NovelToon NovelToon
Nafkah Lima Belas Ribu

Nafkah Lima Belas Ribu

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Selingkuh
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama nayfa

"Mas,minta uang boleh gak tiga ratus ribu,untuk beli kebutuhan dapur dan sabun sudah pada habis! " ucap ku lembut

" Uang aja kamu nih,gak mikir apa yang cari susah,kamu kan tau sekarang nih sulit cari uang taunya minta aja, mana banyak lagi." omel mas Riyan sambil membanting gelas di hadapannya.

" Tapi ini tanggung jawab mu mas,mama juga jarang minta minta uang segitu kalo gak bener-bener habis semua mas." jelasku, agar mas Riyan berfikir kebutuhan habis semua.

Ranita putri dulu adalah seorang janda mempunyai anak satu laki-laki bernama Anwar, ranita putri mengenal Riyan ketika ranita merantau kekota dan menikah.niat hati merubah nasip namun naasnya kehidupannya sangat jauh ketika dirinya masih sendiri apakah ranita mampu melewati semua dan meraih kebahagiannya kelak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak pulang malam ini

Waktu pun berputar dengan cepat tak terasa waktu sudah sore hari,entah berapa lama ranita tidur entah karena kecapean atau memang bawaan kehamilan.

Aku bangun dari tidurku dan ku lirik jam di telpon genggam ku, betapa terkejutnya ada beberapa panggilan dari mas Riyan yang ku lihat jamnya menunjukan jam 2 siang,

Kuletakan lagi teleponku ke naska dan aku bangkit berjalan menuju kamar mandi,setelah selesai mandi baru aku coba menghubungi mas Riyan namun telpon ku tak di angkat.

Karena tak ingin pusing, ku bangunkan Anwar dan ku urus Anwar hingga bersih dan rapi, lalu ku ajak makan dan bersiap ke masjid.

Tak butuh lama kami menyelesaikan makan, dan ku beresin semua bekas kami berdua dan membuangnya ke bag sampah rencana langsung ku bawa sekalian ku buang saat aku mengantar Anwar, agar rumah tidak ada lalat yang bersinggah di dalam rumah karena sampah.

" Ayo, kak ini sudah sore, nanti mama baliknya keburu magrib di jalan." pintaku ke anakku karena waktu sudah sangat sore pukul 17:00

Kulihat Anwar berlari keluar menghampiriku dengan tas yang sudah di bahunya.

Kami pun pergi selama perjalanan kami seperti biasa, Anwar akan bercerita tentang kegiatanya dan keinginan nya yang selalu ingin bermain dengan Deni anak mba Dina.

Tak butuh lama aku berjalan menuju masjid hanya 10 menit dari rumah,setelah ku antar Anwar mengaji aku pun langsung menuju rumah, ku lihat telpon ku berbunyi di balik daster ku,ku lihat ternyata nama mas Riyan yang menelpon ku.

" Assalamualaikum mas." jawabku saat ku angkat.

" Kamu kemana aja sih,di telpon dari tadi juga gak di angkat-angkat?" suara mas Riyan mengomeliku.

" Mama tadi tidur mas, ya gak dengar kamu telpon." jelasku sambil kulangkah kan kaki menuju rumah.

" Tidur, enak banget kamu nit,kamu gak ada bantuin ibu kah tadi?" tanyanya.

" Gak mas, kan mama udah bilang mas mama gak bisa, toh kan di rumah ibu ada mba Yanti sama Reni kan, kenapa hari mama sih mas, mama lagi hamil loh." ucapku memelas panjang lebar.

" Alasan kamu aja itu, dulu ibuku waktu hamil mengerjakan semua gak manja kaya kamu." kata mas Riyan meremehkan.

" Terserah mas lah, percuma mama jelaskan, toh tetap mamakan yang akan di salahkan." ucapku kesal langsung ku matikan sepihak tanpa ku perdulikan mas Riyan di sebrang sana.

*********

" Haduh, kenapa ranita gak bisa nurut aja gitu,pusing kepalaku hampir setiap mendengar ibu yang mengomel terus, aku terus gimana biar ranita nurut dan ibu gak mengomel terus, padahal aku sudah mengikuti semua ke mauan ibu agar tak memanjakan ranita." lamun Riyan yang memikirkan cara agar ibunya dan istrinya akur dan nurut seperti kemauan ibu.

Saat sedang asik dengan pikirannya yang kusut Riyan terkejut karena tepukan di bahu kirinya.

" Kamu kenapa Yan?" tanya Jajang penasaran karena sedari tadi teman-temannya memanggil tak ada yang dia dengar hingga Jajang mendekat.

" Gak apa bang." jawab singkat Riyan ke Jajang dan Riyan langsung berdiri menjauh dari Jajang menuju segerombolan beberapa lelaki yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

" Mikirin ibu atau kedua saudari mu yan? kusut amat itu muka kaya baju yang gak kering." tanya Ari yang emang sudah beberapa hari ini memperhatikan Riyan, dan suara tiba-tiba dari Ari membuat Riyan terlonjak kaget sambil mengelus dadanya.

" Setan memeng kamu ri, ngagetin aja kaya jalangkung, perasaan tadi kamu gak ada di sini." omel Riyan tak lupa memukul lengan Ari karena kesal, padahal suara Ari gak keras-keras amat, Riyan ya aja yang terlalu fokus sama masalah ibunya yang gak pernah berhenti sehari aja.

" Lah lagian kamu ngapain melamun kalo kejatuhan tabung oksigen itu gimana kamu ini melamun aja." jelas Ari sambil mengomeli Riyan, yang memang melamun di belakang Fuso yang bag nya belum di tutup.

" Aku pusing RI, ibuku ngomel terus soal ranita, ranitanya susah ku atur maksudku itu nurut aja gitu ibu ngomong apa, gak usah membantah, ini bantah Mulu mu." curhat Riyan panjang lebar ke Ari,ari hanya menggelengkan kepala aja gak ada niat untuk memberi saran atau jawaban, soalnya Rian ini keras kepala dan terlalu nuntut.

"Aku kesana dulu Yan." ucap Ari menepuk bahu Riyan dan berlalu pergi.

Sore pun sampai saat sampai rumah ternyata sudah ada mas Riyan di depan pintu,ternyata mas Rian baru aja pulang kerja.

" Assalamualaikum mas, maaf mama tadi antar anwar dulu mengaji." kataku ketika aku sudah di hadapan mas Riyan dan langsung menuju pintu untuk membukanya.

Tanpa mengucapkan sekata Riyan langsung masuk kedalam rumah tujuan utamanya dapur.

" Nit, kamu gak masak lagi?" tanyanya saat sudah masuk dapur dan melihat meja makan.

" Lah, mas kan sudah tau tempo hari kan mama sudah bilang kebutuhan habis,tapi mas gak menghiraukan ku." jelasku ke mas Riyan dan aku langsung mendidikan tubuhku ke kursi meja makan dan berhadapan dengan mas Riyan yang berdiri.

" Hemmm, ya sudah lah nanti biar aku makan di rumah ibu aja lagi." kata mas Riyan dan berlalu pergi masuk kamar dan ku lihat lagi keluar membawa handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Selesai sholat Maghrib aku biasa langsung jalan keluar menjemput Anwar.

Karena suami tidak ada,mas Riyan pergi kerumah orang tuanya dan aku pun sengaja tak mau ikut.

Aku dan Anwar memilih makan nasi goreng setelah selesai kami berdua lanjut pulang, karena takut mas Riyan sudah pulang dan takut nanti semakin marah jika aku dan Anwar tak ada di rumah.

Ternyata setelah sampai rumah, mas Riyan pun belum pulang hingga entah pulang jam berapa, aku dan Anwar memilih merebahkan badan kami sambil bercerita.

Sebenarnya malam ini rencanaku ingin bicara sama mas Riyan mau minta izin pulang kampung namun hingga jam menunjukan pukul 11 malam pun mas Riyan tak ada tanda-tanda ingin pulang.

Dan terpaksa aku pun langsung tidur karena sudah larut malam, entah besok jika bertemu mas Riyan baru ku sampaikan niat ku ingin pulang kampung.dan berharap mas Riyan mengizinkanku, karena aku juga sudah lama tak pulang berziarah kerumah ibu dan bapak.

1
anastasia awi
Ranita syg ew
Lilijani Martini
ya ,emg hrs berani ambil langkah , sebelum lebih menyesal, krn makin lama
Kutipan Halu
hai kak mampir y kak ke cerita terbaru aku AIR MATA PERNIKAHAN !!!.
jangan lupa saling dukunggg
Mama nayfa: terimakasih sudah mampir, nanti saya mampir ya kak😊
total 1 replies
Anonymous
ok
Anonymous
keren
Anonymous
kenapa
Erha Print
Luar biasa
Mely Susilawati
Dia pikir makan itu murah!
Parmi Suji
Luar biasa
syamsul anam
jgn" bu ratmi ada kelainan..pikiran nyimpang jauh bnget..gk cpek apa..
Fajar Ayu Kurniawati
.
Misaza Sumiati
bodoh ranita
Syafrita Sembiring
untung kamu bukan lakik ku yan,klau benar ia udah ku kubur kau hidup2..greget aku dg mu dan keluarga toksis mu itu
Ficky Amalia
emosi bgt aq bacanya.. 😂😂🤭
eva Sekayu123
emosi si liat ri ranita karakter nya
Yuli Nar
tingggalin aja si Rian kampret itu.
Anonymous
8
Dewi Anjasmaraa
ceritanya muter2 belum lagi typonya yg agak amburadul bikin agak bingung bacanya
Dewi Anjasmaraa
jangan lupa bawa surat2 penting biar gampang klo mau ceraikan si suami zolim
Dewi Anjasmaraa
400 juta waaawww... bisa2 pingsan klo suami ipar mertua tau ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!