Kedatangan sekretaris baru yang bernama Erina membuat Darren, pemimpin di sebuah perusahaan Adipati Gemilang jatuh hati dan tergoda pada sekretaris nya sendiri karena kemolekan tubuhnya.
Apa yang akan terjadi di antara keduanya?
Follow IG @wind.rahma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu?
"Aku berharap rambutmu terus di gerai setiap hari. Aku lebih suka melihat penampilanmu seperti ini."
"Apa karena rambut Keylin sering di gerai?"
Darren mengerutkan dahinya begitu mendengar pertanyaan yang baru saja Erina lontarkan padanya. Sementara Erina sendiri tidak sadar dengan apa yang baru saja di ucapkan.
"M-maksudku ..." Erina berusaha mencari alasan, namun ia sudah terlanjur menyebut nama seorang wanita yang merupakan mantan pria itu.
"Dari mana kau mengenal Keylin?" tanya Darren penasaran.
"Ak-aku ..." Erina merremmas jemarinya lantaran tidak bisa menghindar dari pertanyaan Darren.
"Erina, katakan sekarang! Darimana kau mengenal Keylin?" ulang Darren sedikit menuntut wanita itu untuk menjelaskan padanya.
Tidak ada pilihan lagi, terpaksa ia harus jujur tentang apa yang ia dengar kemarin di rumah tempat kediaman pria itu.
"Sebenarnya ..." Erina masih ragu untuk mengatakannya.
"Sebenarnya apa? Jangan buat aku penasaran, Erina."
"Sebenarnya dua hari lalu aku ke rumahmu, tuan. Aku berniat untuk memastikan pada tuan Adipati apa aku pernah menandatangani surat perjanjian kontrak kerja atau tidak? Sebab aku tidak pernah merasa menandatangani surat perjanjian apapun. Tapi saat aku sampai di depan pintu rumahmu, aku tidak sengaja mendengar obrolan antara nyonya Asty dengan wanita yang bernama Keylin. Aku melihat mereka dari celah pintu yang terbuka," terang Erina.
"Obrolan? Obrolan apa itu?"
Erina kembali diam. Ia bingung harus mengatakan hal ini atau tidak. Tapi pria itu pasti akan memaksa nya untuk bicara.
"Erina, ayolah katakan. Mama dan Keylin bicara tentang apa?"
Erina yang semula menunduk kini mendongakan wajahnya menatap wajah pria di depannya.
"Nyonya Asty tidak menyukai ku, tuan. Dia khawatir kalau kau dekat-dekat denganku. Oleh karena itu dia meminta Keylin untuk kembali denganmu."
Darren seketika diam mendengar hal tersebut. Ternyata mamanya benar-benar meminta Keylin untuk kembali lagi padanya.
"Lalu apa jawaban Keylin?"
Erina menggeleng. "Aku tidak tahu. Tapi Keylin pasti akan memenuhi permintaan nyonya Asty. Sebab Keylin sendiri bilang jika dia masih memiliki perasaan untukmu, tuan. Meski dia sudah memiliki tunangan. Bahkan nyonya Asty sempat meminta Keylin untuk mengakhiri hubungannya dengan tunangan nya itu."
Wajah Darren berubah seketika. Pria itu sedikit di buat emosi mendengar hal tersebut. Jangan sampai Keylin mau menuruti permintaan mamanya. Sebab jika itu terjadi, maka hidupnya kembali tidak tenang. Keylin pasti akan menggangu hidupnya, datang setiap saat dengan dalih masih cinta dan sayang. Padahal ia sudah tidak mau dengan dia.
"Aku harus memastikan apa Keylin menerima permintaan mama atau tidak," batin Darren.
Darren kembali memandang wajah Erina yang menunduk. Usai mengatakan hal tersebut, ekspresi wanita itu berubah. Apa ada yang wanita itu sembunyikan darinya?
Darren meraih dagu Erina dan mengangkat wajah Erina agar membalas tatapannya.
"Hei, kau kenapa?" tanya Darren memastikan jika Erina baik-baik saja.
Wanita itu menggeleng.
"Kau cemburu?"
"Hah?"
Darren mengulas senyum. "Keylin hanya mantan kekasih ku. Jadi kau tidak perlu khawatir kami akan kembali."
Erina melepaskan tangan Darren yang memegang dagunya.
"Iiihhh ... Kau bicara apa, tuan? Mana ada aku cemburu? Untuk apa juga aku cemburu?"
Erina mengerucutkan bibirnya, hal itu membuat Darren semakin gemas. Erina melipir pergi dari sana lantaran pria itu terus saja menatapnya sambil senyum-senyum.
_Bersambung_