Gadis Culun VS Kakak Kelas Sombong

Lisa pun sejenak melupakan kejadian tadi malam karena pikiran nya tertuju kepada sekolah yang akan terlambat hari ini karena ia lupa menyetel jam Alaram.

Setelah selesai mandi Lisa pun bergegas bersiap-siap untuk segera pergi ke sekolah nya.

Setelah memasukkan buku,dan memakai kaca matanya Lisa pun bergegas keluar dari kamar itu.

Lisa menuruni tangga menuju lantai bawah dengan menyandang tas sekolah nya.

"Non, non Lisa! Sarapan dulu!"Ucap bi Inem kepada Lisa yang saat itu sudah berlalu pergi menuju pintu keluar vila.

"Non Lisa tunggu!"Ucap bi Inem berlari menuju Lisa.

Sementara itu Lisa sudah memegang sepeda nya dan hendak menuntun sepeda itu keluar dari gerbang vila itu.

"Bi aku sarapan di kantin aja nanti,udah telat banget nih."Ucap Lisa yang kemudian menaiki sepeda nya dan pergi dari vila menuju sekolah.

"Astaga,non Lisa gak sarapan, gimana kalau lambung nya kambuh tuan Abian pasti marah banget sama aku."Batin BI Inem khawatir dan kemudian kembali masuk ke dalam vila.

"Ada apa bi?"Tanya papa Abian yang baru saja hendak pergi ke kantor.

"Anu tuan,non Lisa dia buru-buru ke sekolah sehingga tidak sempat sarapan,saya khawatir,tapi non Lisa bilang dia sarapan di kantin aja."Jawab bi Inem dengan wajah khawatir.

"Jika begitu,bikin kan bekal untuk nya, sebelum ke kantor aku akan mengantar kan bekal nya ke sekolah Lisa."Ucap papa Abian.

"Baik, tuan baik, akan saya buatkan sekarang."Ucap bi Inem kepada papa Abian dan kemudian berjalan ke dapur vila untuk membuat kan bekal Lisa.

Tidak butuh waktu lama, bi Inem pun kembali datang ke papa Abian dengan membawa rantang makanan untuk Lisa, ya begitulah, papa Abian tidak pernah percaya jika makanan di kantin sekolah Lisa itu higienis, karena itu lah ia tidak akan membiarkan Lisa makan makanan di kantin.

"Ini tuan, sudah saya siapkan."Ucap bi Inem.

"Makasih ya bi,kalau begitu aku pergi dulu."Ucap papa Abian.

"Baik tuan hati-hati."Ucap bi Inem kepada papa Abian.

Papa Abian pun kemudian berjalan keluar dari vila dan masuk ke dalam mobil nya, ia pun dengan cepat melajukan mobilnya pergi menuju sekolah Lisa yang kebetulan searah dengan sekolah Lisa.

Sementara itu di sisi lain.

"Lihat lah,itu dia simpan om-om sudah datang ke sekolah."Bisik para siswa yabg melihat Lisa sedang memarkir kan sepeda nya.

Lisa yang mendengar itu mulai tidak enak hati dan perasaan akan apa yang di ucapkan oleh siswa siswi tadi.

Setelah memarkirkan sepeda nya Lisa pun berjalan menuju koridor sekolah. Namun belum saja tiba di koridor sekolah,Lisa di hampiri oleh Saskia dan Mala.

"Lisa! Astaga,Lis Lo dari mana aja sih? Kok baru dateng?"Tanya Saskia kepada Lisa.

"Ada apa sih?"Tanya Lisa kebingungan melihat wajah panik kedua sahabatnya.

"Lis,Lo harus tau, itu loh Megan dan teman-teman nya mempelai foto Lo dan seorang laki-laki tapi agak buram,itu loh di koridor banyak banget,dan isu kalo Lo itu adalah simpenan om-om udah nyebar satu sekolah."Crocos Mala mengatakan semua yabg terjadi kepada Lisa.

Lisa yang mendengar penjelasan Mala pun dengan cepat pergi berlari menuju koridor sekolah.

Benar saja, ternyata begitu banyak foto yang di tempel oleh Megan dan dua teman-teman nya di didinding sekolah,itu adalah foto Lisa bersama dengan papa Abian saat mereka di mall beberapa hari lalu.

"Lihat deh, gue kira dia beneran culun, ternyata simpenan om-om, culun nya itu cuman tak tik penipuan deh kayaknya."Ucap Megan yang berdiri di sana dengan di kerumuni beberapa siswa lain.

Lisa tidak pernah merasakan sakit yang sangat sakit seperti ini,ini sudah sangat keterlaluan,bulian kali ini benar-benar sudah melanggar dan mencemarkan nama baik Lisa.

Saat dalam kerumunan itu, begitu banyak orang yang mengerjakannya dan mencubir Lisa, hinaan ini benar-benar membuat Lisa merasa dia bukan manusia melainkan hewan.

"Eh lihat itu Alfa ke sini!"Ucap Megan kepada teman-teman nya.

"Woy lihat Alfa datang,beri jalan!"Ucap teman-teman Megan.

Mereka pun membuka kerumunan tersebut dan memberi jalan untuk Alfa. Namun di belakang Alfa ada Mina yang selalu mengikuti Alfa karena mereka berangkat bersama.

Namun Rian tidak terlihat, menurut beberapa siswa lain yang berbicang di pesta ulang tahun tadi malam Rian tidak bisa datang ke sana karena ada acara keluarga dan mengharuskan Rian keluar negri bersama papa dan mama nya.

Sementara saat ini Lisa dengan air mata yang bercucuran sibuk mencabik-cabik foto yabg di tempelkan oleh Megan dan teman-teman itu dari dinding koridor.

Alfa yang masuk ke dalam kerumunan itu pun kebingungan dan menarik satu foto dari dinding koridor sekolah tersebut dan mengamati nya.

"Haha, sangat menarik, culun ternyata simpenan om-om?"Ucap Alfa dengan tawa nya menatap Lisa yang sedang memungut foto di dinding itu.

"Gue gak nyangka,culun Lo ternyata di sekolah doang,gue pikir Lo itu beneran culun, ternyata ya lincah juga, pantas aja Lo mau dekatin gue, ternyata karena kekurangan uang? Dan gak bisa deketin gue jadi deketin om-om?"Tanya Alfa yabg di susul gelak tawa para siswa dan siswi lain.

Deg ... Hati Lisa terasa di saat-saat mengunakan pisau yang sangat tajam. Bahkan ia merasakan seperti di tusuk dengan seribu pisau mendengar ucapan Alfa barusan.

"Apa maksud mu?"Tanya Lisa dengan suara yang mulai bergetar.

"Maksud gue ya? Gak ada maksud sih, ternyata hadiah jam tangan seratus juta yang Lo kasih ke gue tadi malam itu dapet dari om-om itu kan? Astaga benar-benar memalukan! Apa kau tidak punya ibu? Apa ibu mu tidak mengajarkan mu? Kau itu masih sekolah belajar lah dengan benar."Ucap Alfa yang kemudian melemparkan foto yang tadi ambil nya.

Plak! ... Sebuah tamparan keras dari Lisa berhasil mendarat di pipi kana Alfa, dan hal ini mampu membuat gelak tawa menjadi berhenti dan sunyi seketika.

"Lo gila ya bernai banget nampar Alfa!"Ucap Megan.

"Diam Lo Megan!"Ucap Mala dan Saskia yabg sekarang tau bahwa Lisa sudah habis kesabaran.

Sementara itu Alfa kaget melihat Lisa perempuan culun itu menampar nya dengan tatapan mata yang tajam serta merah dan air mata yang mengalir deras dengan tangan nya yang mengepal seperti mengatakan amarah,hal ini membuat suasana menjadi berbeda.

Bersambung ....