Nadzira Isvara Arabella tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan dipilih oleh sahabatnya yaitu Novita untuk menjadi istri kedua dari suaminya yang juga merupakan mantan pacar zira ketika masih duduk di bangku kuliah.
Zira yang awalnya tidak mau memenuhi permintaan Novita untuk menjadi istri kedua bagi suaminya,dibuat tak berdaya saat dirinya diberitahu mengenai penyakit kanker otak yang diidap oleh novita yang membuat sahabatnya itu tidak memiliki umur panjang untuk menjaga suami dan juga buah hatinya yang masih bayi.
Masalah dan juga kebencian harus dihadapi oleh zira ketika ia mendapatkan perlakuan buruk dari Austin Ian Kiendra,mantan pacar zira yang kini menjadi suami novita yang menganggap bahwa persetujuan zira untuk menikah dengannya ataupun menjadi istri kedua darinya adalah untuk membuat kehidupan rumah tangganya dengan Novita hancur berantakan.
Mampukah zira menyelesaikan semua masalah dan juga kebencian yang diberikan oleh Austin kepadanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Karena semua orang sudah mengetahui kebenarannya,sudah tidak alasan lagi bagi zira untuk tetap tinggal di rumah Austin ataupun tetap menjadi istri dari sahabatnya itu.
Zira sudah tidak mau lagi diperlukan dengan semena mena oleh Austin.Bagi zira apa yang sudah Austin lakukan kepadanya sudah melampaui batas.Austin tidak hanya tidak mempercayainya tetapi juga sudah melakukan KDRT terhadapnya.
Dan zira tidak akan menoleransi siapapun yang melakukan perbuatan itu kepadanya.Tidak lagi.
"Ma,tolong bantu aku untuk pergi ke kamar Novita,ada yang ingin ku bicarakan padanya." Ucap zira
"Apa?Tapi untuk apa kamu pergi kesana nak? Kondisi kamu masih lemah,kamu sendiri masih butuh istirahat.Kamu bisa bicarakan apa yang ingin kamu bicarakan dengan Novita, nanti saja." tolak mama Austin yang tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa zira.
"Tolong biarkan aku menemui Novita ma,aku tidak bisa menundanya lebih lama lagi." ucap zira dengan buru buru yang segera mencabut jarum infus dari tangannya dan membuat mama Austin panik.
"Zira-zira, tolong jangan seperti ini nak, kondisi kamu masih lemah,kamu tidak bisa menemui Novita sekarang." ucap mama Austin yang berusaha mencegah menantunya itu untuk melakukan keinginannya yang ingin menemui Novita.
"Kalau mama tidak mau membantu zira menemui Novita sekarang,zira bisa pergi sendiri ma." ucap zira yang berusaha berjalan keluar dengan langkah kakinya yang pelan dan tertatih tatih.
Belum sempat zira berjalan keluar sampai pintu kamarnya,tiba tiba ia dihentikan oleh kemunculan Austin yang saat ini tengah berdiri tepat dihadapannya.
Zira menelan salivanya ketika pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata Austin yang saat ini melihatnya dengan sorot matanya yang tajam dan mendominasi, membuat zira sedikit takut akan sosok laki laki yang berdiri di hadapannya.
"Kau mau pergi kemana dengan kondisimu yang lemah seperti ini zira?" tanya Austin dengan pelan setelah ia menyadari rasa takut yang ia lihat di wajah zira terhadap dirinya.
"Aku mau pergi menemui Novita mas, tolong minggir lah dan jangan halangi langkahku." ucap zira dengan dingin kepada Austin.
"Aku tidak berniat untuk menghalangi langkahmu zira,tapi kau tidak bisa pergi menemui Novita dalam kondisi mu sekarang.Kau harus beristirahat sampai kau benar benar sembuh." ucap Austin yang mulai merubah sikap dan nada bicaranya dengan lebih baik kepada zira.
Meskipun Austin sudah mempunyai niat untuk merubah semua kesalahannya terhadap zira,namun zira merasa itu sudah tidak ada gunanya lagi karena hatinya sudah mati untuk Austin.
"Baru dua hari yang lalu sejak mas mengurungku dan menyiksaku, sekarang kenapa mas tiba tiba berubah baik didepan ku? Kenapa mas tidak bersikap kasar dan jahat seperti yang mas selalu lakukan kepadaku?" protes zira dengan muak.
"Zira, kenapa nada bicara kamu kasar seperti itu nak?Suami kamu saat ini mencoba untuk peduli terhadap kamu nak.Apa kamu tidak merasa senang dengan perubahan sikap suami kamu terhadap kamu nak?" tanya mama Austin yang membuat zira tertawa sinis mendengar perkataan ibu mertuanya.
"Senang?Untuk apa aku merasa senang dengan perubahan mas Austin sekarang ma? Semuanya sudah terlambat!Aku sudah terlanjur sakit hati terhadap anak mama.Sekarang aku tidak menginginkan apa apa darinya selain perpisahan." ucap zira yang membuat Austin dan juga mama Austin terkejut bukan main dengan perkataan zira.
biar Austin nyesel
buat gregettt kaya hanya Austin aja cowo😔
ayo mampir kenovel ku juga/Smile/
biar si Austin hukum si Novi dulu