Areksa terpaksa berpura-pura memiliki kekasih untuk menghindari perjodohan yang di lakukan oleh kedua orangtuanya. Akan tetapi takdir mempertemukan dirinya dengan seorang gadis bercadar yang bersifat bar-bar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
'Ck.. Ulah siapa sih ini.?' batin Zayna geram
"Wahh... Wahh.. Wahh.. udah sadar ternyata" celetuk seseorang membuat Zayna menoleh cepat
Ternyata itu Fanya yang datang dengan anak buahnya
"Gimana.? Lo mau minta tolong sama Areksa buat nolongin elo gitu.? Jangan harap.! Areksa itu milik gue.!" Ucap Fanya
"Lo ngapain nyekap gue.? Kurang kerjaan aja.!" Sarkas Zayna
"Wanita sok alim seperti Lo, harus di beri sedikit pelajaran"
Fanya mendekat, dengan lantangnya, ia menarik paksa masker yang di pakai Zayna
Zayna sudah menggeram menahan emosi, tetapi tangan dan kakinya sulit di gerakkan
"Gimana kalo gue bikin elo nggak suci lagi.? Biar Areksa jiki sama Lo"
"Maksud Elo.?"
"Kalian.! Kalian boleh cobain nih cewek.! Masih virgin dia, ehh gak tau sih" Fanya menatap ke lima anak buahnya
"Maksud elo.! Mau buat gue di perkosa mereka.?" Tanya Zayna tak percaya
Kini emosinya sudah memuncak "Dasar gak ada akhlak"
"Berani Lo sama gue hahh" bentaj Fanya mendekat ke arah Zayna
Plakk
Fanya menampar pipi Zayna, hingga ia tertoleh ke samping "Jangan berani Lo sana gue.!" Hardik Fanya
Zayna tertawa pelan, membuat Fanya semakin murka "Ngapain gue nggak berani sama ondel-ondel jalanan.?" Ledek Zayna menatap remeh Fanya
"Siapa yang Lo katain ondel-ondel.?"
Zayna hanya mengedikkan bahu-nya acuh
"Hehh kalian, sini.! Gue kasih gratis nih cewek.! Boleh kalian gilir" ucap Fanya tertawa
Mereka berlima sontak kegirangan
"Gue mau keluar, kalian boleh lakuin apa aja sama dia.! Ohh iya, setelah kalian lecehkan.! Jangan biarkan dia hidup, langsung bunuh dia" ucap Fanya
Mereka berlima mengangguk setuju, kemudian mendekat ke arah Zayna yang masih terdiam, Zayna sudah bersusah payah agar tali yang mengikat tangannya terlepas. Tetapi sulit karena ikatannya sangat kencang.
"Cantik, ayoo main sama kita berlima" goda pria berbadan sedikit kurus.
"Cuihh.! Mimpi" Zayna meludahi pria itu tadi, membuat pria itu murka
"Ayoo gas lah" ucap mereka serempak
Mereka memegang kepala Zayna agar tidak menoleh, lalu salah satu dari mereka ingin mencium Zayna, dengan cepat Zayna berbalik menoleh ke arah lain. Membuat pria yang ingin mencium tadi jadi mencium kursi.
"Kurang ajar" murkanya
Zayna berusaha untuk melepas ikatan di tangannya. 'Semoga ada bantuan tak terduga' Zayna berdoa dalam hati
"Lepas" berontak Zayna ketika kedua bahunya di pegang oleh mereka berdua.
"Ayoo kita mulai.! Gue dulu ya.?" Ucap salah sati dari mereka
Saat mereka akan menyentuh Zayna. Tiba-tiba ada yang mendobrak pintu gedung tersebut.
BRAAKKK
"JANGAN SENTUH CALON TUNANGAN GUE" suara bariton seorang laki-laki membuat mereka semua menoleh kompak
Degh
Zayna menatap tidak percaya pada lelaki yang baru saja mendobrak pintu gudang itu dengan sekali tendangan.
Terlihat dari mata lelaki itu memerah menahan emosi dan amarah yang memuncak.
Areksa melangkah menghampiri mereka.. lalu..
Bugh
Areksa melayangkan tinjuan di wajah pria yang sudah berani menyentuh Zayna. Pria itu menyentuh wajahnya yang di tinju oleh Areksa.
"Siapa Lo.? Berani ganggu kesenangan kita.! Mau jadi pahlawan Lo.?" Sinis pria yang berbadan kurus itu maju mendekat ke araj Areksa
"Ck, Elo yang siapa.? Beraninya nyentuh cewek gue.?" Geram Areksa menatap nyalang mereka berlima
"Ohh.. ini cewek elo.? Cantik juga ya.? Boleh lah kita coba dulu.?" Ucap salag satu dari mereka, dan di iringan tawa mereka berlima
"Brengs*k" umpat Areksa sudah tidak bisa menahan amarahnya yang sedari tadi ia tahan
Lalu ia menarik kerah baju salah satu dari mereka.
Bugh
Bugh
Bugh
Dengan penuh amarah Areksa melayangkan tinjuan lagi di perut pria yang memegang bahu Zayna
"Lo awasin cewek ini, gue mau bantu mereka" ucap pria yang tadi memegang bahu Zayna
Ke empat pria itu menyerang Areksa secara bersama. Sedangkan pria yang satunya mengawasi Zayna.
Satu lawan empat, sangat lah tidak adil bukan.? Tetapi kemampuan Areksa jauh lebih kuat dari mereka.
Kini mereka berempat sudah terkapar tidak berdaya. Areksa memang tidak bisa di remehkan kemampuannya dalam hal bela diri.
Masih tersisa satu pria yang menjaga Zayna. Ia panik karena semua temannya sudah terkapar tidak berdaya .
Pria itu hendak kabur melarikan diri, tetapi dengan cepat Areksa menahan tangan pria tersebut. Tangan pria itu di putar oleh Areksa ke samping, Membuatnya meringis kesakitan.