Di usianya 19 Tahun Andara di jodohkan oleh Ayah dan ibu nya, karena takut menjadi beban keluarga Andar menerima perjodohan tersebut.
Suami Andara yang bekerja di Pertambangan batu bara membuat mereka harus terpisah oleh jarak, jadwal pulang yang hanya 1 kali dalam sebulan membuat Adara kesepian apalagi diri nya masih muda dan cantik membuat hasrat nya tak terpuaskan.
Bagaimana kisah hidup Andara selanjutnya yuuk Mampir di cerita ku Pernikahan luar biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berhenti bekerja
Heri menjemput Dara di depan kantor nya membuat Dara tergesa-gesa keluar dan naik sepeda motor nya takut David melihat dan justru dia cemburu lagi tapi di balik kaca ruangan nya David dapat melihat kalau Dara tengah berboncengan dengan sang suami membuat David menghela nafas panjang.
"Mas,aku boleh berhenti bekerja nggak?" tanya Dara pada Heri saat mereka sudah sampai di rumah
"Emang kenapa? kamu ada yang ganggu Ra?" tanya Heri penasaran karena tiba-tiba saja Dara berbicara demikian bukan nya tadi pagi dia masih baik-baik saja
"Nggak ada mas" jawab Dara cepat
"Bukan nya dulu kamu yang minta bekerja biar bisa bantu-bantu ibu dan sekolah adik mu,kamu tau sendiri kan Ra penghasilan mas berapa, untuk bayar cicilan motor, kontrak rumah dan keperluan kamu saja masih jauh dari kata cukup kalau kamu berhenti bekerja bagaimana dengan ibu dan Adik mu" jelas Heri membuat Dara menghela nafas berat,memang benar kalau beberapa bulan ini Dara bisa memberikan penghasilan nya pada keluarga nya di kampung.
"Aku capek aja mas" bohong Dara
Ya terserah kamu Ra,kalau memang kamu cukup dengan penghasilan ku tidak masalah, asalkan kamu tidak menuntut lebih dan jika ada keperluan mendadak untuk ibu ku,jatah kamu harus siap di potong" jawab Heri membuat Dara bingung dengan pilihan nya ini.
"Ya sudah mas aku pikir-pikir lagi nanti"
"Iya sayang kamu pikir-pikir saja lagi,kamu tau sendiri kan kalau aku tidak bisa membantu keluarga mu,jadi kalau kita sama-sama bekerja bisa buat bantu keluarga di kampung" bujuk Heri dan diangguki Dara pelan
****
Malam ini Dara sibuk membolak-balikkan Atm pemberian David,apa dia akan menggunakan uang ini pikir nya.
Saat ini Heri tengah keluar dengan alasan pergi bersama teman nya dan meminta Dara untuk tidak menunggu nya.
"Kalau aku gunakan pasti aku akan terjebak jauh,tapi jika tidak aku gunakan aku juga sudah terjebak karena tidak mungkin akan keluar dari lembah hitam ini kalau tidak berhenti bekerja,tiap hari nya akan bertemu dengan David" gumam nya pelan
***
"Ran,masih ada tiga hari lagi aku di sini Ran,sabar!" ucap Heri
"Mas, kalau aku tidak hamil tidak masalah mas tapi aku hamil muda, malam-malam sering muntah dan kamu tau sendiri kalau aku lagi ngidam terkadang sukanya malam-malam siapa yang cari coba, nggak mungkin kan suami tetangga"
"Ran,aku harus adil,nanti Dara malah curiga kalau begini"
"Aku tidak mau tau mas aku mau kamu besok pulang ke sini,titik kalau nggak aku akan bawa anak kamu pergi jauh" ancam Rania membuat Heri pusing sendiri
"Ya sudah besok aku bicara pada Dara dulu" kesal Heri menutup ponselnya
Rania tersenyum manis di sebrang sana merasa akan menang karena kehamilan nya ini.
****
"Sayang...mas minta maaf hari ini mas harus pulang ke PT" ucap Heri pelan membuat Dara kaget karena memang bukan jadwal Heri untuk pulang sekarang
"Kenapa mas?" ada masalah?"
"Iya sayang,bos mas minta untuk semua karyawan berkumpul karena ada salah satu permasalahan di tambang" bohong Heri
"Mas kamu nggak sedang berbohong kan?" tanya Dara
"Sayang,ini lah resiko bekerja di pertambangan kapan di hubungi harus siap,mau bagaimana lagi aku seorang pekerja kontrak mau tak mau harus ikut dengan perintah atasan, bekerja di kampung kamu tau sendiri kan hanya berladang" alasan Heri,memang Dara akui kalau di kampung halaman mereka meskipun S1 tidak ada perusahaan besar jadi mau tak mau ladang lah yang menjadi tempat mencari hidup.
"Mas janji kalau dapat izin secepatnya mas kembali,dan untuk akhir tahun ini mas akan coba ajukan cuti agar kita bisa liburan akhir tahun berdua" bujuk Heri agar Dara mengizinkan nya pergi kali ini
"Ya sudah mau bagaimana lagi, berangkat jam berapa kamu?" tanya Dara
"Pesawat pukul 10 ini,mas antar kamu kerja sekarang ya,nanti motor mas letakkan di rumah kamu pulang naik busway saja" ucap Heri dan diangguki Dara setuju, meskipun berat Dara tetap harus mengikhlas kan sang suami untuk pergi mencari nafkah.