3 Hari Mencintai,Seumur Hidup Menanti

" Lapor nyonya, hari ini ada kejadian aneh dengan tuan". Johan menemui clara dan menceritakan kejadian tadi.

" tadi tuan minta saya antar ke Taman sari, lalu tiba tiba dia meminta saya untuk mengejar mobil seorang wanita yang juga kebetulan baru berkunjung kesana". Ucapnya lagi.

"Taman sari? Kok tumben tuan mau jalan jalan? Wanita siapa??" tanya clara,

"Saya kurang tahu juga nyonya, wanita cantik berambut coklat panjang bermata indah" ucap johan.

"berambut coklat panjang?? Bermata indah?? Apa mungkin itu..? Ah tidak mungkin". Clara terlihat sibu dengan pikirannya sendiri.

"tadi saya sempat melihat mobil wanita itu berbelok ke hotel harper, tapi saya tidak memberi tahu tuan". Ucap orang kepercayaan clara yang telah setia menemaninya selama ini.

"hmm baiklah, besok saya akan cari tahu sendiri siapa wanita itu. Terima kasih informasinya johan".

Pria berbadan tegap itu pun langsung pergi dari kediaman clara. Sementara clara yang sudah tak sabar langsung menghubungi hotel yang johan sebutkan dan berusaha mencari tahu tentang wanita itu.

Dengan koneksi yang dimilikinya tak sulit baginya untuk mencari informasi apapun.

"iya, tamu dari jakarta sepertinya." ucap clara di telefon dengan seseorang. lalu tiba tiba matanya terbuka lebar seperti melihat hantu ketika mendengar jawaban dari ujung telefon.

"apa?? Kamu tidak salah? Kamu yakin nama gadis itu AIDA??!" ucap clara tak percaya.

setelah mematikan telefon clara terduduk lemas, dirinya sangat terkejut mengetahui kalau ternyata wisnu hari ini bertemu dengan aida. Sementara sudah setahun lebih dirinya menjadi 'suami istri' dengan wisnu tapi lelaki itu masih belum juga menyentuhnya.

"kamu disini?" tiba tiba wisnu masuk ke dalam ruangan kerja clara.

" ah iya, aku baru saja menyelesaikan pekerjaan yang tertunda" jawab clara gugup.

"aku ingin bertanya sesuatu, bolehkah?" tanya wisnu sambil duduk disamping clara. Wanita itu mengangguk dan memberikan sedikit senyum.

"aku ingin bertanya,apakah aku memiliki adik perempuan? Berambut coklat? Entah mengapa bayangan gadis itu selalu muncul dan hari ini aku seperti melihatnya di dunia nyata". Ucap wisnu sambil menatap wajah clara.

Clara mencoba tenang dan mengatur nafas supaya wisnu tak menaruh curiga.

" adik? Kamu tidak punya saudara sayang, kenapa kamu berfikir seperti itu? Bisa saja itu hanya khayalan kamu saja". clara membelai rambut lelaki tampan itu dengan lembut.

" baiklah, walaupun aku masih penasaran kenapa gadis itu selalu muncul di kepalaku" jawab wisnu sambil merebahkan kepalanya ke sandaran sofa.

Clara tidak tinggal diam, dia langsung menunjukan lagi sifat agresifnya untuk merayu lelaki yang sangat dicintainya itu, tangannya berkeliaran di tubuh lelaki tampan itu dan mulai melepaskan satu persatu kancing kemeja yang wisnu kenakan. Lelaki itu kali ini hanya diam, clara yang melihat wisnu tak menolaknya menjadi semakin liar hingga akhirnya terjadilah yang selama ini clara inginkan.

Ruang kerja clara menjadi saksi kebahagiaan clara saat ini, walau bukan di kamar indah yang dia persiapkan tapi kejadian ini adalah hal yang paling clara nanti nanti selama satu tahun lebih hidup bersama lelaki pujaan hatinya.

"Terima kasih sayang, akhirnya kamu benar benar mengakui ku sebagai istrimu". Bisik clara sambil mengecup bibir wisnu yang langsung terlelap karena kelelahan meladeni keliaran 'istrinya'.

"ternyata aku tidak butuh obat obatan untuk memancingnya, akhirnya aku bisa mendapatkan dia sepenuhnya,dan semoga bulan depan aku bisa hamil". Ucap clara sambil menatap pria pujaannya dan mengelus perutnya yang rata.

Keesokan harinya.

" hari ini aku mau ke malioboro saja mam, lalu sore nanti aku pulang ke jakarta". Aida berbicara dengan mama nya di telefon.

" baiklah sayang, kamu hati hati ya disana".

" siap mama sayang, bye mam"

aida langsung mengambil tas di samping kasur dan keluar dari kamarnya, saat sampai di lobby tak sengaja dirinya bertabrakan dengan seorang wanita.

"maaf". Ucap aida

" tidak apa apa, maaf saya tidak melihat kamu". jawab wanita itu.

"oh iya,kenalkan nama saya Clara, kamu?". Senyuman licik terlihat diwajah wanita yang ternyata adalah clara.

" saya aida". Jawab aida sambil menyambut uluran tangan clara.

" kamu sendirian?. Tanya clara lagi

" iya, aku hanya sebentar disini".

" urusan pekerjaan?" tanya clara lagi

" bukan, hanya menyelesaikan suatu urusan". Jawab aida dengan tersenyum tipis.

"Baiklah kalu begitu selamat berlibur di kota ku".ucap clara berusaha ramah kepada wanita yang menjadi saingan dan juga ancaman baginya itu.

aida dan clara lalu berpisah di lobby hotel, aida melanjutkan rencananya berkeliling,sementara clara memerintahkan johan untuk mengawasi aida.

"Pak, sore ini bapak harus berangkat ke surabaya untuk bertemu klien. Saya sudah mengatur tiket dan penginapan untuk bapak dan nyonya clara selama disana". Ucap sekertaris pribadi wisnu.

Wisnu hanya mengangguk dan meminta sekertarisnya keluar dari ruangannya,pikirannya masih teringat dengan kejadian semalam yang sangat disesalinya. Dia tak ingin melakukan sesuatu yang intim dengan wanita yang menjadi 'istrinya' itu sebelum ingatannya benar benar pulih.

Sore harinya di bandara.

Aida yang sudah selesai berkeliling akhirnya tiba di bandara dan menunggu penerbangan yang akan membawanya kembali ke jakarta, sementara itu wisnu dan clara juga berada di bandara yang sama karena akan berangkat ke surabaya.

"Aku ke toilet dulu ya". Ucap wisnu kepada clara. Wanita itu hanya mengangguk sambil kembali menatap layar ponsel di tangannya.

Ketika sedang berjalan menuju toilet tiba tiba mata wisnu melihat sosok wanita berambut coklat itu lagi, tak ingin kembali kehilangan jejak wisnu langsung berjalan cepat ditengah keramaian untuk mendekati gadis yang berada jauh darinya tapi masih dapat dilihatnya.

"tunggu, siapapun kamu". Ucap wisnu sambil setengah berlari.

Aida yang tak menyadari wisnu yang sedang mengejarnya terus berjalan menuju area security chek point 1 dan langsung menuju ke boarding lounge.

"Stop pak, anda harus antri"

" saya hanya sebentar ,tolong saya harus mengejar wanita itu". Jawab wisnu.

" bisa saya lihat tiket bapak?" tanya petugas itu lagi.

" ahh, istri saya yang memegang semuanya".

Dan petugas itu tetap tak mengijinkan wisnu melewati pos pemeriksaan itu, matanya hanya bisa melihat aida dari kejauhan dengan perasaan kesal.