NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS.19. Merusak suasana hati.

Ke esokan harinya, Sierra bangun dan terkejut mendapati dirinya berada diatas ranjang yang asing. Ia masih belum sadar dan tidak ingat bahwa ia menginap di tempat Arthur .

" Astaga, kamar siapa ini.?" Guman Sierra.

Ia mengerjapkan matanya berulang kali, lalu ia melihat dirinya yang menggunakan kaos kebesaran milik pria.

" Oh.. Aku lupa, aku semalam menginap di rumah Arthur." Gumamnya lagi.

" Eh..?? Semalam... Astaga Sierra, kamu memalukan sekali, kamu menangis di pelukan Arthur sampai tertidur." Ucapnya lagi setelah sudah benar benar sadar.

" Bodoh.. bodoh.. bodoh.. " Gumamnya sembari memukuli kepalanya sendiri.

" Eh tunggu, ini sudah jam berapa. Lebih baik aku segera membersihkan diri." Ucapnya lalu ia langsung memasuki kamar mandi.

Sementara itu, Arthur sendiri kini masih setia menunggu Sierra keluar dari kamarnya. Padahal dia selalu on time dalam pekerjaan nya, apalagi setiap harinya ia sangat jarang di temui oleh bawahan nya.

Hal itu membuat pekerja disana keheranan, di tambah Arthur memrintahkan untuk membuat sarapan untuk dua orang, padahal biasanya ia tidak pernah sarapan dirumah.

' Nyenyak sekali sepertinya tidurnya, baguslah kalau dia suka di tempat ini.' Batin Arthur.

" Tuan muda, meeting akan segera dimulai." Ucap Malvin.

" Hari ini kau gantikan aku memimpin meeting itu, aku akan datang ke kantor agak siang." Ucap Arthur.

" Baik tuan muda." Ucap Malvin.

Malvin pun pergi dari kediaman Arthur, dan tak lama Sierra muncul dari kamarnya, ia masih mengenakan pakaian yang sama yaitu kaos Arthur yang kebesaran di tubuh Sierra.

" Ar...Arthur.." Ucap Sierra.

Arthur yang tengah meminun kopinya hampir saja tersedak melihat Sierra berdiri di sampingnya dengan pakaian yang semalam. Dengan sigap, Arthur menyambar jas nya yang ia sampirkan di kursi tempatnya duduk dan menutupi Sierra.

" Sierra, kenapa kamu keluar kamar dengan begini." Ucap Arthur yang panik.

Sierra tak kalah panik, ia terkejut dengan Artur yang tiba tiba menutupi bagian bawah tubuhnya dengan jas Arthur. Posisi mereka saat ini sangat dekat.

" It.. Itu aku.. aku tidak punya pakaian kan." Ucap Sierra.

Arthur melihat salah satu pekerja nya lewat, dan ia langsung mengeratkan pelukannya kepada Sierra.

" Balik badan.!! Jangan lihat kemari." Ucap Arthur pada pekerja yang tak sengaja lewat disana.

" Ba..baik tuan muda." Ucap pekerja itu ketakutan.

Sierra terkejut dengan suara Arthur yang begitu besarnya itu.

" Apa aku mengejutkanmu? Maaf.." Ucap Arthur.

" Ti tidak apa apa.." Ucap Sierra.

Arthur membungkus Sierra dengan jasnya lalu ia menggendong Sierra dengan tiba tiba dan menyambsr sebuah tas kertas besar yang berada disana. Arthur membawa Sierra kembali menuju kamar.

" Ini pakaian untukmu, gantilah..aku akan menunggu di meja makan." Ucap Arthur dengan lembut.

" O..oke.. " Sahut Sierra.

Arthur pun kembali ke meja makan, dan ia langsung menghubungi kepala pelayan agar membubarkan semua pekerja yang sedang bekerja pagi itu.

" Kembali bekerja nanti setelah aku sudah pergi." Ucap Arthur.

' Astaga.. hampir saja mereka melihat Sierra yang begitu menggemaskan.' Batinnya bermonolog.

Tak lama , Sierra kembali lagi. Dan kali ini ia menggunakan pakaian yang lebih tertutup dan pas di tubuhnya. Arthur memerintahkan Malvin untuk membeli pakaian yang nyaman , sesuai apa yang Sierra sering pakai.

" Kamu sudah selesai.?" Ucap Arthur.

" Sudah.. baju siapa ini.?" Ucap Sierra.

" Bajumu tentu saja, aku menyuruh Malvin membelinya. Apakah kebesaran.?? Tapi sepertinya pas di tubuhmu." Ucap Arthur.

" Ya, ini pas.. Terimakasih." Ucap Sierra.

' Bagaimana dia tahu ukuran bajukuz kami saja baru bertemu beberapa kali.' Batin Sierra.

" Ayo makan, setelah itu aku antar kamu pulang. Petugas renovasi menghubungiku bawha rumahmu sudsh selesai dikerjakan." Ucap Arthur.

" Wah.. Benarkah, cepat sekali." Ucap Sierra senang.

" Mereka pekerja super cepat." Ucap Arthur.

Sierra tidak tahu saja, Arthur mengerahkan lebih dari 100 orang untuk langsung memproses rumah Sierra agar langsung jadi dalam sehari. Dan juga semua itu adalah para ahli dekor terkenal.

" Terimakasih." Ucap Sierra.

Sierra memakan sarapannnya dengan perasaan bahagia, ia tidak pernah berpikir sedikitpun akan ada hari dimana dirinya bisa sebahagia ini.

' Terimakasih Arthur, kau mengubah warna takdirku.' Batin Sierra.

Setelah mereka selesai sarapan, mereka pun langsung menuju ke kerumah Sierra yang telah selesai di renovasi.

" Aku ada pekerjaan di kantor, jadi tidak bisa ikut melihat rumahmu apakah tidak apa apa.? " Ucap Arthur.

' Apakah dia sedang meminta izin denganku.?' Batin Sierra bermonolog.

" Tentu saja tidak apa apa, kau bisa datang nanti." Ucap sierra.

" Baiklah, jadilah patuh, aku pergi dulu." Ucap Arthur sembari mengusap kepala Sierra dengan sayang.

Sierra turun dari mobil Arthur, lalu mobil Arthur pun langsung melaju pergi meninggalkan kediaman Sierra.

" Apakah dia tidak salah minum obat? Perlakuan nya kenapa begitu manis padaku ." Gumam Sierra.

Sierra bingung, tetapi kemudian ia tak begitu mempermasalahkan lagi hal itu. Ia pun langsung masuk kedalam rumahnya dan terkejut.

" Ini... tunggu, sepertinya aku salah memasuki rumah." Ucap Sierra.

Sierra berjalan keluar untuk memastikan nomor rumah nya.

" Tapi ini benar nomor 17. Astaga... Rumahku mengapa seperti di bangun ulang." Ucap Sierra.

Sungguh Sierra begitu terkejut saat ia mendapati pemandangan pertama di ruang tamunya, ruangan yang tadinya kosong dan sunyi itu kini begitu hangat dan nyaman.

Akhirnya Sierra berkeliling memasuki ruangan demi ruangan di rumahnya itu. Ia begitu terkesima dengan isi rumahnya kini, sangat hangat dan nyaman. Bahkan dapurnya begitu nyaman untuknya yang hanya tinggal sendirian.

" Eh, kenapa ada gelas pasangan disini." Gumam Sierra.

Sierra memandangi gelas itu dengan seksama, begitu lucu menurutnya, dengan warna biru dan kuning.

Akhirnya di bagian terakhir, Sierra memasuki kamarnya sendiri.

" Woaahh.. Kamarku terlihat begitu hangat." Ucap Sierra.

Sierra merebahkan dirinya diatas ranjangnya, pandngannya menatap keatas, kelangit langit kamarnya.

" Jika aku tidak bertemu dengan Arthur, apakah aku bisa begini? Arthur begitu baik, entah mengapa aku merasa bahwa takdirku berubah karena hadirnya Arthur di kehidupan ini." Gumam Sierra.

Tiba tiba ponselnya berdering, dan itu panggilan dari Daniel. Sierra mengernyit bingung, karena ini adalah pertama kalinya Daniel menghubunginya secara langsung.

' Apakah dia salah memanggil orang.?' Batin Sierra.

Dering pun mati, tetapi kemudian Daniel kembali menghubungi Sierra kembali, dan Sierra yakin kali ini bahwa Daniel tidak salah memanggil nomor Sierra.

" Halo." Ucap Sierra.

" Datang ke kantor polisi pusat sekarang." Ucap Daniel.

" Untuk apa.? Aku sudah tidak ada hubungan apapun denganmu." Ucap Sierra.

" Kau harus bertanggung jawab atas kesalahan yang kau buat." Ucap Daniel.

" Kesalahan apa.? Aku tidak merasa aku telah melakukan kesalahan." Ucap Sierra.

" Alden mengatakan bahwa kau bekerja sama dengan Dante untuk menjebak Hailey dan Carine, Sierra.. Kau masih tidak mau mengaku.?" Ucap Daniel.

' Selalu aku yang buruk dimatanya.' Batin Sierra.

" Dan kau percaya begitu saja.?" Ucap Sierra.

" Datang ke kantor polisi sekarang Sierra.!!" Bentak Daniel lalu panggilan itu pun di akhiri.

Entah mengapa air matanya mengalir begitu saja. Lagi... ayahnya, lebih mempercayai orang lain dari pada dirinya. Walau itu bukan yang pertama atau kedua kalinya tetapi hatinya tetap sakit.

Akhirnya Sierra pun bangun dan menghapus kasar air matanya, lalu ia pun keluar hendak mengendarai motornya hingga tiba tiba ponselnya kembali berdering. Dan kali ini Arthur yang menghubunginya.

" Halo.." Ucap Sierra.

" Kamu menangis.?" Ucap Arthur menyadari keanehan pada suara Sierra.

" Tidak.. Kamu sudah sampai kantor.?" Ucap Sierra.

" Sierra.. Bukankah kita partner? Jangan saling menutupi dengan partnermu " Ucap Arthur.

" Ayahku menghubungiku, aku harus ke kantor polisi." Ucap Sierra akhirnya.

" Untuk apa? Bukankah kasus kemarin sudah selesai.?" Ucap Arthur.

" Ini kasus Hailey dan Alden, ayahku menghubungiku karena mereka." Ucap Sierra.

" Kamu baik baik saja.?" Ucap Arthur.

" Aku baik baik saja, kamu jangan khawatir. Kalau begitu aku akhiri dulu yah ?" Ucap Sierra.

" Hati hatilah dijalan." Ucap Arthur.

" Iya.. bye." Ucap Sierra dan panggilan pun diakhiri.

Sierra mengenakan helmnya, lalu mebyalakan motor dan pergi dari kediaman nya.

Sementara di tempat lain, Arthur kini bingung, sebentar lagi ia akan ada pertemuan penting dengan rekan kerja nya dari luar negeri, ia tidak bisa pergi begitu saja. Akhirnya ia menghubungi seseorang.

" Halo Tobi, aku butuh bantuanmu. Pastikan gadis bernama Sierra Leona baik baik saja di tempatmu, dia sedang menuju ke kantor polisi." Ucap Ethan

"... "

" Kabari apapun yang terjadi." Ucap Arthur dan panggilan itu pun berakhir.

" Kamu akan baik baik saja Sierra." Gumam Arthur.

TO BE CONTINUED...

1
idaman
dan kamu akn terkejut Arthur
idaman
pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban....


karena sudah jelassssss authorrrr
idaman
ini tokoh wanita yang aku suka

tangguh
kuat
tidak cengeng
cerdas
hacker

lanjut

cihui
Fitri Fatih
Luar biasa
tukimin tjokromihardjo
*****
nurliana
Kereen ceritanya bagus banget 😊 terimakasih thor, sukses selalu ...
nurliana: Sama2 😊
Ratna Jumillah: Aamiin.. makasih supornya kak..
total 2 replies
Zeendy Londok
jalan dan cerita hidup tiap org berbeda beda...mksh thor..semangatt trus ...GB
Aurora79
bagus ceritanya👍
Zeendy Londok
lanjut thor
Karunia Disha
kaulah yg terkutuk daniel,,tdk pntas jd ayah
Karunia Disha
kasian dante thoorrr,,pdhl dia udh bela serra,,jgn dibuat mat*
Aurora79
baru baca... semoga bagus sampai akhir...
Ratna Jumillah: Semangat kak nulisnya.. 💪🏼💪🏼😉
Aurora79: Rerima kasih kak... Lebih amatiran aku kayanya... 😁🙏🌹
total 3 replies
Des Sy
oke
nurliana
Luar biasa
nurliana
Ceritanya bikin mata perih 🥲
Salma Suku
Sierra kyknya hamidun deh...thor sapa tau kembar😁
Faradilla rani
shopia udah ga benci, tapi udah hilang rasanya buat Daniel saat Siera di hukum mati di umur 27, maka nya flashback reinkarnasi dari umur 19 bukan masa umur 5 karena udah kecewa
Faradilla rani
keluarga yg utama, kebodohan biarin orang masuk dan menyakiti darah dagingnya sendiri
Reny
Luar biasa
HelenLife Sihombing
keren cerita nya maaf sangking maraton ,bru komenn. bgaus.nmabha dong.hehheh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!