gatau yaa
Muliana: Iya, andai dia tahu, mungkin udah di amankan
total 1 replies
NurAzizah504
/Sob//Sob//Sob/
Muliana: /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
NurAzizah504
haris, kamu kemana sih pas pembagian hati?
Muliana: Kayaknya dia tidur deh
total 1 replies
NurAzizah504
padahal dulunya ga mau ngaku ibu. cih
Muliana: Harta, harta
total 1 replies
R 💤
Gak usah takut lif wkwk, wah jadi ingat dulu waktu SMK juga ikut tinggal di lingkungan sekolah huhuhu....
Muliana: Wah, kok bisa?
total 1 replies
R 💤
sedihhhh bgtttt pastii
Muliana: Sangat /Sob//Sob/
total 1 replies
Teteh Lia
Aku paham apa yang kamu rasakan. aku pun pernah dan sering merasa seperti itu.
Muliana: Sakit gak sih? Sabar ya ...
total 1 replies
Teteh Lia
Sabar Alif, udah banyak sabar juga sebenarnya.
Muliana: Iya, gak tahu sampai kapan Alif bisa sabar
total 1 replies
Giandra
semoga sukses Lif ujianmu membuat dirimu semakin kuat menjalani hidupmu yang keras mulailah menata kembali membuka jalanmu menuju keberhasilan tetap semangat jangan menyerah.
Muliana: Karena telah jatuh berulang kali, semoga kamu bisa menjadi versi terbaik untuk dirimu dan orang sekitarmu
total 1 replies
Zenun
Alif susah biasa menemukan hal. menyeramkan dalam hidup nya. Jadi dia gak tau apa itu takut😁
Muliana: Karena udah kebal
total 1 replies
Zenun
hanya bisa tarik nafas
Muliana: Dan berucap istigfar
total 1 replies
Wanita Aries
Semangat alif utk sukses
Muliana: Doakan aku /Heart//Heart/
total 1 replies
Santai Dyah
gereget juga kasian arif
Muliana: Aamiin, otw ya /Heart/
Santai Dyah: satu Malam dengan kakak ipar smoga kita bisa sukses bersama Amin
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!