"Kiara Cristina Albian"yang kecewa setelah memergoki calon tunangannya yang tidur bersama dengan sahabat baik nya di sebuah hotel, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil yang ada di depan nya dan membuat pemilik mobil itu lumpuh.
"Ardan Ganendra"Adalah seorang CEO muda dari perusahaan Ardan grup, meminta tangung jawab Kiara yang telah membuat nya lumpuh mengantikan calon istri nya yang kabur karena tidak Sudi menikah dengan pria lumpuh seperti nya.
"Bagaimana kami bisa menebus semua kesalahan putri kami?
"Aku ingin dia menjadi istri ku."
Penasaran dengan keseruan nya? Ayo ikuti terus episode-episode novel "Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
"Lihat saja, aku akan membalas perbuatan laki-laki lumpuh itu suatu saat, karena dia sudah mempermalukan aku di depan semua orang."Batin laki-laki itu sebelum meningal kan restoran tersebut.
"Ke, kenapa? Apa karena aku?"Ucap Kiara kaget melihat apa yang di lakukan Ardan barusan.
"Jangan terlalu percaya diri, dia ingin menipu ku dengan surat kontrak itu, jangan pikir aku melakukan nya karena mu."Ucap Ardan dengan wajah datar nya.
"O,oh."Batin Kiara yang kemudian menunduk kan kepala nya.
Tidak lama kemudian pelayan di restoran itu pun datang dengan membawa buku menu makanan.
"Permisi,tuan, nyonya, mau pesan apa?"Tanya nya sambil menyodorkan buku menu.
"Sifod."Jawab Ardan Tampa melihat menu.
"Baik tuan, kalau nyonya?"Ucap pelayan itu melirik Kiara.
"Dia tidak."Ucap Ardan tanpa membiarkan Kiara menjawab.
"Baik lah."Ucap pelayan tersebut yang kemudian pergi dari sana.
"Tapi aku…"Ucap Kiara terhenti karena Ardan menatap nya dengan tatapan dingin.
"Siapa yang membiarkan mu memesan makanan? Apa kau memiliki uang untuk membayar nya?"Ucap Ardan.
"Bukan kah, em yasudah."Ucap Kiara mengurung kan niat untuk bicara lebih banyak lagi karena dia tidak ingin malu di depan banyak orang.
Sebenarnya Kiara juga sangat lapar, namun bagaimana lagi perkataan Ardan mungkin benar, Kiara tidak memiliki buang untuk membayar makanan dan sebaik nya dia tidak makan.
Beberapa menit kemudian, pelayan di restoran tersebut pun datang dengan membawa sefod yang di pesan oleh Ardan.
"Silahkan tuan."Ucap pelayan tersebut.
Ardan hanya mengangguk kan kepala nya dan pelayanan tersebut pun pergi meninggalkan mereka.
"Kupas kulit udang itu untuk ku."Ucap Ardan kepada Kiara.
"Aku?"Tanya Kiara.
"Ya siapa lagi?"Ucap Ardan.
"Huh, baik lah."Jawab Kiara yang kemudian mulai mengupas satu persatu kulit udang tersebut dan memberikan nya kepada Ardan.
"Bagus."Ucap Ardan merasa berhasil membuat Kiara menurut kepada nya.
"Menyebalkan sekali laki-laki ini."Batin Kiara.
Sementara itu di sisi lain.
"Sayang aku ingin pergi ke mall sebentar sebelum ke toko gaun pengantin."Ucap Fany kepada Jafin.
"Baik lah sayang, kita akan pergi ke mall terbesar di kota ini."Ucap Jafin dengan gaya sombong nya.
Tidak butuh waktu lama mereka pun akhirnya memarkir kan mobil di tempat parkir mall.
Setelah itu mereka pun masuk ke dalam mall tersebut untuk berbelanja.
Setelah beberapa puluh menit berbelanja mereka pun akhirnya keluar dari mall tersebut.
Sementara itu berpapasan dengan Kiara dan Ardan yang saat itu juga baru keluar dari restoran di sebelah mall.
"Jafin, lihat lah, bukan kah itu Kiara? Siapa yang bersama dengan nya?"Tanya Fany bingung.
"Benar, apa sebaiknya kita pergi … "Belum sempat Jafin menyelesaikan perkataannya Fany sudah menarik nya untuk pergi menghampiri Kiara.
"Wah-wah, sahabat ku seperti nya kehidupan mu sekarang sudah berubah ya?"Ucap Fany saat mereka sudah dekat tiba di dekat Kiara dan Ardan.
Ardan menatap Fany dan Jafin secara bergantian.
"Bukan kah wanita ini adalah wanita yang hampir membunuh Kiara?"Batin Ardan.
"Kalian, mau apa kalian?"Tanya Kiara menatap Fany dan Jafin.
"Ouh kami tidak mau apa-apa karena sudah a mendapatkan semua nya, dan aku hanya berniat untuk mengucapkan selamat kepada mu karena kau akhirnya bisa sembuh."Ucap Fany dengan senyum yang di buat-buat.
"Maaf,aku tidak membutuhkan kata selamat dari mu."Jawab Kiara yang menahan rasa sakit hati nya.
"Benar kah? Mengapa begitu? Bukan kah kita ini sahabat?"Tanya Fany seperti meledek dengan tangan yang menggunakan erat lengan Jafin.
"Kiara, aku senang kau bisa sembuh."Ucap Jafin.
"Iya, aku bisa sembuh karena mungkin aku bisa sembuh untuk menghancurkan kalian berdua."Ucap Kiara dengan berani nya.
"Kau! Berani sekali kau berkata seperti itu!"Ucap Fany marah.
"Mengapa? Apa kau takut dengan ku?"Ucap Kiara sambil tersenyum.
"Takut? Hah, melihat kondisi mu yang sekarang ini saja aku sudah merasa kasihan, kau sekarang menjadi seorang babu? Mengurus orang lumpuh?"Ucap Fany mencoba menghina Ardan di dipan Kiara.
"Tutup mulut mu, bagaimana aku dan kehidupan pun itu bukan lah urusan mu, dan satu lagi, aku bukan …"Ucap Kiara terpotong karena Ardan menyela nya.
"Ya, kau benar, dia itu adalah pengurus ku, babu ku, dan minggir, aku ingin masuk ke mobil, aku tidak butuh celotehan dan permasalahan tidak penting yabg kalian bahas."Ucap Ardan kepada mereka.
"Tap…"Ucap Kiara kembali terhenti karena Ardan mengangkat tangan nya mengisyaratkan agar Kiara berhenti berbicara.
"Kasian sekali kau Kiara, kau bahkan tidak mau mengakui jika kau sekarang hanya pelayan."Ucap Fany dengan senyum licik.
"Sudah lah, oh iya Kiara, minggu ini kami akan mengadakan resepsi pernikahan, aku harap kau bisa datang."Ucap Jafin kepada Kiara.
"Maaf aku tidak punya banyak waktu."Ucap Kiara lagi.
"Dia akan datang."Ucap Ardan.
"Bagus, aku tunggu kedatangan mu, ayo sayang kita pergi, ini sangat panas."Ucap Fany yang kemudian menarik tangan Jafin pergi dari hadapan Ardan dan Kiara.
Sementara itu Kiara menatap mereka yang begitu dekat, hati nya masih sangat sakit, bagaimana tidak, laki-laki yang di cintai nya dengan sangat tulus malah di rebut oleh sahabat baik nya sendiri.
Dia kehilangan dua orang sekaligus, sabahat dan calon suaminya.
Di sisi lain hatinya ia juga kecewa dengan Ardan yang mengiyakan undangan Fany dan Jafin, ia bahkan tidak berniat menyaksikan itu karena itu hanya akan membuat nya semakin sakit.
"Apa yang kau lamun kan, cepat masuk mobil."Ucap Ardan yang sedari tadi sudah masuk mobil dengan di bantu oleh sopir pribadi nya.
Kiara menghapus air mata nya yang baru saja menetes dan kemudian masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan semuanya menjadi hening, tidak ada satu pun dari mereka yang angkat bicara, sampai saat itu Ardan yang memulai nya.
"Siapa mereka?"Tanya Ardan yang tiba-tiba angkat bicara.
"Mereka?"Ucap Kiara lagi.
"Hmm."Jawab Ardan.
"Yang perempuan itu adalah sahabat ku, dan yang laki-laki itu mantan ku."Ucap Kiara.
"Apa yang terjadi?"Tanya Ardan tiba-tiba menjadi penasaran akan cerita di balik mereka bertiga.
"Hari itu sebelum kecelakaan,aku pergi ke hotel dan memergoki mereka berdua sedang tidur bersama, padahal malam itu aku harus melangsungkan pertunangan kami, lalu aku berkelahi dengan mereka dan akhirnya aku pergi dari sana dengan keadaan marah setelah itu aku tidak ingat lagi."Cerita Kiara singkat namun jelas.
"Apa kau tau siapa orang yang kau tabrak?"Tanya Ardan lagi.
Bersambung ….