NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Keesokan harinya sepulang sekolah, setelah mengantar Sekar pulang, Raka langsung pulang ke rumahnya. Ia ingin istirahat sebentar karena sorenya akan jalan-jalan dengan Sekar.Raka juga telah belajar karena diingatkan Sekar semalam. Jadi hari ini mereka bebas, lagian mereka akan jalan-jalan sekalian belajar di museum. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, Raka segera bangun dan bergegas mandi karena mereka janjian ketemu jam 16.00. Setelah bersiap Raka mengecek ponselnya , ternyata belum ada kabar dari Sekar namun ia mengirimkan pesan untuk Sekar.

My🤍: Sayang aku jemput sekarang yh

Tanpa menunggu balasan Sekar, Raka berjalan keluar. Namun saat ia membuka pintu ia melihat Sena yang memasuki halaman rumahnya dengan terburu-buru.

"Mau kemana Ka?" tanya Sena dengan napas tersengal

"Lo sendiri mau kemana?" tanya Raka melihat Sena yang membawa tas dan beberapa buku di tangannya.

"Mau ke sekolah Ka,gue ada janjian sama pak Hendra mau bimbingan, tolong anterin gue please gue udah telat banget" ujar Sena dengan memohon kepada Raka yang terlihat menimbang kembali karena seperti yang kalian tahu arah rumah Sekar berlawanan dengan arah rumah keduanya jadi ia akan membutuhkan waktu cukup lama jika harus mengantar Sena terlebih dahulu sementara waktu sudah menunjukkan pukul 15.50. Namun karena tidak tega dengan Sena yang putus asa akhirnya Raka setuju untuk mengantarnya terlebih dahulu.

Sementara Sekar yang mendapat pesan dari Raka langsung sigap bersiap-siap karena ia lupa melihat waktu akibat larut belajar .Ia segera mandi secepat kilat dan mengenakan pakaiannya. Sekar segera keluar dan menunggu Raka di teras. Ia melihat waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 namun Raka belum juga tiba. Sekar kesal , kalau tahu begitu ia bisa mandi lebih lama agar lebih rileks setelah belajar.

Sekar memainkan game di ponselnya untuk menghilangkan rasa jenuh.Percayalah bagian paling membosankan dari hidup adalah menunggu.Sekar sudah mencoba untuk menghubungi Raka namun tidak dijawab. Jadi Sekar memutuskan untuk menunggu saja.

Sementara Raka yang sudah setengah jalan menuju sekolah harus putar balik karena kata Sena pak Hendra ternyata sudah pulang kerumahnya dan teman-teman Sena yang lainnya ikut bimbingan pak Hendra juga sudah berada di rumah guru fisika tersebut .Sena ingin kuliah farmasi jadi ia akan melakukan segala cara agar nilainya bagus. Dengan berat hati Raka memutar balik dengan jarak yang 2 kali lebih jauh. Ia merasa bersalah kepada Sekar karena telah membuat gadis itu menunggu.

"Ka, thanks banget ya .Bye" ujar Sena begitu tiba di rumah pak Hendra. Raka langsung tancap gas karena ia yakin, Sekar sudah menunggunya .

Beberapa menit kemudian, Raka tiba di rumah Sekar.Sekar yang melihat itu segera berdiri dan berjalan menuju Raka.Ia tidak marah,juga tidak memasang wajah cemberut.Ia tidak bertanya kenapa Raka lama ia hanya kecewa dengan Raka karena sudah terlambat 2 jam dari janji temu mereka.Kalau begini mereka tidak akan bisa mengunjungi museum karena tidak akan sempat.

Raka berulang kali meminta maaf namun Sekar mengatakan tidak masalah. Justru hal itu yang Raka tidak suka dan membuatnya tidak nyaman.Harusnya Sekar marah saja daripada seperti itu.Sekar hanya diam sepanjang jalan dan ketika ditanya mau kemana ia hanya bilang terserah. Raka sangat merasa bersalah karena gara-gara dirinya mereka tidak sempat mengunjungi museum. Akhirnya Raka membawa Sekar ke sebuah cafe yang terletak di puncak namun jaraknya tidak terlalu jauh.Dari sana mereka bisa melihat padatnya kota.Mereka duduk di salah satu bangku panjang. Raka mulai menjelaskan semuanya bahwa ia terlambat karena harus mengantar Sena terlebih dahulu.Sekar memang tidak masalah, ia hanya kesal karena harus menunggu terlalu lama . Sekar menghela nafas berat dan bilang kalau ia memang baik-baik saja .Setelah itu mereka bercerita tentang keseharian maupun masa kecil hingga tak terasa hari sudah gelap. Saat mereka dalam perjalanan pulang, huja tiba-tiba turun lagi tanpa peringatan. Raka menggerutu kesal lalu mencari tempat berteduh, ia tidak ingin Sekar sakit karena ujian sebentar lagi. Sekar yang juga tidak suka kehujanan tidak banyak protes ketika Raka memilih berteduh meskipun ia harus pulang terlambat. Sekar menelfon orang tuanya dan mengatakan kalau mereka terjebak hujan dan harus berteduh jadi mereka tidak perlu khawatir. Raka menatap Sekar yang sedikit basah, lalu ia membawa Sekar ke dalam pelukannya. Sekar yang dipeluk secara tiba-tiba tidak bisa memberontak.Bagaimana perasaan Raka jika ia langsung memberontak.Jadi ia hanya terdiam dalam pelukan Raka. Sementara Raka mengusap pelan rambut gadis itu yang dibiarkan terurai panjang.

"Terima kasih Sekar, udah kasih aku kesempatan " bisik Raka pelan lalu mengecup singkat dahi Sekar yang semakin membulatkan matanya.Apakah ini Raka yang ia kenal selama ini.Raka yang setiap hari kerjaanya usilin anak orang .Namun kenapa sekarang ia terlihat sungguh berbeda . Raka tersenyum melihat ekspresi Sekar yang seperti itu.

"Kenapa sih sayang,emang harus ijin dulu?" tanya Raka menggoda

"Eh apaan sih,ya nggak gitu, cuman ya kaget aja" Sekar sedikit gugup dan pipinya bersemu.Lupakan soal dingin karena hujan itu.Kini ia merasa sangat kepanasan berada dalam pelukan Raka yang belum juga melepas pelukannya. Sekar mencium aroma parfum Raka yang sudah ia hafal satu tahun terakhir.Kini ia bisa mencium bau parfum itu dari jarak yang sangat dekat. Ia menutup kedua matanya menikmati momen itu. Nyaman.Itu yang keduanya rasakan.Tidak ada yang berteduh di tempat itu selain mereka berdua ,oleh sebab itu Raka enggan melepas pelukannya. Sekar sampai lupa untuk menikmati berisiknya air hujan.Ia yang selalu meluangkan waktu untuk menikmati hujan kini menikmati kebersamaan dengannya Raka. Hujan sudah reda. Mereka melepas pelukannya dan beranjak pulang. Suasana malam itu semakin membuat Sekar tenang, jalanan yang becek sehabis hujan terasa sangat indah.Ditambah lampu-lampu jalan yang terlihat seperti menghiasi jalanan. Sekar selalu menyukai hujan dan malam hari. Mereka tidak banyak berbincang lagi saat pulang karena cukup lelah. Raka pamit pulang dan Sekar melambaikan tangannya. Sekar kembali senyum-senyum sendiri ketika memasuki kamarnya. Seperti biasa, ia akan menuangkan semua perasaannya itu pada bukunya.

**Tuan Asmara**

Dia pemilik nama itu

Nama yang selalu tersemat dalam setiap doaku

Pemilik senyum yang memabukkan itu

Senyum candu yang dihiasi sipit matanya

Dia pemilik genggaman hangat yang enggan ku lepas

Rayuan manis kembali membuat aku terjatuh

Jatuh pada apa yang disebut cinta

Suara merdunya selalu menghantui pikiran

Wajah tampan itu berhasil memikat hati ini

Hati yang tidak ingin mengenal cinta

Kini berhasil dimabuk asrama

Kisah ini akan menjadi penutup dari semua asmaraloka ku

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!