NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Permaisuri

Reinkarnasi Permaisuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Chicklit
Popularitas:328.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Shafa Marwah

Liu Wen adalah seorang dokter bedah di abad 21. Namun, saat terbangun dari tidurnya ia mendapati dirinya tengah berada di zaman kuno. Dia telah mengarungi ruang dan waktu dan kini berada di tubuh seorang istri dari pangeran Jin yang tampan. Wanita ini bernama Liu Li, seorang yang tidak dapat diandalkan dan mudah ditindas orang lain.

Namun Liu Li dan Liu Wen merupakan dua kepribadian yang berbeda. Bagaimana Liu Wen menghadapi orang-orang di sekitarnya sebagai Liu Li?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shafa Marwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tersesat

Han Yu tidak mengambil jalan setapak di hutan, ia mengarahkan kuda untuk berjalan ke semak-semak yang sepertinya jarang dilewati.

Sepertinya pria ini benar-benar mengenal hutan ini, batin Liu Li.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di pinggir hutan. Tak jauh dari tempat mereka berdiri telah terlihat pemukiman penduduk.

"Setelah melewati pemukiman di depan, kamu bisa melihat istana bangsa barbar," ucap Han Yu.

"Benarkah kita sudah sampai? Secepat ini?" Liu Li sungguh tertegun dibuatnya.

"Aku sangat hebat kan," ucap Han Yu memuji dirinya sendiri, "kamu mau ke mana? Aku akan mengantarmu sampai tujuan."

"Tidak, aku yang akan mengantarmu. Kakimu masih terluka, bagaimana kamu akan pulang? Di mana rumahmu?" Liu Li khawatir dengan luka di kaki Han Yu.

"Turunkan aku di sini. Aku bisa pulang sendiri."

"Tapi ..."

Han Yu turun dari kuda, "tenanglah. Kamu tabib yang hebat, lukaku sudah tidak seberapa sakit. Pergilah." Han Yu memukul pantat kuda dan membuat kuda yang ditunggangi Liu Li berlari.

"Selamat tinggal," teriak Liu Li sambil melambaikan tangannya ke arah Han Yu.

Han Yu membalas lambaian tangannya sambil bergumam, "semoga kita bisa bertemu lagi." Kemudian Han Yu menggunakan ilmu meringankan tubuhnya dan menghilang di balik pepohonan.

Liu Li menunggang kudanya dengan pelan, saat ini dia justru sedang kebingungan. Ia memotong jalan dan berhasil masuk ke wilayah bangsa barbar, lalu bagaimana ia bisa menemukan pangeran Jin dan prajuritnya?

"Liu Li, bodoh sekali," gerutunya.

Dihentikan kudanya lalu diikatkan di sebuah pohon tepat di pintu masuk pemukiman. Liu meninggalkan kudanya dan masuk ke sebuah kedai, ia memesan makanan, perutnya belum terisi apa pun selama perjalanan.

"Nona cantik, sendirian? Mau kutemani?" tanya seorang pria yang berpenampilan sangat khas dengan bangsa barbar.

Liu Li diam saja, mengacuhkan pria itu.

"Sombong sekali! Ayo, temani aku minum!" Pria itu mulai marah.

Sial, apakah pria ini akan melakukan kekerasan di depan umum? Tamatlah aku, batin Liu Li.

Liu Li tidak memiliki kemampuan ilmu bela diri, ia merasa tak akan selamat bila berhadapan dengan pria bertubuh besar dan kasar di hadapannya itu.

Pria itu memegang dagu Liu Li, "cantik, aku akan memberimu banyak uang. Ayo kita pergi dari sini."

"Tak!" Sesuatu mengenai tangan pria yang menyentuh dagu Liu Li.

"Siapa yang berani menggangguku?!" teriak pria itu sambil menahan sakit di tangannya.

"Siapa yang berani menyentuh wanitaku?" Han Yu telah berdiri di dalam kedai.

Wanitaku? Sejak kapan aku jadi wanitamu?! protes Liu Li. Ia tahu Han Yu sedang membelanya, jadi Liu Li hanya menggerutu dalam hati.

"Aku tak peduli! Matilah kamu!" Pria itu mengeluarkan goloknya yang besar dan menyerang Han Yu dengan beringas.

Han Yu berhasil menghindar dan dalam sekali pukulan, pria bertubuh besar itu jatuh tersungkur ke lantai. Karena sendirian dan merasa tak bisa mengalahkan Han Yu, pria bertubuh besar itu melarikan diri.

"Beruntunglah karena aku kembali," ucap Han Yu sambil memandang Liu Li, "perempuan cantik sepertimu tak akan aman masuk ke sarang penyamun. Apa yang kamu cari di sini?" Karena terus gelisah memikirkan Liu Li, Han Yu kembali dan mencarinya.

"Kakimu sudah sembuh?" tanya Liu Li mengalihkan pembicaraan.

Han Yu berjalan terpincang-pincang mendekati Liu Li, "belum, kamu bisa melihatnya." Lalu ia duduk di kursi kosong depan Liu Li.

"Kamu mau makan?" Liu Li menawarkan makanan yang ada di meja.

"Jauh-jauh ke mari hanya untuk makan?"

"Aku lapar." Liu Li tak memedulikan Han Yu dan melanjutkan makannya.

"Itu mereka! Habisi mereka!" Pria yang baru saja dikalahkan Han Yu kembali membawa teman-temannya. Mereka masuk ke kedai dan menyerang Han Yu.

Dengan sigap, Han Yu balik menyerang dan berhasil menumbangkan beberapa orang. Namun, mereka terlalu banyak. Han Yu menarik tangan Liu Li untuk melarikan diri, "ayo, cepat!"

Mereka berdua menaiki kuda milik Han Yu dan berhasil menghindar dari kejaran orang-orang barbar. Han Yu memacu kudanya ke memasuki hutan, saat melihat sungai ia menghentikan kudanya.

"Kita sudah aman, di sini bukan wilayah bangsa barbar," ucap Han Yu.

"Aku mau turun," ucap Liu Li.

Han Yu memeluk pinggang Liu Li untuk membantunya turun.

"Kamu pintar mengambil kesempatan," ucap Liu Li sambil melihat tangan Han Yu.

"Aku hanya ingin membantumu, hahaha ..."

Liu Li telah berdiri di samping kudanya.

"Dari mana asalmu?" tanya Liu Li.

"Dari sini," jawab Han Yu.

Liu Li memutar bola matanya, "ayolah."

"Tempat ini masuk wilayah kerajaan Dong. Aku berasal dari Dong. Dari pakaianmu, kamu terlihat berasal dari kerajaan Fang."

"Hebat, kamu bisa tahu hanya dari pakaianku. Kamu pasti bukan orang biasa."

"Kudamu haus, biarkan dia minum air di sungai," ucap Han Yu seolah mengganti topik pembicaraan.

Liu Li menuntun kudanya ke tepi sungai dan mengikat tali kekangnya di pohon.

Han Yu waspada, ia merasa seseorang sedang mengawasi dari balik semak-semak, "keluar! Siapa kamu?"

Seseorang keluar dari balik semak-semak.

"Wei Hong!" Liu Li sangat senang ketika melihat Wei Hong yang berdiri beberapa meter di depannya.

"Putri?" Wei Hong tak percaya melihat Liu Li bisa berada di sini, "kenapa putri bisa di sini?"

"Aku mengikuti kalian, tapi kemudian tersesat, untung saja ada dia," jawab Liu Li tanpa merasa bersalah.

"Putri? Jadi kamu putri dari kerajaan Fang?" tanya Han Yu.

"Ya, begitulah."

"Pangeran Han." Wei Hong memberi salam pada Han Yu, "terima kasih telah menyelamatkan putri. Putri mari kita pergi."

Dia seorang pangeran? Pantas saja pakaiannya sangat seperti seorang bangsawan dan juga tampan. Apa semua pangeran di zaman kuno ini berwajah tampan? batin Liu Li.

"Aku ikut denganmu. Aku harus memastikan putri Liu Li pulang dengan selamat," ucap Han Yu.

Han Yu menaiki kuda Liu Li, "ayo naik!" Han Yu mengulurkan tangannya.

"Ini ..." ucap Liu Li ragu, "aku akan naik kuda Wei Hong. Wei Hong apa tidak masalah?" Liu Li menatap Wei Hong, ia merasa tidak pantas bila seseorang melihatnya menunggang kuda yang sama dengan pria lain. Ini bukan zaman modern, bisa-bisa ia kehilangan nyawanya gara-gara masalah ini.

"Silakan naik, tuan putri."

Wei Hong menuntun mereka menuju kemah persembunyian pangeran Jin dan prajuritnya.

"Liu Li!" Pangeran Jin tak percaya melihat Liu Li, "kenapa kamu bisa di sini?"

"Kenapa pangeran tidak pamit saat pergi?" Liu Li balik bertanya.

"Kamu merindukanku?" tanya pangeran, tapi fokus pangeran berubah saat melihat Han Yu di sampingnya, "pangeran Han?"

"Pangeran Jin, lama tidak berjumpa."

"Kenapa kamu di sini?"

"Secara tak sengaja kami bertemu dan berakhir di sini."

Pangeran Jin menatap Liu Li dengan tajam, ia penasaran dengan apa yang terjadi antara mereka berdua, "istriku, kita tidak sedang bersenang-senang. Harusnya kamu tidak boleh ke mari."

"Ah, Liu Li istrimu?" ucap Han Yu, "Pangeran Jin, bila kamu tak bisa menjaganya dengan baik, biarkan aku yang menjaganya."

Seperti aliran listrik yang bertabrakan kemudian menimbulkan percikan api, seperti itulah tatapan mata pangeran Han dan pangeran Jin beradu.

"Apa yang kalian lakukan di sini? Kenapa membangun perkemahan di sini?" tanya pangeran Han.

"Ini adalah tanah terbuka, siapa pun boleh berada di sini," jawab pangeran Jin, "bila sudah tidak ada keperluan, pangeran Han bisa meninggalkan perkemahan."

"Bagaimana kalau aku menawarkan bantuan?"

Bangsa barbar adalah musuh semua negara. Pekerjaan mereka hanya merampok dan menindas yang lemah. Tapi tak bisa dipungkiri, jumlah bangsa barbar sangatlah banyak.

"Bantuan? Aku tak berpikir demikian," ucap pangeran Jin.

"Pangeran sangatlah pintar. Ini bukan bantuan, tapi aku menawarkan kerja sama. Kita sama-sama tahu apa yang sedang dihadapi."

"Apa yang pangeran Han tawarkan?"

"Aku akan mengerahkan lima ribu prajurit."

"Baik. Pangeran Han cukup mendengarkan strategiku."

"Pangeran Jin yang paling berpengalaman untuk hal ini. Aku harus kembali ke istana dan kembali secepatnya ke mari."

"Aku akan menunggu tidak lebih sampai matahari terbenam."

"Putri Liu Li, kita akan berjumpa lagi," pangeran Han tersenyum dan keluar dari tenda.

Liu Li menjawab dengan melambaikan tangannya.

Oh tidak, kenapa pandangan mata pangeran Jin sangat menakutkan, batin Liu Li saat menangkap sorot mata pangeran Jin.

1
nadira ST
ayo gebukin sampai lumpuh
Lyana Zuelaa
mirip komik yang judulnya "Gadis Beracun", bedanya ini pelayannya perempuan sedangkan di komik itu pelayannya laki-laki
Aisyah Ica Alzan Izaan
menarik
Christy Oeki
ceria selalu
Christy Oeki
sejahtera selalu
Christy Oeki
sukses selalu
Christy Oeki
bahagia selalu
Christy Oeki
sukses selalu
Christy Oeki
ceria selalu
Christy Oeki
sehat selalu
Christy Oeki
trus ceria
Christy Oeki
sehat selalu
Isabel Hartono
lanjut
est
iya pangera yebelin semoga liu sama yg lain yg lebih baik
Eti Yulianti
tor keren banget ....lanjut dong
Ajib Azam
lanjut up tor
azka aldric Pratama
di tunggu Thor up nya 👍👍
azka aldric Pratama
.
Depa Nelah
ku pernah baca cerita begini di mangatoon tapi dengan judul yang beda sama persis
Masnaini Ismail
katanya tamat tp masih lanjut ini..bosan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!