NovelToon NovelToon
Nikah Muda

Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dinda Sakhi

Alvarez Narendra Erlangga.....

Nayla Kinanti Aurora....

Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.

Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.

Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Angkat Telfon

" Kok bisa Dek, perasaan pas Kakak tinggal masih baik - baik aja deh! " ungkap Al.

" Ya bisalah Kak, namanya juga penyakit, emang harus permisi dulu sebelum masuk. Udahlah pokok nya Kakak cepetan pulang, kasihan Kak Nayla di tinggal! "

Al menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal karena bingung. " Ya udah Kakak pulang sekarang, kamu jagain Kak Nayla sebelum Kakak sampai! " Al langsung mematikan sambungan telfon nya.

Sekarang Ia harus mencari alasan yang bisa di terima oleh wanita itu dan yang pastinya tidak akan membuat nya curiga.

Al menghubungi nya dan tak membutuhkan waktu lama, suara seorang wanita terdengar dari seberang telfon.

" Halo Sayang! " terdengar begitu antusias.

" Kamu udah dimana? "

" Halo, maaf banget ya tapi kayanya aku gak bisa ke apartemen deh soalnya tiba - tiba aku dapet telfon dari pembantu kalo adek aku pingsan, dan orang tua aku masih ada urusan pekerjaan dan gak bisa pulang! " Al berharap semoga yang di sebrang telfon bisa percaya.

" Kamu gak bohong kan? " tanya nya memastikan.

" Gak lah, mana mungkin aku bohong sama kamu!"

" Oke kalo gitu, tapi besok kamu harus nginep mau tidak mau. Atau aku akan dateng ke rumah kamu dan memperkenalkan diri sebagai calon istri kamu! " ancam nya lagi yang membuat Al sangat jengah.

" Iya terserah kamu aja! bilang juga sama Vino kalo aku gak bisa dateng malam ini, aku gak mau dia tungguin aku. "

" Jangan khawatirkan Vino, dia sedikit tidak enak badan tadi tapi sekarang sudah agak mendingan, dari tadi juga dia manggil - manggil nama kamu. "

" Tapi Vino gak papa kan? apa perlu aku panggil dokter kesana? " tanya Al mulai khawatir.

" Gak usah, sekarang dia lagi tidur setelah aku beri obat! "

" Syukur deh, kalo ada apa - apa hubungin aku! " titah Al yang masih menghawatirkan Vino.

" Ya udah, besok aku tunggu kamu di apartemen, kalo besok kamu gak dateng juga, tau sendiri akibatnya! " dia lebih dulu mematikan panggilan telfon nya.

" Yang di apartemen sakit, yang di rumah juga sakit, kaya sekarang lagi musim sakit aja, heran Gue! " gumam nya.

Al juga segera memakai helm nya kembali dan bergegas kembali ke rumah untuk melihat kondisi Nayla.

Hanya butuh waktu 10 menit karena Al melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi, Ia segera memarkirkan motornya di garasi dan masuk ke rumah.

Tapi baru saja dia sampai di depan pintu, dirinya sudah di hadang oleh seorang gadis mungil yang menyilangkan kedua tangan di dada. Matanya seperti menginterogasi.

Siapa lagi jika bukan Rara?

" Kakak habis dari mana?"

" Kebiasaan banget pulang kagak di rem waktunya kalo gak ada Papi sama Bunda?"

" Itu mukanya kenapa bonyok semua lagi. Kakak habis berantem iya, mau jadi sok jagoan, sok pahlawan, biar apa? biar di kagumi banyak orang?CK, muka udah jelek tambah di jelekin pula. " ejek Rara.

Rupanya Rara masih belum mau melepaskan Al dari interogasi nya. Al seperti tahanan yang sedang menunggu penghakiman. Masalah nya yang menjadi hakim adalah adek bocil nya.

" Istri lagi sakit malah di tinggal ngeloyor ke luar, dimana tanggung jawab Kakak sebagai suami?"

" Mau aku laporin sama Papi dan Bunda? biar sekalian nama Kakak di coret dari ahli waris dan aku yang menjadi satu - satunya.. Hahahaha, mau kek gitu! "

Al hanya diam mematung kala sang Adek benar - benar mem brondong nya dengan semua pertanyaan yang membuat Al sakit kepala.

" Kenapa diem?"

" Gak bisa jawab, iya? "

" Iyalah gak bisa jawab orang Kakak emang salah.. Kakak inget ya____"

" Sstttt! " Al yang sudah kesal di buat pusing oleh adek nya sendiri hingga membekap mulut nya.

" Bisa diem gak, kalo kamu terus ngoceh kaya sekarang gimana Kakak bisa lihat keadaan Kak Nayla! " ujar Al membuat Rara sedikit terdiam dan mengekori Al menuju kamar nya.

Setibanya di dalam kamar, Al melihat Nayla yang sudah terbungkus selimut dan Ia memegang dahi Nayla dengan telapak tangan nya , memang panas nya luar biasa. Padahal sebelum Al pergi Nayla masih baik - baik saja.

" Ra, kamu tolong ambilin air di baskom dong sama kain biar Kakak bisa ngompres Kak Nayla! " titah Al tanpa melihat Rara.

" Gak mau! " jawab nya singkat dan jelas.

" Kok Gak mau? "

" Ya gak mau! "

" Ra, Kak Nayla sakit loh, masa di mintai gitu aja gak mau. "

" Itu kan tugas Kakak, tanggung jawab Kakak, kalo Kakak peduli gak mungkin Istri di tinggal buat nemuin selingkuhan nya! " sontak Al terkejut setelah mendengar ucapan Rara.

" M-maksud nya s-selingkuh? " Al tampak gelagapan. Apakah Rara mengetahui sesuatu?

" Kenapa gugup kek gitu? Rara kan cuma bercanda, berarti benerkan Kak Al punya wanita lain di luar sana? "

" Siapa?" Rara tampak berpikir.

" Apa Kak Stefani... Atau wanita lain? "

" Rara bilangin Papi sama Bunda ya, biar sekalian Kak Al di rantai, mau? "

" Kakak jahat banget sama Kak Nayla.. Hiks hiks hiks! " Rara membuat kepala Al semakin pusing dengan cerocosan nya. Hingga Al membawanya keluar kamar.

" Siapa sih yang selingkuh? " ucapnya saat sudah di luar kamar.

" Udah kamu diem, biar Kakak yang ambil kompres. Dasar adek gak bersahabat! " seru Al dan bergegas menuju dapur.

" Huu, Kak Al, awas aja kalo sampai ada bau - bau pelakor, aku akan jadikan Kak Al sebagai hidangan penutup.. Hahahaha.. Uhuk uhuk, Aiiiss , kebanyakan makan Es Krim nih jadinya kek gini batuk - batuk terus! " Rara bergegas ke kamarnya dengan kaki yang di hentak - hentakan.

*

*

Al masih senantiasa menemani Nayla, bahkan Ia rela menahan rasa ngantuk nya demi menjaga Nayla tetap dalam suhu normal, Ia mengompres dan berharap bisa menurunkan panas di tubuh nya.

Sampai Ia sendiri tidak sadar kalo dirinya mulai menutup mata tepat di samping Nayla dengan posisi tangan Al memeluk tubuh Nayla.

Sekarang jam 03.30 , Nayla mengerjapkan matanya dan memiringkan tubuh nya ke arah samping dan Ia terkejut saat melihat wajah Al yang berjarak begitu dekat dengan nya, bahkan nafas Al bisa terasa di kulit Nayla, hembusan dan aroma tubuh Al menyeruak masuk ke dalam indra penciuman Nayla. Sungguh wangi dan harum.

Nayla tidak mendorong Al menjauh tapi dia membelai rambut Al dan menyingkirkan poni yang menutupi matanya, Ia elus wajah itu dengan lembut agar Al tidak terbangun. Namun jika Ia memperhatikan lagi, ada yang tidak beres dengan wajah Al. Sepertinya Ia habis berkelahi, tapi itu tidak mengurangi radar ketampanan nya, wajahnya sangat lugu saat sedang tidur.

" Di lihat dari dekat, Al kaya anak anjing yah, lucu dan menggemaskan. Polos banget kaya baby! " batin Nayla tersenyum.

Dia merasa nyaman dan membalas pelukan Al hingga tidak ada jarak yang tersisa di antara mereka. Nayla pun kembali tertidur karena Ia merasa nyaman dengan kondisinya saat ini, sangat jarang Al begitu dekat dengan nya jadi Nayla tidak ingin menyia - nyiakan nya.

Sampai sebuah telfon mengganggu tidur Al dan dia mengambil ponsel yang ada di atas nakas tanpa membuka mata dan hanya meraba - raba saja.

" Halo! " suara Al dengan serak khas bangun tidur. Tapi matanya masih terpejam dan enggan untuk terbuka.

" Halo? " Panggilnya sekali lagi karena di seberang telfon tidak bersuara.

" Wait, Lo siapa? Nayla Gue mana? " suara dari seberang sana sangat terkejut.

" Gue Al.. Lagi bobo nih di samping Gue! " jawab nya yang sepertinya tidak sadar karena masih setengah tidur.

" WHAT! Al. Al. Al. Alvarez Narendra Erlangga? "

" Yes.. "

" Naylaaaa... AAAAAAAAL , Lo apain my Princess? kenapa bisa ada sama Lo jam segini!"

Al langsung terperanjat dan berjongkok di atas tempat tidur dengan mata yang terbelalak sempurna saat Ia mendengar teriakan itu, sampai Ia sadar bahwa ponsel yang Ia pegang adalah milik Nayla dan dia baru saja mengangkat telfon dari seseorang.

Al memberanikan diri untuk mengambil ponsel yang sempat Ia lempar tadi dan nama yang tertera adalah.. ' Arena'

" Mampus Gue! "

1
Ida Zubedd
apaan sihh si Al , jangan lemah donkk di depan citra , jngan mau di injek injek
Ida Zubedd
semangaaat thorr , pertahanin susunan katanyaa , biar gak cepat bosan kalau baca .
[HIAT]
kak pliss up ny jgn lama" ak nungguin 😭😇
US
andai waktu bisa diputar ulang....
Pyscho
Aduh, thor, aku tak sabar menanti kelanjutan ceritanya!
gakki
Duh, bikin merinding!
amoakakashisensei
Membaca cerita ini bikin aku kangen banget sama masa kecilku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!