NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Agra

Gadis Kesayangan Tuan Agra

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:620k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurmay

Bagaimana rasanya di tinggalkan untuk selamanya di hari pernikahan. Hari yang harusnya membuat bahagia, namun itu membuat luka.

Dan gadis cantik itu pun harus menerima cacian dan makian, juga di cap sebagai gadis pembawa sial.

Lalu tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang bersedia menikahinya agar membuang kesialan itu. Laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali, tiba-tiba menjadi suaminya.

Siapakah Laki-laki itu? Dan bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka? Apakah cinta akan tumbuh di hati mereka?

Simak yuk, hanya di Novel ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurmay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalian Sangat Mirip

Kiran menggigil, tangannya mencari selimut dan tidak sengaja ia meraba kesamping yang seharusnya ada Agra di sana yang memeluknya sepanjang malam.

Masih dengan mata yang terpejam, Kiran terus mencari keberadaan Agra di atas ranjang, tapi akhirnya ia pun tersadar bahwa pria yang tidur dengan nya tadi malam sudah tidak ada di tempatnya.

Seketika matanya terbuka lebar, menoleh kesamping dan benar, di sana kosong tidak bertuan. Dimana Agra? apa dia bangun sepagi ini dan meninggalkannya tanpa pamit.

Kiran menyibak selimut-nya yang hanya menutupi bagian perut sampai kakinya. ''Masih lengkap!'' gumam Kiran yang menduga kalau Agra telah meninggalkan nya setelah mengambil apa yang di inginkan nya seperti di drama yang tertulis di novel-novel kebanyakan.

Tapi ketika matanya melirik ke arah jendela yang tirainya sudah dibuka, ternyata ada seseorang di sana, berdiri dengan membelakanginya dan tidak berpakaian.

'Wah!'

Kiran membelalak karena pemandangan itu sangat luar biasa indahnya di tambah dengan rambut Agra yang sedikit basah.

Kiran tidak bisa memalingkan wajahnya dari pemandangan indah di pagi hari itu. Sampai iapun bisa merasakan ludah basinya tertelan tanpa sengaja.

''Morning baby. Kau sudah bangun?''

Kiran mengerjapkan matanya berulang kali. Memandang Agra tanpa henti yang berjalan menghampirinya. Kiran seketika salah tingkah ia bingung bagaimana ia harus bersikap ketika Agra sudah ada di depannya dan menundukkan kepalanya, lalu memberikan kecupan selamat pagi untuk-nya.

''Bagaimana tidur mu? nyenyak?''

''He'um... Mas bangun dari tadi?''

''Iya. Mas lupa mengatakan padamu kalau ada perjalanan bisnis yang tidak bisa diwakilkan. Maafkan aku ya?''

''Berapa lama?''

''Dua hari, Mas usahakan bisa selesai secepatnya.''

''Baiklah, tapi baju-baju Mas?''

''Anas sudah menyiapkannya. Kamu bersiaplah, kita sarapan bersama setelah itu biar Mas antarkan ke kampus, boleh?''

Kiran mengangguk dengan senyuman. Bahkan ia sangat ingin menjawabnya tapi bibirnya seakan keluh.

Hanya butuh tiga puluh menit untuk Kiran menyelesaikan mandi dan bersiapnya. Dan kini ia sudah rapih, dengan kemeja bercorak bunga serta rambut yang di gerai bebas. Kiran berjalan menuruni anak tangga, suara dari sepatu Kiran membuat Agra menoleh dengan cepat.

Bukan hanya kiran yang kerap tersihir dengan aura Agra, bahkan pria itupun merasa terhipnotis pada kecantikan Kiran yang terpancar sangatlah nyata.

''Cantik!'' hanya itu yang dapat Agra katakan walaupun tidak sampai terdengar oleh Kiran.

''Mas mau sarapan apa? biar Kiran siapkan.''

Kiran sudah mulai bersiap untuk menggulung lengan bajunya tapi Agra menahannya, dan seraya berkata, ''Kita sarapan di bawah.''

'Mana mungkin aku tega membiarkan mu berkeringat lagi walaupun aku tahu, kecantikan mu tidak akan pudar hanya karena keringat!'

Kiran hanya memberikan anggukan kecil dan merekapun pergi bersama dengan Agra yang terus menggenggam erat tangan lentik Kiran.

'Sosweet'

Beberapa pasang mata terus saja tertuju pada mereka, walaupun usia mereka yang terpaut jauh sekitar 12 tahun tapi mereka terlihat sangat serasi, entah Agra yang awet muda atau memang Kiran yang dewasa secara cepat.

Di sepanjang langkah mereka, Kiran tidak mengangkat kepalanya, ia tidak mampu melihat orang-orang yang pastinya melihat tajam ke arah mereka yang sedang bergandengan. Berlebihan memang, dan itu dapat Kiran rasakan.

Tapi dia tidak mampu menolak itu pada Agra, dia tidak ingin ada kesalahpahaman lagi diantara mereka.

Makan dengan hening, Kiran hanya memesan roti sandwich dengan teh susu favoritnya. Dan Agra hanya memesan coklat panas saja.

''Mas tidak sarapan?''

''Tidak, Mas akan melakukan perjalanan, dari dulu Mas tidak bisa jika harus menelan makanan sebelum perjalanan jauh lebih-lebih dengan pesawat.''

Kiran menunda makannya, apa yang di ucapkan Agra tentang dirinya sendiri mengingatkan Kiran dengan sosok Reza mendiang kekasihnya.

'Kenapa mereka bisa mempunyai kebiasaan yang sama?'

Agra melirik wajah Kiran yang lagi-lagi termenung secara tiba-tiba. ''Kenapa?''

''Ti-tidak, Mas.''

''Apa kamu tidak ingin membaginya?''

''Emmm, kalian sangat mirip,'' lirih Kiran dengan kepalanya yang tertunduk.

Agra terdiam dan Kiran mengira bahwa suaminya marah, tapi tidak. Agra tidak marah, ya walaupun hatinya ada kecemburuan di sana. Tapi dia sendiri yang bertanya dan kenapa harus marah jika sudah dijawab dengan jujur.

Agra tersenyum dengan mengelus sayang rambutnya, dia harus mengerti dan memahami. Ditinggalkan oleh seseorang yang di cintai nya terlebih lagi pada saat hari bahagia mereka, itu akan menjadi trauma yang berat, dan Agra harus memahami itu bukan? tidak boleh egois!

''Anggap saja aku reinkarnasi nya,'' ucap Agra dengan sedikit guyonan dan membuat Kiran langsung mengangkat kepalanya, yang dia kira Agra akan marah setelah mendengar ucapannya.

''Mas tidak marah?''

''Marah, untuk apa? malah Mas senang karena kamu sudah mau berbagi pada Mas.''

Kiran merasa lega dan sarapan mereka pun usai. Anas yang sudah menunggu mereka sedari tadi di lobby apartemen sudah bersiap akan membukakan pintu mobil untuk mereka.

Sebenarnya Agra merasa berat untuk meninggalkan Kiran karena baru saja mereka berdamai dalam sebuah perasaan dan hari ini harus berpisah walaupun hanya dua hari lamanya. Tapi Agra tidak mau egois karena nasib perusahaan pun sangat penting baginya karena itu merupakan masa depannya bersama Kiran kelak.

Tangan Agra tidak beranjak dari tangan Kiran sampai mereka sampai di depan gerbang utama kampus. ''Disini saja!'' Ucap Agra pada Anas yang seketika menginjak pedal remnya.

''Kenapa? apa Mas tidak ingin mengantarkan aku sampai sana?''

''Apa boleh?'' Kiran mengangguk. Dia sudah tidak mempedulikan apa yang akan di katakan penghuni kampus, dia benar-benar tidak peduli. Kiran berusaha menerima semuanya. Dan dengan bangganya ia akan menunjukan hubungan mereka pada semua orang.

Agra tersenyum senang, karena perlahan Kiran sudah benar-benar menerima dirinya. Agra memberikan anggukan kecil pada Anas yang melihatnya dari balik kaca yang ada di atas kepalanya dan Anas pun mengerti lalu kembali mengendarai sampai pelataran kampus.

Sesampainya di sana tepatnya di depan gedung universitas Gunadarma. Kiran pun keluar dari mobil dan sudah banyak orang yang penasaran siapa yang ada di dalamnya tapi begitu melihat gadis yang mereka kenal dan tempo hari menjadi bahan gunjingan, mata mereka pun terbelalak.

Agra menyusul keluar dari mobil yang semakin membuat mereka terkejut. Karena desus yang beredar kalau Kiran adalah wanita simpanan sugar Daddy, mereka melihatnya sendiri.

''Apa itu sugar Daddy, Kiran?''

''Kalau sugar Daddy-nya seperti itu, aku juga tidak menolak.''

''Tapi dia tidak terlihat seperti sugar Daddy, dan mereka sangat cocok.''

Ucapan-ucapan itu terdengar samar-samar ketelinga Kiran, yang sesungguhnya dia benar-benar gugup untuk melakukan itu tapi nalurinya mengatakan harus mencobanya.

Agra mengelus rambut panjang Kiran kemudian mengecupnya singkat pada dahinya, dan Kiran tidak menyangka kalau Agra akan melakukan itu.

''Aku pamit ya, kamu hati-hati dan jaga kesehatan kamu. Jangan makan sembarangan apalagi junk food, hmm?'' Kiran pun mengangguk dan Agra berlalu pergi dari sana tanpa Kiran sadari ada Edo yang baru saja datang dan melihat adegan mesra itu dengan amarahnya.

1
Ila Lee
buat anak lh apa lgi
Ila Lee
cepar2 Arga buat cicik untuk kakek kembar Thor biar ramai
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ila Lee
malang ya nasib Lisa jgn marah dulu mungkin jodoh kamu Lisa🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
bagus mala jgn takut Olivia bukan nyonya kamu kamu harus jaga nyonya besar Kiran
Ila Lee
jahat ya Reza sakit mental
Ila Lee
Arga kh yg bunuh Reza jgn Thor kasian kiran
Ila Lee
bapak tak betul jgi anak perangai ekot bapak gila2 harta
Ila Lee
mulut MCM mulut puaka om si Arga ini
Ila Lee
ya Thor ayah Arga dan ayah Olivia kn adik beradik kandung mana boleh nikan
Ila Lee
bagus Arga kasian Kiran dikira wanita simpanan kamu ternyata isteri tuan Arga ya mampus mereka yg sering meburuk2 Kiran
Ila Lee
sepupu tak punya sopan santun ketuk pintu dulu lh kn bilik tidur privasi
Ila Lee
akhirnya belah duren semangat thir
Ila Lee
siapa org itu ya pemasaran apa Arga yg penyebab kemati Reza
Ila Lee
hahaha Thor sakit perut aku lucu masa tersepit burungnya Arga🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
sama Thor aku dari Malaysia tak faham gigi taring mungkin
Nazriah Selamat: Gigi taring yg bertindih.... Ada org sebut gigi sentil
total 1 replies
Ila Lee
alhamdulillah akhirnya Arga ckp juga mencintai kiran
Ila Lee
kiran org degil juga
Ila Lee
nampak PON tak apa kn sudah sah suami isteri
Ila Lee
Kiran ckp lh dia suamiku kak edo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!