warning!!
terdapat umpatan dan **** ***** bijaklah dalam berkomentar
karya ini merupakan karya asli author!
jika ada kesamaan tempat, nama dan waktu itu bukan kesengajaan!!
Aurora steffani Leandra, seorang gadis yang terpaksa menerima takdir jika dirinya telah dijual oleh sang ibu tiri demi uang, dirinya dilelang pada sebuah perkumpulan mafia dan bos besar. hingga akhirnya seorang mafia kejam bernama Liam Emiliki Kyler membelinya. bagaimana nasib Aurora??
silahkan membaca kelanjutanya berikut..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyku_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Wajah layla tak kalah pucat ia benar benar kawatir Jika terjadi apa apa pada nona mudanya
Dua bodyguard itu melangkah keluar kamar dan berjaga didepan pintu soni dan marco saling lirik kasus seperti ini sudah biasa terjadi dalam kalangan keluarga mafia.
****************
"Turun, cepat periksa makanan yang tadi nona aurora makan, karena gejala yang terlihat seperti nya Ada kandungan,
Zat organofosfat"
"Baiklah"
Dengan langkah cepat memasuki live ia merogoh saku celananya dan mengambil sarung tangan karet yang selalu ia bawa untuk berjaga-jaga.
Marco keluar pintu lift menuju lantai bawah Mansion, dan berjalan memasuki ruang makan, terlihat semua makanan tadi sudah dibereskan, nampak aneh karena semua makanan itu masih sisa banyak.
"Semua ke sini!!!" teriak Marco pada semua maid yang ada di sana
Dengan takut-takut semua melangkah mendekat pada Marco dengan kepala menunduk
"Nona Aurora memakan sesuatu yang seharusnya tak ia makan, dan itu adalah makanan salah satu makanan yang kalian siapkan"
"Di mana semua makanan itu"
"Sudah saya bereskan tuan"
Marco melangkah mendekat "kau kemanakan, Bukankah makanan itu masih sangat banyak, lalu di mana kau meletakkan semua makanan itu"
"Itu Tuan, sudah saya buang di tempat sampah dan Kebetulan sampah sampah itu sudah diambil" jawabnya dengan wajah yang masih tertunduk
"Baiklah aku tak akan bertele-tele, SIAPA YANH MEMASUKAN zat organofosfat dalam makanan yang nona Aurora makan" teriaknya nyaring yang membuat semua maid ketakutan
"Cepat katakan atau aku Habisi kalian semua!!"
"Tuan jangan habisi kami, kami benar-benar tak tahu kami tak akan berani melakukan itu"
"Oke baiklah, jika aku sudah tahu siapa Di Antara Kalian yang melakukannya sudah Aku pastikan kalian akan mati"
Marco melangkah menuju lift yang kini tertutup ia masuk dan menuju lantai dua di mana ruang CCTV berada, ia harus menemukan dalang atas terjadinya keracunan pada majikannya. Bahkan tanpa diperiksa pun Marco sudah tahu apa penyebabnya.
"Putar Rekaman satu jam yang lalu" pinta Marko pada seorang laki-laki yang duduk di depan layar CCTV
"Baik"
Namun saat memutar satu jam sebelumnya terlihat rekaman itu Tak Bergerak seperti disengaja diberhentika sementara waktu sekitar hanya lima menit saja
"Sial!!!"
"Rekamannya seperti sengaja dihentikan!"
"Perbaiki atau Lakukan sesuatu apapun agar rekaman itu bisa memberikan informasi"
"Baik Tuan Saya akan lakukan"
"Lakukan dengan cepat!!"
Marco keluar dari ruangan CCTV dan kembali memasuki kamar menuju kamar lantai atas hatinya ikut kesal karena semuanya sudah direncanakan oleh seseorang.
"Bagaimana?" tanya Sony saat melihat kedatangan Marco
"semua bukti sudah tak ada sepertinya pelaku cukup handal tapi aku sedang meminta mendapatkan informasi dari rekaman CCTV yang sudah dimanipulasi"
Sony mengangguk dan tak berapa lama terlihat dokter Jimmy datang dengan membawa sebuah tas besar
Marco membuka Pintu dan mempersilahkan dokter Jimmy masuk
Di dalam dokter Jimmy mendekat dan meletakkan tasnya di atas meja Laila yang tahu juga ikut mendekat
"Dokter..... Tolong, Nona Aurora"
"Baiklah tunggu saya periksa dulu"
Dokter Jimmy mengeluarkan beberapa alat untuk melakukan pemeriksaan, ia dengan teliti memeriksa Aurora namun kening nya terlihat berkerut melihat dokter seperti itu Layla semakin ketakutan
"Dokter... Bagaimana keadaan nona?"
"Kita harus membawanya ke rumah sakit, segera sepertinya nona ini terlalu banyak menelan organofosfat, tekanan darahnya rendah dan denyut jantungnya juga melemah"
Laila menutup mulutnya dengan mata yang membulat "ya tuhann..... nonaa"
"Saya akan menghubungi pihak rumah sakit untuk mendatangkan ambulans"
"Tidak usah dokter" cegah layla "biar kami yang akan membawa Nona Aurora ke rumah sakit sekarang juga"
"Baiklah cepat, nona denyut jantungnya terlalu lemah"
Laila mengangguk dan berlari cepat menuju pintu
"Cepat gendong Nona aurora dan siapkan mobil kita akan membawa Nona Aurora ke rumah sakit ayo cepat sony Marco teriak layla panik.
"Baik" jawab mereka persamaan
Sony berjalan cepat masuk ke dalam kamar sedangkan Marco ber berlari ke lantai bawah untuk menyiapkan mobil yang akan dipakai
Laila mengambil tas kecil dan memasukkan ponsel Aurora, Sony mengangkat tubuh aurora dan melangkah keluar kamar menuju Lift diikuti Laila dan dokter.
"Ya Tuhan... tolong Nona Aurora, apa yang harus aku lakukan... Apakah aku harus menghubungi Tuan Liam" batin Laila sambil meremas jemarinya
Di balik sebuah pintu Bianca tersenyum senang melihat kepanikan yang terjadi Iya kembali menutup pintu dan tertawa di dalam kamarnya
"Ini baru permulaan, kau berhadapan dengan orang yang salah...... Nona Aurora hahaha.... hahaha.... dasar jalang rendahan, apa Kau pikir aku akan menyerah begitu saja hahaha.... hahaha... hahaha... tenang aja Aurora ini tak akan membuatmu mati, mungkin hanya koma saja hahahahah.... rasakan itu brengsek"
Bianca berdiri dibalkon kamarnya dan menatap sony yang meletakan aurora kedalam mobil
.......
sementara itu di negara yang berbeda liam kini duduk disofa nya dengan tubuh yang terdapat banyak luka beberapa hari ini mereka berperang dengan mafia lain. dibawah kepemimpinan alfonso dan sialnya alfonso tak bisa ia temukan.
Dalam peperangan antar mafia itu tetap dimenangkan oleh liam, walaupun ia juga harus mengalami luka yang cukup banyak dan dalam.
Saat ini pikirannya hanya tertuju pada aurora sudah beberapa hari semenjak peperangan itu ia belum menghubungi aurora dan hatinya sama sekali tak tenang.
Dori tengah membalut luka pada lengan liam yang robek akibat sabetan sebuah samurai panjang dan luka lain akibat tembakkan senjata api.
"Sebaiknya anda istirahat diruang perawatan tuan" saran dori mencoba membuat majikannya itu untuk memikirkan tubuhnya
"Tidak aku baik baik saja, apa kita sudah bisa pulang..."
"Sepertinya sudah bisa, hanya menurut saya anda harus sehat dahulu, bukan kah bisnis kita yang disana sudah dihandle oleh bianca"
"Aku tak peduli dengan bisnis itu, aku hanya ingin bertemu aurora... sudahlah ambil ponselku"
"Baik tuan"
Dori melangkah mengambil benda pipih itu dan memberikannya pada liam
"Aku akan menghubungi aurora dan beristirahat sejenak, jangan ada yang mengangguku"
"Baik tuan saya permisi"
Dori berbalik badan dan melangkah keluar kamar ia juga ingin beristirahat sejenak bukan hanya liam yang terluka tapi ia juga, sementara itu liam yang terluka ditangan punggung dan kaki menyenderkan tubuhnya disofa ia menekan nomor aurora dan menghubunginya.
Panggilan itu berdering namun tak diterima "apa yang kau lakukan baby kenapa tak menerima panggilanku, kau benar benar membuatku marah"
Liam menghubungi mansion nya dan seorang maid menjawab
"Mana aurora!!!"
"Tu... Tuan no.. Nona aurora"
"Ada apa dengan aurora... cepat katakan!!!" Teriak liam mulai panik
"Nona aurora masuk rumah sakit tadi dibawa menggunakan mobil tuan"
Liam menutup panggilan "DAMN IT"