NovelToon NovelToon
Penguasa Absolute

Penguasa Absolute

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Sistem / Harem / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Dikhianati kekasih demi uang dan diinjak-injak hingga sekarat oleh Tuan Muda sombong, Ye Chen bangkit dari titik terendahnya setelah mengaktifkan "Sistem Kekayaan Mutlak & Kultivasi Ganda". Dengan saldo tak terbatas dan kekuatan yang meningkat setiap kali menaklukkan wanita... mulai dari dosen yang dingin, polisi galak, hingga ibu tiri musuhnya... Ye Chen bersumpah untuk membalas setiap penghinaan dengan dominasi total, menjadikan kota metropolitan Jianghai sebagai taman bermain pribadinya di mana uang adalah hukum dan wanita adalah sumber kekuatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Bunga yang Layu

Suasana di Ballroom Hotel Grand Imperial yang tadinya riuh rendah penuh tawa, kini sunyi senyap seperti kuburan. Musik orkestra berhenti mendadak. Semua mata tertuju pada satu objek di lantai... Sebuah jam weker kuno yang jarumnya tidak bergerak.

Hadiah kematian.

Wajah Tuan Besar Zhao (Zhao Dahei) berubah warna dari merah padam menjadi ungu gelap. Urat-urat di lehernya menonjol seakan mau pecah.

"KAU...!"

Zhao Dahei menunjuk Ye Chen dengan jari gemetar.

"Dasar bocah tengik! Berani-beraninya kau mengutukku di hari bahagiaku?! Satpam! Mana satpam bodoh itu?! Seret bajingan ini keluar! Patahkan kakinya! Cincang dia sampai mampus!"

Teriakan Zhao Dahei menggema, membuat para tamu undangan bergidik ngeri.

Namun, Ye Chen malah tertawa.

"Hahaha! Santai dong, Pak Tua," ledek Ye Chen sambil memasukkan tangan ke saku celana dengan gaya sok akrab. "Jantungmu itu lho, dijaga. Kalau meledak sekarang karena marah-marah, kan kasihan tamunya. Belum sempat makan kue, eh malah melayat."

"BACOT!" Zhao Ming yang duduk di kursi roda ikut berteriak, air liurnya muncrat kemana-mana. "Ayah! Jangan biarkan dia bicara lagi! Bunuh saja dia! Dia yang bikin gigiku rontok kemarin!"

Ye Chen melirik Zhao Ming dengan tatapan mengejek. "Eh, Tuan Muda Ompong. Masih bisa ngomong ternyata? Kirain semalam sudah mati ketakutan gara-gara mimpi buruk."

Wajah Zhao Ming langsung pucat pasi saat diingatkan soal mimpinya semalam. "K-kau..."

Suasana makin panas. Beberapa bodyguard kekar mulai berlarian masuk dari pintu samping, bersiap mengepung Ye Chen. Su Yan di samping Ye Chen mulai panik, tangannya mencengkeram lengan jas Ye Chen erat-erat.

"Ye Chen..." bisik Su Yan cemas. "Mereka banyak sekali... Kita kabur saja yuk?"

Ye Chen menepuk punggung tangan Su Yan pelan. "Tenang, Sayang. Nikmati saja pertunjukannya."

Tepat saat para bodyguard itu hendak menerjang, sebuah suara wanita yang lembut namun berwibawa terdengar membelah keributan.

"Tunggu! Hentikan semua ini!"

Langkah kaki ringan terdengar menuruni tangga panggung utama.

Semua orang menoleh. Ye Chen pun ikut menoleh, dan untuk sesaat, matanya terpaku.

Seorang wanita paruh baya... namun terlihat sangat muda turun dengan anggun.

Itu adalah Liu Mei (Madam Zhao). Istri kedua Tuan Besar Zhao, sekaligus ibu tiri Zhao Ming.

Umurnya mungkin sudah masuk kepala empat, tapi tubuhnya... Gila. Dia mengenakan gaun Cheongsam sutra berwarna biru safir yang ketat, membalut lekuk tubuhnya yang matang sempurna. Pinggangnya ramping, tapi pinggulnya lebar dan berisi, khas wanita yang sudah matang sepenuhnya. Kulitnya seputih susu, kontras dengan warna gaunnya. Rambutnya disanggul rapi dengan tusuk konde giok.

Wajahnya cantik, sangat cantik. Tapi ada kesedihan mendalam di matanya yang sayu itu. Seperti burung indah yang terkurung di sangkar emas.

[Ding!]

[Target Terdeteksi: Liu Mei (Madam Zhao).]

[Tipe: Istri Kesepian (Lonely MILF).]

[Status: Tidak Bahagia. Sering dikasari suami.]

[Nilai Keindahan: 92/100 (Matang & Menggoda).]

[Misi: Selamatkan dia dari sangkar emasnya.]

'Wah... barang bagus nih,' batin Ye Chen nakal. 'Si tua bangka Zhao ini benar-benar tidak tahu diri punya istri begini.'

Madam Zhao berjalan mendekati suaminya, mencoba menenangkan.

"Suamiku, tolong jangan begini," bujuk Madam Zhao lembut, menyentuh lengan suaminya. "Banyak tamu penting di sini. Ada Walikota, ada rekan bisnis... Kalau ada keributan, nama baik keluarga kita akan hancur. Biarkan saja dia pergi baik-baik."

"Diam kau wanita bodoh!"

PLAK!

Tanpa ampun, Zhao Dahei menampar pipi mulus istrinya sendiri di depan ratusan tamu.

Suara tamparan itu begitu keras hingga membuat ruangan kembali hening. Madam Zhao terhuyung ke belakang, memegangi pipinya yang memerah. Matanya berkaca-kaca, tapi dia menahan tangisnya. Sepertinya ini bukan pertama kalinya dia diperlakukan begini.

"Kau pikir kau siapa hah?! Ngatur-ngatur aku?!" bentak Zhao Dahei kasar. "Tugasmu cuma senyum dan layani tamu! Jangan ikut campur urusan laki-laki! Dasar istri tidak berguna, mandul!"

Hati Ye Chen mendidih melihat itu. Bukan karena dia pahlawan kesiangan, tapi karena... calon milfnya disentuh kasar oleh orang lain.

"Wow... kasar sekali," celetuk Ye Chen keras-keras, memecah keheningan.

Ye Chen melangkah maju, mengabaikan para bodyguard yang melotot padanya. Dia berjalan lurus mendekati Madam Zhao yang sedang menunduk menahan malu.

"Anda tidak apa-apa, Nyonya?" tanya Ye Chen lembut.

Madam Zhao mendongak kaget. Dia melihat pemuda tampan itu berdiri di depannya, menyodorkan sapu tangan bersih.

"A-aku... tidak apa-apa..." jawab Madam Zhao lirih, suaranya gemetar. Dia malu sekali dilihat orang asing dalam keadaan begini.

Ye Chen tersenyum manis, senyum yang bisa meluluhkan hati wanita manapun.

"Sayang sekali," kata Ye Chen sambil menatap lekat mata Madam Zhao, lalu sengaja menurunkan pandangannya ke bibir dan leher wanita itu. "Kulit sehalus porselen ini... tidak pantas dikotori oleh tangan kotor babi hutan."

"APA KATAMU?!" Zhao Dahei meledak lagi. "Kau sebut aku babi hutan?!"

Ye Chen tidak menoleh ke Zhao Dahei. Matanya terkunci pada Madam Zhao.

"Nyonya," bisik Ye Chen, sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan sehingga aroma parfum maskulinnya tercium oleh Madam Zhao. "Kalau Anda bosan memelihara babi tua ini... saya punya kandang yang lebih luas dan nyaman. Siapa tahu Anda butuh suasana baru?"

Mata Madam Zhao membelalak. Pipi yang tadi merah karena tamparan, kini makin merah karena... tersipu?

Pemuda ini... menggoda dia? Di depan suaminya? Di depan ratusan orang?

"K-kamu... bicara apa sih..." Madam Zhao gugup, jantungnya berdegup kencang. Sudah bertahun-tahun tidak ada pria yang menatapnya dengan tatapan seperti itu dan memuja seperti ini.

"SERANG DIA! BUNUH DIA SEKARANG!" teriak Zhao Dahei yang sudah hilang akal.

Para bodyguard akhirnya bergerak.

"Mampus kau!" Salah satu bodyguard kekar melayangkan tinju ke kepala Ye Chen.

Su Yan menjerit. "Ye Chen! Awas!"

Tapi Ye Chen bahkan tidak menoleh. Tangan kirinya bergerak santai, seolah sedang mengusir lalat.

Bugh!

Dia menangkap kepalan tangan bodyguard itu tanpa melihat.

KREK!

"ARGHHH!" Bodyguard itu menjerit saat pergelangan tangannya dipatahkan semudah mematahkan ranting kering.

Ye Chen menendang dada bodyguard itu.

BRAKK!

Tubuh besar si penjaga melayang lima meter ke belakang, menabrak meja prasmanan hingga kue ulang tahun raksasa hancur berantakan.

Para tamu berteriak histeris.

"Siapa lagi yang mau maju?" tanya Ye Chen santai, sambil merapikan jasnya yang sedikit kusut. "Ayo sekalian saja, aku lagi buru-buru nih. Mau kencan."

Dia melirik Su Yan dan mengedipkan mata, lalu kembali menatap Zhao Dahei yang kini gemetar ketakutan.

"Tua Bangka Zhao," panggil Ye Chen dingin. "Dengar baik-baik. Hadiah jam itu cuma peringatan. Mulai detik ini, aku nyatakan perang pada Keluarga Zhao."

Ye Chen melangkah mendekati Zhao Dahei. Aura membunuhnya begitu kuat hingga si tua bangka itu mundur sampai terjungkal jatuh dari panggung.

"Dalam waktu 24 jam..." bisik Ye Chen, tapi suaranya terdengar jelas oleh semua orang berkat tenaga dalam. "Perusahaanmu, hartamu, rumahmu... semua akan hangus."

Ye Chen mengalihkan pandangannya ke Madam Zhao lagi. Kali ini tatapannya berubah lembut, penuh arti.

"Dan untuk Nyonya..." Ye Chen tersenyum nakal. "Simpan kartu namaku ini. Kalau nanti malam Nyonya kedinginan karena tidak ada yang memeluk... telepon saja. Pintu kamarku selalu terbuka untuk wanita cantik yang tersakiti."

Ye Chen menyelipkan kartu nama emasnya... bukan ke tangan Madam Zhao, tapi dengan berani dia menyelipkannya ke belahan dada gaun Cheongsam Madam Zhao yang ketat.

Jari Ye Chen "tidak sengaja" menyentuh kulit lembut di area sensitif itu selama beberapa detik lebih lama dari yang seharusnya.

Madam Zhao menahan napas. Tubuhnya kaku. Dia merasakan panas dari jari Ye Chen merambat ke seluruh tubuhnya.

Ini pelecehan! Tapi... kenapa dia tidak marah? Kenapa kakinya malah lemas?

"Sampai jumpa, Nyonya Cantik," bisik Ye Chen.

Ye Chen berbalik, menggandeng tangan Su Yan yang masih bengong.

"Ayo Sayang, kita cari makan di tempat lain. Di sini bau sampah."

Mereka berjalan keluar dengan gagah. Tidak ada satu pun bodyguard yang berani menghalangi. Mereka semua ketakutan melihat teman mereka yang pingsan di atas kue tart.

Di belakang, Zhao Dahei meraung marah. "Aku akan membunuhmu! Aku akan memanggil Sekte Tinju Besi! Tunggu pembalasanku!"

Sementara itu, Madam Zhao masih berdiri mematung di panggung. Tangannya perlahan meraba dadanya, mengambil kartu nama emas yang diselipkan Ye Chen tadi.

Dia membaca tulisan di kartu itu: Ye Chen - Konsultan Masalah Hati & Ranjang.

Wajah Madam Zhao memerah padam. Tapi bukannya membuang kartu itu, dia malah menggenggamnya erat-erat, lalu diam-diam menyimpannya ke dalam tas tangannya.

Jantungnya berdebar kencang. Perasaan "hidup" yang sudah lama mati, tiba-tiba bersemi kembali.

Di dalam Mobil Lamborghini.

Ye Chen menyetir sambil bersiul santai.

Su Yan di sampingnya masih syok. Dia menatap Ye Chen seolah melihat alien.

"Kamu... kamu gila ya?!" sembur Su Yan akhirnya. "Kamu baru saja menyatakan perang pada orang terkaya di Jianghai! Dan... dan tadi itu apa?! Kamu menggoda istrinya di depan mukanya?! Kamu mau mati?!"

Ye Chen tertawa. "Cemburu ya, Bu Dosen?"

"Si-siapa yang cemburu! Aku cuma takut kita dibunuh!" elak Su Yan, meski dalam hati ada sedikit rasa kesal melihat Ye Chen menyentuh dada wanita lain tadi.

"Tenang saja," kata Ye Chen, matanya berkilat tajam menatap jalanan malam. "Malam ini, Keluarga Zhao akan terlalu sibuk untuk memikirkan cara membunuhku."

"Sibuk apa?"

Ye Chen mengeluarkan ponselnya. Dia menekan satu tombol.

"Sistem, jalankan Operasi Runtuhnya Dinasti."

Ting!

[Perintah Diterima.]

[Memulai serangan siber ke Bursa Saham.]

[Memborong 51% Saham Grup Zhao melalui 100 akun anonim.]

[Menyebarkan bukti penggelapan pajak Zhao Dahei ke Kejaksaan dan Media Massa.]

[Estimasi Kebangkrutan: 2 jam lagi.]

Ye Chen melempar ponselnya ke dashboard.

"Mereka akan sibuk menyelamatkan celana dalam mereka agar tidak disita bank," jawab Ye Chen sambil menyeringai.

Tiba-tiba, tangan Ye Chen bergerak, meraba paha mulus Su Yan yang terekspos karena belahan gaunnya.

"Ah! Ye Chen! Kamu lagi nyetir!" pekik Su Yan kaget, tapi tidak menepis tangan itu.

"Tangan kiriku nganggur," alasan Ye Chen santai sambil mengelus paha dalam Su Yan. "Lagipula, tadi kau tegang sekali di pesta. Asisten yang baik harus membantu bosnya rileks, kan? Atau... bos yang harus membantu asistennya rileks?"

Su Yan menggigit bibir bawahnya. Sentuhan Ye Chen membuat tubuhnya bereaksi lagi. Kutukan dinginnya memang sudah reda, tapi "penyakit" lain muncul... Kecanduan sentuhan Ye Chen.

"Kita... kita mau kemana sekarang?" tanya Su Yan dengan suara serak, pasrah saat tangan Ye Chen makin naik ke atas.

Ye Chen menatap Su Yan dengan tatapan lapar.

"Ke Villa baruku. Ada kolam renang air hangat di sana. Dan kurasa... gaun ini akan terlihat lebih bagus kalau basah. Atau lebih bagus lagi kalau dilepas."

Wajah Su Yan memerah padam.

"Dasar mesum..." bisiknya pelan. Tapi matanya memancarkan persetujuan.

Malam ini akan panjang. Sangat panjang.

1
book of novel
Dua spasi di awal kalimat.
book of novel
Ini kayaknya typo lagi, ada dia spasi antara titik dan "tapi".
book of novel
Typo, ada dua spasi diantara kata "dan" dan "pasrah".
book of novel
Typo.
book of novel
Ye Chan milf lover jir.
book of novel
Kayaknya dalam kalimat "kayaknya dia masih terlalu memaksakan diri hadir." itu lebih baik jika ditambahkan kata "untuk", di antara "diri" dan "hadir."
book of novel
"Merekah"? Typokah ini?
book of novel
Ini kenapa tiba-tiba Ye Chen tahu cara make kekuatan QI dah?
book of novel
Ada typo dikit.
book of novel
Wkwkw, sama sekali tidak mencerminkan etika pendidikan dan ilmiah yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
book of novel
Kayaknya penggunaan kata "halal" bisa diganti jadi "bersih."
book of novel
Kayaknya ga perlu penjelasan kayak ini bang.
book of novel
Mungkin aku baru saja membaca 5 bab pertama. Entah mengapa, ceritanya akan membosankan jika dibuat seperti in terus-menerus.

Ye Chen terlalu dominan dalam kekayaan ekonomi, kekuatan super, dan bahkan kekuasaan politik. Jika Ye Chen masih dominan di bab-bab selanjutnya, ini akan mematikan konflik bagus dan kemunculan antagonis yang bagus pula.

Apalagi saat ini plot masih menekankan dominasi Ye Chen dalam hal seksualitas dan kekayaan.
book of novel
Lagi? Kata yang sedikit tidak umum. Tetapi ini malah membuat aku cari tahu kata itu dan mengetahuinya.
book of novel
Jika sistem benar-benar bisa memberikan kekayaan tak terbatas untuk Ye Chen, bukankah itu akan mengguncang seluruh sistem ekonomi umat manusia?
book of novel
Bang, kalo aku boleh tanya, satu bab novel ini berapa kata?
book of novel
Bang, kenapa menggunakan kata "sintal"? Kan ada kata montok yang lebih umum?
Big Black Cook: 2 hal yang berbeda
total 1 replies
book of novel
Buku? Kayaknya kuku deh.
book of novel: Bang, bisa ga baca novel aku, terus memberikan pendapat dan apa yang harus aku lakukan.
total 4 replies
Rizky Fathur
cepat bantai keluarga lin Dan sektenya dengan cara paling kejam Thor
Gege
waah tulisan.. "dan xue'r pun melepas semua gaunnya membiarkan pakaian dalamnya terpampang jelas di remang remang air laut, mempertonronkan asetnya yang terlihat mwnggairahkan mata cabul".. dihilangkan otornya..
Big Black Cook: Saran yang sangat jenius, nanti saya implementasikan... kalo ada waktu luang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!