NovelToon NovelToon
Kemuliaan Surgawi

Kemuliaan Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / kelahiran kembali menjadi kuat / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:24.6k
Nilai: 5
Nama Author: yogasurendra

Tiga dominasi kekuatan mencengkram alam semesta. Istana Langit, Aula Kemuliaan dan Kuil Abadi seluruhnya mendominasi segalanya. Bai Feng, seorang murid dari aula kemuliaan mendapatkan teknik legendaris yang diperebutkan tiga kekuasaan. Teknik yang mampu mengantarkan seseorang ke jalan keabadian mutlak menguasai seluruh semesta mencengkeramnya dalam satu genggaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu-satunya Harapan

Pertandingan final akhirnya telah tiba dimana Gu Wang dan Bai Feng pergi ke pulau apung tempat dilangsungkannya pertandingan babak final. Stadion ramai oleh penonton begitupun sorak-sorainya. Ketua Kuil Abadi Dong Qingsheng dan Ketua Aula Kemuliaan Tian Shuo telah hadir menyisakan sang Tuan rumah Kaisar Surgawi yang belum terlihat. Suara gong terdengar beberapa kali memandang pertandingan akan segera di mulai. Bai Feng menoleh kesana kemari menantikan kehadiran Kaisar Surgawi.

"Semuanya, pertandingan akan dilangsungkan hari ini dimana Gu Wang dari Aula Kemuliaan melawan Mu Xiang dari Istana Langit!"ucap wasit.

Keduanya segera turun bertemu satu sama lain. Tatapan dingin Mu Xiang begitu angkuh memandang hina Gu Wang sebelum melangkahkan kakinya memasuki portal medan perang kuno.

"Kau memilih mati dengan cara yang seperti apa?"tanya Mu Xiang tanpa basa-basi.

"Aku mati dengan cara yang terhormat,"jawab Gu Wang tegas.

"Baiklah. Kau akan mati dengan cara yang tak pernah kau bayangkan. Kesalahanmu adalah melawanku dalam kehidupan ini dan oleh karena itu aku menghancurkan raga dan jiwamu,"balas Mu Xiang membuka kedua telapak tangannya meledakkan aura hebat menciptakan domain mengurung Gu Wang di dalamnya.

"Kau terlalu meremehkanku!"ucap Gu Wang mengeluarkan sabit pemenggal raga meledakkan auranya.

"Pemutus Jiwa!"ucapnya mengayunkan sabitnya menciptakan bilah melancarkan berbagai serangan ke berbagai arah.

Boommm..!!!

Boommm..!!!

Boommm...!!

Mu Xiang muncul di balik kehampaan melambaikan tangannya menghempaskan kekuatan spiritual menghancurkan sabit pemenggal raga dalam sekali serang. Gu Wang terkejut hingga tangannya bergetar melihat senjata miliknya hancur.

"Aula Kemuliaan tak lebih dari warnanya yang emas, isinya hanyalah sampah yang berwarna cerah,"balas Mu Xiang mengangkat jari telunjuknya meledakkan aura hebat menekan Gu Wang hingga bersujud. Gelombang energi spiritual menyapu domain menelan keheningan di tengah kesunyian menampakkan kekuatan mutlak dari seorang jenius tak tertandingi.

"Hancurkan!"perintahnya menurunkan tembakan energi spiritual.

Bangg....!!!

Pelindung tercipta mengelilingi Gu Wang melindunginya dari serangan terfokuskan. Dirinya berusaha mengangkat kepalanya berteriak nyaring melawan penindasan mengerahkan seluruh tenaganya. Aura merembes keluar dari dalam tubuhnya membentuk avatar penjaga alam kesejatian roh suci mengangkat kedua tangannya memblokir serangan Mu Xiang.

Wushhhh....!!!

Hembusan angin kencang menyapu segalanya tatkala kedua kekuatan bentrok saling mendominasi.

"Pelindung jiwa suci!"ucap Gu Wang terpental ke belakang ketika berhasil menahan serangan.

Mu Xiang mendengus dingin merentangkan kedua lengannya memanggil roh dari domain miliknya sembari tertawa keras.

"Aku melihat benang tipis ikatan alam lain, seni roh milikmu tak sebaik adik seperguruan ku. Benar-benar memalukan. Namun memiliki secuil pengakuan penjaga alam kesejatian roh suci membuatku kagum. Kau layak mati ditangaku. Hari ini aku akan menunjukkan apa itu seni roh sebenarnya"

"Domain dewa: Penyerbuan roh suci!"

Para jiwa yang mendiami domain dewa segera menyerbu Gu Wang tatkala mendengar perintah. Mereka menyerang secara brutal membuat Gu Wang kewalahan hingga hampir gila menghadapinya. Mu Xiang membuat segel tangan membuat beberapa pedang berjatuhan mengelilingi Gu Wang menciptakan formasi di bawahnya. Cahaya kebiruan saling terhubung satu sama lain membentuk ikatan.

"Domain dewa: Formasi pedang suci penghukum!"

Satu per satu pedang menembakkan energi spiritualnya ke langit memanggil pedang agung yang keluar dari ruang hampa. Para roh mengerumuni Gu Wang menyerap energi jiwanya menyisakan kepalanya yang terdiam ketika melihat ke atas. Pedang raksasa jatuh menunggu waktu membunuh dirinya.

"Hancurkan!"perintah Mu Xiang.

Pedang raksasa menembus Gu Wang hingga menggetarkan domain dewa menyapu segalanya.

Takk..!!

Mu Xiang menjentikkan jarinya menyelimuti pedang dengan api tak kasat mata membakar jiwa Gu Wang hingga tak bersisa.

"Pembakaran jiwa,"gumam Mu Xiang lirih.

Dirinya melambaikan tangannya elegan mendarat kembali di tanah dengan wibawa ke luar dari arena medan perang kuno. Wasit mengumumkan pemenangnya membuat para penonton bersorak bahagia. Dong Qingsheng menoleh melihat sekilas ekspresi dingin Tian Shuo seakan-akan tak melihat muridnya tewas sama seperti dirinya. Mu Xiang kembali ke panggung peserta tersenyum tipis ketika bertemu rekan-rekannya.

"Sesuai dugaan bahwa mereka semua terbantai di bawah dominasi Istana Langit,"ucap Bai Feng.

"Giliran kau bertarung, kita akan melakukan pesta,"balas Xiong Jiangguo.

Kaisar Surgawi turun dari langit duduk di kursi kebesarannya membuat semua orang memandang hormat.

"Pemenangnya belum ditentukan. Seseorang dari Aula Kemuliaan akan bertarung dengan kalian bertiga secara bergiliran,"ucapnya membuat semua orang terkejut. Wasit menjadi kikuk namun menganggukkan kepala mengikuti perintah.

Bai Feng berdiri dari tempat duduknya pergi ke tengah arena membungkuk kan badannya menghadap para pemimpin.

"Bai Feng mewakili Aula Kemuliaan siap untuk bertarung,"ucapnya tegas.

Mu Xiang mengerutkan kening begitu melihat Bai Feng.

"Pergilah bunuh dia secepatnya,"perintahnya kepada Kang Jian.

"Baik!"

Kang Jian turun dan keduanya saling berhadapan. Wasit memberikan perintah untuk bertarung.

"Sepertinya kau murid cadangan. Namun memiliki kesempatan bertarung merupakan keberuntungan mu"ucap Kang Jian.

"Kau benar,"balas Bai Feng.

"Bagus! Aku kagum keberanian mu"ucap Kang Jian.

Keduanya sama-sama masuk ke dalam portal dan muncul di arena medan perang kuno. Kang Jian mengayunkan pedangnya menciptakan bilah angin melesat kemudian ditangkis oleh Bai Feng dengan mudahnya.

"Klan assassin yang terpandang memang benar-benar mengesankan. Aku pernah bertarung dengan klan Bao,"ucap Bai Feng mengipas-ngipas lengannya.

"Heh! Klan Bao hanyalah klan assassin biasa yang memiliki secuil teknik pedang keheningan tak patut disandingkan denganku yang merupakan kelas bangsawan,"balas Kang Jian sombong.

"Hmph! Seorang assassin tak lebih dari serangan diam-diam dan mengejutkan lawannya. Sekalipun kau mempelajari seni pedang keheningan secara mendalam, kau tetaplah memiliki batasan,"ucap Bai Feng.

"Lancang!"

Pedang diayunkan menciptakan bilah angin tajam mengepung Bai Feng dari segala arah. Bai Feng menarik pedang dari ruang hampa menahan keseluruhan bilah angin hanya dengan satu kali tebasan. Ledakan terjadi begitu hebat di udara. Tatapan mata tajam dilayangkannya tatkala menatap Kang Jian.

"Menyala,"ucapnya dingin menyalakan api merah darah bercampur hitam menyelimuti pedang tipisnya.

Bai Feng mengayunkan pedangnya secara menyilang melancarkan serangan bertubi-tubi. Dirinya melompat di udara begitu lincahnya mengayunkan pedang. Bilah pedang menyatu layaknya jaring menerjang Kang Jian memaksanya mundur. Api panas menyelimuti bilah menaikkan suhu udara.

"Sial!"maki Kang Jian menahannya menggunakan pedang membuat segel mengalirkan energi spiritual ke dalam pedang memblokir serangan secara menyeluruh.

"Pedang empat sisi!"ucapnya melancarkan serangan jauh mengepung Bai Feng. Empat pedang melesat secara bersamaan menciptakan ledakan.

Kang Jian muncul di belakang Bai Feng mengayunkan pedangnya ditangkis oleh Bai Feng. Dentingan pedang terdengar begitu jelas begitupun percikan api.

"Bukankah kau selalu menggunakan kelemahan hati orang lain untuk mengalahkannya? Aku bisa melakukan hal yang sama kepadamu,"ucap Bai Feng memegang erat kepalan tangan Kang Jian menatap kedua matanya membuat sang empu terkejut.

"Dimana aku!"ucap Kang Jian panik tatkala merasakan ancaman di hatinya membuat detak jantungnya berdegup kencang.

"Kau berada di lautan kesadaranku. Jiwamu berada dalam genggamanku,"ucap Xiong Jiangguo muncul menyerupai Bai Feng. Tatapan matanya begitu tajam dan dipenuhi aura kematian.

"Beraninya kau mengurungku!"balas Kang Jian mengayunkan pedangnya beberapa kali mencoba keluar namun usahanya sia-sia. Tawa menggema begitu mengerikan tatkala Xiong Jiangguo menyalakan api di telapak tangannya.

"Klan bangsawan assassin Kang yang berwibawa dan tak pernah kalah dalam hal membunuh ternyata terjebak juga. Bagaimana reaksi orang-orang jika mengetahuinya? "ucap Xiong Jiangguo melambaikan tangannya memaksa Kang Jian berlutut menggunakan kaki kanannya.

Xiong Jiangguo berjalan semakin dekat membuat Kang Jian ketakutan hingga nafasnya tercekat.

"Terkenal mendalami seni pedang keheningan hingga mencapai titik tertinggi mendominasi dibalik cahaya terang. Sungguh lucu jika dibayangkan keluarga bangsawan yang begitu ditakuti tertunduk di hadapanku seperti anjing yang meminta pengampunan"

"Beraninya kau menghinaku!!!"Teriak Kang Jian meronta-ronta bak orang gila menatap nyalang Xiong Jiangguo.

"Lancang! Beraninya kau berteriak di hadapanku!"ucap Xiong Jiangguo membuat Kang Jian bersujud di bawah kakinya.

"Aku tak memiliki hati layaknya makhluk lainnya karena aku bukan manusia,"ucapnya mencengkeram erat kepala Kang Jian menariknya secara perlahan melepaskan jiwa dari raganya mengurungnya di dalam sangkar.

"Kau akan menjadi budakku mulai saat ini,"gumamnya tertawa lepas.

Xiong Jiangguo menoleh melihat ke langit di mana sepasang mata indah memperhatikannya. Bai Feng tersenyum pahit tatkala melihat eksekusi kejam Xiong Jiangguo. Dirinya kembali membuka kedua matanya melepas cengkeraman tangan Kang Jian yang kemudian ambruk ke tanah. Dirinya menatap dingin keluar dari dalam portal kembali ke stadion disambut oleh sorakan penonton.

Dong Qingsheng dan Kaisar Surgawi mengerumuni kening melihat Tian Shuo yang diam tanpa ekspresi.

"Dia merencanakan segalanya di bawah penglihatan mata langit. Apakah mata langit yang tertutup terjadi karenanya?"batin Kaisar Surgawi kesal.

Mu Xiang mengepalkan tangannya erat tatkala melihat kemenangan Bai Feng yang berhasil mengalahkan Kang Jian.

"Pemenang dari pertandingan adalah Bai Feng dari Aula Kemuliaan!"ucap wasit lantang.

1
Glastor Roy
up
Glastor Roy
up dong tor
Glastor Roy
up
Sofandsyah
gak ada cincin ruang yaa...?
u/ menyimpan baju celana, kitab2 juga hartanya kalo punya.....🤭🤭🤭
Aris Robaka
bahasanya campur aduk tor?
bahasa modernmu di kondisikan.ini novel tentang kultivator
y@y@
🌟👍🏿👍🏻👍🏿🌟
y@y@
👍🏼⭐👍🏿⭐👍🏼
Jiyufano
laaaanjoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooot
Yahya darendra
Lumayan
STAR MOON: apanya
total 1 replies
Yahya darendra
Buruk
y@y@
🌟👍🏻👍👍🏻🌟
Sak. Lim
idioooooot songong
Sak. Lim
idioooooot lo akan menyesal nantinya
Swallowsky
alurnya lompat"
y@y@
👍🏿👍🏾👍🏿👍🏾👍🏿
Razali Azli
loh? kenapa sampai kehilangan nyawa? apakah mc memang berniat menghabiskan nyawa mereka? semakin rumit jadinya
Made Arsana
up
Jiyufano
laaaanjoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooot
Aris Robaka
kata yg empunya mu bisakah di ganti tor?
dan apakah tngn mcnya ada kesadaran sendiri sehingga di perintahkan tebas.bknnya jurus mals tebas kek apa cba
Made Arsana
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!