KEMBALINYA SANG DEWA KULTIVASI

Bai Changyi hanya dapat diam dan menerima semua ocehan dari kakaknya itu, ya ia tak bisa membalas satu kata pun yang di keluarkan oleh sang kakak karena ketika ia hendak membuka mulut dengan cepat Bai Shilin akan menutup mulut Bai Changyi dengan kemampuan bicaranya yang benar-benar mengerikan! Bai Shilin baru diam ketika mereka berdua sudah tiba di klan Bai.

"Wah! Sudah sampai saja, benar-benar tidak terasa ya?" ujar Bai Shilin sembari merenggangkan tubuhnya dan menatap ke arah Bai Changyi.

"Apa-apaan kau ini? Bagaimana bisa kau mengatakan hal yang seperti itu sambil menatap ke arahku hah?!" balas Bai Changyi sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam klan Bai tanpa menoleh ke belakang sedikit pun, melihat sikap dingin adiknya itu Bai Shilin tidak punya pilihan lain selain memaklumi sikap adiknya itu. Setelah itu ia pun ikut masuk ke dalam klan sembari mengingat kejadian tadi saat di pasar.

"Padahal sikapnya dingin seperti ini, tapi bagaimana bagaimana bisa dia melakukan hal yang memalukan seperti tadi ya? Aku benar-benar tidak habis pikir!" ucap Bai Shilin terheran-heran, ya siapapun juga pasti akan heran dan merasa aneh dengan perubahan sikap Bai Changyi, entah bagaimana bisa Bai Changyi mempunyai 2 kepribadian yang seperti itu.

Di saat mereka berdua menginjakkan kaki ke dalam klan Bai tiba-tiba saja mereka sudah di buat terkejut karena keadaan klan yang kacau balau, mereka kemudian memanggil salah satu dari anggota klan Bai yang nampak sedang sibuk.

"Maaf, sebenarnya di sini ada apa? Kenapa kacau sekali?" tanya Bai Shilin kepada salah satu pekerja di sana.

"Ah.. Begini Tuan Muda, Nona Bai Rong dari klan cabang datang dan membuat onar" balasnya dengan wajah yang tampak panik dan terburu-buru pergi, setelah mendapatkan jawaban akhirnya Bai Shilin melepaskan pria itu dan membiarkannya melanjutkan pekerjaannya.

"Bai Rong?" gumam Bai Changyi bingung, ya namanya juga orang yang tidak menauh apapun tentang klan Bai tentu saja akan merasa bingung.

"Kau pasti kebingungan karena ingatanmu yang hilang itu, aku akan menjelaskannya untukmu. Bai Rong adalah anggota dari klan cabang 1 dia terkenal karena selalu membuat onar di klan utama dan itu pun sejak ia berusia 5 tahun. " ujar Bai Shilin sembari melangkahkan kakinya untuk terus masuk ke dalam dan mencoba mencari tahu keberadaan Bai Rong. Tak lupa Bai Changyi mengikutinya dari belakang.

"Eoh! Kalau seperti itu kenapa kau tidak mengambil tindakan tegas saja?" balas Bai Changyi dengan raut wajah yang bingung dan heran, ya semuanya pasti akan selesai jika klan utama mengambil tindakan tegas dalam hal ini. Namun, nyatanya mereka tidak melakukan hal ini karena mereka tidak mau terjadi pertumpahan darah antar sesama saudara di klan Bai ini.

"Kalau bisa dan diperbolehkan ya aku pasti sudah menghajar si jal*ng itu habis-habisan tapi ya... Mau bagaimana lagi? Ini kan sudah peraturan dari kepala klan" sambung Bai Shilin sembari menggidikkan bahu, ya apa yang bisa mereka lakukan jika kepala klan melarang? Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka mengetahui sumber masalah.

"AAAAAA!!!!!!!!!! AKU INGIN BERTEMU KAK BAI CHANGYI!!!!! AKU INGIN BERTEMU!!! HUAAAA" teriak Bai Rong sekuat tenaga sambil terduduk di lantai dan menendang-nendang lantai seperti anak kecil, seketika semua orang yang ada di sana menjadi terganggu dengan keberadaan Bai Rong, seorang gadis cantik yang selalu mengikuti Bai Changyi kemanapun Bai Changyi pergi.

Ya, bisa di bilang bahwa Bai Rong tergila-gila dan terobsesi kepada Bai Changyi entah karena hal apa tapi dapat di pastikan bahwa obsesi ini benar-benar sudah keterlaluan! Ia dan Bai Changyi hanya berbeda beberapa 3 bulan saja.

"Hei, Bai Rong apa yang kau lakukan di sini? Apakah kau ingin membuat Bai Changyi terluka lagi hah?" ujar Bai Shilin dengan menaikkan nada bicaranya dan mencengkram pergelangan tangan Bai Rong kuat sehingga pergelangan tangan Bai Rong menjadi kemeraan, merasakan pergelangan tangannya yang sakit ia pun menepis tangan Bai Shilin dan mundur beberapa langkah sembari memegang pergelangan tangannya.

"Ssh! Bai Shilin apakah kau sudah gila?" ucap Bai Rong sembari menatap sinis ke arah Bai Shilin, ia benar-benar marah karena Bai Shilin telah menyentuhnya tanpa izin!

"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu Bai Rong, apakah kau sudah gila?!" balas Bai Shilin dengan menatap sinis, tak kalah sinis dari tatapan Bai Rong ya siapapun pasti akan melakukan hal yang sama. Ya, mau dilihat dari sudut pandang manapun perilaku atau tindakan yang di lakukan oleh Bai Rong sama sekali tidak dapat di benarkan!

Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya Bai Heng, sang kepala cabang datang ke tempat itu dan menanyakan apa keperluan Bai Rong sampai-sampai ia melakukan keributan seperti ini.

"Hah.... Paman sudah gila ya? Tentu saja karena aku ingin bertemu dengan Bai Changyi" balas Bai Rong dengan tersenyum sinis dan tangan yang terlipat di dada. Benar-benar tidak mempunyai sopan santun sedikitpun!

"Bai Rong kau benar-benar sudah keterlaluan ya?" ujar Bai Changyi yang nampaknya sudah tidak kuat dengan tingkah laku Bai Rong yang semena-mena.

"Eh? Kak Changyi? Sejak kapan kakak ada di sana? Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?" tanya Bai Rong dengan raut wajah yang sangat terkejut, ia sebelumnya tidak mengetahui bahwa Bai Changyi ada di situ sejak tadi. Melihat situasi yang bisa di bilang menguntungkan bagi Bai Shilin akhirnya Bai Shilin pun kembali melakukan provokasi kepada Bai Rong.

"Hah... Lucu sekali! Padahal adikku ini ada di sini sejak perdebatan kita di mulai loh~" sambung Bai Shilin sambil tersenyum sinis dan menatap remeh Bai Rong, merasa di rendahkan Bai Rong menjadi sangat marah dan dengan cepat ia mengacungkan pedangnya ke leher Bai Shilin.

"Dasar Brengs*k! Mati saja dirimu sana, bagaimana bisa kau mengatakan hal itu kepada seorang gadis yang lugu?" sambung Bai Rong yang saat ini mengarahkan pedangnya ke arah leher Bai Shilin, bukannya panik Bai Shilin justru tersenyum smirk dan kembali melakukan provokasi kepada Bai Rong.

"Ya ampun~ Gadis lugu? Hahahahha! Aku akan percaya jika orang yang kau maksud adalah anak perempuan berusia 5 tahun" balas Bai Shilin sambil tertawa terbahak-bahak dan menunjuk wajah Bai Rong dengan jari telunjuknya. Bai Rong menjadi semakin marah karena provokasi Bai Shilin dan tanpa ia sadari dirinya menggores leher Bai Shilin hingga mengeluarkan darah segar.

Melihat kakaknya yang di lukai oleh Bai Rong, Bai Changyi dengan cepat menendang pedang yang di pegang oleh Bai Rong hingga pedang tersebut terlempar jauh.