NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Janda

Menikah Dengan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Muhammad Nasokha(Ahong)

Mira menjadi seorang Janda semenjak ditinggal suaminya. Ia harus mengurus sang buah hati seorang diri yang masih berusia 4 tahun dan Mira mengatakan pada Rafa kalau Papanya sedang bekerja di luar negeri, sehingga Rafa harus hidup dalam sebuah kebohongan. Padahal Papanya telah tiada.

Cantik dan masih Muda, Mira mendapat saran dari banyak pihak, untuk segera menikah lagi.

Ketika Mira sudah mulai membuka hati untuk pria lain, Ia harus dihadapkan pada pilihan sulit. Gio dan Darell datang secara bersamaan.

Akankah Mira mau membuka hati salah satu dari mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Nasokha(Ahong), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Balik Hujan

Ketika Ilham dan Mira hendak bangkit dari duduknya akan segera pulang, tiba-tiba hujan mengguyur dengan deras, seketika itu halaman minimarket telah basah oleh air hujan. Beberapa orang-orang menepi untuk berteduh.

Hujan disetai angin itu membuat atmosfer menjadi lebih dingin. Mira melingkarkan tangan memeluk tubuhnya sendiri sembari mengusap pelan lenganya. Suara guruh di atas langit juga menggelegar ria.

“ Kamu kedinginan? ” tanya Ilham, suaranya bercampur dengan derasnya hujan yang sedang mengguyur.

“ Tidak, aku tidak kedinginan. ” Jawab Mira berbohong, pasti kedinginan karena Ia hanya mengenakan blouse.

Ilham tidak percaya kalau Mira tidak kedinginan, Ia segera melepas jaket dan mengenakanya pada tubuh Mira. Mira agak tersentak dengan apa yang dilakukan Ilham padanya. Namun Ia juga tidak bisa berbohong, kalau memang kedinginan.

Tiba-tiba ada kilat datang, membuat Mira mengerjapkan mata. Tak lama kemudian, petir menggelagar di atas langit. Secara spontan, Mira menenggelamkan wajah pada lengan Ilham sembari mencengkram kuat. Sedangkan Ilham, berdiri tenang sambil tersenyum sendiri dengan apa yang tengah Mira lakukan.

Ketika menyadari dengan apa yang tengah dilakukanya, Mira segera menarik wajah dan memalingkan muka. Ia menepuk dahinya sendiri karena telah melakukan hal yang konyol sekali.

“ Maafkan aku, aku tadi agak kaget dengan petir yang tiba-tiba menggelegar itu! ” kata Mira setelah diam beberapa saat.

“ Tidak apa-apa, malah aku senang bisa melindungimu dari bahaya. ” sahut Ilham sambil terkekeh.

Semenjak Ilham putus dengan pacarnya. Sepertinya, dia menjadi sering menggombal pada Mira. Mira yang mendengar gombalan Ilham hanya menggelengkan kepala.

Mira melirik Ilham, “ Kamu malah menertawakanku! ”

“ Karena kamu lucu sekali tadi, lebih lucu daripada Rafa. ” Balas Ilham sambil terkekeh kembali.

Entah mengapa disaat dingin sedang menusuk kulit, kini Mira merasakan kalau pipinya malah menghangat seketika.

Kini, Ilham dan Mira sama-sama menatap hujan yang masih mengguyur. Sementara orang-orang asyik berbincang satu sama lain. Saat mereka hendak duduk, Keduanya mendapati seorang Ibu-Ibu yang seperti kelelahan sekali berdiri sedari tadi bersama anaknya yang masih kecil. Ilham memilih mempersilahkan Ibu itu untuk duduk.

Sedangkan Ilham dan Mira terpaksa berdiri seperti ini sambil memandang hujan. Diam-diam senyum tipis menghiasi wajah Mira. Diam-diam pula, Mira menaruh kagum pada Ilham. Laki-laki yang masih muda itu, ternyata memiliki kepedulian yang cukup tinggi.

“ Maafkan aku karena telah membuatmu berdiri seperti ini! ” bisik Ilham setelah hening beberapa saat.

“ Ilham, tidak apa-apa, justru aku merasa kasihan dengan Ibu dan anak itu, mereka lebih berhak duduk di sana daripada kita. ” Jelas Mira.

“ Aku malah kagum denganmu karena kamu mempersilahkan mereka, tidak banyak laki-laki seperti kamu. ” Lanjut Mira.

Kini, tatapan Ilham semakin menjadi-jadi. Ilham kembali senyum-senyum sendiri. Sedangkan Mira, tentu saja menjadi salah tingkah sendiri.

Apa aku mengatakan hal yang salah? Mungkin saja, lihat! Ilham menjadi seperti ini, seharusnya aku tidak mengatakan hal itu. Gumam Mira dalam hati.

“ Kamu sudah mulai kagum padaku? ” goda Ilham.

“ Aku-aku hanya kagum dengan sikapmu tadi, tidak lebih dari itu! ”

“ Kamu berbohong, jujurlah padaku. ” goda Ilham semakin menjadi-jadi.

“ Tidak! Lupakan saja, lagi pula itu tidak penting. ” bantah Mira pipinya kembali menghangat.

Karena salah tingkah sendiri, kaki Mira jadi bergerak-gerak untuk menutupi salah tingkahnya sendiri. Sehingga, Mira hampir saja terpeleset karena lantai yang licin terkena air hujan. Untung saja, tangan Ilham langsung sigap memegangi tanganya -sehingga Mira tidak terjatuh.

“ Kamu tidak apa-apa? ” tanya Ilham agak cemas.

“ Aku-aku tidak apa-apa, ” jawab Mira tergagap, sambil melepas tanganya dari genggaman tangan Ilham.

Mira memalingkan wajah, Ia tidak mau Ilham mendapati wajahnya seperti ini. Yang mungkin sedang memerah karena malu.

Ya! Tuhan kenapa aku menjadi deg-deg an seperti ini? Kenapa hati ini terus berdebar tidak karuan!

....

Hujan sudah mulai reda, hanya berupa rintik-rintik yang jatuh menetes di bumi.

Ilham dan Mira kini sedang menuju kantor. Keduanya terpaksa bergegas pulang karena hari sudah semakin sore. Rintik-rintik hujan itu masih saja membasahi wajah dan baju yang mereka kenakan. Sesekali Ilham mengelap wajahnya karena terkena rintikan hujan.

Tidak lama kemudian, keduanya telah sampai di kantor. Ilham mengarahkan motornya masuk ke halaman kantor. Mira langsung turun dari atas motor.

“ Lihatlah dirimu, kamu seperti kedinginan, Ilham! ” kata Mira agak cemas sehabis turun dari atas motor.

“ Sudah kubilang, kamu yang seharusnya memakai jaket, bukan aku. Kamu seharusnya tidak usah memberikan jaketmu padaku. ” Tambah Mira kemudian.

“ Sudah tidak apa-apa, aku baik-baik saja. ” jawab Ilham berusaha memberitahu kepada Mira kalau dirinya baik-baik saja.

“ Aku tidak mau kamu kedinginan, Biar aku saja. ” Balas Ilham sambil tersenyum, rambutnya sudah berantakan sekali mencuat ke segala arah, sekilas Mira tertegun dengan ketampanan Ilham. Namun Ia segera mengusir kelebatan yang tidak masuk akal itu. Mira segera melepas jaket dari tubuhnya dan menyodorkanya pada Ilham.

“ Bawa kamu saja, di cuci di rumah, ” katanya. “ Sudah lama sekali, kan pasti kamu tidak mencucikan pakaian punya pria! ” lanjutnya dengan cengengesan.

Mira tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya saat ini. Memang benar juga apa yang dikatakan Ilham baru saja, Ia memang sudah tidak lagi mencucikan pakaian milik Pria.

Ngomong-ngomong soal Pria? Hanya Rafa lah saat ini di hatiku, dia pria, satu-satunya yang tetap ada di lubuk hatiku paling dalam. Pikir Mira.

“ Iya sudah lama sekali, ” kata Mira. “ AKU TIDAK MENCUCIKAN PAKAIAN MILIK PRIA, SUDAH SETAHUN LEBIH ” decak Mira. Karena Ilham terus saja bercanda di saat-saat seperti ini.

Saat ini, Mira merasa khawatir dengan Ilham karena wajahnya sangat pucat sekali dan terlihat kedinginan.

“ Aku mohon padamu. Tolong cucikan jaketku, ya! ” kata Ilham sambil cengengesan.

“ Aku sangat sedih, tidak ada yang mencucikan pakaianku. ”

“ Enak sekali, ya, mempunyai seorang istri, saat aku kedinginan seperti ini, aku dibuatkan minuman hangat, lalu bajunya dicucikan, ah, rasanya senang sekali! ” Tambah Ilham pandanganya menerawang jauh.

Mira hanya menggeleng kepala untuk kesekian kalinya.

“ Yasudah, kamu menikah saja sanaa! ” timpal Mira kemudian.

“ Kalau menikahnya denganmu, aku mau! ” balas Ilham sambil terkekeh.

Mira mendengus sebal. Ilham memang sudah kelewatan sekali. Setelah kekehanya mereda, Ilham segera melajukan motor tanpa basa basi lebih dulu dan meninggalkan Mira setelah sebelumnnya tersenyum kepada Mira.

Mira tidak menghiraukan perkataan Ilham yang sungguh keterlaluan itu. Ia menganggapnya angin lalu saja. Namun entah kenapa Ia menjadi senyum-senyum sendiri saat menuju ke arah mobilnya.

Tiba-tiba Mira menghentikan langkah, Ia merasa ada sesuatu yang janggal, jaket Ilham masih ada di tanganya.

“ Ceroboh sekali dia, kalau dia sampai kedinginan, bagimana? Mengapa aku juga lupa dengan jaketnya! ” Mira bicara sendiri sembari memukul dahinya.

Mira menghela napas sambil masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan segera.

1
Jehan jevan moreno Moreno
sangat menginspirasi, membuat sya juga mau menikah dengan janda,apa lagi tobrut dan kaya raya,dan sya sangat berterima kasih, karena sya kadang jdi sagne sendiri pas baca ini novel, terima kasih banyak
Supenndi
izinkan saya mampir
Tonny Manurung
halo. siapahka. namamu
Zendixs 123
cisss.,.!!
Zendixs 123
widih....makin penasaran sama Ilham...
love❣️
kurang seru sih baca nya
ÝØÝØ
bgus
Dedew
baru Nemu novel ini,karna penasaran sama judulnya,,sengaja baca novel yg Uda tamat,karna bacanya bisa marathon langsung😂
Alriani Hespiapi
saya mampir thor
Arsalan Adya Kenzie
kirain jomblo 🤭
Nurma Yanti
lanjut
Umi Solikhah
nggak asik ah bab 1 sampai bab ini tdk ada romantisnya sama sekali ,garing
Nur Qolifah
wah keren
.
izin mampir
Ern_sasori
yahhhh tak kira
Fazat Tamara Afinnas
sscA
Aisyah
aaa..ilham cemburu..
Aisyah
so sweet..
Rosela Maharani
Bagus bangettt
Aisyah
Ceritanya seru..☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!